PROPOSAL Pasar Tradisional di Kec. Mawasangka Kab. Buton Tengah OLEH: IIS NARIA 03420160075 JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2020 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan cerminan budaya khas suatu tempat dimana pasar tersebut berdiri, salah satunya terdapat di Southwark, London yaitu Borought Market, pasar ini berada persis di ujung London Bridge. Zaman dahulu, sungai Thames menjadi jalan satu-satunya untuk masuk pusat kota, sehingga pasti melalui Borough Market. Sejak dulu pula, Borough Market menjadi pusat kegiatan penduduk dan pendatang di London. Tercatat pada abad ke 16 dan 17 sudah ada pasar, restoran, pub, hotel, juga teater di Borough Market. Lokasi Borough Market yang strategis membuat pasar ini terus bertahan dari masa-kemasa. Borough Market terletak di Jalan 8 Southwark St, London, Inggris. Pasar segar ini buka dari hari Senin sampai Sabtu dari pukul 10.00-17.00 untuk full market atau keadaan ketika semua toko dibuka. (Agmasari, Kompas.com 2017, diakses 29 November 2020) Sama halnya dengan pasar tradisional London, Thailand juga terkenal dengan pasar-pasar tradisionalnya. Salah satunya adalah Chatuchak Weekend Market yang terletak di Bangkok. Chatuchak Weekend Market merupakan salah satu pasar tradisional terbaik di Thailand. Bebagai macam kebutuhan dijual di pasar ini, dari mulai makanan, kerajinan, ikon Buddha, barang antik, buku, pakaian, hingga hewan peliharaan. Pasar yang luasnya sekitar 27 hektar ini menarik pengunjung sekitar 200 ribu orang setiap harinya. Seperti namanya, pasar ini dibuka setiap Sabtu dan Minggu. (Apriani, IDN Time 2019, diakses 29 November 2020) Di Indonesia sendiri terdapat banyak pasar tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia salah satunya yaitu Pasar Gedhe Harjonagoro. Pasar Gede merupakan pasar induk terbesar di Solo. Pasar ini dibangun sejak tahun 1927 dan menjadi yang tertua di Solo. Pasar Gedhe Harjonagoro merupakan pasar tradisional berlokasi di pusat Kota Solo tepatnya dekat dengan kampung China yang dikenal dengan daerah Balong dan Wihara Avalokitesvara. Nama Gedhe diberikan karena pasar ini memiliki atap yang besar. Dibangun oleh seorang arsitek terkenal dari Belanda bernama Thomas Karsten. Gaya arsitektur pasar tradisional merupakan campuran gaya Belanda dan tradisional Jawa. Pasar Gedhe terdiri dari dua bangunan berlantai dua yang dipisahkan oleh jalan Sudirman. Meskipun mengalami beberapa kali renovasi, arsitektur asli pasar Gedhe tetap dipertahankan. Pasar ini menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur dan buah-buahan. (Pariwisatasolo.surakarta.go.id 2019, diakses 29 November 2020) Pelayanan pasar tradisional harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu elemen bangunan pasar rakyat atau pasar tradisional harus mengikuti persyaratan bangunan terkait yang sudah ditetapkan, sirkulasi udara, pencahayaan, dan koridor. Sedangkan aspek yang harus diperhatikan dalam membangun sarana pendukung sebuah pasar meliputi drainase, kantor pengelola dan pos keamanan, toilet/WC, dan tempat parkir. (Permendag no.26 tahun 2020, diakses 29 November 2020) Pasar tradisional yang terletak di Kec. Mawasangka Kab. Buton Tengah merupakan salah-satu pasar tebesar dan terramai di Kabupaten ini. Dimana pasar ini beroperasi 2 hari sekali dan memiliki 150 pedagang dengan toko dan 100-150 pedagang kaki lima, dengan pengunjung 500-700 orang/hari di hari biasa dan meningkat pada hari libur dan hari-hari “besar”. Namun pasar ini belum di lengkapi fasilitas pendukung yang memadai seperti kantor pengelola dan pos keamanan, toilet/ WC umum, dan tempat parkir yang mengakibatkan pengunjung maupun penjual memarkir kendaraan di depan toko disepanjang jalan yang mengakibatkan terhambatnya aktivitas dalam pasar, serta pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya dengan menggelar tikar disepanjang jalan yang mengakibatkan semakin sempitnya jalan untuk kendaraan maupun orang yang beraktivitas di dalam pasar. Selain itu pada musim hujan beberapa tempat khususnya bagian pasar yang terletak dibagian dalam sering terjadi genangan karena beberapa koridor yang ada tidak memiliki atap atau atapnya dalam keadaan rusak dan kurangnya atau tidak adanya selokan atau tempat penyerapan air. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep penataan site dan konsep penataan ruang untuk mewujudkan pasar tradisional yang memuat kegiatan yang di inginkan ? 2. Bagaimana mendesain sarana dan prasarana untuk meningkatkan kenyamanan dalam beraktivitas di pasar? 3. Bagaimana mendesain/menentukan bentuk fisik bangunan, aksesibilitas, utilitas dan struktur bangunan untuk Pasar tradisional kec. Mawasangka? C. Tujuan 1. Konsep penataan site dan konsep penataan ruang untuk mewujudkan pasar tradisional yang memuat kegiatan yang di inginkan 2. Mendesain sarana dan prasarana untuk meningkatkan kenyamanan dalam beraktivitas di pasar 3. Mendesain/menentukan bentuk fisik bangunan, aksesibilitas, utilitas dan struktur bangunan untuk pasar tradisional kec. Mawasangka