PENYUSUNAN JADWAL PELAKSANAAN PROYEK IR. JOJO BAGIO NUGRAHA DIPL.SE, M.ENG. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK MENETAPKAN JANGKA WAKTU KEGIATAN PROYEK YANG HARUS DISELESAIKAN TENAGA KERJA BIAYA ALAT BAHAN BAKU METODE PELAKSANAAN WAKTU YG DIBUTUHKAN OLEH SETIAP AKTIVITAS. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK UPDATING PROYEK JADWAL PELAKSA NAAN PROYEK MONITORING UNTUK MENENTUKAN DAN MENETAPKAN: 1. Waktu pelaksanaan 2. Item Pekerjaan 3. Alokasi Sumber daya yg digunakan MENUNJUKKAN: 1. Bagaimana pekerjaan tsb akan dilaksanakan 2. Untuk menentukan pelaksanaan proyek PENTINGNYA JADWAL KEGIATAN Jika jadwal SALAH JADWAL PROYEK Pelaksanaan TIDAK BERJALAN LANCAR Proyek bisa GAGAL PELAKSANAAN PROYEK Diperlukan orang yang berpengalaman dalam penjadwalan pada pelaksanaan proyek sebelumnya MONITORING PENJADWALAN YANG TEPAT UPDATING Menghasilkan SUMBER DAYA MAKSIMAL WAKTU EFISIEN HASIL PELAKSANAAN BERKUALITAS MANFAAT JADWAL PELAKSANAAN PROYEK 1. Menampilkan hubungan tiap kegiatan terhadap keseluruhan proyek 2. Mengidentifikasi tahapan urutan kegiatan 3. Menampilkan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan jadwal yang ditetapkan 4. Menampilkan biaya untuk tiap kegiatan 5. Menampilkan kebutuhan material yang diperlukan 6. Menampilkan kebutuhan peralatan untuk tiap kegiatan 7. Menampilkan metode kerja yang diterapkan untuk setiop kegiatan FUNGSI JADWAL PELAKSANAAN PROYEK 1. Sebagai Pedoman Pelaksanaan bagi Kontraktor 2. Sebagai Pedoman bagi Direksi untuk memonitor pekerjaan sesuai jadwal atau tidak 3. Sebagai Pedoman untuk mengevaluasi pekerjaan yang sudah diselesaikan 4. Sebagai Pedoman untuk mengatur kecepatan suatu pekerjaan 5. Sebagai Pedoman menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai urutan waktu pelaksanaan 6. Sebagai Pedoman untuk memperkirakan biaya yang harus disediakan dalam jangka waktu tertentu. 7. Sebagai Pedoman untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja, jumlah dan macam alat serta material yg diperlukan AKTIFITAS PENJADWALAN PELAKSANAAN PROYEK 1. Mengembangkan struktur penjadwalan kerja secara rinci 2. Memperkirakan waktu yg diperlukan utk setiap kegiatan 3. Menentukan urutan kegiatan dalam urutan yg tepat 4. Menyusun dan menentukan material, peralatan dan SDM yg tepat untuk setiap kegiatan 5. Menyusun anggaran biaya yg rinci untuk setiap kegiatan TUJUAN MENYUSUN JADWAL KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK 1. Mengetahui awal dan akhir pelaksanaan proyek 2. Mengetahui durasi setiap kegiatan pelaksanaan proyek 3. Menentukan penyediaan dan penggunaan SDM, Material, Alat, Dana, Metode 4. Sebagai alat monitoring, pengendalian, dan evaluasi proyek. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM MENYUSUN JADWAL PELAKSANAAN PROYEK 1. Secara teknis jadwal yg disusun harus dapat dipertaggung jawabkan 2. Disusun berdasarkan perhitungan yang akurat; SDM, Waktu, SD dan biaya 3. Sesuai dengan SD yang tersedia/SD yang bisa didapatkan 4. Fleksibel terhadap perubahan yang mungkin terjadi. 5. Dibuat detail, utk bisa digunakan sbg alat ukur hasil yg dicapai dan pengendalian kemajuan pelaksanaan proyek 6. Dapat menampilkan kegiatan pokok yang kritis HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PENERAPAN JADWAL PELAKSANAAN PROYEK 1. KONDISI ALAM; Perlu dipantau dan dipelajari kondisi lapangan 2. METODE PELAKSANAAN; Spek Tek dan gambar DED yg sesuai persyaratan 3. SUMBER DAYA; Kemampuan dan keahlian yg dimiliki para pekerja 4. FAKTOR IKLIM DAN CUACA; Rencana pelaksanaan di musim hujan atau kemarau akan berbeda hasilnya, 5. JENIS PEKERJAAN; akses jalan masuk apa sdh ada atau perlu dibuat baru 6. KAPASITAS AREA KERJA PROYEK THP SD YG DIPERLUKAN SELAMA OPERASIONAL PELAKSANAAN PROYEK 7. PERATURAN SETEMPAT & ADAT ISTIADAT/BUDAYA FAKTOR PENENTU PEMBUATAN JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PROYEK 1. Penjadwalan pelaksanaan proyek konstruksi selayaknya harus direncanakan secara matang dan optimal guna menghindari terjadinya keterlambatan waktu pelaksanaan proyek serta dampak-dapak buruk lainnya. 2. Kemampuan dalam memperkirakan waktu alokasi sumber daya (orang, peralatan, material) yang akan dialokasikan selama proyek konstruksi berlangsung. Hal ini penting mengingat seringnya terjadi penyimpangan waktu transportasi sumber daya selama proses konstruksi, misalnya yang paling sering terjadi yaitu keterlambatan dalam pengiriman material ke lokasi proyek yang tentunya akan berpengaruh secara langsung terhadap durasi total pelaksanaan proyek yang telah direncanakan. 3. Keteraturan yang sistematis dan runtun dalam tahapan perencanaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, misalnya urutan sistematis item pekerjaan mulai dari tahap awal sampai akhir yang berurutan dan logis sesuai dengan kondisi serta perencanaan alokasi sumber daya saat proyek konstruksi berlangsung. Hal ini juga ditentukan dari tingkat pengalaman seorang perencana jadwal pelaksanaan proyek yang akan dilaksanakan. 4. Kemampuan estimasi lama durasi waktu pelaksanaan pada suatu item pekerjaan juga menentukan tingkat keberhasilan perencanaan penjadwalan suatu proyek konstruksi dimana pada faktor ini diperlukan analisis terhadap besar produktivitas sumber daya yang akan digunakan, misalmya produktivitas tenaga kerja dan peralatan terhadap volume total pekerjaan yang akan dikerjakan. Bahkan dalam hal ini seorang estimator dapat secara langsung menentukan nilai durasi waktu pelaksanaan berdasarkan pengalaman empiris yang biasa terjadi dilapangan. 5. Kemampuan estimasi terhadap hal-hal yang mungkin dapat tercapai diluar perencanaan selama proses konstruksi berlangsung, ini juga menjadi faktor tambahan yang setidaknya harus dimiliki oleh seorang estimator schedule dalam memprediksi durasi suatu item pekerjaan. Hal tersebut bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal misalnya cuaca, kerusakan peralatan timbulnya kecelakaan kerja, masalah sosial, timbulnya klaim, dan sebagainya. JENIS JADWAL PELAKSANAAN PROYEK 1. JADWAL WAKTU TERTENTU Jadwal waktu tertentu seperti Jadwal Harian, Jadwal Mingguan, Jadwal Bulanan. 2. BAR CHART/GANTT CHART Bar Chart ditemukan oleh L Gantt dan Fredick W Tayor dalam bentuk bagan balok, Panjang balok mempresentasikan sebagai durasi setiap kegiatan. Sekumpulan daftar kegiatan yang disusun dalam kolom arah vertical, dan kolom arah horizontal menunjukkan skala waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan dapat terlihat dengan jelas, sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh panjannya diagram batang. Gantt Chart dapat membantu pengguna untuk memastikan: 1. Semua Kegiatan telah direncanakan 2. Urutan kinerja telah diperhitungkan 3. Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat 4. Keseluruhan waktu proyek telah dibuat. CONTOH GANTT CHART KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN GANTT CHART 1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. 2. Digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek yang kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil. 3. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya saat pelaporan. 4. Mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi serta dapat dibuat dengan mudah dan sederhana. KELEMAHAN GANT CHART 1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal secara keseluruhan. 2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru. 3. Tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt Chart 3. DIAGRAM PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE) • Adalah sebuah model pada manajemen proyek yang didisain untuk menganalisa dan merepresentasikan tiap pekerjaan dalam proyek. Diagram PERT dapat merepresentasiakan urutan aktivitas atau ketergatungan antar aktivitas. • KELEBIHAN: • Merepresentasikan relasi antar aktivitas • Sesuai untuk pelaksanaan proyek besar • Lebih efisien LANGKAH-LANGKAH PROSES PERENCANAAN PERT 1. Mengidentifikasi kegiatan (Aktivitas) dan tonggak proyek (milestones) yang spesifik. 2. 3. 4. 5. 6. Menentukan urutan yang tepat dari kegiatan-kegiatan. Menyusun model diagram jaringan. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan. Menentukan tahapan dan jalur kritis. Melakukan pemantauan dan evaluasi serta koreksi pada diagram PERT selama proyek berlangsung CONTOH DIAGRAM PERT ATURAN: Satu kegiatan hanya boleh diwakili satu anak panah PEMBUATAN DIAGRAM PERT KEGIATAN. A B. C. D E F. G. H. I. J. WAKTU 10 8 12 22 27 7 15 8 20 15 10 2 13 A 22 E 10 0 1 0 8 3 8 B 8 C 12 35 5 35 D 27 15 6 30 F 7 8 H DM2 20 J 15 DM1 4 12 20 50 8 50 I G 15 7 35 35 JALUR KRITIS Jalur Kritis dilakukan dengan menghitung waktu mulai tercepat (ES) untuk masing-masing kegiatan dan waktu selesai terlama (LF) Jalur kritis terjadi jika memiliki ES dan LF sama SLACK Slack menunjukkan waktu kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu penyelesaian dari seluruh proyek Tunjukkan jalur kritis pada proyek tsb 10 2 13 A 22 E 10 0 1 0 8 3 8 B 8 C 12 35 5 35 D 27 15 6 30 F 7 8 H DM2 20 J 15 DM1 4 12 20 50 8 50 I G 15 7 35 35 SLACK Slack menunjukkan waktu kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu penyelesaian dari seluruh proyek SLACK = LS - ES 5 LS = LF - WKT Hitung waktu yang masih dapat ditunda (Slack) pada setiap kegiatan proyek dibawah ini tanpa m-pengaruhi waktu penyelesaian seluruh proyek 0 A B C D E F G H SL = LF – WK = 13 – 10 = 3 SL = LF – WK = 8 – 8 = 0 SL = LF – WK = 20 – 12 = 8 SL = LF – WK = 35 – 22 = 13 SL = LF – WK = 35 – 27 = 8 SL = LF – WK = 30 – 7 = 23 SL = LF – WK = 35 – 15 = 20 SL = LF – WK = 50 – 8 = 42 I SL = LF – WK = 50 – 20 = 30 J SL = LF – WK = 50 – 15 = 35 SLACK 3 0 8 3 0 15 8 7 15 0 MANFAAT DIAGRAM PERT MEMUAT INFOMASI: 1. Jangka waktu penyelesaian proyek. 2. Kemungkinan penyelesaian proyek sebelum tanggal yang ditentukan. 3. Tahapan kegiatan yang kritis, yang dapat berdampak langsung terhadap waktu penyelesaian proyek. 4. Kegiatan yang memiliki tengat waktu relative longgar yang seharusnya dapat dikelola sebagai tambahan waktu bagi tahapan kegiatan kritis. 5. Tanggal kegiatan dimulai dan tgl kegiatan berahir. 4. KURVA S • Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanum atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. • Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai presentasi kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. • Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal untuk melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal. KURVA S • Pada pembuatan Kurva S, jumlah persentasi kumulatif bobot masing-masing kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertical sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva S. • Filosofi bentuk S terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil atau sedikit. • Pada penentuan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan dibagi total anggaran atau berdasarkan volume rencana dari komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan. CONTOH KURVA “ S ” HAL-HAL YANG PERLU DI CERMATI DARI KURVA S Kurva S tidak selalu menggambarkan kemajuan fisik proyek aktual dilapangan Kurva S tidak harus bentuknya seperti huruf S Titik kritis pekerjaan memungkinkan terjadi keterlambatan, tidak selalu pada item pekerjaan yang berdasarkan perencanaan memiliki akumulasi kemajuan pekerjaan yang cepat (pada grafik digambarkan pada kurva yang terjal adalah titik kritis pekerjaan). Pembagian bobot pekerjaan dianggap sama berdasarkan durasi waktu yang ditetapkan per item pekerjaan