Uploaded by User100262

SOP IRJA

advertisement
MENIMBANG BERAT BADAN
DAN MENGUKUR TINGGI BADAN PASIEN
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
1 ke 2
RS.Pratama Makarti Jaya
…………………………….
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
1.
Pengertian
Suatu alat untuk mengukur berat badan dan tinggi badan.
2.
Tujuan
1. Mengetahui berat badan dan tinggi badan pasien
2. Mengetahui keadaan umum pasien
3. Membantu menentukan salah satu penyokong diagnosa
4. Menentukan diet pasien
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
6.
Alat dan Bahan
Prosedur
1.
Rekam Medis
2.
Timbangan berat badan
3.
Pengukur tinggi badan
4.
Alat Tulis
A. Pelaksanaan :
1. Menimbang berat badan
a. Mengatur timbangan agar seimbang, skala menunjukkan
angka.
b. Mempersilakan pasien naik ketimbangan, tanpa alas kaki
c. Melihat skala timbangan dengan menera secara tepat
d. Mempersilakan pasien turun dari timbangan.
2. Mengukur tinggi badan
a. Mempersilakan pasien naik ketimbangan berdiri tegak
merapat pada alat pengukur, pandangan lurus kedepan
b. Merapat alat pengukur pada kepala, kemudian membaca
skalanya
c. Mempersilakan pasien turun dari timbangan
C. Pemeliharaan :
1. Setelah selesai, alat timbangan dirapikan
2. Bila ada kerusakan segera laporkan ke teknisi
7.
Diagram Alir
Cuci tangan
Pencatatan dan
pelaporan
Menyiapkan pasien
Menyiapkan alat
Mengukur tinggi
badan pasien
Menimbang
Pasien
tidak
Cuci tangan
8.
Unit Terkait
1. IRJ
2. IGD
3. IRI
9.
Dokumen
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
1 ke 2
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
…………………………….
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
Mengukur tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah arteri
sebagai akibat dipompa dan dialirkannya darah ke pembuluh
darah
2.
Tujuan
1. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Mengetahui fungsi jantung secara dini
3. Mengetahui dan mengikuti perkembangan jalannya penyakit
4. Membantu menentukan salah satu penyokong diagnosa
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
6.
Alat dan Bahan
Prosedur
1.
Rekam Medis
2.
Tensimeter (Sphygmomanometer) lengkap
3.
Stetoskop
4.
Alat tulis
B. Pelaksanaan :
1. Memberi tahukan dan menjelaskan tujuan pengukuran
tekanan darah pada pasien
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
4. Menarik ke atas lengan baju pasien
5. Memasang manset tensi pada lengan atas kira-kira 3 cm
diatas fossa cubitti, dengan pipa karet diletakkan disebelah
luar lengan, dibalutkan tetapi tidak terlalu kencang
6. Memakai stetoskop
7. Meraba denyut arteria brachialis dengan ujung jari tengah
dan jari telunjuk.
8. Pasien
tidak
diperkenankan
menggenggamkan/
mengepalkan tangannya
9. Meletakkan piringan stetoskop diatas arteri brachialis
10. Mengunci sekrup balon karet
11. Memompakan udara kedalam kantong dengan cara memijit
balon manset berulang-ulang sampai terlihat air raksa
didalam pipa tensi meter naik, dipompa terus sampai denyut
arteria tidak terdengar lagi
12. Membuka sekrup balon dan menurunkan tekanan dengan
perlahan-lahan
13. Mendengar dengan teliti dan memperhatikan sampai angka
berapa skala pertama terdengar sebagai tekanan systole
14. Menurunkan dan membuka sekrup tadi perlahan-lahan
sampai suara nadi terdengar lambat dan hilang sebagai
tekanan dyastole
15. Membuka manset tensi meter digulung dengan rapi dan
dimasukkan kedalam kotak tensi meter lalu ditutup
16. Merapikan pasien
17. Menyimpan tensi meter dan stetoskop pada tempatnya
18. Mencatat hasil tekanan darah
19. Mencuci tangan
7.
Diagram Alir
Menyiapkan pasien
Cuci tangan
Menyiapkan alat
Melakukan pengukuran
tekanan darah
Pencatatan dan
pelaporan
tidak
Cuci tangan
8.
Unit Terkait
1. IRJ
2. IGD
3. IRI
9.
Dokumen
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
PENGHITUNGAN DENYUT NADI
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
1 ke 2
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
…………………………….
Menghitung mengembang dan mengempisnya permbuluh darah
arteri secara teratur, akibat desakan darah kedalam pembuluh
darah arteri sebagai hasil kontraksi ventrikel kiri.
2.
Tujuan
1. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Mengetahui fungsi jantung secara dini
3. Mengetahui dan mengikuti perkembangan jalannya penyakit
4. Membantu menentukan salah satu penyokong diagnosa
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan
1. Rekam Medis
2. Alat menghitung nadi / arloji
3. Alat tulis
6.
Prosedur
A. Tempat pengambilan denyut nadi :
1. Arteri Radialis (dipergelangan tangan)
2. Arteri Temporalis (di pelipis)
3. Arteri Vemoralis ( kelangka paha, muka depan telinga)
4. Arteri Dorsalis ( di kaki )
5. Arteri Jugularis ( di leher)
6. Arteri Bronchialis ( di kaki, tangan dan paha)
B. Pelaksanaan :
1. Mamberi tahukan dan menjelaskan tujuan penghitungan
denyut nadi
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Mencuci tangan
7.
Diagram Alir
Cuci tangan
Cuci tangan
Menyiapkan pasien
Pencatatan dan
pelaporan
Menyiapkan alat
Melakukan Penghitungan
nadi
8.
Unit Terkait
1. IRJ
2. IGD
3. IRI
9.
Dokumen
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
PENGHITUNGAN PERNAFASAN
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
1 ke 2
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
…………………………….
Yang dimaksud dengan pernapasan adalah mengembang dan
mengempisnya
paru-paru
secara
teratur
akibat
peristiwa
masuknya udara berisi zat asam (O2) ke dalam paru-paru dan
keluarnya udara berisi CO2,air dan sisa-sisa oksidasi dari paruparu
2.
Tujuan
1. Mengetahui keadaan umum pasien
2. Mengetahui perkembangan penyakit
3. Membantu menentukan salah satu penyokong diagnosa
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan
1. Rekam Medis
2. Alat menghitung pernafasan / arloji
3. Alat tulis
6.
Prosedur
Pelaksanaan :
1.
Memberi tahukan dan menjelaskan tujuan penghitungan
pernapasan pada pasien
2.
Menghitung pernapasan dan melihat turun naik dada
sambil memegang pergelangan pasien
3.
Cara menghitung sama dengan menghitung denyut nadi
4.
Mencatat hasilnya
5. Mencuci tangan
7.
Diagram Alir
Cuci tangan
Cuci tangan
Menyiapkan pasien
Pencatatan dan
pelaporan
Menyiapkan alat
Melakukan Penghitungan
pernafasan
8.
Unit Terkait
1. IRJ
2. IGD
3. IRI
9.
Dokumen
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
MENGUKUR SUHU MENGGUNAKAN
TERMOMETER DIGITAL
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
1 ke 2
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
…………………………….
Mengukur derajat panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia
sebagai
keseimbangan
pengeluaran
panas
pembakaran
melalui
dalam
keringat,
tubuh
dengan
pernapasan,
sisa
pembuangan dan penyinaran, hantaran dan convection.
2.
Tujuan
a. Mengetahui suhu badan pasien
b. Mengetahui adanya kelainan pada tubuh
c. Dipergunakan sebagai salah satu penyokong dalam membantu
menentukan diagnosa
d. Mengetahui perkembangan penyakit
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan
1. Rekam Medis
2. Thermometer
3. Alat tulis
7.
Prosedur
A. Pelaksanaan :
1. Memberitahukan dan menjelaskan tujuan pengukuran suhu
pada pasien
2. Membawa alat-alat kedekat pada
3. Mencuci tangan
4. Petugas menekan tombol power (LCD diaktifkan)
5. Petugas meletakkan termometer pada dahi rata dengan kulit
6. Petugas menggeser perlahan-lahan dari dahi ke garis rambut
sisi temporal dengan menjaga termometer tetap menempel
rata pada kulit, 3-4 detik.
7. Terdengar suara bip per 0,5 detik seluruh pengukuran. Waktu
pengukuran total membutuhkan waktu 3-5 detik.
8. Membaca temperatur pada layar dan di catat
9. Mencuci tangan
8.
Diagram Alir
Cuci tangan
Cuci tangan
9.
Unit Terkait
Menyiapkan pasien
Pencatatan dan
pelaporan
Menyiapkan alat
Melakukan pengukuran
suhu
1. IRJ
2. IGD
3. IRI
10.
Dokumen
Rekam medis, buku laporan
Terkait
11.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
1 ke 3
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
…………………………….
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
EKG 12 Lead adalah grafik yang merekam perubahan-perubahan
potensial listri jantung yang dihubungkan dengan waktu.
2.
Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan dari irama jantung
(arrthmya), miokardium.
2. Untuk mengetahui pengaruh / efek obat-obat jantung terutama
digitalisasi dan quinidine.
3. Untuk mengetahui adanya gangguan-gangguan elektrolit.
4. Untuk mengetahui adanya perikarditis.
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan
1. Rekam Medis
2. Alat monitoring EKG lengkap dengan :
a. Manset elektroda (limb lead) 4 buah
b. Kabel EKG 4 buah
c. Elektroda 6 buah
d. Arde
3. Jelly EKG
4. Kapas alkohol pada tempatnya
5. Tissu
6. Alat tulis
6.
Prosedur
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan kepada pasien atau keluarga mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
2. Posisi pasien dibuat tidur terlentang.
3. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas dan bila
pasien memakai jam tangan, gelang dan logam lain, dilepas
4. Mencuci tangan.
5. Membersihkan kotoran dan lemak dengan menggunakan kapas
alkohol pada daerah dada, kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai dilokasi pemasangan limb lead / manset EKG
6. Oleskan jelly pada permukaan elektroda
7. Memasang
manset
elektroda
(limb
lead)
pada
kedua
pergelangan tangan dan kedua tungkai untuk merekam
extremitas lead. Kemudian menyambungkan kabel EKG pada
kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai pasien dengan
cara :
a. Warna merah pada tangan kanan
b. Warna kuning pada tangan kiri
c. Warna hitam pada kaki kanan
d. Warna hijau pada kaki kiri
8. Memasang elektroda dada untuk merekam pre-cardial lead
sebagai berikut :
a. V1 pada sela iga ke 4 pada garis sternal kanan
b. V2 pada sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
c. V3 antara V2 dan V4
d. V4 pada costae ke 5 pada garis tengah klavikula kiri (dibawah
putting mammae)
e. V5 sejajar V4 pada bagian depan garis axilaris
f. V6 sejajar pada V4 dan V5 pada pertengahan garis axilaris
9. Memasang arde
10. Mengecek semua selector yang diperlukan apakah sudah
semua pada posisi yang benar sesuai dengan ketentuan
standard yaitu :
a. Kecepatan gerak kertas 25 mm/detik
b. Ukuran kalibrasi : 1 mv, ukuran ini ada 3 tingkatan : 0,5 mv,
1 mv, 2 mv (biasanya dipakai 1 mv)
Modenya : Disesuaikan dengan pasien yang d EKG (anakanak / dewasa )
Hidupkan monitor EKG, tunggu sebentar dan bila sudah
terbaca tulisan analysis OK baru kita tekan tombol start
maka hasil akan keluar sesuai dengan yang kita record yaitu
12 Lead beserta dengan hasilnya, sesudah stop matikan
alat dan sobek kertas dan hasil rekaman tersebut.
11. Mencatat identitas pasien pada hasil rekaman EKG yaitu :
Nama, Umur, Tanggal, Jam, Jenis rekaman, Nomor RM, Nama
dokter, Nama perawat yang melakukan pada lembaran yang
telah disediakan untuk penempelan hasil EKG tersebut.
12. Buka / lepaskan kembali semua elektroda yang dipasang pada
pasien dan bersihkan daerah dada dan kedua pergelangan
tangan serta kedua tungkai dari sisa-sisa jelly dengan tissue.
13. Rapikan pakaian pasien dan berikan kembali barang-barang
yang dilepas tadi.
14. Perawat mencuci tangan
7.
Diagram Alir
Cuci tangan
Cuci tangan
8.
Unit Terkait
9.
Dokumen
1.
IRJ
2.
IGD
3.
IRI
Menyiapkan pasien
Pencatatan dan
pelaporan
Menyiapkan alat
Melakukan pemeriksaan
EKG
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY)
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
1 ke 3
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
…………………………….
Suatu perhatian yang khusus dari perawat / bidan di RS di dalam
memberikan perawatan pada pasien yang lemah, bingung, gelisah
atau tidak kuat yang mana membuat pasien terjatuh, luka dan
mengalami cedera sampai dengan kematian.
2.
Tujuan
1. Memberikan rasa aman dan nyaman untuk pasien.
2. Menurunnya kejadian tidak diharapkan di RS.
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan
6.
Prosedur
Penanganan Keselamatan Pasien di Keperawatan terdiri dari :
A. Pada Pasien Baru:
1. Perawat yang bertugas memperkenalkan diri pada pasien
dan keluarga pasien serta memantau pasien bila pasien
kritis
dilakukan
setiap
saat
sesuai
dengan
kondisi
kegawatan pasien, bila kondisi sudah membaik dilakukan
pemantauan setiap 1 jam untuk memastikan apakan ada
kebutuhan pasien.
2. Orientasi
pasien
dilingkungan
RS,
ruangan
pasien,
peraturan-peraturan, hak dan kewajiban pasien serta
bagaimana mengoperasikan tempat tidur, bell, T.V, AC dan
kulkas. Amati pasien untuk memastikan bahwa instruksiinstruksi yang diberikan sudah dimengerti oleh pasien /
keluarga dan pastikan bahwa lemari disebelah tempat tidur
dapat dengan mudah dijangkau oleh pasien.
3. Menilai gaya berjalan pasien apakah ada resiko untuk jatuh
pada waktu masuk rumah sakit. Sediakan sebuah alat bantu
atau brancard serta memberikan instruksi yang tepat untuk
menggunakan alat bantu / instruksikan pasien untuk
meminta bantuan apabila hendak pindah tempat.
4. Evaluasi aturan obat-obat yang digunakan oleh pasien
untuk mengetahui efeksamping dari obat.
5. Menjaga tempat tidur pasien dalam keadaan rendah dan
kunci roda tempat tidur untuk mencegah agar tempat tidur
tidak bergeser apa bila pasien hendak bergeser atau naik
turun dari tempat tidur.
6. Anjurkan pasien untuk menggunakan sendal yang tidak
licin, untuk mencegah agar pasien tidak tergelincir saat
berjalan, bila pasien turun dari tempat tidur.
7. Meyakinkan bahwa kursi terkunci baik apabila digunakan
sebelum pasien dipindahkan kekursi roda tersebut untuk
dibawa keluar atau kedalam maupun sewaktu hendak
berdiri atau keluar dari kursi roda.
B. Pasien Post- Operative
1. Perawat tetap berada ditempat selama masa awal postoperative.
2. Perawat mengadakan observasi tentang keadaan pasien.
3. Pemasangan pagar pengaman tempat tidur untuk:
a. Menjaga pasien agar tidak jatuh dari tempat tidur
b. Khusus pasien yang kesadarannya belum pulih betul
c. Untuk digunakan pasien yang hendak memiringkan
badannya kekanan / kekiri dengan cara memegang
pagar pengaman tersebut.
8. Pasang tali pinggang pengaman dan menggunakan tali
pengikat tangan / kaki untuk pasien sangat gelisah agar
infus tidak terlepas dan pada brankard harus dilengkapi
dengan pagar pengaman dan tali pinggang pengaman untuk
menjaga
7.
Diagram Alir
8.
Unit Terkait
1. IRJ
2. IGD
3. IRI
9.
Dokumen
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
1 ke 3
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
…………………………….
Suatu alur pelayanan pasien yang akan berobat di bagian rawat
jalan RSUD Makarti Jaya Kelas D Pratama yang datang atas
kehendak sendiri maupun rujukan dari luar (praktek dokter, praktek
paramedis, dan puskesmas).
2.
Tujuan
1. Bagi RSUD Makarti Jaya Kelas D Pratama
Sebagai acuan atau pedoman petugas dalam memberikan
pelayanan pendaftaran bagi pasien yang akan berobat agar
dapat terlaksana dengan baik, teratur, dan sesuai dengan
Standar Prosedur Pelayanan Rumah Sakit.
2. Bagi Pasien:
Agar pasien/ pendamping pasien mendapatkan pelayanan
yang baik, cepat dan terarah sesuai dengan kondisi pasien dan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Makarti Jaya
Kelas D Pratama.
3.
Kebijakan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/MENKES/Per/III/2008
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan
 Alat tulis
 Lembar rekam medis
6.
Prosedur
1. Pasien datang bisa mendaftar secara online ataupun secara
langsung (onsite) dan langsung dilakukan skrining covid-19.
2. Pasien lama/ baru untuk mengambil nomor antrian baru pada
meja resepsionis.
3. Petugas pendaftaran memanggil sesuai Urutan Nomor antrian
dan melakukan identifikasi sesuai ruang pelayanan yang
dibutuhkan pasien berdasarkan keperluan kunjungan pasien.
4. Pasien masuk ke ruang pelayanan dan dilakukan pemeriksaan.
5. Apabila
dokter
membutuhkan
pemeriksaan
penunjang
(misalnya: laborat), maka diberikan pengantar dan bila perlu ke
unit pelayanan lain (misalnya: fisioterapi), maka diberi rujukan
internal. Apabila diperlukan rujukan ke rumah sakit maka
diberikan rujukan eksternal.
6. Apabila pasien tidak membutuhkan pemeriksaan penunjang
atau rujukan internal, maka pasien diberi resep obat kemudian
menuju ruang kasir untuk melakukan pembayaran bagi pasien
yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan. Bagi pasien yang
memiliki kartu jaminan kesehatan dapat langsung ke bagian
apotek untuk mengambil obat, kemudian pasien pulang.
7. Bagi pasien dengan rujukan eksternal (misalnya: rumah sakit
tingkat lanjut), petugas mengarahkan pasien/ pendamping
pasien ke bagian kasir untuk mendapatkan stempel/ cap RSUD
Makarti Jaya Kelas D Pratama pada berkas rujukan tersebut,
kemudian pasien pulang.
8. Untuk pasien yang memerlukan pemeriksaan penunjang,
setelah dilakukan pemeriksaan, pasien kembali ke ruang
pemeriksaan awal dan diberi resep obat, kemudian menuju
ruang kasir, bagi pasien yang tidak memiliki kartu jaminan
kesehatan. Bagi pasien yang memiliki kartu jaminan kesehatan
dapat langsung ke bagian apotek untuk mengambil obat,
kemudian pasien pulang
9. Untuk pasien yang memerlukan pemeriksaan diruang lain
diberi rujukan internal. Apabila tidak kembali ke ruang periksa
pertama, pasien langsung diberi resep dan dipersilahkan ke
ruang pemeriksaan sesuai rujukan internal. Kemudian menuju
ruang kasir, bagi pasien yang tidak memiliki kartu jaminan
kesehatan. Bagi pasien yang memiliki kartu jaminan kesehatan
dapat langsung ke bagian apotek untuk mengambil obat,
kemudian pasien pulang.
10. Bagi pasien yang penanganan rawat inap, maka petugas
mengarahkan pasien/ pendamping pasien untuk menuju
gedung rawat inap untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut
7.
Diagram Alir
8.
Unit Terkait
1. Bagian Pendaftaran
2. Poli Rawat Jalan
3. Poli Pemeriksaan Penunjang
4. Administrasi/ Kasir
5. Apotek
6. UGD dan Rawat Inap
9.
Dokumen
Terkait
Rekam medis, buku laporan
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
CARA MENDAMPINGI DOKTER KEBIDANAN
DI INSTALASI RAWAT JALAN
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
1 ke 2
…………………………….
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
Mendampingi dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap
pasien kebidanan.
2.
Tujuan
Dapat memberikan pelayanan kebidanan yang baik dan maksimal
sesuai dengan prosedur
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Lembar medrec
3. USG
4. Alat-alat pemeriksaan gynecologi: speculum, cocor bebek, kogel
tang, tampon tang, gunting spiral, sonde uterus, penster klem,
pinset anatomi
5. Resep dokter
6. Meteran, dopler, set ganti verban, tensimeter, senter dan
stetoskop
6.
Prosedur
1. Kamar praktek dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan
kebiasaan dokter yang akan praktek.
2. Setelah pasien ditimbang dan ditensi, lembar medrec disusun
menurut nomor.
3. Bila dokter mulai praktek, perawat memanggil pasien sesuai
dengan nama dan nomor urut.
4. Pasien dipersilahkan duduk untuk dianamnesa oleh dokter.
5. Perawat mendampingi dokter dalam melakukan pemeriksaan
kepada pasien (memberikan alat-alat yang diperlukan oleh
dokter.
6. Perawat mencatat tindakan yang dilakukan oleh dokter di
lembar medrec.
7. Setelah selesai pasien diberi resep obat dan diantar ke apotik
untuk mendapatkan obat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Mengetahui kebiasaan-kebiasaan dokter dalam praktek
- Semua sarana dan prasarana harus siap sebelum dokter mulai
praktek.
- Mendahulukan
pasien
emergency
(perdarahan)
dengan
mengkomunikasikan pada pasien yang lain.
7.
Diagram Alir
Perawat
Mendampingi dokter
melakukan pemeriksaan
Menyiapkan ruangan
Melakukan TTV
Menyiapkan alat
Menyiapkan pasien
Pencatatan dan
pelaporan
8.
Unit Terkait
9.
Dokumen
1.
IRJ
2.
Apotik
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
CARA MENDAMPINGI DOKTER ANAK
DI INSTALASI RAWAT JALAN
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
RS.Pratama Makarti Jaya
1.
Pengertian
1 ke 2
…………………………….
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
Mendampingi dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap
pasien anak.
2.
Tujuan
Dapat memberikan pelayanan kesehatan pada anak yang baik dan
maksimal sesuai dengan prosedur
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Lembar medrec
3. Alat-alat pemeriksaan: stetoskop, tongue spatel, lampu RO,
termometer, alat suction dan selang canule, kom, tabung O2
portable, set jahit/ganti verban, plester
4. Resep dokter
5. Vaksinasi yang akan digunakan (dalam termos), bethadine,
kapas alkohol 70%.
6.
Prosedur
1. Kamar praktek dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan
kebiasaan dokter yang akan praktek.
2. Setelah pasien anak ditimbang dan dicatat umur anak tsb,
lembar medrec disusun menurut nomor.
3. Bila dokter mulai praktek, perawat memanggil pasien sesuai
dengan nama dan nomor urut.
4. Pasien dipersilahkan duduk untuk dianamnesa oleh dokter.
5. Perawat mendampingi dokter dalam melakukan pemeriksaan
kepada pasien (memberikan alat-alat yang diperlukan oleh
dokter.
6. Perawat mencatat tindakan yang dilakukan oleh dokter di
lembar medrec.
7. Setelah selesai pasien diberi resep obat dan diantar ke apotik
untuk mendapatkan obat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Mengetahui kebiasaan-kebiasaan dokter dalam praktek
- Semua sarana dan prasarana harus siap sebelum dokter mulai
praktek.
- Mendahulukan pasien emergency (panas tinggi, diare) dengan
mengkomunikasikan pada pasien yang lain.
7.
Diagram Alir
Perawat
Mendampingi dokter
melakukan pemeriksaan
Menyiapkan ruangan
Melakukan
penimbangan BB
Menyiapkan alat
Menyiapkan pasien
Pencatatan dan
pelaporan
8.
Unit Terkait
9.
Dokumen
1.
IRJ
2.
Apotik
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
MENYIAPKAN PASIEN PEMERIKSAAN USG
S
O
P
No. Kode
:
Tgl Terbit
Tgl.Mulai
Berlaku
No. Revisi
Halaman
:
:
:
:
RS.Pratama Makarti Jaya
1 ke 2
dr. Rita Oktasari
NIP.199010292019022005
…………………………….
1.
Pengertian
Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan USG di poliklinik
2.
Tujuan
1. Untuk mengetahui letak/posisi janin
2. Untuk mengetahui apakah ada kelainan pada janin/rahim
3. Untuk mengetahui gerak janin
4. Untuk mengetahui pertumbuhan janin
3.
Kebijakan
Direktur Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya
4.
Referensi
1. Permenkes No. 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D
Pratama
2. Permenkes No 12 tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah sakit
5.
Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Lembar medrec
3. Alat USG
4. Kursi roda/brankard
5. Selimut
6. Jelly USG
7. Tissue
6.
Prosedur
A. Persiapan pasien
1. Memberikan
penjelasan
tentang
tindakan
yang
akan
dilakukan.
2. Pasien harus banyak minum bila kehamilan masih kecil
B. Pelaksanaan
1. Pasien dibawa ke ruangan USG dengan menggunakan kursi
roda/brankard (bagi pasien yang tidak bisa berjalan).
2. Pasien dipersilahkan untuk berbaring
3. Pakaian bagian bawah dibuka dan sebagian ditutup dengan
selimut.
4. Perawat mendampingi pasien dan memperhatikan kondisi
pasien.
5. Setelah selesai pemeriksaan, pasien dirapihkan seperti
semula.
6. Mendengarkan intruksi/saran dokter selanjutnya.
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
7.
Diagram Alir
Perawat
Merapihkan pasien
Menyiapkan ruangan
Mendampingi
pasien yang
sedang dilakukan
pemeriksaan
Menyiapkan alat
Menyiapkan pasien
Pencatatan dan
pelaporan
8.
Unit Terkait
9.
Dokumen
1.
IRJ
2.
Apotik
Rekam medis, buku laporan
Terkait
10.
No
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan
Tgl.
Download