LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 6 PERTEMUAN KE 6 MK K3RS Risk Register terkait Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Pada Buku Manajemen Risiko Fasilitas dan Keselamatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Halaman 41 NO NAMA NIM PERAN 1 Sufiatul Hasanah 201912076 KETUA 2 Amelia Margareta Van 201912072 SEKRETARIS 3 Salsabilla Mira Putri Dita 201912064 ANGGOTA 4 Shinta Kurrotu Aini 201912066 ANGGOTA 5 Salsabilah Firdausiah 201912069 ANGGOTA 6 Velyn Febrina Ashelda 201912071 ANGGOTA 7 Muchammad Rizqi Fajar A. 201912077 ANGGOTA I. PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau yang biasa disingkat dengan K3 merupakan suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dalam seluruh lingkup dan bidang pekerjaan. Dalam penerapannya, K3 memiliki suatu hal yang dinamakan manajemen risiko. Dimana manajemen risiko merupakan suaru aktivitas yang sistematis, terkoordinasi dan tepat waktu dalam rangka pengendalian risiko dalam suatu tempat kerja maupun fasilitas serta lingkungan dan menurunkan konsekuensi dalam Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Manajemen risiko dalam fasilitas dan lingkungan meliputi 6 bidang. Tersusun dalam standard manajemen faslitas dan keselamatan (MFK) SNARS 1.1 meliputi keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya, penanggulangan bencana, poteksi kebakaran, peralatan medis dan sistem utilitas yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam pendaftaran dan penilaiannya yang diperlukan adalah suatu aktivitas yakni Risk Register. Risk Register merupakan daftar risiko terkait dengan fasilitas dan lingkungan yang ada disuatu fasilitas pelayanan kesehatan. Risk Register yang akan dianalisis dan dibahas pada laporan ini terkait salah satu bidang yakni Bahan berbahaya dan beracun (B3) di suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan penilaian risiko bahaya B3 dengan kategori risiko degan range rendah-sedang-bermakna-tinggi untuk memberikan alternatif-alternatif serta rekomendasi pengendalian risiko terhadap penanggulangan B3 sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada Rumah Sakit di area unit kerja Instalasi Rawat Inap Anak 3, Instalasi Rawat Inap Anak , Instalasi Rawat Inap Medik dan Tindakan Paru, Instalasi Rawat Inap Obgyn 1 dan Instalasi Rawat Inap Obgyn 2. II. BAHAN DAN CARA a. Bahan Bahan yang digunakan untuk pelaksanaan risk register bersumber dari : 1. Laporan Insiden 2. Komplain 3. Survey/ronde 4. Rapat/brainstorming 5. Investigasi 6. Litigasi 7. External requirement (kebutuhan eksternal) Yang mana bahan-bahan diatas berasal dari unit kerja Instalasi Rawat Inap Anak 3, Instalasi Rawat Inap Anak , Instalasi Rawat Inap Medik dan Tindakan Paru, Instalasi Rawat Inap Obgin 1 dan Instalasi Rawat Inap Obgyn 2. b. Cara 1. Identifikasi risiko Tahap untuk penilaian risiko yang pertama kali dilakukan adalah mengidentifikasi untuk menemukan risiko apa saja yang ada di unit kerja Instalasi Rawat Inap Anak 3, Instalasi Rawat Inap Anak , Instalasi Rawat Inap Medik dan Tindakan Paru, Instalasi Rawat Inap Obgin 1 dan Instalasi Rawat Inap Obgyn 2. Identifikasi risiko selain bertujuan untuk menemukan risiko tetapi juga dapat untuk mengetahui apa, siapa, bagaimana, kapan, dan mengapa terjadinya kecelakaan maupun risiko keselamatan kerja tersebut. Yang bersumber dari Laporan Insiden, Komplain, Survey/ronde, Rapat/brainstorming, Investigasi, Litigasi, External requirement (kebutuhan eksternal) di Instalasi Rawat Inap tersebut. 2. Analisis risiko Tahap selanjutnya pada risk register dan penilaian risiko yakni analisis risiko. Analisis risiko ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis semua data dari bahan yang didapatkan untuk melihat dan menyimpulkan apa saja yang menjadi potensi serta pengaruh terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan, tenaga kesehatan serta pasien yang mengacu pada potensi risiko, nilai likelihood dan nilai consequence risiko. Penilaian risiko atau Risk Register ini didasarkan dari hasil laporan insiden, komplain, survey/ronde, rapat/brainstorming, investigasi, litigasi, dan external requirement (kebutuhan eksternal) yang terdapat pada risk register. Dan potensi risiko yang terjadi antara lain : terkena paparan cairan kemoterapi, terkena paparan cairan sitotoksik, tidak adanya eye wash, suhu ruangan yang tidak sesuai standar serta petugas CS (cleaning service) yang berisiko terkena sampah medis dan cairan BP3. 3. Evaluasi risiko Tahap terakhir adalah dilakukannya evaluasi risiko dengan bertujuan untuk mengetahui nilai rang erisiko dari tiap-tiap potensi risiko di Instalasi Rawat Inap. Potensi-potensi risiko selanjutnya akan ditentukan nilai risiko (kategori risiko) diberi rating dampak dan rating probablitas yaitu dari 1 hingga 5, lalu prioritas pengendalian potensi risiko yang harus ditanggulangi terlebih dahulu. Dari hasil risk register, akan diketahui potendi risiko-risiko apa saja yang masuk kategori risiko tinggi, risiko bermakna, risiko sedang dan risiko rendah. HASIL DISKUSI DAN PEMBAHASAN III. a. Identifikasi risiko Pada tahapan ini dilakukan penaksiran risiko untuk mengetahui penyebab terjadinya risiko. Identifikasi risiko dilakukan untuk menentukan risiko-risiko yang terjadi dengan menemukan jawaban terhadap apa, bagaimana,dan mengapa terjadi suatu resiko keselamatan kerja. No 1. Sumber risiko kemoterapi 2. sitotoksik 3. 4. Eye wash Suhu ruangan tidak stabil pada penyimpanan B3 Sampah medis dan cairan B3 5. Identifikasi resiko Terpercik atau tersiram cairan kemoterapi Terpercik atau tersiram cairan sitotoksik Cedera parah pada mata Meledak, kebakaran, keracunan, iritasi Tahapan resiko Telah dilakukan sosialisasi Telah dilakukan sosialisasi Dalam proses Dalam proses Terkena limbah dari sampah medis dan cairan B3 Telah dilakukan sosialisasi b. Identifikasi akibat dari risiko Resiko ekstrim adalah risiko serius yang dinilai sangat mungkin berakibat fatal yaitu kematian. Risiko tinggi berakibat pada kondisi tubuh yang tidak normal atau tidak berfungsi seperti biasanya seperti cacat tubuh. Risiko sedang mempunyai kensekuensi kerugian luka-luka sehingga pekerja tidak dapat bekerja beberapa hari. risiko rendah atau sangat tidak serius adalah resiko yang sangat tidak mungkin terjadi dengan kerugian seperti luka-luka yang dapat diabaikan. No Sumber risiko Identifikasi resiko 1. kemoterapi 2. sitotoksik 3. Eye wash Lebih atau kurang penggunaan cairan kemoterapi Lebih atau kurang penggunaan cairan sitotoksik Tidak memiliki eye wash Tahapan resiko Telah dilakukan sosialisasi Telah dilakukan sosialisasi Dalam proses 4. Suhu ruangan tidak stabil pada penyimpanan B3 Suhu ruanngan tidak stabil Dalam proses 5. Sampah medis dan cairan B3 Terkena limbah dari sampah medis dan cairan B3 Telah dilakukan sosialisasi Dampak risiko Terpapar cairan kemoterapi Terpapar cairan sitotoksik Cedera parah pada mata Meledak, kebakaran, keracunan, iritasi Terpaparnya petugas cleaning service sampah medis dan cairan B3 Tingkat tertinggi risiko pada penelitian ini yaitu resiko terpapar cairan kemoterapi yang disebabkan karena pekerja tidak manerapkan atau tidak patuh dalam pemakaian APD kemoterapi sehingga membahayakan fisiknya. Pada resiko kedua karena ketidak patuhan petugas dalam melayani pasien dalam penggunaan cairan sitotoksik bisa beresiko terpapar cairan sitotoksik. Pada resiko ketiga tidak memiliki eye wash dapat menyebabkan cedera pada mata, bahaya pada fisik. Pada resiko keempat ketidak patuhan cleaning service dalam menggunakan APD dapat menyebabkan terpaparnya petugas cleaning service dengan sampah medis dan cairan B3. paa resiko kelima suhu ruangan pegnyimpanan B3 yang tidak stabil dapat mengakibatkan kebakaran, ledakan, keracunan serta iritasi. c. Identifikasi penyebab dari risiko No Penilaian risiko Tahapan proses Deskripsi risiko Telah dilakukan sosialisasi Risiko terpapar cairan 1. 2. Telah dilakukan sosialisasi Risiko terpapar cairan Dalam proses Tidak 3. 4. sitotosik memiliki eye wash Dalam proses Suhu ruangan di luar standart Telah dilakukan sosialisasi 5. kemoterapi Dampak Peluang Tingkat Risiko 5 3 Tinggi 4 3 Bermakna 4 2 Bermakna 4 3 Bermakna 4 3 Bermakna Terpaparnya petugas cleanning dengan service sampah medis dan cairan B3 d. Penentuan nilai dampak dan peluang Pada tahap ini dilakukan penentuan tingkat dampak (severity) dari tiap-tiap risiko terkait dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) . Nilai dampak (severity) merupakan nilai yang menyatakan seberapa besar akibat yang ditimbulkan dari kejadian risiko terkait dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Adapun skala yang digunakan dalam menentukan dampak suatu kejadian risiko terkait dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebagai berikut : Kategori Dampak (D) Kategori Kategori dampak 1 Tidak ada dampak 2 Membutuhkan P3K 3 Membutuhkan perawatan medis 4 Menyebabkan cacat permanen 5 Menyebabkan kematian Kategori Probabilitas (P) Kategori Probabilitas/peluang 1 Sangat jarang Terjadi sekali dalam 5 tahun 2 Jarang Terjadi sekali dalam 2-5 tahun 3 Mungkin Terjadi sekali dalam 1-2 tahun 4 Sering Terjadi beberapa kali dalam setahun 5 Sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu / bulan No Nama unit 1. Ima Anak 3 2. Ima Anak 2 3. Deskripsi risiko Risiko terpapar cairan Kategori Risiko Bahaya fisisk kemoterapi Risiko terpapar cairan Pelayanan sitotosik pasien Ima Medik Tidak memiliki eye Bahaya fisisk Tind.Paru wash 4. Ima Orbigin 1 Suhu ruangan di luar standart Bahaya fisisk Dampak Probabilitas 5 3 4 3 4 2 4 3 Terpaparnya petugas 5. Ima Orbigin 2 Kepatuhan cleanning service 4 dengan sampah 3 medis dan cairan B3 Tabel. Hasil penelitian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terkait dengan Dampak (D) dan Probabilitas (P) e. Menentukan Tingkat Risiko Setelah diketahui nilai dampak dan nilai peluang kejadian suatu risiko terkait dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan melakukan observasi atau pengamatan dan data kuesioner yang ada maka selanjutnya dapat ditentukan tingkat risikonya. Pemetaan risiko pada penelitian ini terbagi menjadi empat tingkat risiko sebagai berikut : Tingkat Risiko No Dampak x Peluang Tingkat Risiko 1-3 Rendah 4-6 Sedang 8-12 Bermakna 15-25 Tinggi Deskripsi risiko 6. 7. 8. Risiko terpapar cairan kemoterapi Risiko terpapar cairan sitotosik Tidak memiliki eye wash Tingkat Dampak Peluang Skor Resiko 5 3 15 Tinggi 4 3 12 Bermakna 4 2 12 Bermakna Risiko 9. Suhu ruangan di 4 3 8 Bermakna dengan 4 3 12 Bermakna luar standart Terpaparnya petugas cleanning 10. service sampah medis dan cairan B3 Tabel. Hasil penelitian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terkait dengan Tingkat Risiko IV. PEMBAHASAN Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan rawat jalan , rawat inap , pelayanan gawat darurat , pelayanan medik dan non medik yang dalam pelaksanaanya berdampak positif maupun negatif . dalam lingkungan tersebut banyak bahan berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan . bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan suatu zat , bahan kimia dan biologi , baik dalam bentuk tunggal maupun campuran , yang dapat membahayakan kesehatan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung . Pengelolaan B3 dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengelolaan risiko penggunaan B3 terhadap sumber daya manusia rumah sakit , pasien , pendamping pasien , pengunjung , maupun lingkungan rumah sakit . saat B3, tidak semua risiko yang bisa ditiadakan. Namun, keselamatan dan Keamanan Rumah Sakit yang ditingkatkan berdasarkan risiko berdasarkan informasi dan pengelolaan yang cermat . pengelola masa pakai B3 yang cermat tidak hanya risiko terhadap manusia dan lingkungan tetapi juga mengurangi biaya . V. SIMPULAN Simpulan dari pembahasan laporan yaitu sebagai berikut : a. Risk Register Terkait Dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengidentifikasi risiko dari 5 (lima) unit kerja yaitu Irna Anak 3, Irna Anak 2, Irna Medik Tind. Paru, Irna Obgin 1, Irna Obgin 2 b. Dari 5 (lima) unit kerja tersebut pada unit Irna Anak 3 memiliki tingkat resiko paling tinggi yaitu resiko terpapar cairan kemoterapi dengan skor resiko 15 dan masuk dalam kategori bahaya fisik. c. Upaya penanganan pada resiko tertinggi tersebut yakni dengan melakukan sosialisasi penggunaan APD bagi petugas. VI. PUSTAKA Buku Manajemen Risiko Fasilitas Dan Keselamatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh SUHARIONO, ST., MM., MKL Bahan diskusi Risk Register Terkait Dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) VII. Lampiran a. Notulen Notulen Disko “Risk Register Terkait Dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)” Kelompok 6 Pada tanggal 30 Maret 2021 telah dilakukan diskusi kelompok oleh kelompok 6 (genap) dari bahan “Risk Register Terkait Dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)” dan memperoleh hasil diskusi , sebagai berikut : 1. Dalam materi yang sudah dibaca ada lima (5) jenis risiko yang sudah diidentifikasi. Tingkat risiko tertinggi dalam “Risk Register Terkait Dengan Bahan Bahaya dan Beracun (B3)” yaitu resiko terpapar cairan kemoterapi yang masuk dalam kategori bahaya fisik dengan skor risiko 15. 2. Upaya yang tepat untuk menangani risiko dengan nilai tertinggi tersebut ialah dengan melakukan sosialisasi kepada tenaga kerja pentingnya menggunakan APD dengan cara memakai yang benar dan tepat. 3. Penyebab utama terjadinya resiko terpapar cairan kemoterapi adalah ketidak patuhan petugas pada pemakaian APD kemoterapi. 4. Pada progress laporan singkat dikatakan bahwa telah dilakukannya sosialisasi mengenai upaya penanganan resiko terkait. b. Rekam Foto c. Risk Register