Uploaded by User100782

MAKALAH UKM PENGEMBANGAN

advertisement
MAKALAH
UKM PENGEMBANGAN
DOSEN PENGAMPU:
Nurmaines Adhyka, SKM, MARS
OLEH:
Kelompok
Wulan Elistia 1910070160005
Buyamin
1910070160006
Nanda Farhan 1910070160008
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.
Padang, maret 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1
Landasan Teori ............................................................................................................ 6
2.2
Upaya Kesehatan Sekolah ........................................................................................... 6
3.2
Upaya Kesehatan Olahraga ........................................................................................ 8
4.2
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat ................................................................. 10
5.2
Upaya Kesehatan Kerja ............................................................................................. 11
6.2
Unit Pengobatan Gigi Dan Mulut ............................................................................. 14
7.2
Upaya Kesehatan Jiwa .............................................................................................. 15
8.2
Upaya Kesehatan Usia Lanjut ................................................................................... 17
9.2
Upaya pembinaan pengobatan tradisional................................................................. 19
10.2
Laboratorium ......................................................................................................... 20
11.2
Upaya pencatatan dan pelaporan ........................................................................... 21
BAB III .................................................................................................................................... 22
PENUTUP................................................................................................................................ 22
KESIMPULAN .................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatandi suatu wilayah kerja.
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang ada di Puskesmas
sebagaimana yang tercantum dalam Permenkes 75 tahun 2014 terdiri dari dua bagian yaitu
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan.
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang dilaksanakan berdasarkan masalah
kesehatan yang terjadi di masyarakat, antara lain :
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Kesehatan Olahraga
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4. Upaya Kesehatan Kerja
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Upaya Kesehatan Jiwa
7. Upaya Kesehatan Mata
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Serta upaya penunjang seperti Upaya Laboratorium dan Upaya Pencatatan Pelaporan.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan tugas ini hal-hal yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa landasan teori UKM Pengembangan?
2. Apa yang dimaksud UKM Pengembangan?
3. Apa Saja Program UKM Pengembangan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan dalam penyusunan tugas ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Untuk memahami apa itu UKM Pengembangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Landasan Teori
Berdasarkan Ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 128 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, mencantumkan bahwa upaya kesehatan pengembangan
puskesmas diadakan untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni
kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.
Karena melakukan upaya kesehatan wajib yang diadakan di puskesmas saja tidak cukup
untuk mencapai visi pembangunan kesehatan. Tapi juga dibutuhkan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan masalah setiap kebutuhan puskesmas.
Selain itu juga dalam Undang-Undang nomer 36 tahun 2009 yang mendukung adanya upaya
kesehatan pengembangan. Pada pasal 14 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab
merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat yang dikhususkan pada
pelayanan publik. Pemerintah disini diartikan sebagai puskesmas wajib menyelenggarakan
upaya kesehatan. Pasal 48 menyatakan bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan
dilaksanakan
melalui
kegiatan
kegiatan
yang
termasuk
dalam
upaya
kesehatan
pengembangan.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing
Puskesmas.
2.2
Upaya Kesehatan Sekolah
2.2.1 Pengertian UKS
UKS (Unit Kesehatan Sekolah) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan
bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun warga masyarakat.
Tujuan umum melaksanakan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
2.2.2 Tujuan Khusus:
1. Pembiasaan perilaku hidup sehat;
2. Peningkatan produktivitas belajar peserta didik;
3. Peningkatan dan pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik
dalam menjalankan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam upaya
meningkatkan kesehatan di sekolah, rumah maupun masyarakat;
4. Peningkatan daya hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
narkoba, obat dan berbahaya lainnya.
2.2.3 Persyaratan Sekolah sebagai Pelaksana UKS:
1. Mempunyai SK Tim Pelaksana UKS dari Kepala Sekolah
2. Mempunyai guru yang telah ditatar materi UKS
3. Mempunyai ruang UKS beserta perlengkapannya
4. Mempunyai KKR/Tiwisada yang sudah ditatar dengan jumlah minimal 10% dari
seluruh siswa
5. Melaksanakan TRIAS UKS dalam kehidupan sehari-hari
2.2.4 Trias UKS
Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS, meliputi;
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
2.2.5 Pendukung Trias UKS meliputi;
1. Ketenagaan
2. Pendanaan
3. sarana Prasaran
4. Penelitian dan Pengembangan
2.2.6 Delapan Goal UKS:
Generasi muda terbebas dari;
1. Kenakalan remaja
2. Bahaya Rokok
3. Narkoba
4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
5. Cacingan
6. Anemia
7. Hepatitis B
3.2
Upaya Kesehatan Olahraga
3.2.1 Definisi UKO
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan
atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan atau olah raga
merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.
3.2.2 Tujuan UKO
Tujuan penyelenggaraan upaya kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman para petugas kesehatan tentang kesehatan olahraga di tingkat pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas),sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat agar
masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular dan dapat meningkatkan derajat
kesehatan, kebugaran serta produktifitas kerja.
3.2.3 Program Pendukung UKO
Berbagai implementasi program upaya kesehatan ini dapat bergantung sesuai kebutuhan
suatu puskesmas sesuai wilayah kerjanya, contoh nya
1. Olahraga Preventif
2. Olahraga pada Anak
3. Olahraga pada Wanita
4. Olahraga pada Lanjut Usia
Tiap program pelaksanaan ini disesuaikan oleh kebutuhan masyrakatdan kemampuan
masing-masing puskesmas
1.1 Olahraga Preventif
Dalam kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat,
pengetahuan tentang proseskebugaran, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta
upaya lain serta produktivitas tubuh.
1. Sasaran: Sasaran kegiatan ini tidak dilihat dari usia, namun dilihat dari status
kesehataanya. Contoh yang diutamakan adalah kelompok faktor resiko.
2. Jenis kegiatan: Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat. Contohnya: pemeriksaan kadar kolesterol, denyut nadi, tekanan
darah, konseling fitnes, olahraga bersama, dll
1.2 Olahraga pada anak
Merupakan suatu intervensi untuk menangani berbagai penyakit pada anak akibatkurang
gerak untuk memaksimalkan masa pertumbuhannya
1. Sasaran: Usia anak-anak dan usia sekolah untuk menunjang kebutuhan pada usia
pertumbuhan
2. Jenis kegiatan:
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat, contohnya: bermain dan berolahraga aktif, bimbingan olahraga,
penyuluhan pertumbuhan badan.
1.3 Olahraga pada wanita
Merupakan suatu langkah untuk menangani kerentanan wanita. Guna meningkatkan
derajat kesehatan wanita dari berbagai penyakit yang bergantung pada fungsi anatomis
dan fisiologis wanita.
1. Sasaran: Wanita dapat dilihat berdasarkan pengelompokan umur, atau status
reproduksinya misalnya wanita usia subur atau ibu hamil
2. Jenis kegiatan: Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat, contohnya: senam ibu hamil, senam refleksi untuk ibu-ibu, senam
relaksasi untuk pekerja wanita, dll
1.4 Olahraga pada usia lanjut
Kegiatan olahraga dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani bagi usia lanjut
yang memerlukan perhatian khusus.
1. Sasaran: Usia lanjut
2. Jenis kegiatan: Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan
kondisi setempat, contohnya konseling usila, pemeriksaan rutin usila, senam
kebugaran, jalan santai, dan lainnya.
4.2
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4.2.1 Definisi UPKM
Perawatan kesehatan masyarakat adalah bagiandari usaha
kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas, yang melaksanakan perawatan
penderita, keluarga dan masyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan kapasitas masingmasing sehingga dapat mengatasi pelbagai masalah kesehatan yang dihadapi.
(Dr. Azrul Azwar, MPH (1983))
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan
mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat
kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat. (Depkes RI, 1986)
4.2.2 Tujuan :

Melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok – kelompok khusus seperti panti
asuhan & panti wredha ( jompo )

Memberikan pelayanan perawatan paripurna
4.2.3 Kegiatan
Sesuai dengan tujuan, maka kegiatan PKM dititikberatkan pada :
– Keluarga
– Kelompok khusus
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya kesehatan
wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat
menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan salah satu upaya
kesehatan pengembangan.
5.2
Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja dipuskesmas ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya
kesehatan kerja yang dimaksud meliputi pekerja disektor formal dan informal dan berlaku
bagi setiap orang selain pekerja yang berada dilingkungan tempat kerja.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas menyatakan bahwa puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya termasuk upaya kesehatan kerja. Perlu diberikan perlindungan kesehatan
dan keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di wilayah kerja puskesmas dengan tujuan
meningkatkan kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi
peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja.
5.2.1 Sasaran Upaya Kesehatan Kerja
Adapun sasaran dari program ini adalah pekerja di sektor kesehatan antara lain masyarakat
pekerja di puskesmas, balai pengobatan/poliklinik, laboraturium kesehatan, Pos Upaya
Kesehatan Kerja (Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan bidang kesehatan kerja, masyarakat
pekerja diberbagai sektor pembangunan, dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat.
Untuk menerapkan pelayanan kesehatan kerja di puskesmas, secara umum kita dapat melihat
langkah-langkah yang dapat diterapkan sebagaimana yang tertuang dalam pedoman
pelayanan kesehatan kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaaan dan evaluasi serta
memperhatikan aspek indikator yang harus dipenuhi. Strategi yang dikembangkan adalah
dengan cara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan
rujukan, dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Serta peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta
aktif masyakarat khususnya masyarakat pekerja.
5.2.2 Pelaksanaan Upaya kesehatan Kerja
Di dalam pelaksanaan Unit Kesehatan Kerja di Puskesmas terdapat Kader Unit Kesehatan
Kerja (UKK) yang merupakan pekerja sukarela, yang bertugas meningkatkan kesehatan diri
dan kelompoknya. Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai kader UKK adalah dipilih dari,
oleh masyarakat pekerja, bisa baca tulis, tinggal di lingkungan tempat bekerja, mau, mampu
bekerja sukarela, mempunyai waktu, sudah dilatih kesehatan kerja dan mengikuti
pelatihan kader pos UKK. Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara lain :
1. PERTEMUAN TINGKAT PEKERJA (PTP)
Mengadakan sosialisasi upaya kesehatan kerja di tempat kerja, merencanakan
pelaksanaan survey mawas diri dan musyawarah masyarakat pekerja
2. SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
Pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah kesehatan pekerja untuk menumbuhkan
kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja
3. MUSYAWARAH MASYARAKAT PEKERJA (MMP)
Mengenal masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja,
petugas puskesmas, aparat pemerintah
4. MEMBENTUK POS UKK
Menentukanpengurus pos UKK, jadwal kegiatan, rencana kerja tahunan, target,
pembiayaan, lokasi dekat dengan tempat kerja
5. PERENCANAAN UKK
Menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD, menentukan prioritas
masalah, perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan
6. PENYULUHAN UKK
Materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi, risiko bahaya, penggunaan
APD (alat pelindung diri), pengolahan limbah, penyakit dan kecelakaan akibat kerja
7. PEMERIKSAAN KESEHATAN, P3K DAN P3P
Membantu petugas kesehatan, pemeriksaan ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan
kartu kunjungan, formulir status kesehatan pekerja, membuat daftar penyakit akibat kerja,
pemberian obat bebas pada penyakit ringan
8. UPAYA RUJUKAN
Merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak bisa tertangani.
9. PENCATATAN PELAPORAN
Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
10. KERJASAMA LINTAS SEKTORAL
Pertemuan berkala dengan anggota pos UKK, pertemuan ruitn teratur dengan petugas,
kunjungan rumah kepada pekerja, membantu kesulitan pekerja
11. MENGELOLA SUMBER KEUANGAN UKK
Mengatur sumber pemasukan dan pengeluaran pos UKK
12. MEMBANTU PEMBERDAYAAN EKONOMI PEKERJA
Integrasi kegiatan ekonomi yang menguntungkan, pembentukan dan pengelolaan dana
simpan
pinjam
(koperasi),
pemberiaan
kredit
modal
usaha,
penyediaan alat kesehatan kerja.
13. MEMBINA KEMAMPUAN DIRI
Meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan dan penataran, pertemuan rutin anggota
UKK, kunjungan lapangan, melaksanakan kegiatan secara kontinyu
6.2
Unit Pengobatan Gigi Dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat/penderita yang berkunjung ke Puskesmas adalah
pelayanan medik yang bersifat dasar kedokteran gigi berdasarkan kebutuhan meliputi upaya
pengobatan/pemulihan
dan
rujukan
dengan
tidak
mengabaikan
upaya
peningkatan/pencegahan/perlindungan.
6.2.1 Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas pada dasarnya
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut:
1. Pembinaan/pengembangan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam upaya pelihara
diri (self care), melalui pengembangan upaya kesehatan yang bersumber pada otoaktivitas
masyarakat dengan pendekatan UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat)
2. Pelayanan asuhan pada kelompok rentan, seperti pada anak sekolah (UKGS = Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah) dan pada kelompok ibu hamil/menyusui, anak prasekolah.
3. Pelayanan medik gigi dasar, di Puskesmas dilaksananakan terhadap masyarakat baik yang
datang mencari pengobatan maupun yang dirujuk oleh BPG (Balai Pengobatan Gigi)
Misi Puskesmas dalam menyelenggarakan program kesehatan ialah “Puskesmas yang
responsif, efektif dan proaktif’. Responsif berarti puskesmas tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat yang dilayaninya dan masalah yang ada di masyarakat dengan memberikan
pelayanan prima dan pelayanan dengan profesionalisme yang tinggi. Efektif berarti
Puskesmas dapat menghasilkan output yang direncanakan secara terukur dan memenuhi
harapan masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sebagai pusat pengembangan kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat dan pusat
pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas harus melakukan kegiatan sebagai berikut:
–
Mendorong masyarakat untuk mengenal masalah kesehatan.
–
Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang cara memanfaatkan sumber daya
setempat yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna.
–
Memberikan bantuan yang bersifat teknis, bahan-bahan serta rujukan kepada
masyarakat.
–
Mengadakan kerja sama dengan sektor lain yang terkait Memberikan pelayanan
langsung kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.
7.2
7.2.1
Upaya Kesehatan Jiwa
Definisi Upaya Kesehatan Jiwa
“Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual
dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan
keadaan orang lain”. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi)
danmemperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya
dengan manusia lain.
7.2.2 Karakteristik Sehat secara mental atau jiwa:
Seseorang yang “sehat jiwa” mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Merasa senang terhadap dirinya serta

Mampu menghadapi situasi

Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup

Puas dengan kehidupannya sehari-hari

Mempunyai harga diri yang wajar

Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan.
2. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta

Mampu mencintai orang lain

Mempunyai hubungan pribadi yang tetap

Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda

Merasa bagian dari suatu kelompok

Tidak “mengakali” orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain “mengakali”
dirinya.
3. Mampu memenuhi tuntutan hidup serta

Menetapkan tujuan hidup yang realistis

Mampu mengambil keputusan

Mampu menerima tanggungjawab

Mampu merancang masa depan

Dapat menerima ide dan pengalaman baru

Puas dengan pekerjaannya
7.2.3 Upaya kesehatan mata
Tujuan :

Meningkatkan kesehatan mata, mencegah kesehatan dasar yang terpadu dengan
kegiatan pokok lainnya

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan serta
menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka

Pengembangan kesehatan mata masyarakat
Kegiatan :
Mengupayakan kesehatan mata dengan anamnesa, pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta
warna, tes tekanan bola mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, funduskopi dan
pemeriksaan laboratorium
8.2
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
8.2.1 Definisi Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya kesehatan paripurna di bidang kesehatan para usia lanjut yang dilaksanakan dari
tingkat Puskesmas.
8.2.2 Tujuan Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Tujuan umum :
Meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia &
berdaya guna dalam kehidupan keluarga & masyarakat dalam mencapai mutu kehidupan usia
lanjut yang optimal.
Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kemampuan & partisipasi masyarakat dalam menghayati & mengatasi
masalah kesehatan usia lanjut secara optimal
b. Meningkatkan kesadaran usia lanjut untuk membina sendiri kesehatannya
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
d. Meningkatkan jenis & mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
8.2.3 Sasaran Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Sasaran langsung :
a. Kelompok usia 45 – 54 tahun ( menjelang lansia )
b. Kelompok usia 55 – 64 tahun ( masa parsenium )
c. Kelompok usia > / 65 tahun ( masa senescens ) & kelompok usia lanjut dengan resti [resiko
tinggi], yaitu umur 70 tahun keatas, hidup sendiri, terpencil, menderita penyakit berat, cacad.
Sasaran tidak langsung :
a. Keluarga dimana usia lanjut berada
b. Organisasi sosial yang berkaitan dengan pembinaan usia lanjut
c. Institusi pelayanan kesehatan & non kesehatan yang berkaitan dengan pelayanan dasar
& pelayanan rujukan
d. Masyarakat luas
8.2.3 Pelaksanaan Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya kesehatan paripurna bagi usia lanjut meliputi pencegahan, pengobatan, Peningkatan,
dan pemulihan.
Kegiatan upaya kesehatan usia lanjut di Puskesmas secara khusus ialah :
–
penyuluhan
–
deteksi & diagnosa dini
–
proteksi & tindakan khusus
–
pemulihan
Kegiatan :
a. Pelayanan kesehatan usia lanjut :
1. peningkatan : melalui penyuluhan tentang kesehatan & pemeliharaan kebersihan diri,
menu makanan dengan gizi seimbang & kesegaran jasmani
2. upaya pencegahan : melalui pemeriksaan berkala, senam, penyuluhan tentang alat
bantu
3. upaya pengobatan :
–
pelayanan kesehatan dasar
–
pelayanan kesehatan spesialistik melalui rujukan
4.upaya pemulihan :
–
fisioterapi
–
mengembalikan percaya diri
b. Peningkatan peran serta masyarakat
c. Pencatatan & pelaporan
9.2
Upaya pembinaan pengobatan tradisional
Tujuan
a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional
b. Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional
Pada tingkat rumah tangga pelayanan kesehatan oleh individu dan keluarga memegang peran
utama. Pengetahuan tentang obat tradisional dan pemanfaatan tanaman obat merupakan unsur
penting dalam meningkatkan kemampuan individu/keluarga untuk memperoleh hidup sehat.
Di tingkat masyarakat peran pengobatan tradisional termasuk peracik obat tradisional/jamu
mempunyai peranan yang cukup penting dalam pemerataan pelayanan kesehatan untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kebijakan peningkatan peran pengobatan tradisional dalam system pelayanan kesehatan,
dapat disarikan sebagai berikut:
1. Pengobatan tradisional perlu dikembangkan dalam rangka peningkatan peran serta
masyarakat dalam pelayanan kesehatan primer.
2. Pengobatan tradisional perlu dipelihara dan dikembangkan sebagai warisan budaya
bangsa, namun perlu membatasi praktek-praktek yang membahayakan kesehatan.
3. Dalam rangka peningkatan peran pengobatan tradisional, perlu dilakukan penelitian,
pengujian dan pengembangan obat-obatan dan cara-cara pengobatan tradisional.
4. Pengobatan tradisional sebagai upaya kesehatan nonformal tidak memerlukan izin,
namun perlu pendataan untuk kemungkinan pembinaan dan pengawasannya. Masalah
pendaftaran masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
5. Pengobatan tradisional yang berlandaskan pada cara-cara organobiollogik, setelah
diteliti, diuji dan diseleksi dapat diusahakan untuk menjadi bagian program pelayanan
kesehatan primer. Contoh dukun bayi, tukang gigi, dukun patah tulang. Sedangkan
cara-cara psikologik dan supernatural perlu diteliti lebih lanjut, sebelum dapat
dimanfaatkan dalam program.
6. Pengobatan tradisional tertentu yang mempunyai keahlian khusus dan menjadi tokoh
masyarakat dapat dilibtkan dalam upaya kesehatan masyarakat, khususnya sebagai
komunikator antara pemerintah dan masyarakat.
Upaya kesehatan di Indonesia dikembangkan berdasarkan pola upaya kesehatan Puskesmas,
peran serta masyarakat dan rujukan kesehatan. Peran serta masyarakat pada hakikatnya
merupakan suatu proses agar masyarakat makin mampu untuk menyelenggarakan berbagai
upaya kesehatan, baik yang dilakukan diantara masyarakat sendiri atau membantu
pemerintah.
10.2 Laboratorium
10.2.1 Tujuan
Memberikan pelayanan laboratorium yang effisien sebagai bagian yang menunjang
pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi & pembinaan kesehatan
10.2.2 Kegiatan
1) Di ruangan laboratorium
·
Penerimaan pasien
·
Pengambilan spesimen
·
Penanganan spesimen
·
Pelaksanaan pemeriksaan
·
Penanganan sisa spesimen
·
Pencatatan, pengecekan dan penyampaian hasil spesimen
2) Terhadap spesimen yang akan dirujuk
·
Pengambilan spesimen
·
Penanganan spesimen
·
Pengemasan spesimen
·
Pengiriman sediaan dalam rangka system rujukan
·
Pengambilan, pencatatan dan penyampaian hasil pemeriksaan
3) Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:
·
Persiapan pasien
·
Pengambilan spesimen
·
Menyerahkan spesimen untuk diperiksa
4) Di luar gedung, meliputi:
·
Melakukan tes skrening Hb
·
Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke laboratorium Puskesmas
·
Memberikan penyuluhan
11.2 Upaya pencatatan dan pelaporan
1) Dilakukan oleh semua Puskesmas ( pembina, pembantu dan keliling )
2) Pencatatan dan pelaporan mencakup:
o Data umum dan demografi wilayah kerja Puskesmas
o Data ketenagaan di Puskesmas
o Data sarana yang dimiliki Puskesmas
o Data kegiatan pokok Puskesmas yang dilakukan baik di
o dalam maupun di luar gedung Puskesmas
3) Laporan dilakukan secara periodik ( bulan, triwulan enam bulan dan tahunan )
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya
pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan
pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang dilaksanakan berdasarkan masalah
kesehatan yang terjadi di masyarakat, antara lain :
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Kesehatan Olahraga
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4. Upaya Kesehatan Kerja
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Upaya Kesehatan Jiwa
7. Upaya Kesehatan Mata
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Serta upaya penunjang seperti Upaya Laboratorium dan Upaya Pencatatan Pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan menteri kesehatan nomor 128/menkes/sk/ii/2004 tentang kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat
http://www.puskel.com/13-tugas-pokok-dan-fungsi-kader-unit-kesehatan-kerja/
http://www.ilmukesehatangigi.com/2011/03/23/pelaksanaan-pelayanan-kesehatan-gigi-danmulut-di-puskesmas
https://puskesmasbontokassitakalar.wordpress.com/2014/05/18/10-upaya-pengembangpuskesmas/
Download