Uploaded by pakmantri3

PPT MANKEP KLP 6

advertisement
TUJUAN
Tujuan Umum
 Mahasiswa Mampu menganalisis Fungsi-fungsi kepemimpinan dan manjemen
keperawatan yang ada diruang Cikampek (Transit Covid-19) RSUD Karawang.
Tujuan Khusus
 Mampu mengidentifikasi atau melakukan pengkajian fungsi-fungsi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, pengendalian di ruang Cikampek
(Transit Covid-19) RSUD Karawang.
 Mampu mengidentifikasi masalah dalam fungsi kepemimpinan dan fungsi
manajemen keperawatan (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan,
pengarahan, pengendalian) di ruang Cikampek (Transit Covid-19) RSUD
Karawang.
 Mampu menyusun penyelesaian masalah berdasarkan masalah yang ditemukan
dengan planning of action (POA)
 Mampu melakukan Implementasi berdasarkan planning of action (POA)
 Mampu melakukan evaluasi berdasarkan implementasi yang diberikan

Deskripsi Ruang Rawat Inap Cikampek
 Ruang Rawat Inap Cikampek (Transit Covid-19) adalah salah satu
ruang rawat inap di RSUD Karawang, khusus ruang transit Covid-19
dan diutamakan perawatan kelas 3 semua karena di ruangan cikampek
untuk semua penyakit khusunya ruang transit Covid-19 dan sudah
ditanggung oleh kemenkes. Untuk ruangan ada di lantai bawah 1
ruangan dan di lantai 2 ada 3 ruangan jadi semua kapasitas tempat tidur
terdapat 32 tempat tidur, untuk rungan mulai dari anteroom untuk ganti
baju dan pelepasan baju Hamzat ruang observasi HCU, 1 ruang
tindakan HCU-2, 1 ruang penyimpanan, 1 gudang, dan ruang gizi untuk
sekarang tidak ada karena ruangan cikampek sudah menjadi ruang
transkit Covid-19, jadi ruang gizinya berada diluar, alat-alat makan pun
1 kali langsung dibuang karena sudah diset oleh instalasi gizi. Lalu
untuk jumlah perawat di ruangan Cikampek ada 18 perawat, S. Kep.,
Ners 4 orang, S. Kep 1 orang, Amd. Kep 12 orang, AMK 1 orang dan
administrasi 1 orang dan untuk perawat laki-laki ada 8 orang,
perempuan ada 10 orang dan 1 administrasi laki-laki.

Analisis Hasil Kajian Fungsi Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian sistem manajemen di Ruang Rawat Inap Cikampek RSUD
Kabupaten Karawang dilakukan dengan analisa situasi ruangan pada tanggal
16-17 Februari 2021 melalui metode :
 Wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan.
Gambaran hasil analisa situasi ruangan di Ruang Rawat Inap Cikampek
dideskripsikan sebagai berikut :
a. Kepemimpinan (Leadership) : Dari hasil wawancara dengan karu di
ruangan cikampek transit covid-19 gaya kepemimpinan yang digunakan
yaitu demokratis. Selain itu juga karu menerapkan tipe kepemimpinannya
kedalam tipe kepemimpinan Delegating/medelegasikan ketika pemimpin
menyerahkan tanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah terhadap bawahan. Adapun tingkat kematangan
bawahan yang ada di ruangan termasuk kedalam tipe karakteristik R4
yaitu Mampu dan mau dimana bawahan yang mempunyai rasa percaya
diri yang tinggi sehingga hanya butuh sedikit pengawasan.

b. Perencanaan (Planning)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh kelompok dengan kepala
ruangan didapatkan bahwa :
 Visi dan misi
Menurut karu untuk ruangan transit cikampek ini sendiri visi misi semua
perawat sudah tahu tetapi di ruangan Cikampek belum dipasangkan visi misi
masih yang lama karena ruangan baru menjadi ruang transit Covid-19.
Visi : - Memberikan pelayanan cepat, tepat dan memuaskan
Misi : - Meningkatkan kompetensi SDM yang profesional
- Mengambangkan sarana dan pra sarana
- Memberikan pelayanan prima terhadap pasien sesuai prosedur guna
mengatasi kegawatan pasien
- Menjadikan tempat pendidikan yang berkualitas dan nyaman
- Meningkatkan derajat kesehatan pasien
Filosofi : Profesional dalam melayani

LANJUTAN....
Tujuan umum :
 Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal secara holistik dan berbasis
evidence based practice.
Tujuan khusus :
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan secara kontinu.
Kebijakan :
 Memiliki standar operasional prosedur
 Gaya kepemimpinan kepala ruangan bersifat demokratis
 Kepala ruangan melakukan sistem reward dan punishment kepada staf
 Kepala ruangan melibatkan stafnya dalam penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan
Prosedur :
 Pengecekan kembali status klien dan memasukkan ke buku register baru.
Menurut hasil wawancara di ruangan cikampek (transit covid-19) ini sudah
mempunyai program kerja tersendiri.

c. Pengorganisasian (organizing)
 Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa menurut karu struktur organisasi
ruangan belum terupdate dan masih menggunakan struktur lama. Jenis struktur
oraganisasinya menggunakan struktur datar.
 Di ruang cikampek transit covid-19 ini juga karu sudah menerapkan prinsip
rantai komando, pembagian kerja, dan pendelegasian tugas. Selanjutnya dalam
pengorganisasiannya di ruangan cikampek transit covid-19 ini menggunakan
metode penugasan perawat yaitu metode primer. Perawat ruangan telah
memiliki uraian tugas masing-masing. Apabila kepala ruangan tidak hadir maka
pendelegasian tugasnya diberikan kepada perawat primer. Jika perawat primer
yang tidak hadir maka tugas didelegasikan kepada perawat ahli / perawat
pelaksana.
 Ruang Cikampek terdiri dari 15 ruangan dengan rincian Nurse Station, 4
ruangan rawat dilantai bawah 1 ruangan dilantai 2 ada 3 ruangan, 1 ruangan
tindakan, 1 ruangan penyimpanan, untuk ruangan gizi tidak ada sekarang karena
ruang Covid-19, jadi ruang gizi berada diluar, alat makan pun 1 kali langsung
dibuang udah diset oleh instalasi gizinya.

d. Ketenagaan (staffing)
 Penyusun daftar dinas pagi, sore dan malam dilakukan oleh kepala ruangan.
Operan tanggung jawab perawatan dilakukan setiap perawatan. Operan
tanggung jawab diikuti oleh semua perawat yang bertugas. Operan dengan cara
bed to bed dilakukan saat operan dinas pagi ke dinas sore, dinas sore ke dinas
malam, dinas malam ke dinas pagi. Operan bed to bed penting dilakukan untuk
mengetahui keadaan umum pasien sehingga perawat dapat mengetahui
perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menentukan tindakan keperawatan.
 Lingkungan kerja
Proses asuhan keperawatan dan proses manajerial supaya terlaksana secara
optimal maka Ruang Rawat Inap Cikampek RSUD Kabupaten Karawang dibagi
menjadi 11 ruangan di kelas 3 semua karena ruangan transkit Covid-19. Dengan
jumlah bed yang tersedia 32 buah. 1 anteroom untuk ganti baju dan pelepasan
baju ruangan observasi HCU, 1 ruang tindakan HCU-2, 1 ruang penyimpanan, 1
ruang perawat dan 1 gudang. Rumah sakit memberikan kesempatan yang
seluasnya untuk mengembangkan dan meningkatkan SDM stafnya yaitu
memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi (S1 Keperawatan), dan mengenai pengaturan jadwal dinas disesuaikan
oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan untuk mengikuti
pelatihan yang terkait dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak rumah
sakit maupun di luar rumah sakit RSUD Kabupaten Karawang. Perawat ruangan
Cikampek sudah ada dan belum ada yang

pernah mengikuti pelatihan infeksi nosokomial, BTCLS dan komunikasi
keperawatan. Kepala ruangan Cikampek RSUD Kabupaten Karawang juga
mengadakan pertemuan harian, mingguan, dan bulanan. Pada pertemuan
bulanan dilakukan lebih kurang 2 jam. Kepala ruangan juga melakukan
penilaian terhadap kinerja perawat dengan setiap sebulan sekali, selain itu
kepala ruangan juga memberikan teguran/punishment langsung kepada staf
yang kinerjanya bagus, kepala ruangan juga memberikan pujian/reward
secara langsung dan menjadikan staf tersebut sebagai role model terhadap
staf yang lain.

e. Penggarahan (actuating)
 Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa menurut karu ronde
keperawatan (operan) sudah dilaksanakan tapi untuk saat ini pasca
pandemi masih melalui dipanggil. Misalnya keruangan keperawatan jika
ada masalah tetapi komunikasi melalui video call masih berjalan. Untuk
teknik komunikasinya sendiri sudah menggunakan SBAR dimana katim ke
pj shif didampingi dua pelaksana langsung face to face di operkan dan
untuk TBAK sudah dilaksanakan tetapi belum optimal. Selanjutnya
menurut hasil wawancara dengan karu kegiatan supervisi sudah
dilaksanakan secara berkala bahkan karu sering memonitoring apakah
tugas ini sudah dilaksanakan atau belum. Untuk hasil supervisi ada umpan
balik (feedback) dari pelaksana dan katimnya.
Manajemen konflik diruang Cikampek dilakukan dengan cara
pemecahan masalah (win-win solution) yang terdiri dari tahapan :
 Melakukan diskusi bersama
 Menyadari adanya perbedaan
 Setuju terhadap keputusan bersama
Jadi strategi yang dilakukan oleh kepala ruangan diruang
Cikampek RSUD Kabupaten Karawang untuk menyelesaikan
konflik dalam tim perawat adalah “smoothing over” yaitu
mempertahankan keharmonisan kelompok, walau memiliki
pandangan berbeda, serta menyatakan dengan komunikasi yang
baik.
Adapun pelaksanaan visit dokter selalu didampingi tetapi tidak
setiap hari karena untuk APD terbatas (baju hamzat) perawat
dengan dokter komunikasinya belum optimal.

f. Fungsi Pengendalian
Berdasarkan hasil wawancara dengan karu didapatkan hasil :
 Mutu patient safety
 Dari seluruh perawat sepenuhnya melaksanakan 5 (five)
moment untuk kebersihan tangan. Perawat dan bidan
menggunakan APD sesuai dengan SOP yang berlaku.
 Melakukan evaluasi setiap hari
 Melakukan audit askep setiap hari
 Penilaian kepuasaan pasien dan perawat sudah dilaksanakan

Strenght
Weakness
Opportunity
(Kekuatan)
(Kelemahan)
(Kesempatan)
Man
Ketenagaan :
-
KaRu = 1 orang
-
Katim = 3 orang
-
PJ shift = 4 orang
-
PP = 10 orang
-
Permintaan rawat Covid-19 tinggi
-
Adanya

-
kesempatan
untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
Adanya sharing dengan kepala
ruangan
-
Tingkat Pendidikan :
-
S1 Kep., Ners = 4 orang
-
S1 Kep = 1 orang
-
D3 Kep = 12 orang
-
AMK = 1 orang
evaluasi
Pendidikan dan pelatihan
-
Kompetensi
semua
medis yang handal
Adanya rapat bulanan sebagai
tenaga
Methode
Tersedianya dokumen SOP untuk 
Untuk visi misi semua perawat Meminimalkan
setiap tindakan.
sudah tahu tetapi
di ruangan dalam pemberian askep.
Cikampek belum dipasangkan
visi misi masih yang lama

karena ruangan baru menjadi
ruang transit Covid-19.

Struktur organisasi yang belum
terupdate
dan
masih
menggunakan struktur lama

Dibagaian fungsi pengarahan
untuk ronde keperawatan sudah
dilaksanakan tapi untuk saat ini
pasca pandemi masih melalui
dipanggil. Misalnya kekurangan
perawat jika ada masalah. Tetapi
komunikasi melalui video call
masih berjalan. Untuk teknik
komunikasinya sendiri sudah
menggunakan SBAR dimana
katim ke pj shif didampingi dua
pelaksana langsung face to face
di operkan dan untuk TBAK
sudah dilaksanakan tetapi belum
optimal.
terjadinya
kesalahan Kesalahan kerja dapat terjadi kapan
saja dalam pemberian askep diruang
rawat.
Money
Berdasarkan hasil wawancara
Kebutuhan
terkait
dengan
dan observasi kelompok di
pembiayaan
ruangan
melalui
ruang
kebijakan dan prosedur yang sudah
Cikampek
Karwang,
masalah
RSUD
tidak
terdapat
terkait
dengan
keungan diruang ini.
Terkait dengan pemberian gaji
kepada
Karawang,
perawat
RSUD
dibagi
menjadi
pegawai Negeri Sipil dan non
PNS. Pegawai Negeri Sipil
dibedakan menjadi 2 yaitu
golongan 3 dan 4. Dan masingmasing golongan mendapatkan
gaji
yang
perawat
berbeda.
non
PNS,
Untuk
gaji
dibedakan
sesuai
dengan
pendidikan
terakhir
seperti
AMK, D3, S1, dan Ners.

ditentukan.
Material
Terdapat
administrasi Visit
dokter
penunjang (seperti buku didampingi
tetapi
selalu Perlu
sosialisasi
tentang Risiko pada keselamatan
tidak maksud tujuan dari prosedur kerja bagi petugas terutama
injeksi, SOP, SAK, dll) setiap hari karena untuk pemakaian APD.
yang memadai
APD
terbatas
perawat.

(baju
hamzat) perawat dengan
dokter
komunikasinya
belum optimal
Machien
Tersedia nurse station
Kesadaran
memanfaatkan
masyarakat Tingginya tuntutan kualitas
fasilitas pelayanan dari masyarakat.
kesehatan yang meningkat.
Daftar Masalah dan Rumusan
Masalah
No
1.
-
Belum optimalnya
fungsi perencanaan di
ruangan terkait visi
M
S
Mn
Nc
Af
Skor
Prioritas
4
3
4
4
4
768
I
4
3
4
3
4
576
II
3
3
3
2
4
216
III

misi dan pelaksanaan
2.
-
Belum optimalnya
fungsi organisasian
terkait struktur
organisasi di ruangan
3.
-
Belum optimalnya
fungsi pengarahan
terkait pada saat visit
dokter dan hand over
(operan) shift
diruangan
Keterangan:
1. Magnitude (M): Kecenderungan dan seringnya kejadian masalah
2. Severity (S): Besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Manageable (Mn): Bisa dipecahkan
4. Nursing concern (Nc): Melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat
5. Affordability (Af): Ketersediaan sumber daya
Rentang nilai:
• Sangat penting: 5
• Penting: 4
• Cukup penting: 3
• Kurang penting: 2
• Sangat kurang penting: 1
PRIORITAS MASALAH

Dari metode pembobotan didapatkan urutan prioritas masalah berdasarkan
skor yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu, keterbatasan
sumber daya dan kewenangan, maka masalah yang akan diatasi terlebih
dahulu adalah:
 Belum optimalnya fungsi perencanaan di ruangan terkait visi misi di
ruangan
 Belum optimalnya fungsi pengorganisasian terkait struktur organisasi
di ruangan
 Belum optimalnya fungsi pengarahan terkait pada saat visit dokter dan
hand over (operan) shift diruangan
FISHBONE DIAGRAM

A. Fishbone Diagram
Man
Methode
Belum semua perawat
yang ada di ruangan
memahami
cara
pembuatan visi misi
Visi dan misi ruangan yang
belum tersedia dalam bentuk
tertulis
dan
belum
tersosialisasi di ruangan
Belum optimalnya
perencanaan di ruangan
terkait visi misi
Material
Belum terpasang visi dan
misi di ruangan
Man

Perawat belum memahami cara
membuat struktur organisasi
Belum optimalnya
struktur organisasi di
ruangan
Methode
Struktur organisasi yang
belum terupdate dan masih
menggunakan struktur lama
Man

Belum semua perawat memahami
cara komunikasi efektif pada saat
hand over (operan) shift dan visit
dokter di ruangan
Belum optimalnya
komunikasi di ruangan
pada saat hand over
(operan) shift
Methode
Komunikasi di ruangan belum optimal
PENYUSUNAN POA
Sesuai dengan rencana kegiatan atau Plan Of Action (POA) yang telah disusun sebelumnya :
1. Rumusan Masalah : Belum optimalnya fungsi perencanaan di ruangan terkait visi misi di
ruangan

No.
Kegiatan
Tujuan
Indikator
Target
Media
Sasaran
1.
Membuat
Visi
perencanaan
daapt
di
misi Terbentu
ruangan terbentuk
terkait
misi
ruangan
visi dan
di optimal
Perawat
knya
Ruang
perencan
Cikampek
aan
di (Transit
ruangan
terkait
visi
misi
di rungan
Covid-19)
Sumber/
Waktu
Tempat
Biaya
Referensi
laptop
Penanggung
Jawab
18 feb Ruang
2021
Cikampek
(Transit
Covid-19)
-
Dhea,
dan Een
Hesti
2.
No.
Rumusan Masalah : Belum optimalnya fungsi pengorganisasian terkait struktur organisasi
di ruangan
Kegiatan
Tujuan
Indikator Target
Sasaran
1.
Membuat
Struktur
Terbentu
struktur
organisasi knya
Ruang
organisasi
di
struktur
ruangan
organisas
sudah
i
yang baru baru
Perawat
Media
Sumber/

Waktu
Tempat
Biaya
Referensi
laptop
Penanggung
Jawab
18 feb Ruang
Fadhil,
Cikampek
Furqon dan
Cikampek
(Transit
Muchlis
(Transit
Covid-19)
yang Covid-19)
2021
-
3.
No.
1.
Rumusan Masalah : Belum optimalnya fungsi pengarahan terkait pada saat visit dokter dan
hand over (operan) shift di ruangan
Kegiatan
Tujuan
Indikator
Target Sasaran
1.pembentukan
Strategi
Terbentuknya
jadwal vsit dokter
komunikasi
jadwal
strategi
visit
ronde
keperawatan
yang
akan digunakan
3.melaksanaakan
ronde
keperawatan
bersama-sama Karu
dan Staf perawat
4.mengusulkan
ronde keperawatan
dan (Transit
dokter ortimalnya
terlaksana
kegiatan
dengan optimal
over
shift

Ruang laptop
visit Cikampek
hand over dan dokter
2.menentukan
Perawat
hand
(operan)
19)
Media
Covid-
Sumber/
Waktu
Tempat
Biaya
Penanggung Jawab
18 feb 2021
Ruang Cikampek -
Nurmala, Erlina dan
(Transit
Hana
Referensi
19)
Covid-
IMPLEMENTASI
Implementasi Fungsi Perencanaan :
 Mengusulkan pembentukan visi dan misi ruangan yang belum terupdate
diruangan.
 Memberikan refresh tentang visi dan misi ruangan yang tertulis agar bisa
disosialisasikan kepada perawat yang bekerja diruang cikampek (transit
covid 19) agar semua perawat diruangan dapat memahami visi dan misi
ruangan tersebut agar tercapainya suatu tujuan yang dibuat.
Implementasi Fungsi Pengorganisasian :
 Mengusulkan pembentukan struktur organisasi ruangan yang baru karena
diruangan masih memakai struktur organisasi yang belum terupdate
diruangan.
Implementasi Fungsi Pengarahan :
 Melakukan sosialisasi terkait komunikasi efektif antar perawat, ataupun
profesi lain agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.
 Contohnya seperti komunikasi TBAK (tulis baca dan konfirmasi kembali)
dan SBAR (situation, background, assessment, recommendation)
 Memberikan refresh tentang komunikasi efektif pada saat hand over antar
sesama sejawat maupun profesi lain pada saat visit dokter.
 Dan implementasi akan dilaksanakan dengan narasumber dari bidang
keperawatan yang akan dilaksanakan pada hari sabtu, 20 februari 2021.

PEMBAHASAN

 Secara teori di fungsi perencanaan harus ada hierarki perencanaan, sedangkan
diruang cikampek (transit covid 19) hierarki perencanaan sudah ada tapi
belum optimal terkait visi dan misinya.
 Secara teori difungsi pengorganisasian harus ada struktur organisasinya,
sedangkan diruang cikampek (transit covid 19) struktur organisasi ruangan
belum terupdate dan masih memakai struktur organisasi yang lama.
 Secara teori di fungsi pengarahan harus ada unsur pengarahan terkait dengan
komunikasi efektif, sedangkan sedangkan diruang cikampek (transit covid 19)
untuk teknik komunikasinya sendiri sudah menggunakan SBAR dimana
katim ke pj shift didampingi 2 pelaksana langsung face to face dan dioperkan
tetapi untuk TBAK sudah dilaksanakan tetapi belum optimal karena
komunkasi TBAK dan SBAR masih dilaksanakan tetapi hanya melalui video
call dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk terlalu banyak
perawat berkumpul.
KESIMPULAN
Dari pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, maka Kelompok Ners Manajemen Keperawatan STIKES
HORIZON KARAWANG dapat menyimpulkan sebagai berikut:
 Dalam pembuatan bagan Visi dan Misi di Ruang Cikampek dengan target awal 100%, criteria
keberhasilanya itu telah tersusun bagan Visi dan Misi di Ruang Cikampek sesuai kondisi saat ini.
Dari hasil pelaksanaan didapatkan hasil 100% yang artinya bahwa bagan Visi dan Misi telah
dilaksanakan dengan baik.
 Dalam pembuatan bagan struktur organisasi di Ruang Cikampek dengan
 Para Ners muda juga telah membuat struktur organisasi dengan kreasi mereka, untuk mengingatkan
para perawat di Ruang Cikampek transit covid-19 agar selalu mengingat sesibuk apapun mereka
melakukan asuhan keperawatan ada struktur yang menaunginya untuk mencapai tujuan organisasi
dan, dapat mengoptimalkan para perawat untuk mengemban tugas-tugas dan hubungan pelaporan
pertanggung jawabannya dengan benar.
 Dalam pelaksanaan Komunikasi efektif didapatkan hasil bahwa saat melakukan komunikasi
terkadang masih ada perawat yang belum melaksanakan komunikasi efektif pada saat visit dokter
maupun pada saat pelaksanaan hand over, dan setelah di lakukan sosialisasi perawat telah
melakukan cara komunikasi efektif dengan benar kepada profesi lain maupun antar sejawat karu,
katim dan para perawat pelaksaa di Ruang Cikampek transit covid-19 telah saling mengingatkan
untuk melakukan komunikasi secara efektif pada saat visit dokter maupun pada saat pelaksanaan
hand over.

DAFTAR PUSTAKA

 Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: ArRuzz
Media.
 Asmuji. (2014). Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: ArRuzz
Media
 Basuki, (2018). Buku Ajar Manajemen Keperawatan untuk Mahasiswa dan Praktisi,
Edisi 1. Sidoarjo: Indomedia Pustaka
 Kholid, R. (2013). Manajemen Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Jakarta: CV Trans
Info Media.
 Khoiri, Kiki. (2014). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan.
Kepuasan Pasien Pengguna. Kartu BPJS Kesehatan di. Puskesmas Mojowarno.
 Nursalam. (2011). Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek. Jakarta :
Salemba Medika.
 Nursalam. (2013). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional, Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
 Marquis dan Huston, (2012). Kepemimpinan dan Manajemen. Keperawatan: Teori dan
Aplikasi. Edisi keempat. Jakarta: EGC.
 Sabarguna dan Rubaya, (2011). Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit. Jakarta:

TERIMA
KASIH
Download