Uploaded by User99462

305189851-Ordo-Rhyncochepalia

advertisement
Ordo
Rhyncochepalia
Pengenalan dan Habitat
• Ordo ini diketahui berdasarkan catatan
fosil pada Era Triasik Akhir yaitu antara
210 – 220 juta tahun yang lalu.
• Ordo Rhynchocephalia
tengkorak diapsid.
memiliki
tipe
• Morfologinya mirip dengan anggota
lacertilia
dan
panjang
dewasanya
mencapai 30 cm.
• Anggota ordo ini semuanya karnivora dan
mencari makan di malam hari.
• Habitat hidupnya di air atau di daratan.
• Ordo
Rhynchocephalia
bereproduksi
secara ovipar dengan fertilisasi internal.
• Telurnya
ditempatkan
dalam
suatu
lubang seperti kebanyakan anggota Kelas
Reptilia lainnya dan menetas dalam
waktu 1 tahun.
• Anggota
Ordo
Rhynchocephalia
mempunyai
satu
familia
yaitu
Sphenodontidae dan hanya satu genus
Sphenodon.
• Genus ini terdiri dari dua spesies yaitu
Sphenodon punctatus dan Sphenodon
guntheri (Tuatara).
• Keduanya merupakan hewan endemik
Selandia Baru (Zug, 1993).
Klasifikasi
• Kingdom : Animalia
• Filum : Chordata
• Class : Reptilia
• Ordo : Rhyncochepalia
• Family : Sphenodontidae
• Genus : Sphenodon
• Species:
o Sphenodon punctatus
o Sphenodon guntheri
Sphenodon punctatus
Sphenodon guntheri
Morfologi
• Memiliki warna tubuh yang
berubah selama hidupnya.
dapat
• Terdapat duri di sepanjang punggung
yang terbuat dari lipatan kulit yang
membentuk segitiga. Duri pada hewan
jantan lebih besar dari pada hewan
betina.
• Bagian abdomen pada hewan jantan
lebih sempit atau kecil dari pada hewan
betina.
• Kulitnya mengelupas
sekali dalam setahun.
dengan
periode
• Tengkorak memiliki dua pasang bukaan
temporal (diapsida).
Karakteristik secara umum
• Tuatara memiliki gatralia, yaitu tulang yang
menyerupai tulang rusuk yang disebut juga
tulang abdominal atau tulang gastric.
• Organ pendengaran tuatara masih sangat
primitif, tanpa gendang telinga, rongga telinga
tengah di isi oleh jaringan longgar, sebagian
besar adalah jaringan adiposa.
• Organ optik berupa mata yang bisa fokus dan
dilengkapi dengan retina duplex yang berisi dua
jenis sel yang berguna pada waktu siang dan
malam agar penglihatan tuatara tetap fokus.
• Tuatara juga memiliki mata parietal
(mata ketiga) di bagian atas kepalanya
pada saat muda dengan bagian-bagian
mata secara mandiri dan terhubung ke
saraf otak.
• Rahang atas terpaut dengan kuat pada
tengkorak, sehingga kaku atau tidak
fleksibel.
• Susunan gigi pada tuatara adalah 2 baris
gigi di rahang atas menutup 1baris gigi di
rahang bawah.
• Merupakan hewan nocturnal atau aktif
dimalam hari.
• Tuatara mampu bertahan pada suhu
yang lebih rendah dari pada suhu yang
ditoleran oleh reptil lain dan melakukan
hibernasi selama musim dingin.
• Telur tuatara memiliki cangkang dengan
permukaan seperti perkamen. Hal ini
menyebabkan
hewan
betina
harus
menyediakan yolk selama satu sampai
tiga tahun dan membentuk cangkang
Download