KELOMPOK 2 NO NAMA NIM 1 SEFTIANA PUTRI W. 18631704 2 DESTRIA ARDIANA P. 18631655 3 ARUM ARDIANA A. 18631678 4 ANI NUR AINI 18631647S 5 MUH. EFAN SYAFI’I 18631648 A.PENGERTIAN Luka bakar adalah perlukaan yang disebabkan karena kontak atau terpapar dengan zat termal, Chemical, elektrik, atau radiasi yang menyebabkan luka bakar (Luckmanandsorensen”s, 1993) B. ETIOLOGI Luka bakar disebabkan oleh dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin di pindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik . Faktor yang mempengaruhi beratnya luka bakar antara lain : Keluasan luka bakar Kedalaman luka bakar Umur pasien Agen penyebab Fraktur atau luka lain yang menyertai Penyakit yang dialami terdahulu seperti diabetes, ginjal, jantung, dll. Obesitas Adanya trauma inhalasi C. MANIFESTASI KLINIS Menurut Effendi, 1999 manifestasi klinik yang muncul pada luka bakar sesuai dengan kerusakannya : Grade I : Kerusakan pada epidermis, kulit kering kemerahan, nyeri sekali, sembuh dalam 3-7 dan tidak ada jaringan parut. Grade II : Kerusakan pada epidermis dan dermis, terdapat vesikel dan edema subkutan, luka merah, basah dan mengkilat, sangat nyeri, sembuh dalam 28 hari tergantung komplikasi infeksi. Grade III : Kerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri, luka merah keputihan dan hitam keabu-abuan, tampak kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri maka perlu Skingraf. D. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan pasien luka bakar sesuai dengan kondisi dan tempat pasien dirawat melibatkan berbagai lingkungan perawatan dan disiplin ilmu antara lain mencakup penanganan awal (ditempat kejadian), penanganan pertama di unit gawat darurat, penanganan di ruangan intensif dan bangsal. Tindakan yang dilakukan antara lain terapi cairan, fisioterapi dan psikiatri pasien dengan luka bakar memerlukan obatobatan topikah karena eschar tidak dapat ditembus dengan pemberian obat antibiotik sistemis E.PROGNOSIS Derajat satu Derajat luka bakar pertama disebut juga dengan luka bakar superfisial. Pasalnya, kerusakan kulit yang terjadi hanya mengenai epidermis atau lapisan kulit yang paling luar. Jadi, tingkat keparahannya tergolong paling ringan dan mudah ditangani.Luka ini adalah luka bakar yang sangat umum dan sering terjadi, biasanya diakibatkan oleh paparan sinar matahari yang berlebih atau kecelakaan saat menggunakan kompor, alat setrika, atau alat pelurus rambut. Derajat dua Tingkat keparahan luka bakar derajat dua cenderung lebih serius daripada tingkatan pertama. Pasalnya, area kerusakan sel-sel kulit sudah mulai menembus epidermis hingga mengenai sebagian dermis atau lapisan kulit yang berada di Derajat tiga Dibandingkan derajat luka bakar lainnya, luka bakar jenis ini adalah yang paling parah. Pasalnya, kerusakan yang terjadi pada kulit lebih lebar dan merusak hipodermis atau jaringan subkutan kulit, tempat terletaknya lemak dan kelenjar keringat Panas, kimia, radiasi, listrik F.Parthway Luka bakar Kerusakan jaringan Kerusakan Kulit Kulit terbuka Hilangnya lapisan pelindung kulit Pelepasan mediator nyeri Bradikinin, histaminc, prostag landin Rangsang nyeri ke otak Masuknya mikroorganisme MK: Nyeri Akut MK :Resiko Infeksi Kerusakan Kulit Penguapan meningkat Peningkatan pembulu kapiler Cairan intravaskuler menurun MK:Gangguan Integritas Kulit Data Umum Keperawatan Tanggal Pengkajian : 26-03-2021 No. Register : 654321 Jam Pengkajian : 08.00 Tgl MRS : 21-03-2021 Ruang / Kelas : Asoka No. MRS : 654321 I. Identitas 1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab Nama: Tn.A Nama: Ny.Y Umur: 23 tahun Umur: 40tahun Jenis Kelamin: L Jenis Kelamin:P Agama: Islam Agama: Islam Pendidikan: SMA sederajat Pekerjaan:Swasta Pekerjaan: Buruh bangunan Alamat:Ponorogo Gol. Darah: O Hubungan: Ibu Pasien Alamat: Ponorogo II.Keluhan Utama 1. Keluhan utama saat MRS : nyeri di bagian luka bakar pada tangan dan kaki sebelah kanan akibat tersengat listrik 2. Keluhan utama saat pengkajian : mengeluh nyeri di sekitar area luka bakar yaitu di areatangan dan kaki sebelah kanan, III.Diagnosa Medis : combutio grade II & III IV Riwayat Kesehatan : Riwayat kesehatan sekarang Klien mengatakan nyeri pada luka yang di rasakan tertusuk-tusuk, dengan skala nyeri 6 nyeri di rasakan di ekstremitas atas dan bawah, saat ditanya keluhan lain yang menyertai pasien mengatakan sulit beraktivitas * Riwayat kesehatan dahulu Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menderita penyakit yang menular ataupun dirawat di rumah sakit, pasien tidak mempunyai alergi, dan juga tidak pernah dioperasi. * Riwayat kesehatan keluarga Pasien mengatakan tidak adanya Riwayat penyakit menurun dari keluarga seperti Hipertensi dan Diabetes Pemeriksaan Fisik Tingkat Kesadaran : Compos mentis GCS : 15 (E=4 ,V=5, M=6) BB/TB : 52 Kg/ 157 Cm Keadaan umum : lemah Tanda- tanda vital : TD = 130/60 mmHg, RR : 18X/menit, Nadi : 80x/menit, Suhu : 37 ⁰ C Kepala : Rambut : Bentuk kepala bulat, rambut hitam , tidak terdapat benjolan, rambut bersih, tidak ada ketombe. Mata Simetris kiri dan kanan,congjungtiva anemis,sklera tidak ikterik, penglihatan tidak buram, memakai kaca mata, reflek pupil isokor, reflek cahaya (+/+), Ukuran pupil 2 ml. Telinga Simetris kiri dan kanan, tidak ada pendarahan, tidak ada serumen, telinga bersih, cairan pada telinga tidak ada,pendengaran klien masih baik Hidung Simetris kiri dan kanan, ada benjolan di hidung, pasien tidak terpasang O2, penciman normal Mulut dan gigi Gigi klien kelihatan bersih ,tidak ada kelainan pada bibir seperti bibir sumbing, Leher Simetris kiri dan kanan, Vena jugularis tidak teraba, dan tidak ada pembengkan kelenjar tiroid, dan tidak ada terdapat lesi Thorax Paru- paru I : simetris kiri dan kanan pergerakan dinding dada P : tidak teraba nyeri tekan , tidak ada pembengkakan P : Terdengar bunyi sonor disemua lapang paru A: Tidak ada suara nafas tambahan/ vesikuler Jantung I : dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak ada pembesaran pada jantung. P: tidak ada pembengkakan/benjolan tidak ada nyeri tekan. P: Bunyi suara jantung redup A: bunyi jantung I (lup) dan bunyi jantung II (dup), tidak ada bunyi tambahan,Teratur dan tidak ada bunyi tambahan seperti mur-mur dan gallop. Abdomen I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kulit sama, tidak ada terdapat lesi tidak ada pembesaran abdomen A: bising usus 35x/m di kuadran ke 3 kanan bawah abdomen P: terdengar bunyi timpani P: tidak ada nyeri tekan pada abdomen Punggung Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan tidak ada lesi pada punggung, dan juga tidak ada dukubitus pada punggung. Ektermitas Bagian Atas : Tangan sebelah kiri terpasang infus Nacl 20 tts, tangan sebelah kanan terdapat luka bakar denga n rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk skala 6, keadaan selang infus bersih. Bagian Bawah : simetris kiri dan kanan, Kaki kanan terdapat luka bakar yang terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 6 kekuatan otot 5555 3333 5555 3333 Genetalia klien terpasang kateter, bentuk genetalia normal Integumen Kulit kaki dan tangan kanan terdapat luka bakar sekitar 5cm dengan rasa nyeri tertusuk-tusuk dengan skala 6, tidaka ada rush, turgor jelek, warna pucat, Persyarafan No Nama Syaraf Hasil 1 Olfaktorius 2 Optikus 3 Oculomotorius Pergerakan bola mata tidak terganggu 4 Throclearis Pergerakan bola mata tidak terganggu 5 Abdusen Pergerakan mata tidak terganggu 6 Trigeminus Reaksi sentuhana baik, pergerakan rahang Baik, tidak ada gangguan penciuman Penglihatan tidak kabur tidak terganggu 7 Vestibulotrochlearis Mampu menjaga keseimbangan dengan baik, tidak ada gangguan pendengaran 8 Facialis Tidak ada gangguan pengecapan, mampu mengekspresikan rasa manis,asam, pahit, asin dengan baik 9 Glassofaringeus Tidak ada gangguan pengecapan 10 Vagus Tidak ada gangguan menelan 11 Assesorius Tidak ada gangguan pada gangguan pada pergerakan kepala 12 Hipoglasus Tidak ada pergerakan Pemeriksaan Penunjang Dari data pemeriksaan laboratorium dan diagnostik di dapatkan hemoglobin 12,7 g/dl ,eritrosit 4,75, hematokrit 36,5, lekosit 6,85. Mcw 76,5.rdw cv 12,6. Rdwsv 36,6.limfosit 14.0,neutrofil 74, mch 26,7. Tindakan Dan Terapi Tindakan yang dilakukan : invdrl 30 tpm ceftriaxon 2x1 IV (1 vial) ranitidine 2x1 IV (30 mg)k etorolac 3x1 IV (30 mg) futrolit dan kalnex. Analisa Data No 1. Tanggal/ Jam 26-03-2021 08.00 Kelompok Data Problem Etiologi Ds: Nyeri akut Agen Pasien pada mengatakan kaki sebelah nyeri dan tangan kanan yang pencedera kimiawi terdapat luka bakar dengan rasa tertusuk-tusuk Do : Skala nyeri 6/10 2. 26-03-2021 Ds : Kerusakan 08.00 Pasien mengatakan luka Faktor elektris integritas kulit bakar di kaki dan tangan kanan Do : tugor kulit jelek, warna kulit pucat 3. 26-03-2021 Ds :- Resiko infeksi Do Luka bakar sekitar 7cm Ketidakadekuata n pertahanan tubuh primer Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera kimiawi 2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor elektris 3. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer Rencana Asuhan Keperawatan Nama pasien : Tn.A Umur : 40 tahun No. MRS : 654321 Standart Luaran Keperawatan Diagnosa Keperawatan ( ) a. Nyeri akut dengan Luaran Utama berhubungan Standart Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Manajemen nyeri 1. Tingkat Nyeri agen pencedera kimiawi Indonesia (SLKI) SDKI Observasi Identifikasi lokasi, karakteristik, Luaran Tambahan durasi, Fungsi gastrointenstinal frekuensi, Kontrol nyeri intensitas nyeri Mobilitas fisik Penyembuhan luka Perfusi miokard Identifikasi rasa nyeri non verbal Identifikasi Perfusi perifer yang Pola tidur dan Status kenyamanan Setelah dilakukan Keperawatan tindakan 1 x24 factor memperberat meringankan nyeri jam Identifikasi terapi KH : Tingkat nyeri menurun Penyembuhan luka membaik nyeri pada kualitas hidup Monitor diharapkan nyeri menurun kualitas, keberhasilan yang sudah diberikan Monitor efek samping penggunaan analgetik Tingkat cidera menurun 2. Terapeutik Berikan Teknik farmakologis non untuk mengurangi rasa nyeri Kontrol yang lingkungan memperberat rasa nyeri Fasilitasi istirahat dan tidur a. Nyeri akut berhubungan dengan Luaran Utama Manajemen nyeri 1. Tingkat Nyeri pencedera kimiawi Observasi Identifikasi agen lokasi, karakteristik, Luaran Tambahan Fungsi gastrointenstinal Kontrol nyeri frekuensi, durasi, kualitas, intensitas nyeri Identifikasi rasa nyeri Mobilitas fisik Penyembuhan luka non verbal Identifikasi Perfusi miokard Perfusi perifer yang memperberat Pola tidur dan meringankan Status kenyamanan nyeri Setelah dilakukan Keperawatan tindakan 1 x24 jam Tingkat nyeri menurun Penyembuhan luka membaik nyeri pada kualitas hidup terapi KH : Identifikasi Monitor diharapkan nyeri menurun factor keberhasilan yang sudah diberikan Monitor efek samping penggunaan analgetik Tingkat cidera menurun 2. Terapeutik Berikan Teknik farmakologis non untuk mengurangi rasa nyeri Kontrol yang lingkungan memperberat rasa nyeri Fasilitasi istirahat dan tidur 3. Edukasi Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri Kerusakan kulit integritas berhubungan Luaran Utama : Perawatan Kerusakan dengan faktor elektris 1. dan lapisan kulit Observasi Identifikasi penyebab Luaran tambahan integritas kulit jaringan Nyeri gangguan Perdarahan kulit Kemerahan 2. Hematoma Gunakan integritas Terapeutik produk Pigmentasi abnormal berbahan petroleum / Jaringan parut minyak Nekrosis kering Abrasi kornea pada Gunakan kulit produk berbahan ringan atau Setelah dilakukan Keperawatan 1 x diharapkan integritas hipoalergik tindakan 24 kulit yang sensitive jam kerusakan kulit mulai 3. menggunakan KH : integritas jangan terkena kulit yang bagian yang jaringan meningkat luka, sampai luka. baik. Perfusi lotion atau pelembab dikulit Dapat mempertahankan Edukasi Anjurkan membaik pada (warna sensabilitas baik) Resiko berhubungan ketidakadekuatan infeksi dengan Luaran Utama Tingkat infeksi Pencegahan infeksi 1. Observasi : Monitor tanda dan Resiko berhubungan infeksi dengan Luaran Utama Tingkat infeksi ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer Pencegahan infeksi 1. Observasi : Monitor tanda dan gejala infeksi lokal Luaran Tambahan dan sistematik Integritas kulit dan jaringan Kontrol risiko 2. Terapetik: Status imun Batasi jumlah Status nutrisi pengunjung Berikan perawatan kulit pada area edema Cuci tangan sebelum Setelah dilakukan dan sesudah kontak intervensi keperawatan dengan pasien dan selama 1x24 jam maka infeksi akan membaik dengan KH: Nyeri menurun lingkungan pasien Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi 3. Edukasi : Jelaskan tanda dan gejala infeksi Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar Perawatan luka 1. Observasi Monitor luka karakteristik (warna, bau, ukuran) Monitor infeksi tanda-tanda TERIMAKASIH