BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu demi terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan, puskesmas harus dapat meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dengan efektif dan efisien. Hal itu tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang muncul dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari segi internal maupun eksternal puskesmas. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk itu puskesmas harus dapat meningkatkan standar mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan adanya Akreditasi. Dengan latar belakang tersebut dipandang perlu penyusunan Profil UPT Puskesmas Pakuwon yang berguna memberi informasi yang konsisten kedalam maupun keluar tentang kondisi wilayah UPT Puskesmas Pakuwon. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Mengetahui gambaran situasi kesehatan dan pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. 2. Tujuan a. Mengetahui tingkat derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 1 b. Untuk mengetahui pencapaian target dan realisasi setiap program yang telah dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. c. Untuk mengetahui target dari program yang belum tercapai di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. d. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. 3. Sistematika penulisan profil kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika penulisan profil kesehatan BAB II GAMBARAN UMUM A. Gambaran Geografis dan Kependudukan B. Wilayah Kerja Puskesmas C. Peta Demografis D. Analisi keterkaitannya dengan masalah kesehatan BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Jumlah Kematian B. Jumlah Kesakitan C. Status Gizi Masyarakat Di Wilayah Kerja Masyarakat BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang C. Perbaikan Gizi Masyarakat D. Pelayanan Kefarmasian E. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar F. Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan BAB V SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN A. Tenaga Kesehatan B. Sarana Kesehatan Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 2 C. Pembiayaan Kesehatan BAB VI KESIMPULAN LAMPIRAN BAB II GAMBARAN UMUM 1. Peta Demografis Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 3 Menganalisa data peta demografis diatas maka sesuai dengan PMK No. 75 tahun 2014 yang menjelaskan tentang kategori puskesmas berdasarkan karakteristik wilayah kerjanya dan kemampuan penyelenggaraan menjelaskan bahwa UPT Puskesmas Pakuwon termasuk dalam kategori puskesmas perkotaan non rawat inap dengan persalinan. Didukung oleh data yang ada maka UPT Puskesmas Pakuwon telah memenuhi kriteria kawasan pedesaan, yaitu : a. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor agraris; b. memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel; c. rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (Sembilan puluh persen; dan d. terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas sebagaimana dimaksud pada huruf b. Dan sebagai puskesmas perkotaan non rawat inap dengan persalinan maka berikut ini karakteristik yang melekat pada kegiatan layanan puskesmas adalah sebagai berikut : a. Memprioritaskan pelayanan UKM; b. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat; c. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat; Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 4 d. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan; dan e. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan. 2. Data Geografis Wilayah UPT Puskesmas Pakuwon Kota Tasikmalaya beralamat di Jl. Brigjend Wasita Kusuma (Komplek Pasar Baru Pakuwon) Kelurahan Sukamaju Kidul Kecamatan Pakuwon kota Tasikmalaya Kode pos 46151, memiliki luas ± 820.452 km2, secara geografis memiliki posisi yang strategis, yaitu berada pada Koordinat 10808’38” sampai dengan 10824’02” Bujur Timur dan 710’ sampai dengan 726’32” Lintang Selatan di bagian tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat. Kedudukan atau jarak dari ibukota propinsi Jawa Barat, Bandung ± 105 km dan dari ibukota negara, Jakarta ± 255 km. secara keseluruhan, UPT Puskesmas Pakuwon Kota Tasikmalaya berada pada daerah dengan ketinggian berkisar antara 325-375 meter diatas permukaan laut (DPL) dan mempunyai dataran dengan kemiringan relatif datar (sebagian besar), agak landai dan relatif curam. wilayah Kota Tasikmalaya berbatasan dengan : A. Sebelah Barat : UPT Puskesmas Sukaratu B. Sebelah Utara : Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis C. Sebelah Selatan : UPT Puskesmas Sukalaksana D. Sebelah Timur : UPT Puskesmas Parakannyasag Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 5 Wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon terdiri dari 4 (empat) Kelurahan. Secara administratif wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Pakuwon Kota Tasikmalaya dengan luas wilayah 8.864 Km2 dan jumlah RW 44, berikut 4 kelurahan tersebut : Kel. Sukamaju Kaler, 3.374 Km2 Kel. Sukamaju Kidul, 2.958 Km2 Kel. Pakuwon, 1.425 Km2 Kel. Sirnagalih, 1.107 Km2 Berdasarkan kepada luas wilayah yang ada dapat dianalisa bahwa akan sangat dibutuhkan petugas kesehatan yang harus siap untuk bekerja diluar gedung, seperti petugas kesehatan yang bertanggungjawab terhadap kesehatan lingkungan. Kelurahan Sukamaju Kaler adalah kelurahan yang paling luas, sehingga berpotensi untuk pembinaan dari Puskesmas terjadi petugas Pembantu masalah kesehatan kesehatan. (PUSTU) Dan jika dengan dikelurahan tidak ada keberadaan tersebut maka diharapkan masalah kesehatan yang mungkin terjadi dapat segera di tindak lanjuti. 3. Data Kependudukan UPT Puskesmas Pakuwon terdiri dari 4 kelurahan dengan total penduduk sebesar 33.159 jiwa dengan masing masing jumlah penduduk keseluruhan sebagai berikut : Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Keseluruhan Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 No Profil UPT Puskesmas Pakuwon Kelurahan Jumlah Penduduk Page 6 1 Pakuwon 7.808 2 Sirnagalih 6.277 3 Sukamaju Kaler 11.740 4 Sukamaju kidul 7.336 TOTAL 33.159 Sumber : Profil Kecamatan Pakuwon 2018 Kemudian berdasarkan kepada data yang didapatkan diatas, maka dengan jumlah penduduk sebanyak 33.159 jiwa dan tersebar di 4 wilayah, data tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk di wilayah Pakuwon termasuk dalam katagori rendah karena berada dibawah angka kepadatan Kota Tasikmalaya. Oleh karena itu secara umum tidak terlalu beresiko untuk mengalami terjadinya masalah kesehatan kerena kepadatan penduduk. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk berdasarkan kelompok umur dan Jenis Kelamin Tahun 2019 No Kelompok Umur (Tahun) 1 0-4 2 5-9 3 10-14 4 15-19 5 20-24 6 25-29 7 30-34 8 35-39 9 40-44 10 45-49 11 50-54 12 55-59 13 60-64 14 65-69 15 70-74 16 >75 Jumlah Profil UPT Puskesmas Pakuwon Laki laki 2022 1428 1417 1406 1348 1475 1289 1246 1097 982 828 655 505 436 374 254 16762 Jumlah Penduduk Perempuan Jumlah 1919 1381 1358 1282 1315 1480 1258 1132 1154 972 838 657 551 475 396 229 16397 3941 2809 2775 2688 2663 2955 2547 2378 2251 1954 1666 1312 1056 911 770 483 33159 KK 10558 Page 7 Sumber : BPS2018 Menganalisa masalah kesehatan yang dapat timbul karena faktor yang lainnya, maka dari data tabel 2.1 dan Tabel 2.2 diatas menunjukan bahwa kelompok usia 0-4 tahun jumlahnya paling tinggi yaitu 3941 jiwa, dalam rentang usia tersebut masalah kesehatan akan selalu datang jika pihak orang tua tidak memperhatikan dengan baik kebutuhan asupan makanan bergizi untuk pertumbuhannya. Pada tabel 2.2 juga menunjukan perbandingan jumlah laki laki dan perempuan yang secara keseluruhan relatif seimbang, akan tetapi jika dicermati pada usia kelompok tertentu yaitu usia 15 – 19 tahun, jumlah laki laki lebih banyak (1406 jiwa) dari pada perempuan (1282 jiwa) hal ini dapat berpeluang untuk terjadinya pernikahan dini bahkan kekerasan seksual, karena dikhawatirkan timbulnya dorongan persaingan antara laki laki dalam mencari pasangan hingga menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan pasangannya. Tabel 2.3 Persentase penduduk berusia 10 tahun keatas Dirinci menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tahun 2019 NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH Laki-laki Perempua n Jumlah 2925 2818 5743 2461 2452 4913 3. Tidak / Belum pernah sekolah Tidak / Belum tamat SD SD / MI 2827 3038 5865 4. SLTP / MTs 3300 3147 6447 5. SLTA / MA 3408 3341 6749 6. Akademi / Diploma 1048 976 2024 1. 2. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 8 7. Universitas 581 491 1072 Sumber : Profil Kecamatan Pakuwon 2018 Kemudian pada tabel 2.3 terlihat jika kondisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan menunjukan bahwa masih ada yang tidak menyelesaikan program wajib belajar 12 tahun. Hal ini jelas akan memberikan hambatan dalam menerima dan menerapkan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2019 JUMLAH NO TINGKAT PEKERJAAN Laki-laki Perempua n Jumlah 1. PNS 898 676 1574 2. TNI 34 0 34 3. POLRI 42 2 44 4. PEGAWAI SWASTA 1882 1272 3154 5. WIRASWASTA 2258 808 3066 6. BURUH 2922 1140 4062 7. TENAGA PROFESI 825 447 1272 8. PENSIUNAN 354 260 614 9. IRT 0 5241 5241 10. BELUM BEKERJA 3802 3657 7459 11. TIDAK BEKERJA 1640 1480 3120 12. LAINNYA 1883 1298 3181 Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 9 Sumber : Profil Kecamatan Pakuwon 2018 Dan melihat kepada tabel 2.4 maka tingginya angka masyarakat yang berprofesi sebagai buruh serta kalangan yang belum bekerja menjadi ancaman nyata terhadap keperdulian mereka untuk menjalankan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Jumlah Kematian 1. Angka Kematian Ibu Angka kematian ibu di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 dilaporkan 1 kasus dari seluruh ibu melahirkan sehingga Puskesmas Pakuwon tidak bebas dari angka kematian Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 10 ibu. Angka kematian ibu dari tahun sebelumnya tetap sama, pada tahun 2018 dilaporkan ada 1 kematian ibu, berikut ini kecenderungan angka kematian ibu setiap Tahunnya akan terlihat pada grafik berikut : GRAFIK 3.1 ANGKA KEMATIAN IBU TAHUN 2019 1,2 1 1 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 Angka Kematian Ibu 2018 1 2019 1 2018 2019 Sumber : Laporan Programer KIA UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Analisa terhadap angka kematian yang muncul setiap tahunnya secara berturut turut menjadikan kami senantiasa waspada dan selalu memantau seluruh ibu hamil terutama yang beresiko tinggi. Pemantauan dilakukan secara komprehensif dari mulai saat awal kehamilan sampai hari prediksi lahir oleh para bidan kelurahan. Edukasi tentang menjaga masa penting saat kehamilan pun terus dilakukan, akan tetapi setelah dilakukan investigasi terhadap kejadian kematian tersebut didapatkan celah bahwa sebagian kecil masyarakat masih abai untuk berkomunikasi / berkonsultasi dengan bidan secara terjadwal dan melaporkan secara terbuka setiap keluhan yang dirasakan saat masa kehamilan. Semoga ini menjadi evaluasi bersama agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. 2. Angka Kematian Neonatus, Bayi dan IUFD Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 11 Angka kematian bayi pada tahun 2018 dilaporkan ada 5 kematian neonates dan 3 kematian bayi serta 2 kematian IUFD dan pada Tahun 2019 ada 1 kematian neonatus dan 4 kematian bayi serta 6 kematian IUFD. Kecenderungan angka kematian bayi dapat terlihat pada grafik berikut : GRAFIK 3.2 ANGKA KEMATIAN NEONATUS, BAYI DAN IUFD TAHUN 2019 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 0 Neonatus Bayi IUFD 2018 5 3 2 2019 1 4 6 2018 2019 Sumber : Laporan Programer KIA UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Analisa terhadap grafik diatas yang menunjukan adanya penurunan angka kematian neonates pada tahun 2019 akan tetapi mengalami peningkatan angka kematian IUFD pada tahun yang sama. Patut diketahui terjadinya kematian IUFD tidak dapat diprediksi, akan tetapi dapat diantisipasi dengan dilakukan ANC (Antenatal Care) yang berkualitas dan adekuat. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan terhadap ibu hamil, dengan lebih seksama. Meningkatkan hasil cakupan penjaringan ibu hamil diwilayah kerja dengan maksimal, menjadi kunci pemantauan yang akan dilakukan. Kolaborasi dengan PBM (Praktek Bidan Mandiri) pun harus terus ditingkatkan agar komunikasi dan konsultasi terhadap penanganan ibu hamil tetap terjaga. 3. Angka Kematian Balita Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 12 Pada Tahun 2018 kasus 0 kematian balita dan pada tahun 2019 kasus 1 kematian balita terjadi di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon Cakupan angka kematian anak balita tahun 2019 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018, Kecenderungan angka kematian balita dapat terlihat pada grafik berikut : GRAFIK 3.3 ANGKA KEMATIAN BALITA TAHUN 2019 1,2 1 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0 Angka Kematian Balita 2018 0 2019 1 2018 2019 Sumber : Laporan Programer KIA UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Analisa terhadap munculnya kejadian ini, setelah di investigasi dengan seksama menyatakan bahwa kematian tersebut dikarenakan oleh DSS (Dengue Syock Syndrom) yang terjadi pada pasien. Dan Penyelidikan Epidemiologi (PE) telah dilakukan sebagai bentuk responsif terhadap kejadian tersebut. B. JUMLAH KESAKITAN 1. DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) Kasus DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon banyak terjadi di Kelurahan Sukamaju Kaler yaitu sebesar 13 kasus. Kasus DBD di tahun 2019 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018, pada tahun 2018 DBD sebanyak 8 kasus sedangkan pada tahun 2019 menjadi 26 kasus Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 13 Dalam hal pelaksanaan kasus DBD 100% penderita sudah di tangani oleh petugas kesehatan pada tahun 2019. Kecenderungan kasus DBD tahun 2019 dapat terlihat pada grafik berikut : GRAFIK 3.4 KASUS DBD TAHUN 2019 6 8 5 2 13 INDIHIANG SIRNAGALIH SUKAMAJU KIDUL SUKAMAJU KALER Tahun 2018 Sumber : Laporan Programer Surveilave UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Analisa terhadap grafik diatas menunjukan angka kejadian kasus DBD dengan pesebaran diwilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019, terlihat pada kelurahan sukamaju kaler didapatkan kasus yang lebih banyak yaitu sebanyak 13 kasus. Dibandingkan dengan tahun 2018, maka terjadi peningkatan kasus yang sangat signifikan bahkan sampai terjadi kematian. Hal ini menjadi fokus petugas kesehatan lingkungan bersama surveilan untuk senantiasa mengingatkan warga tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), akan tetapi ketergantungan (sugesti) warga terhadap pengasapan sangat tinggi sehingga lalai akan pengawasan jentik disekitar lingkungannya. Hal ini Epidemiologi Profil UPT Puskesmas Pakuwon di (PE) buktikan yang lebih dengan sering hasil Penyelidikan menemukan jentik Page 14 ditempat tinggal serta lokasi sekitar terjadinya kasus DBD. Semoga masyarakat dapat lebih memahami bahwa kegiatan PSN secara mandiri akan sangat efektif dalam memutus mata rantai terjadinya kasus DBD. 2. DIARE Angka kesakitan Diare tahun 2018 yang terjadi diwilayah Puskesmas Pakuwon pada balita sebanyak 514 (67.5%) kasus dan pada dewasa sebanyak 247 (32.4%) kasus. Kasus kesakitan diare mengalami penurunan pada tahun 2019 sebanyak 464 (72.6%) kasus pada balita dan 229 (35.8%) pada dewasa dari tahun 2018. Tred kejadian diare di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon di sajikan dalam bentuk grafik berikut ini : GRAFIK 3.5 PENDERITA DIARE TAHUN 2019 600 514 464 500 400 247 300 229 200 100 0 2018 2019 DIARE PADA BALITA 514 464 DIARE PADA DEWASA 247 229 DIARE PADA BALITA DIARE PADA DEWASA Sumber : Laporan Programer Diare UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 Hasil analisa dari kedua grafik diatas menunjukan bahwa pada tahun 2019 terjadi penurunan kasus diare yang terjadi baik pada pasien balita ataupun pasien dewasa, meskipun penurunan belum signifikan tetapi hal ini menunjukan jika sebagian masyarakat sudah mulai menjalankan PHBS dengan baik terutama terkait dengan kebersihan makanan serta hal Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 15 lainnya yang terkait dengan kebiasaan berprilaku hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan dan memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi sudah bersih dan sehat. 3. TUBERKULOSIS ( TBC ) Penderita TBC yang di obati di wilayah UPT Puskesmas Pakuwon pada Tahun 2019 sebanyak 56 penderita. Persentase kesembuhan penderita TBC di 4 kelurahan sebesar 35,7% dan paling tinggi terjadi di kelurahan Pakuwon sebanyak 7 penderita. Trend penderita TBC bisa dilihat pada grafik berikut ini : GRAFIK 3.6 PENDERITA TBC TAHUN 2019 12 11 11 10 8 8 7 7 6 5 4 4 4 2 2 1 0 0 0 INDIHIANG SIRNAGALIH SUKAMAJU KIDUL SUKAMAJU KALER JUMLAH DIOBATI 11 7 8 11 ANGKA KESEMBUHAN 7 4 4 5 ANGKA KEMATIAN 2 0 1 0 JUMLAH DIOBATI ANGKA KESEMBUHAN ANGKA KEMATIAN Sumber : Laporan Programer TB UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Hasil analisa terhadap grafik diatas, terkait dengan penderita TBC tahun 2019 menunjukan bahwa kelurahan Pakuwon menjadi daerah dengan tingkat angka kesembuhan yang tertinggi pada tahun 2019, petugas kesehatan UPT Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 16 Puskesmas Pakuwon terus memberikan perhatian dan motivasi terhadap pasien agar tetap semangat dan patuh dalam mengkonsumsi obat. Angka kematian yang muncul pada tahun 2019 setelah di investigasi terjadi karena faktor komorbid (penyakit penyerta) yang di derita oleh pasien selain TBC serta ketidakpatuhan pasien saat menjalani terapi obat. Belum lagi kejadian efek samping saat mengkonsumsi obat membuat pasien gagal atau berhenti mengkonsumsi obat sampai tuntas. 4. PENYAKIT MENULAR DAN HIV / AIDS Pada Tahun 2019 kasus penyakit menular maupun HIV-AIDS yang dilaporkan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon adalah 5 kasus. Kasus HIV-AIDS dengan jenis kelamin laki-laki 2 orang dan 2 orang perempuan, 0 kasus kematian akibat HIVAIDS. Trend penderita HIV-AIDS bisa dilihat pada grafik berikut ini : GRAFIK 3.7 PENDERITA HIV AIDS TAHUN 2019 2,5 2 2 2 1,5 1 1 0,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 INDIHIANG SIRNAGALIH SUKAMAJU KIDUL SUKAMAJU KALER HIV 0 0 0 2 AIDS 2 0 0 0 SYPHILIS 1 0 0 0 HIV AIDS SYPHILIS Sumber : Laporan Programer HIV-AIDS dan penyakit menular UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 17 Angka kasus penyakit menular HIV-AIDS sebetulnya masih sangat jauh dari sasaran proyeksi yang ditetapkan, setelah dianalisa didapatkan pola penjaringan pasien HIV-AIDS dan penyakit menular lainnya masih belum maksimal, karena calon pasien yang memeriksakan diri secara mandiri masih sangat sedikit. Hal ini mejadi dasar bagi tim audit internal untuk melaksanakan tugasnya, untuk mengevaluasi kinerja petugas kesehatan yang bertanggungjawab serta memberikan solusi agar proses penjaringan bias lebih maksimal. 5. MALARIA Angka kesakitan malaria pada Tahun 2019 adalah 0 permil jumlah penduduk, ( 0 Kasus ) di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon 6. ACUTE FLACID PARALYSIS < 15 TAHUN Pada Tahun 2019 angka kesakitan AFP < 15 Tahun di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon adalah 0 kasus dari total penduduk di bawah 15 tahun. 7. KUSTA Pada Tahun 2019 ditemukan kasus penderita kusta di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon sebanyak 1 Kasus di kelurahan Sukamaju Kidul. 8. FILARIASIS Pada Tahun 2019 tidak ada penderita filariasis di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon ( 0 Kasus ). 9. PNEUMONIA BALITA Pada tahun 2018 jumlah penderita peneumonia berat yang di temukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon sebanyak Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 18 4 kasus, dan mengalami penurunan menjadi 0 kasus pada tahun 2019 dari semua kasus adalah Balita/ bayi. Dari kasus kematian yang terjadi disebabkan didapatkan Pneumonia, penurunan pada angka tahun 2018 didapatkan 1 kasus angka kematian dan 0 kasus angka kematian pada tahun 2019. Berikut ini grafik yang dapat menggambarkan trend penderita pneumonia balita pada tahun 2018 dan 2019, yaitu sebagai berikut : GRAFIK 3.8 PENDERITA PNEUMONIA BALITA (0-5TAHUN) 56 60 50 44 40 30 20 10 0 4 1 0 2018 2019 PNEUMONIA 44 56 PNEUMONIA BERAT 4 0 ANGKA KEMATIAN 1 0 PNEUMONIA PNEUMONIA BERAT 0 ANGKA KEMATIAN Sumber : Laporan Programer Pneumonia UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Angka pada grafik diatas dapat kita analisa bahwa pada tahun 2019, UPT Puskesmas Pakuwon telah berhasil menekan temuan pneumonia berat dan kematian. Meskipun kasus pneumonia biasa mengalami peningkatan maka hal ini sangat dimungkinkan terjadi karena berdasarkan kepada hasil PIS PK tahun 2019 ditemukan masih banyak jiwa yang merokok dilingkungan keluarga terutama didalam rumah. Sehingga kondisi ini menjadi faktor resiko terjadinya peningkatan kasus Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 19 penyakit di saluran pernafasan, terutama pada pasien usia rentan. 10. PD3I ( PERTUSIS, DIFTERI, TETANUS, TETANUS NEONATORIUM, CAMPAK, POLIO DAN HEPATITIS ) Pada tahun 2019 penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi yaitu pertusis, tetanus, tetanus neonatorum, polio dan hevatitis B di wilayah UPT Puskesmas Pakuwon tidak di temukan adanya kasus ( 0 kasus ). 11. SEPULUH (10) BESAR PENYAKIT 10 Besar penyakit yang terdapat di UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 di sajikan dalam bentuk grafik : GRAFIK 3.9 10 BESAR PENYAKIT TAHUN 2019 342 338 391 2504 396 482 750 986 1817 1017 JOO I10 K041 K30 M79.1 T78.4 K29.7 M79.0 L30.9 A09 Sumber : Laporan Rekam medik UPT Puskesmas Pakuwon 2019 1. JOO : Accute nasopharyngitis ( common cold ) 2504 2. I10 : Essential ( primary ) Hypertensiion 1817 3. K041 : Necrosis of pulp 1.017 4. K30 : Dispepsia 986 5. M79.1 : Myalgia 750 Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 20 6. T78.4 : Allergy, Unspecified 482 7. K29.7 : Gasteritis, 396 8. M79.0 : Reumatism, Unsfecified 391 9. L30.9 : Dermatitis, Unsfecified 342 10. A09 : Diarrhoea and Gastroenteritis of presumed infections origin 338 Jumlah total 9.023 kasus Kasus penyakit tertinggi di rawat jalan pada wilayah keja UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 adalah Accute nasopharyngitis ( common cold ) 2504 kasus sedangkan yang paling rendah adalah Diarrhoea and Gastroenteritis of presumed infections origin 338 kasus. Menganalisa tabel diatas maka dapat kita simpulkan jika masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat sebagain besar mengalami keluhan pada saluran pernafasan dan hipertensi. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh prilaku masyarakat dalam menjalani rutinitas hidup dengan tanpa memperdulikan faktor resiko masalah kesehatan. C. STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Angka status gizi balita pada tahun 2018 dilihat berdasarkan kepada beberapa kegiatan yang dilakukan : 1. Hasil kegiatan BPB berdasarkan BB/U, dengan jumlah balita ditimbang 2436 orang. 2. Hasil kegiatan BPB berdasarkan BB/TB dengan jumlah balita ditimbang 2436 orang. 3. Hasil Kegiatan Pemberian MP-ASI, dengan jumlah jangkauan balita 23 orang. Berikut ini adalah grafik hasil kegiatan pemantauan status gizi balita pada tahun Profil UPT Puskesmas Pakuwon 2018, sebagai berikut : Page 21 GRAFIK 3.10 STATUS GIZI BALITA TAHUN 2018 300 245 250 200 150 98 100 50 0 13 8 BPB BB/U BPB BB/TB 15 7 Pemberian MP-ASI SANGAT KURUS 13 8 7 KURUS 245 98 15 SANGAT KURUS KURUS Sumber : Laporan Programer Gizi UPT Puskesmas Pakuwon 2018 Angka status gizi balita pada tahun 2019 dilihat berdasarkan kepada beberapa kegiatan yang dilakukan : 1. Hasil kegiatan BPB berdasarkan BB/U, dengan jumlah balita ditimbang 2497 orang. 2. Hasil kegiatan BPB berdasarkan BB/TB dengan jumlah balita ditimbang 2497 orang. 3. Hasil Kegiatan Pemberian MP-ASI, dengan jumlah jangkauan balita 23 orang. Berikut ini adalah grafik hasil kegiatan pemantauan status gizi balita pada tahun 2019, sebagai berikut : Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 22 GRAFIK 3.11 STATUS GIZI BALITA TAHUN 2019 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 184 135 8 15 7 1 BPB BB/U BPB BB/TB Pemberian MP-ASI 8 1 7 184 135 15 SANGAT KURUS KURUS SANGAT KURUS KURUS Sumber : Laporan Programer Gizi UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Berdasarkan kepada grafik yang ditampilkan diatas maka, pada tahun 2019 terdapat penurunan jumlah balita dengan katagori sangat kurus, hal ini menunjukan bahwa upaya edukasi petugas kesehatan UPT Puskesmas Pakuwon telah maksimal dalam mengenalkan pentingnya ASI Ekslusif serta pemberian makanan yang bergizi kepada para orang tua di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. Sejalan dengan upaya pembangunan kota tasikmalaya bidang kesehatan tentang penurunan angka kejadian stunting. Memaksimalkan pemberian PMT (MP-ASI) menjadi salah satu cara untuk terus menekan kejadian angka stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. Masyarakat selalu dikenalkan terhadap pedoman gizi seimbang, upaya pendidikan gizi dalam peningkatan ASI ekslusif agar status gizi masyarakat Indonesia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, saat ini UPT Puskesmas Pakuwon Berkomitment untuk senantiasa responsif dalam menyikapi setiap permasalahan yang berhubungan dengan gizi masyarakat terutama Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 23 balita. Karena solusi untuk membentuk SDM yang unggul salah satunya adalah dengan ketercukupan gizi dan pencegahan penyakit. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar a. Kunjungan Pasien Rawat Jalan Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 24 Upaya kesehatan perseorangan merupakan upaya yang cenderung bersifat kuratif atau pengobatan karena pelayanan dilakukan terhadap sasaran yang sakit atau datang ke Puskesmas (didalam gedung). Berikut ini adalah rekapitulasi kunjungan pasien rawat jalan untuk pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019, yaitu : GRAFIK 4.1 KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN TAHUN 2019 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kartu Sehat Pengunjung Pengunjung Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan ASKESKIN/ Baru Lama KIA dan BP Umum KB Gigi JAMKESMA MTBS S UMUM 6760 38859 15821 1409 1409 2372 35030 GAKIN 1494 28059 7243 635 635 655 29553 UMUM GAKIN Sumber : Laporan SP3-LB4 UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 Hasil Grafik 4.1, menunjukan kunjungan rawat jalan BP Umum masih tinggi pada tahun 2019, dan karena tidak ada layanan rawat inap maka pasien untuk kondisi darurat diharapkan untuk langsung menuju IGD rumah sakit atau klinik 24 jam, meskipun demikian kami tetap siap untuk memberikan pertolongan pertama pada kejadian tertentu. Hal ini didukung oleh 10 besar penyakit yang terdata pada grafik 3.9, dimana keluhan terbesar pada tahun 2019 dihasilkan oleh kegiatan layanan rawat jalan BP umum. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 25 b. Upaya Kesehatan Gigi Sedangkan untuk kunjungan pasien pada upaya kesehatan gigi yang ada di UPT Puskesmas Pakuwon ditunjukan oleh grafik dan tabel berikut ini : GRAFIK 4.2 KUNJUNGAN PASIEN DI BP GIGI TAHUN 2019 156 54 798 1448 306 5 380 206 950 298 1. Kunjungan Baru Rawat Jalan Gigi 59 2. Kunjungan lama Rawat Jalan Gigi 79 3. Hari Buka Bp. Gigi 4. Tumpatan pada Gigi Tetap 5. Pencabutan Gigi Tetap 6. Tumpatan Gigi Sulung 7. Pencabutan Gigi Sulung 8. Pengobatan Pulpa dan jaringan peri apikal 9. Pengobatan gusi dan atau Periodontal 10. Pembersihan karang gigi Sumber : Laporan SP3-LB4 UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 Tabel 4.1 Kunjungan UKGS UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 No Variabel 1 Rujukan ke puskesmas 2 Pembinaan ke SD UKGS 3 5 Jumlah Murid SD UKGS Murid SD UKGS yang perlu Perawatan Murid SD UKGS yang mendapat Perawatan 6 Penyuluhan di sekolah SD/MI 7 Penyuluhan di sekolah TK/RA 8 Sikat gigi masal di SD/MI 4 Profil UPT Puskesmas Pakuwon Jumlah Kunjungan 739 21 2820 739 267 21 28 13 Page 26 9 13 Sikat gigi masal di TK/RA 51 10 Pembinaan ke Desa UKGMD ( kali ) Penduduk yang mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi oleh 11 Kader 76 Sumber : Laporan SP3-LB4 UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 Berdasarkan kepada grafik 4.2 dan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa upaya kesehatan gigi pada tahun 2019 paling banyak melayani pasien dengan kasus pengobatan pulpa dan jaringan peri apikal, sedangkan untuk kegiatan UKGS telah dilaksanakan pada 4 wilayah di sekolah yang terpilih, dengan jumlah siswa yang dirujuk ke puskesmas untuk melakukan perawatan gigi sebanyak 793 siswa. c. Upaya Kesehatan Masysarakat (UKM) Upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dan dicapai oleh seluruh tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Pakuwon meliputi : 1. Kesehatan Ibu Pelayanan kesehatan ibu meliputi pemeriksaan ibu hamil, K1, K4, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1( Akses ) 2019 sudah mencapai 100,62% dibandingan dengan tahun 2018 mencapai 103,39 % kecenderungan pemeriksaan ibu hamil K1 ( Akses ) di UPT Puskesmas Pakuwon disajikan dalam grafik dibawah. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 pada mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018 Profil UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 yaitu dari Page 27 97,53 % menjadi 94,02%. Cakupan ibu hamil K4 di UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 pemeriksaan belum mencapai target. Kecenderungan pemeriksaan ibu hamil K4 disajikan dalam bentuk grafik dibawah. Dalam rangka mencegah anemia pada ibu hamil, maka diadakan pemberian tablet Fe kepada ibu hamil selama 3 kali selama kehamilan. Ibu hamil yang diberikan tablet Fe1 dan Fe3 di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 sebesar F1 100,62% dan F3 94,02% untuk pemberian Fe1 dan F3 di UPT Puskesmas Pakuwon disajikan dalam bentuk grafik dibawah. Jumlah komplikasi kebidanan di UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 sebesar 135,43% (172 bumil) dari perkiraan ibu hamil dengan komplikasi sebanyak 127 bumil. Dari semua ibu hamil dengan komplikasi kebidanan 67.7 % (86 Bumil) sudah ditangani/dirujuk. Persalinan oleh tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 mencapai 93,08% dan tahun 2018 yaitu mencapai 94,66 % dengan tercapainya angka tersebut maka persalinan oleh tenaga kesehatan masih memenuhi target yaitu 92%, berikut disajikan grafik kecenderungan persalinan oleh tenaga kesehatan. GRAFIK 4.3 KESEHATAN IBU TAHUN 2018 106 104 102 100 98 96 94 92 90 88 86 TARGET % CAPAIAN K1 K4 PERSALIN AN NAKES FE1 FE3 TARGET % 100 96 92 100 96 CAPAIAN 103,39 97,53 94,66 103,39 97,53 Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 28 Sumber : Laporan Tahunan Program KIA Tahun 2018 GRAFIK 4.4 KESEHATAN IBU TAHUN 2019 102 100 98 96 94 92 TARGET % 90 CAPAIAN 88 86 K1 K4 PERSALIN AN NAKES FE1 FE3 TARGET % 100 96 92 100 96 CAPAIAN 100,62 94,02 93,08 100,62 94,02 Sumber : Laporan Tahunan Program KIA Tahun 2019 Berdasarkan kepada kedua grafik diatas maka dapat dilakukan analisa bahwa kondisi kesehatan ibu pada prinsipnya telah diperhatikan dengan baik, karena hamper setiap parameter kondisi pemeriksaan selalu mendekati target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan pula jika setiap ibu hamil telah mendapatkan layanan pemeriksaan dengan lengkap dan tetap di perhatikan sampai proses persalinan serta pasca persalinan. 2. Kesehatan Anak Kunjungan bayi di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 untuk mendapat pelayanan kesehatan dilaporkan sebanyak 570 bayi, dengan angka kunjungan bayi dari kelurahan Sukamaju Kaler lebih tinggi (30,35%) dibandingkan di kelurahan lainnya. Bayi yang lahir di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 dilaporkan 570 bayi sudah ditimbang. Dari hasil penimbangan bayi tersebut dilaporkan 4,37%( 27 bayi) dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Semua bayi dengan berat badan lahir rendah tersebut 4,73% sudah ditangani. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 29 GRAFIK 4.5 KESEHATAN ANAK 700 600 500 400 300 200 100 0 Kunjungan Bayi Bayi Lahir Hidup KN Lengkap Neonatal Komplikasi ditangani BBLR BBLR Tertangani 2018 588 586 583 84 27 27 2019 570 570 555 98 27 27 2018 2019 Sumber : Laporan Tahunan Program KIA Tahun 2019 Berdasarkan gambar diatas dapat dilakukan analisa jika presentasi KN Lengkap pada tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2018. Sehingga pada tahun 2019 presentase KN Lengkap belum memenuhi target yang ditetapkan. Presentase neonatal komplikasi tahun 2018 yang ditangani sebesar 84 kasus dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 98 kasus. Terkait dengan pemberian vitamin A pada bayi dan balita tahun 2018 sebesar 2335 mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 4596, kesehatan anak pun diperhatikan dengan pemberian ASI ekslusif yang pada tahun 2018 sebesar 142 mengalami kenaikan sebesar 217 pada tahun 2019. Untuk mendukung tumbuh kembang bayi dan balita juga diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI terutama kepada bayi atau balita BGM, sangat kurus dan kurus. Pada tahun 2019 pemeriksaan kesehatan anak SD/MI kelas 1 sebanyak 11 lokasi sudah diperiksa kesehatanya, sedang untuk seluruh murid SD/MI diwilayah UPT Puskesmas Pakuwon sejumlah 3362 siswa dengan pencapaian 2820 (83,88%) siswa. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 30 Penyuluhan sikat gigi masal telah diseluruh SD/MI diwilayah UPT Puskesmas Pakuwon. 3. Imunisasi Pencapaian program imunisasi di UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 untuk imunisasi HB <7 hari sebesar 97,4% (557 bayi) dari seluruh bayi lahir. Sedangkan untuk imunisasi campak sebesar 97,0 % (555 bayi) dari seluruh bayi pencapaian program imunisasi di UPT Puskesmas Pakuwon di sajikan dalam bentuk grafik : GRAFIK 4.6 PENCAPAIAN IMUNISASI TAHUN 2019 100 570 555 557 Total Bayi Lahir HB<7 Campak Target UCI Sumber : Laporan Tahunan Program Imunisasi Tahun 2019 Menganalisa terhadap grafik yang ditampilkan diatas maka didapatkan dari seluruh kelurahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon 100 % telah semua mencapai target kelurahan UCI ( universal child Imunization ), hal ini berkat ketekunan petugas kesehatan serta peran kerjasama lintas sektor yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 31 4. Kesehatan Usia Lanjut Seluruh kelompok Usia Lanjut di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 dilaporkan sebesar 104 dan sudah mendapatkan pelayanan sebesar 104 (100%). Sementara cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut pada tahun 2019 sebesar 2685 didapatkan pencapaian 5242 (195.23%). Menganalisa kondisi tersebut dengan pencapaian yang melebihi target dikarenakan layanan kesehatan usia lanjut dilakukan juga diluar gedung (posbindu). 5. Keluarga Berencana (KB) Pada tahun 2019 peserta KB baru di UPT Puskesmas Pakuwon sebesar 7,57% dari seluruh pasangan usia subur (5823 jiwa). Peserta KB aktif yang di laporkan pada tahun 2019 sebesar 84,78%. angka tersebut mengalami sedikit penurunan di bandingkan dengan prosentase KB aktif tahun 2018 yaitu sebesar 84,34 %, berikut grafik pemakai alat kontrasepsi di UPT Puskesmas Pakuwon GRAFIK 4.7 KELUARGA BERENCANA 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 KB Baru KB Aktif Jumlah PUS 2018 421 4911 5823 2019 371 4898 5777 2018 2019 Sumber : Laporan Tahunan Program KB Tahun 2018 Grafik diatas dapat dianalisa bahwa pada tahun 2019 terjadi penurunan jumlah pasangan usia subur (PUS), Akseptor KB Aktif Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 32 serta Akseptor KB Baru. Jika dilihat dari angka penurunannya, sebetulnya tidak begitu signifikan untuk menyebabkan resiko ledakan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Karena untuk diketahui bersama jika dalam satu wilayah yang memiliki angka akseptor KB aktifnya lebih rendah dari pada jumlah pasangan usia suburnya dengan selisih sangat jauh, maka berpotensi untuk terjadi pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali di daerah tersebut. 6. Kejadian Luar Biasa Pada tahun 2019 tidak terdapat KLB di wilayah kerja di UPT Puskesmas Pakuwon 7. Akses dan Mutu Pelayanan Dalam upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka kegiatan penjangkauan pelayanan kesehatan dilapangan terus dilakukan, peningkatan akses layanan kesehatan dikerjakan dengan kegiatan POSBINDU PTM dan Puskesmas Pembantu. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang telah dilakukan di mekanisme UPT Puskesmas akredeitasi. peningkatan mutu Selain pelayanan Pakuwon itu, didapat terdapat kesehatan melalui upaya inovasi dengan tujuan meningkatkan hasil capaian setiap program layanan kesehatan, diantaranya : 1. Pelaksanaan inovasi GERTAR, Gerakan Rumah Tangga Tanpa Asap Rokok. 2. Pelaksanaan inovasi PETE BUNCIS, Pencegahan Terhadap Tuberculosis. 3. Pelaksanaan inovasi GEMPASI, Gerakan Masyarakat Peduli ASI. 4. Pelaksanaan inovasi KELUARGA SADEWA, Keluarga Sadar dengan Kesehatan Jiwa. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 33 5. Pelaksanaan inovasi GEMA CERMAT, Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Adanya urgensi kerangka kerja nasional dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai area mana yang akan diprioritaskan, apa saja upaya yang perlu dilakukan, tugas dan kewenangan dari berbagai pihak yang ikut terlibat untuk semua lintas program dan lintas sektor untuk membuat berbagai upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi lebih baik untuk meningkatkan keselamatan, equity, efisiensi, akses dan akseptabilitas. B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang 1. Rujukan Sistem Rujukan diwilayah Kerja UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 didapatkan kasus rujukan Supervision of other normal pregnancy (Z34.8) dengan jumlah 16,09% dari rata rata 87 kasus yang di rujuk, berikut ini adalah 10 besar penyakit yang di rujuk ke RSU dan RSB bisa dituangkan dalam bentuk tabel. Tabel 4.2 10 Besar Penyakit Rujukan UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 NO 1 ICD X Supervision of other normal pregnancy (Z34.8) % 16.09 9.20 2 Low vision, both eyes (H54.2) 3 Necrosis of pulp (K04.1) 4.60 4 Non-insulin-dependent diabetes mellitus with other specified complications (E11.6) 4.60 5 Low back pain (M54.5) Profil UPT Puskesmas Pakuwon 4.60 Page 34 6 Hypertensive heart disease (I11) 7 Epilepsy (G40) 8 Chronic kidney disease (N18) 9 Benign neoplasm of breast (D24) 10 Acute appendicitis, unspecified (K35.9) 4.60 3.45 3.45 2.30 2.30 Sumber : Laporan SP3 UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 Berdasarkan kepada tabel yang ada diatas maka dapat di analisa jika rujukan untuk mengetahui kesehatan kehamilan melalui proses USG menjadi hal yang sangat dominan, hal ini sesuai dengan semangat yang ada di UPT Puskesmas Pakuwon dengan memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan ibu hamil dan janin yang di kandungnya. 2. Penunjang (Laboratorium) Kegiatan penunjang yang dilakukan dalam bentuk pelayanan pemeriksaan Laboratorium di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 yang merupakan rujukan dari Ruang pemeriksaan Umum sebanyak kasus 785 dari Ruang KIA sebanyak 769 kasus dari Ruang Pemeriksaan Gigi sebanyak 60 kasus dari ruang MTBS sebanyak 11 kasus dari ruang Tindakan sebanyak 0 kasus. Berikut grafik kunjungan ke ruang Laboratorium berdasarkan spesimen, yaitu : Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 35 Grafik 4.8 Kegiatan Laboratorium Berdasarkan Spesimen Tahun 2019 2500 2000 1500 1000 500 0 1. Pemeriksaaan Specimen Darah 2. Pemeriksaaan Specimen Air Seni (Urine) 3. Pemeriksaaan Specimen Tinja 4. Pemeriksaaan Specimen Lain-lain UMUM 1961 204 0 133 GAKIN 793 146 0 69 UMUM GAKIN Sumber : Laporan SP3-LB4 UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 GRAFIK 4.9 RUJUKAN KUNJUNGAN LABORATORIUM 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Total R Periksa Rujukan Ruang KIA Gigi Lab Ruang MTBS Ruang R Periksa Tindakan Umum Prolanis TB Paru 2018 1516 680 91 1 0 592 104 48 2019 1788 769 60 11 0 785 108 55 2018 2019 Sumber : Laporan Tahunan Kunjungan Laboratorium Tahun 2018 & Tahun 2019 Grafik ini memberikan analisa bahwa terjadi peningkatan jumlah pemeriksaan laboratorium pada tahun 2019 dibandingkan Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 36 dengan tahun 2018. Rujukan dari ruang periksa umum menjadi paling tinggi mengirimkan rujukan ke laboratorium untuk membantu menegakan diagnosa pasien yang diperiksa. Jika dihubungkan dengan Grafik 3.9 yaitu 10 besar penyakit yang dilayani oleh UPT Puskesmas Pakuwon maka kemungkinan besar pasien dengan diagnosa diabetes menjadi yang paling sering di periksa laboratorium. C. Perbaikan Gizi Masyarakat Perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon dimulai dari Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan setiap tahunnya, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengukur status gizi pada salah satu kelompok usia tertentu secara berkala dan dilakukan diseluruh wilayah kerja. Pemantauan status gizi melalui kegiatan diatas merupakan salah satu komponen sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) sehingga dapat dengan jelas informasi gambaran besaran masaalh gizi kurang. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengetahui : 1. Data berat badan dan panjang/tinggi badan balita 2. Status gizi ditingkatan wilayah tertentu 3. Tersebarnya edukasi informasi status gizi balita kepada penentu kebijakan dan pengambil keputusan juga lintas program dan sektor. 4. Peran serta tokoh masyarakat sebagai penggerak dalam pelaksanaan BPB. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) kepada balita di lingkungan UPT Puskesmas Pakuwon, kegiatan ini dilakukan karena kondisi gizi buruk atau gizi kurang menjadi penentu kualitas sumber daya manusia yang unggul. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan : Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 37 1. Waktu pemberian 2. Frekuensi pemberian 3. Porsi makanan yang diberikan 4. Pemilihan bahan makanan 5. Cara pembuatan MP-ASI Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya pemenuhan gizi berkualitas pada usia dini, dan diantaranya : 1. Meningkatkan berat badan setelah pemberian PMT 2. Memberikan edukasi kepada keluarga 3. Memberikan konseling informasi gizi kepada sasaran tentang pola asuh dan tatalaksana gizi buruk. D. Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian di UPT Puskesmas Pakuwon meliputi dua (2) kegiatan yaitu : 1. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), 2. Pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) terdiri dari kegiatan berikut ini yaitu : 1. Perencanaan 2. Permintaan 3. Penerimaan 4. Penyimpanan 5. Pendistribusian, 6. Pengendalian, 7. Pencatatan 8. Pelaporan 9. Pemantauan 10. Evaluasi. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 38 Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan di UPT Puskesmas Pakuwon adalah pengkajian dan pelayanan resep, Pelayanan Informasi Obat (PIO), dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Kegiatan farmasi luar gedung yang dilakukan adalah sosialisasi Gema Cermat (Tanya 5 O), Bude Jamu, dan pembentukan kader kefarmasian. Tabel. 4.3 Monitoring KTD, KNC, KTC, KPC UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 No Bulan KTD KNC KTC KPC 1 Januari Nihil Nihil Nihil Nihil 2 Februari Nihil Nihil Nihil Nihil 3 Maret Nihil Nihil Nihil Nihil 4 April Nihil 2 Nihil Nihil 5 Mei Nihil 1 1 1 6 Juni Nihil Nihil Nihil Nihil 7 Juli Nihil 2 Nihil Nihil 8 Agustus Nihil 6 Nihil Nihil 9 Septembe Nihil Nihil Nihil Nihil r 10 Oktober Nihil Nihil Nihil Nihil 11 November Nihil Nihil Nihil Nihil 12 Desember Nihil Nihil Nihil Nihil Sumber : Laporan Tahunan Farmasi 2019 Pada tahun 2019 didapatkan temuan KNC (Kejadian nyaris cidera) sebanyak 11 kasus, setelah dilakukan analisa maka dibutuhkan tambahan tenaga kefarmasian agar dapat menerapkan system double check terhadap setiap tahapan layanan kefarmasian, sebelum diterima oleh pasien. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 39 E. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor, kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemantauan kualitas air minum, pemantauan sanitasi rumah sakit, pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat-tempat umum, tempat pengolahan makanan, tempat pengolahan pestisida dan sebagainya. Didalam memantau pelaksanaan program kesehatan lingkungan dapat dilihat beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut: 1. Penggunaan Air Bersih Air merupakan sumber kehidupan/kebutuhan pokok manusia namun dalam hal penggunaannya berbeda-beda begitu juga kualitas maupun kwantitasnya.Air merupakan media penularan penyakit yang paling cepat karena sifatnya yang fleksibel untuk tempat berkembangbiak ataupun penularan berbagai sumber penyakit, maka dari itu perlu menjaga kualitas dan kuantitas air demi terciptanya kesehatan. Di UPT Puskesmas Pakuwon, pemanfaatan sumber air bersih baru mencapai 24,36% dari target 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat terkait dengan penggunaan air bersih di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon masih rendah. 2. Rumah Sehat Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 40 keluarga atau tetangga sekitarnya.Dari data yang ada maka program sosialisasi terhadap masyarakat untuk membangun rumah sehat perlu terus dilakukan sehingga pencegahan terhadap perkembangan vektor penyakit dapat diperkecil, demikian pula penyebab penyakit lainnya di sekitar rumah. Di UPT Puskesmas Pakuwon, pencapaian indikator rumah sehat sebesar 18,13 %. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih kurang sehingga perlu ada sosialisasi rumah sehat ke masyarakat. Adapun aspek yang menjadi indicator rumah sehat adalah : adanya langit-langit untuk menahan debu dari atas, adanya dinding yang tegak lurus, lantai yang kuat menahan beban berat, adanya pembagian ruang yang jelas, adanya ventilasi 3. Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan lingkungan. Dari 6220 rumah yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon, dengan target 4665 (75%) hasil pengawasan jamban yang dicapai sebesar 1745 (24,98%), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 41 GRAFIK 4.10 PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2019 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Rumah Sehat Sarana Air Bersih Jamban SPAL TTU TPM Industri Klinik Sanitasi Sasaran 7464 7368 6220 6220 60 84 80 569 Target 5598 5526 4665 4665 45 63 60 426,75 Capaian 1353 1795 1745 1800 43 57 0 50 Sasaran Target Capaian Sumber : Laporan PKP Program Kesehatan Lingkungan UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 Berdasarkan kepada grafik diatas maka pada tahun 2019 kondisi kesehatan lingkungan didapatkan informasi bahwa ditemukan masih banyak sasaran yang belum dikunjungi, mengingat belum maksimalnya kordinasi lintas program dan lintas sektor saat itu. Keterbatasan petugas kesehatan yang ada turut menjadi salah satu faktor rendahnya pencapaian kegiatan kesehatan lingkungan. Semoga hal ini dapat menjadi perhatian untuk memaksimalkan peningkatan sasaran dimasa yang akan datang. Dari beberapa indikator kesehatan lingkungan di atas, dapat diinformasikan bahwa tingkat kesadaran akan kebersihan lingkungan di wilayah UPT Puskesmas Pakuwon masih relatif kurang baik sehingga perlu upaya promotif dan preventif melalui penyuluhan dan sosialisasi kesehatan lingkungan oleh pihak puskesmas dan lintas sektor. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 42 F. Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan TABEL 4.4 PENCAPAIAN TARGET STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN UPT PUSKESMAS PAKUWON TAHUN 2019 PENCAPAIAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 Uraian Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai dengan standar Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai dengan standar Setiap warga negara Indonesia usia 15 s/d 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai dengan standar Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai dengan standar Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Profil UPT Puskesmas Pakuwon Sasaran Target Jumlah Pencapaian Total % 648 100% 632 97,53 618 100% 585 94,66 583 100% 583 100 2911 100% 2667 91,61 1369 100% 1286 93,93 20414 100% 13164 64,48 1896 100% 1883 99,31 6774 100% 2075 30,63 Page 43 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan 10 pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Setiap orang dengan TB 11 mendapatkan pelayanan TB sesuai dengan standar Setiap orang berisiko terinfeksi HIV(ibu hamil,pasen TB,pasen IMS,waria/transgender,pengguna 12 napza,dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai dengan standar 9 372 100% 182 48,92 26 100% 26 100 46 100% 46 100 743 100% 263 35,39 Sumber : Laporan SPM UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 Dengan menganalisa tabel 4.4 yang menunjukan tentang hasil pencapaian target SPM bidang kesehatan di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019, pada tabel tersebut menunjukan jika masih ada pelayanan yang masih kurang dari 50% pencapaianya, beikut ini hasil yang dapatkan adalah sebagai berikut : 1. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar, hasil pencapaian 30,63%. Berkorelasi terhadap 10 penyakit terbesar yang ada di UPT Puskesmas Pakuwon, hipertensi berada di urutan kedua pada tahun 2019. Dan dengan nilai pencapaian yang yang belum maksimal sesuai proyeksi yang diberikan maka pelayan hipertensi sangat mungkin untuk dilakukan audit internal, sehingga dapat diketahui apakah nilai proyeksinya yang tidak sesuai atau sebaliknya. 2. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar, hasil pencapaian 48,92%. Pencapaian ini berkorelasi dengan hasil penjaringan pasien yang memiliki resiko terkena diabetes, penjaringan yang dilakukan masih belum berjalan Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 44 dengan maksimal sehingga belum mampu memenuhi proyeksi sasaran yang ditetapkan. 3. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil,pasen TB,pasen IMS,waria/transgender,pengguna napza,dan warga binaan lembaga pemasyarakatan)mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai dengan standar, hasil pencapaian 35,39%. Setelah dilakukan analisa maka dapat diketahui bahwa pencapaian yang belum memenuhi target tersebut disebabkan karena rendahnya inisiatif masyarakat untuk memeriksakan diri secara mandiri ke UPT Puskesmas Pakuwon. Edukasi yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan belum mampu merubah stigma (tabu) yang masih melekat di masyarakat yang masih enggan (malu) untuk memeriksakan diri. Sehingga belum mampu memenuhi proyeksi sasaran yang ditetapkan saat itu. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 45 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Tenaga Kesehatan Peningkatan mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Dalam tabel dibawah dijelaskan data Sumber Daya Manusia Kesehatan SDMK berdasarkan fungsi nya di UPT Puskesmas Pakuwon : Tabel 5.1 DATA SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN BERDASARKAN FUNGSI UPT PUSKESMAS PAKUWON KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2019 JENIS KELAMIN RUMPUN SDMK JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN 01. DOKTER UMUM 1 1 2 02. DOKTER GIGI 1 - 1 03. KEPERAWATAN 7 4 11 Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 46 04. KEBIDANAN - 16 16 05. KEFARMASIAN 1 1 2 - 1 1 LINGKUNGAN - 1 1 08. GIZI 1 - 1 09. ANALIS - 1 1 10. TENAGA PENUNJANG 3 - 3 10 23 39 06. KESEHATAN MASYARAKAT 07. KESEHATAN TOTAL Sumber : Data kepegawaian UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 Tenaga kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Pakuwon secara minimal sudah memenuhi syarat ketenagaan sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 yaitu minimal ada 9 Tenaga kesehatan yang sesuai dengan aturan. Akan tetapi, masih terdapat sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang belum sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, seperti Apoteker dan Promotor Kesehatan. Sehingga harus dilakukan penambahan tenaga kesehatan sebagai bentuk upaya untuk menjaga agar pelayanan didalam gedung atau diluar gedung, terutama yang berinteraksi langsung terhadap pasien dapat diberikan secara maksimal. B. Sarana Kesehatan UPT Puskesmas Pakuwon Kota Tasikmalaya termasuk Puskesmas Perkotaan tanpa perawatan (non perawatan) dengan persalinan, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terutama untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan terhadap masyarakat harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana Pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon terdiri dari Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Dokter Praktek, Apotek, Praktek Bidan Mandiri dll terdiri dari : TABEL 5.2 Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 47 Data Bangunan UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 NO NAMA BANGUNAN JML 1 Bangunan permanen 1 2 Posisi bangunan terpisah dari bangunan lain 1 3 Rumah dinas tenaga kesehatan 0 4 Lambang puskesmas 1 5 Ketersediaan papan nama puskesmas 1 6 Ruangan administrasi kantor 1 7 Ruangan Kepala Puskesmas 1 8 Ruangan rapat 1 9 Ruangan pendaftaran dan rekam medik 1 10 Ruangan tunggu 1 11 Ruangan pemeriksaan umum 1 12 Ruangan tindakan 1 13 Ruangan KIA, KB, dan Imunisasi 1 Profil UPT Puskesmas Pakuwon KET bangunan permanen bangunan tidak bersatu dengan bangunan lain Tdk ada terdapat lambang Puskesmas di depan Puskesmas terdapat papan nama di depan bangunan Puskesmas tersedia ruangan administrasi kantor tersedia ruangan kepala Puskesmas tersedia ruangan rapat/pertemua n tersedia ruangan pendaftaran dan rekam medik tersedia ruangan tunggu pasien tersedia ruangan pemeriksaan umum tersedia ruangan tindakan/gawat darurat tersedia Ruangan KIA, KB, dan Page 48 14 Ruangan kesehatan gigi dan mulut 1 15 Ruangan ASI 1 16 Ruangan promosi kesehatan 1 17 Ruang farmasi 1 18 Ruang persalinan 1 19 Ruang rawat pasca persalinan 1 20 Laboratorium 1 21 Ruangan sterilisasi 1 22 Ruangan penyelenggaraan makanan 1 23 Kamar mandi 5 24 Gudang umum 2 Imunisasi tersedia ruangan kesehatan gigi dan mulut tersedia ruangan ASI tersedia ruangan promosi kesehatan tersedia ruang farmasi tersedia ruang persalinan tersedia ruang Rawat Pasca persalinan tersedia Laboratorium tersedia ruangan sterilisasi tersedia ruangan penyajian makanan tersedia ruangan Kamar mandi tersedia ruangan Sumber : Data Profile UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Di lihat dari data diatas pada dasarnya bangunan UPT Puskesmas Pakuwon sudah memenuhi standar minimal Permenkes 75 Tahun 2014 hanya untuk Rumah Dinas belum ada dikarenakan UPT Puskesmas Pakuwon sebagai Puskesmas Perkotaan Non Rawat Inap dengan persalinan, sedangkan sarana kesehatan lain seperti Rumah Sakit Umum Swasta sebagai alternatif masyarakat untuk pelayanan rawat inap. TABEL 5.3 Data Prasarana UPT Puskesmas Pakuwon Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 49 Tahun 2019 NO PRASARANA JML KET 1 Ventilasi ruangan 1 Pakai AC 2 Sumber air bersih 1 Sumur Bor 3 Sistem pembuangan limbah /IPAL 1 Berfungsi Baik 4 Sumber daya listrik 1 5 Sistem komunikasi 1 6 Sistem proteksi petir 0 Tlp. HP 085284072302 Tidak Ada 7 Alat pemadam kebakaran 1 Berfungsi Baik 8 Kendaraan puskesmas keliling 1 Berfungsi Baik 9 Kendaraan ambulans 0 tidak ada kendaraan ambulans Sumber : Data Profile UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Di lihat dari data diatas pada dasarnya Prasarana UPT Puskesmas Pakuwon sudah memenuhi standar minimal Permenkes 75 Tahun 2014 akan tetapi untuk sistem proteksi petir dan kendaran ambulans masih belum ada. TABEL 5.4 Data Peralatan UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NAMA ALAT Set pemeriksaan umum Terdapat set tindakan medis Terdapat set pemeriksaan kesehatan ibu Set pemeriksaan anak Set pelayanan KB Set pelayanan Imunisasi Set obstetri dan ginekologi Set insersi dan ekstraksi AKDR Set resusitasi bayi Set perawatan pasca persalinan Profil UPT Puskesmas Pakuwon PERSENTASE 37% 27% 65% 81% 100% 100% 58% 61% 25% 100% Page 50 11 12 13 14 15 16 17 Set kesehatan gigi dan mulut 80% Set promosi kesehatan 84% Set ASI 100% Set laboratorium 67% Set farmasi 50% Set sterilisasi 100% Set Puskesmas Keliling 0% Kit Keperawatan kesehatan 45% 18 masyarakat 19 Kit imunisasi 100% 20 Kit UKS 100% 21 Kit UKGS 37% 22 Kit bidan 82% 23 Kit Posyandu 100% 24 Kit Kesehatan Lingkungan 52% Sumber : Data Instrumen Pemantauan UPT Puskesmas Pakuwon 2019 Di lihat dari data diatas peralatan UPT Puskesmas Pakuwon masih belum terpenuhi seluruh ketersediaan peralatan yang harus diatas 80% sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014 seperti set pemeriksaan umum, set tindakan medis, set pemeriksaan kesehatan ibu, set obsetri dan ginekologi, set insersi dan ekstraksi AKDR, set resusitasi bayi, set laboratorium, set farmasi, kit keperawatan kesehatan masyarakat, kit UKGS, dan Kit kesehatan lingkungan. Sedankan yang belum ada sama sekali adalah set puskesmas keliling. Belum adanya peralatan tersebut berdasarkan pertimbangan kebutuhan dari tenaga kesehatan yang berhubungan dengan pemakaian alat tersebut, dengan mengedepankan prinsip efektifitas dan efisensi keberadaan peralatan. Sedangkan untuk kebutuhan peralatan yang lainnya, demi kelancaran pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Pakuwon maka petugas kesehatan terkait sudah mengusulkan kebutuhan peralatan tersebut untuk disediakan dan menganggarkannya pada tahun 2020. TABEL 5.5 Data Sarana Pelayanan Kesehatan Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 51 Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakuwon Tahun 2019 NO NAMA SARANA JUMLAH KET. KESEHATAN 1 Rumah Sakit Umum 1 2 Rumah Sakit Khusus 0 2 Rumah Bersalin 0 4 Klinik Pratama 2 5 Klinik Utama 1 6 Dokter Praktek 4 Perorangan 7 Dokter Praktek Bersama 8 Praktek Bidan Mandiri 9 Apotek JUMLAH 2 19 9 38 Beroperasional Sumber : Data Jaringan dan Jejaring UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 Dengan jumlah sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakuwon seperti adanya Rumah Sakit Umum, Klinik Pratama, Klinik Utama dan lain-lainnya, tentunya membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memilih sesuai dengan kemampuan ekonominya, akan tetapi dengan jumlah sarana pelayanan kesehatan tersebut di wilayah UPT Puskesmas Pakuwon kadang sulit akan keakuratan data atau mensinergiskan pemahaman dalam pencarian data penyakit atau kasus yang terjadi di wilayah kerja. Ketersediaan sarana dan prasarana pada tahun 2019 pada umumnya sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014 dan telah mampu memberikan layanan yang maksimal kepada pasien yang melakukan kunjungan sehat dan sakit ke UPT Puskesmas Pakuwon, hal ini ditunjukan dengan angka kunjungan sehat (24.230 pasien) dan sakit (23.676 pasien) pada tahun 2019 mencapai 47.906 pasien Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 52 dan tingkat kepuasan yang tinggi (95%) pada seluruh unit layanan yang tersedia di UPT Puskesmas Pakuwon (tabel 4.3). C. Pembiayaan Kesehatan Dalam Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Pakuwon, dibutuhkan pembiayaan kesehatan yang bersumber dari : 1. BLUD Puskesmas, seperti Retribusi, JKN Kapitasi dan Non Kapitasi serta pendapatan lain – lain (jasa giro dan prolanis). Disamping pembiayaan diatas, puskesmas juga mendapatkan pembiayaan yang berasal dari JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional ), yang pendapatannya diperoleh setiap bulan dan pendapatan ini jumlahnya tidak tetap tergantung jumlah hasil kunjungan pasen ( kunjungan sakit, sehat , rujukan dan kegiatan prolanis ) berdasarkan penyusunan penilaian dokumen KBK Puskesmas,sedangkan penyelenggaraannya anggaran untuk sudah ditetapkan dalam satu tahun. Untuk pembiayaan yang diperoleh dari pendapatan lain lain berasal dari jasa giro bunga dan prolanis. 2. BOK bersumber dari APBD Kota Tasikmalaya. Untuk pembiayaan yang berasal dari BOK anggaran hanya bisa digunakan untuk memenuhi kegiatan UKM saja, sedangkan untuk sarana dan prasarana tidak diperbolehkan. 3. BOP bersumber dari APBD Kota Tasikmalaya. Anggaran yang berasal dari BOP digunakan untuk keperluan rutin seperti listrik dan Bbm, itu juga terbatas hanya untuk keperluan operasional listrik saja puskesmas pertahunnya, harus sehingga menggunakan untuk biaya anggaran cost sebesar Rp. sharing dari anggaran lainnya. Pada tahun 2019 didapatkan pembiayaan 1.301.086.086 dari BLUD Puskesmas, Rp.551.000.000 dari BOK, dan Rp 22.583.311 dari BOP. Untuk pembiayaan yang berasal dari BOK Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 53 anggaran hanya bisa digunakan untuk memenuhi kegiatan UKM, sedangkan untuk sarana dan prasarana tidak diperbolehkan. Secara umum dapat dianalisa bahwa dukungan anggaran yang disebutkan diatas, pada tahun 2019 kurang lebih dapat untuk mencukupi seluruh kegiatan yang telah direncanakan oleh seluruh programmer yang ada di UPT Puskesmas Pakuwon. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan managemen keuangan dan rencana kegiatan dapat bersinergi agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik didalam ruangan maupun diluar ruangan. Akan tetapi secara khusus untuk anggaran BOP masih belum mampu memenuhi rencana kebutuhan operasional puskesmas karena hanya sekitar 45% yang terpenuhi, dan anggaran BOK masih belum dapat membiaya kegiatan inovatif dari UKM yang ada di UPT Puskesmas Pakuwon. Sedangkan anggaran JKN belum dapat memenuhi kebutuhan saran dan prasarana karena hanya sekitar 75% yang terpenuhi. BAB VI KESIMPULAN Profil UPT Puskesmas Pakuwon Kota Tasikmalaya merupakan gambaran hasil kegiatan program kesehatan di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019, dengan kesimpulan sebagai berikut : 1. Wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon terdiri dari 4 kelurahan dengan total penduduk sebesar 32.831 jiwa. 2. Masih didapatkan kejadian angka kematian ibu dan angka kematian IUFD yang cenderung mengalami peningkatan. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 54 3. Angka kesakitan yang mengalami peningkatan terjadi pada kasus DBD dan Penumonia pada balita. 4. Kasus penyakit tertinggi di rawat jalan pada wilayah keja UPT Puskesmas Pakuwon tahun 2019 adalah Accute nasopharyngitis ( common cold ) sebesar 2504 kasus. 5. Pada tahun 2019, Jumlah kunjungan pasien umum sebesar 45.619 orang dan GAKIN sebesar 29.553 orang. 6. Situasi upaya kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Pakuwon terutama kesehatan ibu, kesehatan anak dan imunisasi sudah mendekati target yang ditetapkan dan mencapai target kelurahan UCI ( universal child Imunization) 7. Tetapi pada upaya kesehatan lainnya didapatkan kondisi rendahnya capaian untuk setiap kegiatan pembianaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. 8. Pencapaian SPM tahun 2019 yang masih dibawah 50% dari target yang ditetapkan. 9. Jumlah tenaga kesehatan ASN yang ada masih di dukung oleh keberadaan tenaga kesehatan kontrak (non ASN) sesuai dengan kebutuhan. 10. Penggunaan anggaran pada tahun 2019 kurang lebih telah mencukupi untuk dilaksanakannya kegiatan pelayanan kesehatan didalam ruangan maupun diluar ruangan. Dengan demikian, masih perlu upaya-upaya yang lebih maksimal untuk dapat menjawab berbagai tantangan yang dihadapi kedepan mengenai peningkatan pelayanan kesehatan. Saran dan masukan terhadap substansi materi sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan pelayanan kesehatan pada masa yang akan datang. Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh sehingga mutu pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Pakuwon selalu terjaga untuk memenuhi tuntutan masyarakat diwilayah kerja. Demikian profil ini disusun, semoga laporan ini dapat menjadi informasi bagi semua pihak untuk digunakan dengan sebaik – baiknya dan sebenar benarnya. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 55 LAMPIRAN ABSTRAK PROFIL UPT PUSKESMAS PAKUWON TAHUN 2019 Dokumen ini dibuat untuk memberikan gambaran situasi pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019, dengan memanfaatkan berbagai data dan laporan yang ada sehingga terlihat kondisinya dengan lebih jelas. UPT Puskesmas Pakuwon berada pada Koordinat 10808’38” sampai dengan 10824’02” Bujur Timur dan 710’ sampai dengan 726’32” Lintang Selatan di bagian tenggara Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 56 wilayah Propinsi Jawa Barat. Beralamat di Jl. Brigjen Wasita Kusuma (Samping Pasar Baru Pakuwon) Kelurahan Sukamaju Kidul Kecamatan Pakuwon, dengan 4 kelurahan yang memiliki luas wilayah kerja 8.864 Km2. Berdasarkan kepada angka kematian, jumlah kesakitan dan status gizi masyarakat maka UPT Puskesmas Pakuwon memiliki tugas yang sangat penting pada tahun berikutnya, hal ini ditunjukan dengan masih didapatkan kejadian kematian ibu dan anak pada tahun 2019, angka kesakitan juga masih terjadi diantaranya disebabkan oleh kasus DBD, Diare, TBC, HIV-AIDS, Kusta dan pneumonia. Dengan Accute nasopharyngitis (common cold) sebagai kasus terbesar yang ditangani oleh UPT Puskesmas Pakuwon dari Jumlah total 9.023 kasus. Situasi upaya kesehatan tahun 2019 merujuk kepada pencapaian kegiatan yang telah dilaksanakan maka didapatkan informasi bahwa pelayanan kesehatan ibu (100,62%) dan anak (555 jiwa) telah berjalan dengan baik, kegiatan imunisasi pun telah memenuhi targetnya (97,4%) dari total bayi yang lahir. Layanan upaya kesehatan perorangan (UKP) telah disesuaikan dengan kategori UPT Puskesmas Pakuwon sebagai puskesmas perkotaan non rawat inap tapi dengan layanan persalinan. Pada tahun 2019, tercatat layanan rekam medik dan klinter menjadi layanan yang masih belum mampu memenuhi target indikator mutu klinis yang telah ditetapkan, yaitu 92% dan 66%. Sedangkan pada indikator keselamatan pasien pasien tahun 2019, maka didapatkan 12 kejadian nyaris cidera (KNC) pada layana farmasi. Didukung oleh sumber daya manusia yang lengkap dan kompeten serta dukungan sumber pembiayaan yang maksimal, maka diharapkan dapat memenuhi layanan kesehatan dengan lebih baik dan sesuai prosedur serta sesuai standart akreditasi layanan kesehatan yang berlaku. Upaya kesehatan usia lanjut (195.23%) dan KB (84,78%) berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2019 juga tidak ditemukan kejadian luar biasa (KLB). Dan berbekal kepada inovasi yang dilaksanakan maka diharapkan mutu pelayanan UPT Puskesmas Pakuwon menjadi lebih baik dan terarah. Perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuwon dimulai dari Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan setiap tahunnya, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengukur status gizi pada salah satu kelompok usia tertentu secara berkala dan dilakukan diseluruh wilayah kerja. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 57 sektor, kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemantauan kualitas air minum, pemantauan sanitasi rumah sakit, pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat-tempat umum, tempat pengolahan makanan, tempat pengolahan pestisida dan sebagainya. Dengan hasil pemanfaatan sumber air bersih baru mencapai 24,36%, pencapaian indikator rumah sehat sebesar 18,13 %, pengawasan jamban yang dicapai sebesar 24,98%, maka upaya kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar harus diperhatikan lebih baik lagi. Dukungan anggaran pada UPT Puskesmas Pakuwon pada tahun 2019 sebesar Rp. 1.301.086.086 dari BLUD Puskesmas, Rp.551.000.000 dari BOK, dan Rp 22.583.311 dari BOP. Jumlah anggaran tersebut kurang lebih cukup untuk memenuhi seluruh kegiatan yang sudah direncanakan pada tahun tersebut. Dan oleh karena itu besar harapan kami atas komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga agar tetap kokoh sehingga akses dan mutu pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Pakuwon selalu terjaga dengan standart yang telah ditetapkan untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya. Profil UPT Puskesmas Pakuwon Page 58