Uploaded by rezasalfani123

12038794

advertisement
Perpindahan Panas
secara konveksi
A. Konveksi Alami: gerakan
fluida karena beda suhu
dalam fluida.
B. Konveksi Paksa: gerakan
fluida ditandai dengan adanya
peralatan bantu. Alat bantu
tersebut dapat berupa kipas
angin, fan, blower, pompa, dll
energi dari luar (pompa).
Konveksi Alamiah
Pada konveksi alamiah kita sering bertemu dengan
bilangan tak berdimensi yang disebut angka Grashof
(Gr).
Konveksi Alamiah
Rumus Empirik
ALIRAN FLUIDA
aliran laminer  fluida bergerak menurut lapisan-lapisan
tertentu dan tiap partikel mengikuti lintasan yang kontinyu.
Tidak terjadi penyimpangan diantara garis aliran.
aliran turbulen  tiap-tiap partikel fluida bergerak tidak
teratur, dengan mengakibatkan pertukaran momentum dari
satu bagian fluida ke bagian yang lain. Turbulensi
membangkitkan tegangan geser yang lebih besar di seluruh
fluida & mengakibatkan kerugian.
Bilangan Reynold
Re merupakan rasio antara inertia force dengan viscous
force. Bilangan ini digunakan untuk mengidentifikasi
jenis aliran yang berbeda, seperti dari transisi ke
laminar dan dari laminar ke turbulen tergantung pada
geometri permukaan, kecepatan aliran bebas, suhu
permukaan, kekasaran permukaan, kecepatan aliran
bebas, suhu permukaan, jenis fluida, dan lain
sebagainya.
Bilangan Reynold
1. Pada aliran melintas di atas plat datar
ρ.U .x U .x
dan

Re x 
μ

ρ. U .L U .L

ReL 
μ

Re < 5 x 105, adalah jenis aliran laminer
Re > 1 x 106, adalah jenis aliran turbulen
Bilangan Reynold
2. Untuk aliran melintas silinder dan bola
ρ.U .d U .d

Re d 
μ

Bilangan Reynold
3. Untuk aliran di dalam pipa
ρ.Um.d Um.d

Re d 



4 .m
Re d 
. d . 
4 .Q
Re d 
. d . 
Saluran bukan penampang lingkaran
Utntuk penampang segiempat atau bentuk lain, pada saluran
udara, pada penukar kalor dsb.
4.A
dh 
Pw
4.h.b
dh 
2(h  b)
2.h
dh 
1  ar
dh = diameter hidraulik
A = luasan penampang saluran
Pw = keliling basah
segiempat b = lbr dan h = tinggi,
 A = h . b dan Pw = 2 ( h + b )
ar = h/b, utk ar = 1,  dh = h.
1/3 < ar < 3
ρ.Um.dh Um.dh

Re d 


Red < 2000  laminer
Red > 4000  turbulen
Bilangan Nusselt (Nu)
Bilangan Nu adalah bilangan tanpa dimensi yang
menyatakan
perbandingan
perpindahan
panas
antara
konveksi
(h)
konduktivitas termal fluida (k).
1. Pada aliran melintas plat datar,
h .x
Nu x 
k
dan
h .L
NuL 
k
koefisien
terhadap
Bilangan Nusselt (Nu)
2. Untuk aliran melintas silinder dan aliran dalam pipa
h .d
Nu d 
k
x = jarak dari tepi depan
L = panjang plat
d = diameter dalam pipa, m
h = koefisien perpindahan kalor konveksi, W/m2.K
k = koefisien perpindahan kalor konduksi, W/m.K
Aliran melintas di atas plat datar
h.x
Nu x 
k
h .L
NuL 
k
1. Untuk aliran laminer ( Re < 5 x 105 )
Untuk plat yang dipanaskan seluruhnya,
1/2
Nu x  0,332 Pr1/3 Re x
Bila fluk kalor tetap:
1/2
1/3

0,453
Nu x
Pr Re x
Catatan: sifat pd Tf dan suhu dinding dijaga tetap
Nilai koefisien perpindahan kalor rerata :
h .L
NuL 

0,664 Pr1/3 Re x1/2
k
2. Untuk aliran turbulen ( Re > 1 x 106 )
Untuk plat yang dipanaskan seluruhnya, oleh Nusselt
0,8
1
NuL  Pr 3 ( 0,037 ReL - 850 )
dengan ketentuan:
0,6 < Pr < 60
5 x 105 < Re < 108
Sedangkan Whitaker menyatakan bahwa:
NuL 
0,43 ( Re 0,8
0,036 Pr
L - 9200
1/ 4
 μ 
) 
 μw 
dengan ketentuan:
sifat fluida dievaluasi pada suhu film Tf kecuali  dan w
0,7 < Pr < 380
105 < Re < 5,5 x 106
Aliran melintasi penampang bukan lingkaran
Bil. Nusselt
n
Nud  C . Re d Pr 1/3
Bilangan Prandlt (Pr)
Bil. Prandlt merupakan parameter yang menghubungkan
ketebalan relatif antara lapis batas hidrodinamik dan lapis
batas termal. Bil. Prandlt juga merupakan perbandingan
antara difusi momentum dan diffusivitas kalor di dalam
fluida.
Download