Uploaded by linotoji45

Antiseptik saluran Kemih

advertisement
Obat Gangguan Sistem Perkemihan:
Antiseptik saluran kemih
Antiseptik saluran kemih merupakan kelompok antimikroba yang bioavailabilitas
sistemiknya rendah tetapi terkonsentrasi di tubuli ginjal sehingga setelah berdifusi ke
parenkim, efektif mengobati infeksi saluran kemih.
Pada infeksi berat yang disertai demam, menggigil, dan hipertensi, tetap diperlukan
antimikroba sistemik. Untuk infeksi yang demikian pemilihan obat harus didasarkan pada
hasil biakan kuman. Sebelum ada hasil biakan, dapat digunakan antibiotika sistemik antara
lain gentamisin, sulfonamid, kotrimoksazol, ampisilin, sefalosporin, atau fluorokuinolon.
Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita. E. coli merupakan penyebab paling sering
pada infeksi saluran kemih. Penyebab lain yang lebih jarang adalah Proteus dan Klebsiella
spp. Infeksi Pseudomonas aeruginosa hampir selalu berhubungan dengan adanya kelainan
anatomis saluran kemih. Sementara itu, infeksi S. epidermidis dan E. faecalis biasanya terjadi
setelah kateterisasi lama.
Infeksi saluran kemih bagian bawah tanpa komplikasi biasanya memberikan respons terhadap
ampisilin, asam nalidiksat, nitrofurantoin, atau trimetoprim yang diberikan 5-7 hari. Alternatif
untuk infeksi oleh kuman yang resisten terhadap penisilin adalah koamoksiklav, sefalosporin
oral, fluorokuinolon (lihat 7.1). Infeksi pada wanita hamil mungkin tidak menimbulkan gejala,
tetapi harus segera diobati agar tidak berkembang menjadi pielonefritis akut. Penisilin dan
sefalosporin aman untuk wanita hamil (lihat Lampiran 2), sedangkan trimetoprim, sulfonamid,
kuinolon, dan tetrasiklin harus dihindari.
Monografi:
FOSFOMISIN
Indikasi:
Infeksi akut saluran kemih bagian bawah yang tidak terkomplikasi, profilaksis infeksi saluran
kemih pada prosedur transurethral.
Peringatan:
Anak dibawah 12 tahun, tidak boleh digunakan lebih dari dosis tunggal untuk pengobatan
sistitis akut, kehamilan dan menyusui.
Interaksi:
Metoklopramid: penurunan kadar metoklopramid.
Kontraindikasi:
Gagal fungsi ginjal (klirens kreatinin <80 mL/menit), hipersensitivitas.
Efek Samping:
Sangat umum : diare, sakit kepala. Umum: vaginitis, mual, rinitis, nyeri pungung,
dismenorea, faringitis, pusing, nyeri abdomen, dispepsia, astenia, ruam.
Dosis:
Oral: infeksi akut saluran kemih bagian bawah yang tidak terkomplikasi. Wanita ≥ 18 tahun,
3 g sebagai dosis tunggal.
HIDROKSIMETIL NITROFURANTOIN + HIDROKSI-ALUMUNIUM GEL
Indikasi:
Infeksi bakteri saluran kemih
Peringatan:
Lihat nitrofurantoin
Kontraindikasi:
Lihat nitrofurantoin
Efek Samping:
Lihat nitrofurantoin
Dosis:
DEWASA: 4 tablet/hari; ANAK: 3-5 mg/kg bb
METENAMIN HIPURAT (HEKSAMIN)
Indikasi:
Pencegahan dan pengobatan infeksi kronis saluran kemih. Zat ini bersifat antiseptik akibat
aktivitas formaldehidnya
Peringatan:
Kehamilan (lihat Lampiran 2), pemberian bersama sulfonamid atau zat pembasa urin
membentuk kristaluria
Interaksi:
Lihat Lampiran 1 (heksamin)
Kontraindikasi:
Gangguan fungsi ginjal, dehidrasi, asidosis metabolik
Efek Samping:
Gejala saluran cerna, iritasi kandung kemih, ruam kulit
Dosis:
1 gram tiap 12 jam; ANAK 6-12 tahun: 500 mg tiap 12 jam
NEOMISIN DAN SULFAMETIZOL
NITROFURANTOIN
Indikasi:
Lihat keterangan di atas
Peringatan:
Anemia, diabetes melitus; ketidakseimbangan elektrolit; defisiensi folat dan vitamin B;
penyakit paru; gangguan fungsi hati; pengobatan lama harus diikuti dengan pemantauan
fungsi hati dan paru; rentan terhadap neuritis perifer; positif palsu pada uji glukosa urin; urin
berwarna kuning/coklat
Interaksi:
Lihat Lampiran 1 (nitofurantoin)
Kontraindikasi:
Gangguan fungsi ginjal; anak di bawah 3 bulan, defisiensi G6PD (lihat 9.1.5) termasuk
wanita hamil (lampiran 4) dan menyusui (lihat Lampiran 5), porfiria
Efek Samping:
Anoreksia, mual, muntah, diare; reaksi paru akut dan kronik (mungkin berhubungan dengan
sindrom mirip lupus eritemosus); neuropati perifer; reaksi alergi mulai dari gatal sampai ke
angioudem, ikterus kolestatik, hepatitis, dermatitis eksfoliatif, eritema multiformis,
pankreatitis, artralgia, kelainan darah, hipertensi intrakranial, alopesia.
Dosis:
Pada kasus sederhana 50 mg tiap 6 jam selama 7 hari, bersama makanan; ANAK di atas 3
bulan 3 mg/kg bb/hari terbagi dalam 4 dosis; pada infeksi berat berulang 100 mg tiap 6 jam
selama 7 hari (dosis dikurangi atau dihentikan jika diikuti mual berat); untuk pencegahan: 50100 mg pada malam hari; ANAK di atas 3 bulan 1 mg/kg bb pada malam hari, lihat juga
peringatan.
NORFLOKSASIN
Indikasi:
Infeksi saluran kemih; infeksi spesifik saluran cerna
Peringatan:
Lihat norfloksasin (5.1.6)
Interaksi:
Lihat norfloksasin (5.1.6)
Kontraindikasi:
Lihat norfloksasin (5.1.6)
Efek Samping:
Lihat norfloksasin (5.1.6)
Dosis:
Lihat norfloksasin (5.1.6)
TRIMETOPRIM
Indikasi:
Lihat trimetroprim (5.1.7)
Peringatan:
Lihat trimetroprim (5.1.7)
Interaksi:
Lihat trimetroprim (5.1.7)
Kontraindikasi:
Lihat trimetroprim (5.1.7)
Efek Samping:
Lihat trimetroprim (5.1.7)
Dosis:
Lihat trimetroprim (5.1.7)
Download