Uploaded by User100159

Penuntun Prak Spirometri

advertisement
PERCOBAAN SISTEM PERNAFASAN SPIROMETRI
1. Spirometri
Spirometer adalah alat tes fisiologi yang mengukur volume udara dimana udara dihirup dan
dihembuskan menurut waktu.Dengan pemeriksaan spirometri dapat diketahui semua volume paru
kecuali volume residu, semua kapasitas paru kecuali kapasitas paru yang mengandung komponen
volume residu yaitu FRC dan TLC serta digunakan juga sebagai pemeriksaan penunjang pada pasien
yang mengalami gangguan pernafasan.
Alat yang digunakan untuk pemeriksaan spirometri ini adalah spirometer. Bentuk spirometer itu
sendiri terdiri dari sebuah drum yang dibalikkan di atas suatu bak air, drum tersebut diimbangi oleh
suatu beban. Nah, di dalam drum, terdapat campuran gas untuk bernapas, biasanya udara atau
oksigen.Selain itu, juga terdapat sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan kolom gas. Jadi
apabila seseorang bernapas dari dan ke dalam kolom ini drum akan naik dan turun dan rekaman
dibuat di atas kertas yang bergerak.
Prinsip spirometri adalah mengukur kecepatan perubahan volume udara di paru-paru selama
pernafasan yang dipaksakan atau disebut forced volume capacity (FVC). Prosedur yang paling umum
digunakan adalah subyek menarik nafas secara maksimal dan menghembuskannya secepat dan
selengkap mungkin Nilai FVC dibandingkan terhadap nilai normal dan nilai prediksi berdasarkan usia,
tinggi badan dan jenis kelamin.
Spirometri mengaplikasikan 2 prinsip fisika, di antaranya :
1. Hukum Archimedes, terjadi pada saat ditiup, tabung spirometer naik turun karena adanya
gaya dorong ke atas akibat adanya tekanan udara masuk ke spirometer.
2. Hukum Newton, diaplikasikan pada katrol yang terhubung di spirometer. Katrol yang
dihubungkan ke sebuah bandul yang dapat bergerak naik turun yang kemudian dihubungkan
lagi dengan alat pencatat yang bergerak di atas silinder berputar.
2. Tujuan
1. Mengukur volume paru secara statis dan dinamik
2. Menilai perubahan atau gangguan pada faal paru
3. Menilai manfaat pengobatan
4. Memantau perjalanan penyakit
5. Menentukan prognosis
6. Menentukan toleransi tindakan bedah yang akan dilakukan ke pasien
3. Syarat dan Ketentuan pemeriksaan spirometri
Sebelumnya pemeriksaan dilakukan terlebih dahulu anamnesis dan pengukuran tinggi serta berat
badan. Tinggi dan berat badan ini akan digunakan untuk menentukan forced capacity volume si
pasien. Biasanya, indikasi pemeriksaan spirometri, yaitu :
1. Setiap keluhan sesak
2. Penderita asma stabil
3. Penderita penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) stabil
4. Evaluasi penderita asma setiap tahun dan penderita PPOK setiap 6 bulan
5. Penderita yang akan dianestesi umum
6. Pemeriksaan berkala bekerja yang terpajan zat
7. Pemeriksaan berkala pada perokok
Akan tetapi, hasil spirometri dapat syarat apabila si pasien terburu dan penarikan bernapas yang
salah, pasien batuk-batuk, terminasiyang lebih baik, tertutupnya glottis, ekspirasi yang bervariasi,
dan kebocoran. Oleh karena itu pemeriksaan spirometri harus mempunyai persiapan baik dari
kesiapan pasien dan ilmu.
Pengukuran fungsi paru yang dilaporkan :
1. Forced vital capacity (FVC) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara paksa setelah
inspirasi secara maksimal, diukur dalam liter.
2. Forced Expiratory volume in one second (FEV1) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan
dalam waktu 1 detik, diukur dalam liter. Bersama dengan FVC merupakan indikator utama
fungsi paru-paru
3. FEV1/FVC merupakan rasio FEV1/FVC. Pada orang dewasa sehat nilainya sekitar 75% - 80%
4. FEF 25-75% (forced expiratory flow), optional
5. Peak Expiratory Flow (PEF), merupakan kecepatan pergerakan udara keluar dari paru-paru
pada awal ekspirasi, diukur dalam liter/detik.
6. FEF 50% dan FEF 75%, optional, merupakan rata-rata aliran (kecepatan) udara keluar dari
paru-paru selama pertengahan pernafasan (sering disebut juga sebagai MMEF(maximal midexpiratory flow).
4. Volume Paru-Paru Dalam Pemeriksaan Spirometri
1. Volume tidal, merupakan volume udara yang dihirup atau dikeluarkan setiap pernapasan
normal. Jumlah volume tidal pada laki-laki dewasa adalah 500 mililiter.
2. Volume cadangan inspirasi, merupakan volume udara ekstra yang dapat dihirup yang lebih
besar dari volume tidal pada saat inspirasi maksimal. Jumlah volumenya adalah 3000
mililiter.
3. Volume cadangan ekspirasi, merupakan volume udara ekstra yang dapat dikeluarkan dengan
ekspirasi yang sangat kuat setelah ekspirasi biasa. Jumlah volumenya sekitar 1100 mililiter.
4. Volume residual, merupakan volume udara yang tersisa di dalam paru setelah melakukan
ekspirasi maksimum. Jumlah volume residual adalah 1200 mililiter.
Selain volume paru, ada pula kapasitas paru yang di antaranya :
1. Kapasitas inspirasi yang merupakan jumlah volume tidal dengan volume inspirasi cadangan
sebesar sekitar 3500 mililiter. Jumlah udara inilah yang seseorang dapat lakukan untuk
bernapas, yang dimulai dari level ekspirasi normal dan menggembungkan paru-paru ke level
maksimum.
2. Kapasitas residu fungsional yang sama dengan volume ekspirasi cadangan dengan volume
residu. Jumlah ini yang tersisa dalam paru saat akhir ekspirasi normal (sekitar 2300 mililiter).
3. Kapasitas vital yang sama dengan volume inspirasi cadangan yang ditambahkan dengan
volume tidal dan volume ekspirasi cadangan. Jumlah ini tingkat udara seseorang yang
maksimal yang dapat dikeluarkan dari pulmo setelah pengisian pulmo pertama hingga
maksimum, kemudian dikeluarkan semaksimal mungkin (sekitar 4600 mililiter).
4. Kapasitas total pulmo adalah volume maksimum dimana pulmo dapat dikembangkan
dengan usaha yang sekuat mungkin, jumlahnya sama dengan kapasitas vital ditambahkan
dengan volume residu (5800 mililiter).
5. Macam-macam Spirometer
a. WHOLE BODY PLETHYSMOGRAPH
Jenis spirometer memberikan pengukuran yang lebih akurat untuk komponen volume paru-paru
dibandingkan dengan spirometer konvensional lainnya.Seseorang berada diruangan kecil yang
tertutup ketika pengukuran dilakukan.
b. PNEUMOTACHOMETER
Spirometer ini mengukur laju aliran gas dengan mendeteksi perbedaan tekanan di fine mesh. Salah
satu keuntungan dari spirometer ini adalah bahwa subjek diselidiki dapat menghirup udara segar
selama percobaan.
c. FULLY ELECTRONIC SPIROMETER
Spirometer elektronik telah dikembangkan yang menghitung tingkat aliran udara di saluran tanpa
perlu untuk jerat halus atau bagian yang bergerak.Mereka beroperasi dengan mengukur kecepatan
aliran udara dengan teknik seperti transduser ultrasonik, atau dengan mengukur perbedaan tekanan
dalam saluran. Spirometer ini memiliki akurasi yang lebih besar dengan menghilangkan momentum
dan kesalahan resistensi terkait dengan bagian yang bergerak seperti kincir angin atau katup aliran
untuk pengukuran aliran
d. INSENTIF SPIROMETER
Spirometer ini dirancang khusus untuk meningkatkan fungsi seseorang dari paru-paru dengan hasil
cepat untuk diagnosis dini serta mudah digunakan.
e. PEAK FLOW METER
Perangkat ini berguna untuk mengukur kemampuan seseorang bernapas keluar udara.
f.
WINDMILL-TYPE SPIROMETER
Digunakan khusus untuk mengukur kapasitas vital paksa tanpa menggunakan air dan memiliki
pengukuran luas mulai dari 1000 ml sampai 7000 ml. Hal ini lebih portabel dan ringan dibandingkan
dengan tradisional jenis tangki air spirometer.Spirometer ini harus diadakan secara horizontal saat
mengambil pengukuran karena adanya disc berputar.
g. TILT-KOMPENSASI SPIROMETER
Tilt-kompensasi jenis spirometer juga dikenal sebagai AME Spirometer EVOLVE. Spirometer baru ini
dapat diselenggarakan secara horizontal saat mengambil pengukuran tetapi harus pasien bersandar
terlalu jauh ke depan atau mundur 3D-tilt mengkompensasi penginderaan spirometer dan
menunjukkan posisi pasien. Jenis ini masih dalam pengembangan dan belum dipublikasikan di dunia
kesehatan.
Sedangkan untuk penggunaan di Laboratrium FK UNILA menggunakan spirometri
PNEUMOTACHOMETER karena dianggap sederhana, mudah dan mendapatkan hasil yang
memuaskan.
6. Fekuensi Pernafasan
Frekuensi pernapasan orang dewasa normal berkisar 12 – 16 kali permenit yang mengangkut kurang
lebih 5 liter udara masuk dan keluar paru.Volume yang lebih rendah dari kisaran normal seringkali
menunjukkan kelainan fungsi paru. Frekuensi pernafasan berpengaruh terhadap volume total udara
yang ditukarkan dalam satu menit yang disebut dengan Minute Volume of Respiration (MVR) atau
juga biasa disebut menit ventilasi. MVR ini didapatkan dari hasil kali antara volume tidal dan
frekuensi pernapasan normal permenit.Rata-rata MVR dari 500 ml volume tidal sebanyak 12 kali
pernapasan permenit adalah 6000 ml/menit.
Menggunakan sebuah pengukur waktu (stopwatch/jam), lakukanlah percobaan menghitung
frekuensi pernafasan permenit pada saat:
a. Istirahat
b. Setelah berlari selama 3 menit
Cara Kerja:
1. Siapkan alat spirometri
2. Tekan tombol ON untuk menyalakan mesin. Masukkan identitas probandus meliputi
usia, jenis kelamin, TB, BB.
3. Kemudian masukkan mouthpiece yang ada dalam alat spirometri kedalam mulutdan
tutuplah hidung dengan penjepit hidung.
4. Bernapaslah terlebih dahulu dengan tenang sebelum melakukan pemeriksaan,
kemudian tarik nafas yang dalam.
5. Tekan tombol start jika sudah siap untuk memulai pengukuran.
6. Mulai dengan pernapasan tenang sampai timbul perintah dari alat untuk ekspirasi
maksimal (tidak terputus). Bila dilakukan dengan benar maka akan keluar data dan
kurva pada layar monitor spirometri.
7. Ukurlah FEV1 dan FVC1 probandus dan lihat rasio FEV1/FVC1 probandus, lalu
bandingkan dengan nilai acuan normal.
8. Interpretasikan hasil pemeriksaan and
LAPORAN PERCOBAAN VI
PEMERIKSAAN SISTEM PENAFASAN
A. PERNAFASAN PADA MANUSIA
Nama Orang Percobaan : ........................................................................
Jenis Kelamin : ............................... ; Umur : ........................ tahun
1.
Pencatatan gerak-gerak pernafasan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2.
Pernafasan kuat dan apnoe
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3.
Titik Penghentian
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4.
Volume Udara Pernafasan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
5.
Tekanan Pernafasan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
B. PERNAFASAN BUATAN
1.
Cara Nielseen
Keterangan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2.
Cara Silvester
Keterangan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3.
Cara Eve
Keterangan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4.
Cara Schaefer
Keterangan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
C. SUHU TUBUH DAN TATA PANAS
1.
Suhu tubuh pada ketiak :
Nama orang percobaan 1 :
Nama orang percobaan 2 :
..........................................
...........................................
Hasil : ..............................
Hasil : .................................
.........................................
.............................................
.........................................
..............................................
Suhu mulut :
2.
3.
Hasil : ....................................
Hasil : ...................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
Pengaruh penguapan terhadap suhu :
Hasil : ...............................................
Hasil : ....................................
..........................................................
................................................
..........................................................
................................................
Pengaruh luar terhadap temperatur mulut :
Hasil : ...............................................
Hasil : ....................................
..........................................................
................................................
..........................................................
................................................
Kesimpulan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4.
Suhu binatang berdarah dingin :
Sebelum dimasukan ke dalam air hangat :
Hasil : ..............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Sesudah dimasukan ke dalam air hangat :
Hasil : ..............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Kesimpulan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
5.
Pengaruh pencegahan penguapan
a.
Pencegahan penguapan oleh minyak :
Hasil : ........................................................................................................................
....................................................................................................................................
b.
Pengaruh pori-pori :
Hasil : ........................................................................................................................
....................................................................................................................................
Kesimpulan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Download