MAKALAH PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai UTS pada Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila yang diempu oleh : Dr. Yadi Ruyadi, M.Si. Dr. Maulia D. Kembara, M.Pd. Dibuat Oleh : Eri Ikhsan Saldira 2005189 TE-02 FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan saya nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas membuat makalah yang berjudul Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini ditujukan sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai Ujian Tengah Semester pada mata kuliah umum pendidikan pancasila. Makalah ini berisi tentang kajian pentingnya pendidikan pancasila untuk mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang mencakup tinjauan sejarah pancasila, pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup, serta tinjauan sistem filsafat pancasila. Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Dr. Maulia D. Kembara, M.Pd. selaku dosen mata kuliah umum pendidikan pancasila yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah mendukung saya, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi materi, maupun dari segi sistematika. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran yang bermanfaat demi melengkapi segala kekurangan yang ada. Semoga makalah yang telah saya buat dapat bermanfaat bagi seluruh sivitas akademika UPI, terkhusus bagi para mahasiswa dalam bidang pendidikan pancasila. Sukabumi, 8 November 2020 Eri Ikhsan Saldira NIM 2007306 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2 BAB I TINJAUAN SEJARAH PENDIDIKAN PANCASILA ............................................ 4 1.1 Pancasila Dalam Pendidikan ........................................................................................ 4 1.2 Latar Belakang Pendidikan Pancasila ........................................................................ 4 BAB II PANDANGAN HIDUP DAN DASAR NEGARA PANCASILA MENJADI PONDASI EKSISTENSI MAHASISWA ............................................................................. 6 2.1 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup .......................................................................... 6 2.2 Eksistensi Pancasila ...................................................................................................... 7 BAB III SISTEM FILSAFAT PANCASILA MENDORONG MAHASISWA MEMILIKI “AKAL SEHAT” ................................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10 3 BAB I TINJAUAN SEJARAH PENDIDIKAN PANCASILA 1.1 Pancasila Dalam Pendidikan Mempelajari pancasila dalam segala perspektif itu diperlukan dalam ketahanan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila yang merupakan bagian dari matakuliah pengembangan kepribadian dalam pendidikan nasional di Indonesia tak akan pernah lepas dari perkembangan kondisi ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya pada masa reformasi ini yang setiap insan Indonesia berhak memiliki kebebasan berpikir dan berpendapat, namun bertanggung jawab. Kita semua mengetahui negara Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 masih disebut negara yang sedang berkembang maju menyertai globalisasi dunia seiring dengan perkembangan pemerintahan yang dinamakan Orde Reformasi dan tetap memiliki landasan kerohanian Pancasila. Landasan kerohanian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini memiliki makna sejarah kenegaraan yang sangat panjang dan penting sepanjang hidupnya bangsa Indonesia semenjak zaman dulu. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan mendidik (KBBI 2020). pendidikan kewarganegaraan Menurut Zamroni (Tim ICCE, 2005:7) ialah “Pendidikan demokrasi yang bertujuan dalam mempersiapkan warga masyarakat yang berpikir kritis & bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, bahwa demokrasi itu merupakan bentuk kehidupan dalam masyarakat yang paling menjamin hak-hak dari warga masyarakat”. Pendidikan pancasila dapat didefenisikan sebagai pendidikan mengenai pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia dengan tujuan menanamkan nilai-nilai luhur pada generasi muda Indonesia sehingga memiliki karakter/watak pancasila di dalam dirinya. 1.2 Latar Belakang Pendidikan Pancasila Mahasiswa adalah penggerak atau pion dalam bangsa dalam memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini di masa depan. Segala bentuk usaha harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pendidikan pancasila ini merupakan salah satu usaha dalam 4 membentuk pribadi mahasiswa agar lebih memahami nilai-nilai luhur pancasila sebagai bentuk cinta tanah air. Dalam rangka menumbuhkan kesadaran dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan tanah air Indonesia, maka pendidikan pancasila dibutuhkan di perguruan tinggi dengan landasan yuridis Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang isinya bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi nomor 38/Dikti/Kep/2002 tanggal 18 juli 2002 tentang pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dan sesuai dalam penjelasan UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pertama, prilaku yang memancarkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, kedua, prilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradap, ketiga, prilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beragam, kebudayaan dan kepentingan, keempat, prilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perorangan dan golongan, sehingga perbedaan pemikiran, pendapat maupun kepentingan dapat diatasi melalui musyawarah serta kelima, prilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam objektif ilmiah, Pancasila sebagai dasar negara adalah suatu nilai kerohanian. Yang masuk dalam kategori filsafat adalah pengetahuan. Oleh karena itu, penalaran dan penjabaran pancasila dapat dilakukan baik secara objektif maupun ilmiah. Dalam segi objektif, Pancasila bukanlah hak milik subjek tertentu, tetapi semua rakyat Indonesia. Untuk sampai kepada pemikiran yang hakiki tentang Pancasila, manusia harus menggunakan pemahaman secara umum melalui berbagai sudut pandang. Jika dikaji secara Ilmiah, pancasila harus dinalar berdasarkan teori-teori ilmiah atau pengetahuan umum, seperti bersistem, bermetode, berobjek, dan memiliki ke- simpulan sebagai hasil analisis, dalam Empat Tiang Penyangga Ilmu dalam Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila (Sunaryo Wreksosuhardjo, 2002:7). Ilmiah, berarti dinalar melalui akal sehat atau logika. Logika, berfikir secara logis. Dalam maternatika, misalnya perhitungan empat kali empat hasilnya enam belas. Lain halnya, dibidang hukum apabila seorang terpidana telah dinyatakan bersalah secara hukum dan telah mendapatkan keputusan hukum tetap, harus segera melaksanakan hukumannya sesuai keputusan yang telah ditetapkan tersebut. 5 BAB II PANDANGAN HIDUP DAN DASAR NEGARA PANCASILA MENJADI PONDASI EKSISTENSI MAHASISWA 2.1 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Dalam kehidupan sehari-hari makna dari pancasila itu sendiri tidak akan terlewat. Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan, dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara. Dasarnya Mahasiswa dididik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki pemikiran yang luas, realistis dan sistematis dalam menjalankan ketatanegaran. Generasi muda adalah generasi penerus perjuangan bangsa, oleh karena itu sangat perlu apabila dalam diri pribadi mereka ditanamkan nilai-nilai budaya bangsa yang telah diyakini kebenarannya, diterima, diikuti, dibela dan diperjuangkan selama ini. Nilai yang dimaksud adalah yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang meliputi nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Tanpa ada proses sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, maka nilai-nilai luhur Pancasila tidak akan dikenalnya, bahkan akan diabaikan. Bila hal ini dibiarkan, maka akibatnya dalam diri generasi muda terjadi kegelisahan, kegalauan dan kegoyahan karena tidak mantapnya kepribadian mereka. Kondisi Indonesia semakin memprihatinkan moral para pemuda mulai tergeser seiring berkembangnya teknologi dan zaman. Kemajuan teknologi inipun harus diikuti dengan permbangan batiniyah, yaitu moral bangsa. Moral inilah yang menjadi permasalahan dalam pengaplikasian nilai-nilai luhur pancasila yang telah dirumuskan dan diperjuangkan oleh pahlawan bangsa. Namun demikian di balik berbagai macam keterpurukan bangsa Indonesia tersebut masih tersisa suatu keyakinan akan nilai yang dimilikinya yang berakar dari pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri yaitu nilai-nilai. Reformasi adalah menata kembali kehidupan bangsa dan negara dalam suatu sistem negara di bawah nilai-nilai Pancasila yaitu nilai religius, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. 6 2.2 Eksistensi Pancasila Pancasila merupakan ajaran, gagasan dan keyakinan sebagai acuhan tingkah laku masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, hukum, pertahanan keamanan (Hankam), Sosial, Kebudayaan, keagamaan, maupun Pendidikan, sehingga dalam setiap tindakannya, selalu mengacu kepada Pancasila sebagai dasarnya. Tapi tidak bisa kita pungkiri, bahwa pemuda sebagai generasi penerus bangsa sekarang kurang begitu memahami akan makna serta meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi kita. Generasi muda adalah generasi penerus perjuangan bangsa, oleh karena itu sangat perlu apabila dalam diri pribadi mereka ditanamkan nilai-nilai budaya bangsa yang telah diyakini kebenarannya, diterima, diikuti, dibela dan diperjuangkan selama ini. Nilai yang dimaksud adalah yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yang meliputi nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Tanpa ada proses sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, maka nilai-nilai luhur Pancasila tidak akan dikenalnya, bahkan akan diabaikannya. Bila hal ini dibiarkan, maka akibatnya dalam diri generasi muda terjadi kegelisahan, kegalauan dan kegoyahan karena tidak mantapnya kepribadian mereka. Hal yang demikian ini sangat membahayakan keberadaan bangsa Indonesia, karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik yang berkepanjangan yang akhirnya akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat Pancasila adalah dasar negara maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sipat imperatif memaksa artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk/taat kepadanya. Pengamalan Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksisanksi hukum, tetapi mempunyai sifat mengikat artinya setiap manusia Indonesia terkait dalam cita-cita yang terkandung di dalamnya. Agar terbentuk masyarakat yang berjiwa Pancasilaisme harus ada pendidikan Pancasila dalam setiap tingkat pendidikan formal, terutama untuk tingkat pendidikan tinggi. Karena di tingkat ini adalah fase paling rawan, artinya di tingkat ini banyak mahasiswa yang mencari pandangan hidup (ideologi) yang sesuai dengan dirinya. Disinilah peran Pancasila sebagai ideologi diperlukan sebagai penanaman karakter bagi mahasiswa. Karena hanya Pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. 7 BAB III SISTEM FILSAFAT PANCASILA MENDORONG MAHASISWA MEMILIKI “AKAL SEHAT” 3.1 Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa Sebuah bangsa yang kuat tidak akan terlepas dari dasar dan ideologi Negara yang kokoh dan kuat. Tanpa itu, Negara tidak akan menjadi bangsa yang kokoh dan terombang ambing oleh kerasnya persaingan global dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dalam konsep ini memahami dasar Negara kita pancasila bukan hanya dalam ucapan belaka, melainkan jauh lebih dalam harus membuat kita lebih menyadari bahwa bangsa kita memliki jati diri bangsa yang kuat. Oleh karena itu hendaknya kita harus menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari untuk mwujudkan dan menunjukkan akan identitas bangsa kita yang lebih maju, bermartabat, dan berbudaya tinggi. Dasar itulah yang kemdian diharpkan dari masyarakat bangsa ini untuk menjelaskan tentang pancasila sebagai dasar dan ideology Negara, menguraikan nilai – nilai yang terkandung didalamnya, dan juga memahami bahwa pancasila sebagai asas hukum bangsa. Selanjutnya kita dituntut untuk lebih menunjukkan sikap positif kita terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menampilkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila merupakan dasar falsafah negara Republik Indonesia yang tercantum dalam alinea keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang telah ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan pedoman untuk mengatur penyelenggaraan negara dan kehidupan bangsa Indonesia. Notonagoro dalam Rozikin, (1995:10) menjelaskan bahwa pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan yang istimewa dalam berbangsa Dan bernegara ( kaidah bangsa yang bersifat fundamental). Selain sebagai dasar negara Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, juga pancasila sebagai ruh / jiwa bangsa. Secara etimologis sitilah filsafat berasal dari bahasa yunani ”Philein” yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Dalam pengertian lain, dijelaskan bahwa kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia. Terbentuk dalam dua kata yaitu philos dan sophos atau philein dan sophia. Philos dapat diartikan "teman" atau “sahabat", sedang sophos berarti "kebijakan/kearifan”. Sementara itu, philein adalah "mencintai" dan Sophia adalah "kebijaksanaan". Jadi, berfilsafat dapat di artikan ”mencintai 8 kebijaksanaan” atau ”bersahabat dengan kearifan (Antoni, 2012.1). Sistem filsafat merupakan hakikat dari pancasila. Pengertian dari sistem itu sendiri adalah bagian – bagian yang saling berkaitan satu sama lain, saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama (Kaelan, 2000.154-155). Pancasila juga hakikatnya merupakan suatu sistem pengetahuan, pedoman, dasar hidup bangsa yang mengandung realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan Negara serta dijadikan sebagai dasar dari penyelesaian masalah bagi manusia. Sebagaimana yang disampaikan Abdulghani (1986) pancasila sebagai sistem filsafat kemudian menjelma sebagai suatu ideologi bangsa yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam pendapat lain Sebagai sebuah sistem ideologi bangsa Wibisono (1996:3) menjelaskan pancasila mempunyai tiga unsur pokok di dalamnya yaitu; 1. Rasionalitas, 2. Penghayatannya, 3. Kesusilaannya. Abdurrahman Wahid (1991:163) menjelaskan Pancasila sebagai falsafah Negara berkedudukan sebagai kerangka berpikir yang wajib diikuti dalam proses pmenyusunan undang-undang dan produk hukum yang lain, dalam merumuskan kebijakan pemerintah dan dalam mengatur hubungan formal antar lembaga-lembaga dan perorangan yang hidup dalam kawasan Negara ini. Dengan maksud bahwa pancasila merupakan sumber hukum dasar Negara Indonesia, sehingga semua yang mengandung peraturan hukum positif Indonesia akan dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila. 9 DAFTAR PUSTAKA Setijo, Pandji. 2009. Pendidikan Pancasila: Perspektif sejarah perjuangan bangsa dilengkapi dengan Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen. Grasindo: Jakarta. August, Hadiwijono. 2016. Pendidikan Pancasila, Eksistensinya Bagi Mahasiswa. Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.7, No.1, hlm. 82–97 Dwi, Yanto. 2016. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan Volume 14 No.25 Kaelan, M.S, 2004. Pendidikan Pancasila ”Edisi Reformasi”. Paradigma, Yogyakarta. Junaedi. 2018. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Dalam Penerapan Konsep Negara Hukum Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Jati Vol. 3, No.12 10