TUJUAN Tujuan Umum Mahasiswa Mampu menganalisis Fungsi-fungsi kepemimpinan dan manjemen keperawatan yang ada diruang Cikampek (Transit Covid-19) RSUD Karawang. Tujuan Khusus Mampu mengidentifikasi atau melakukan pengkajian fungsi-fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, pengendalian di ruang Cikampek (Transit Covid-19) RSUD Karawang. Mampu mengidentifikasi masalah dalam fungsi kepemimpinan dan fungsi manajemen keperawatan (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, pengendalian) di ruang Cikampek (Transit Covid-19) RSUD Karawang. Mampu menyusun penyelesaian masalah berdasarkan masalah yang ditemukan dengan planning of action (POA) Mampu melakukan Implementasi berdasarkan planning of action (POA) Mampu melakukan evaluasi berdasarkan implementasi yang diberikan Deskripsi Ruang Rawat Inap Cikampek Ruang Rawat Inap Cikampek (Transit Covid-19) adalah salah satu ruang rawat inap di RSUD Karawang, khusus ruang transit Covid-19 dan diutamakan perawatan kelas 3 semua karena di ruangan cikampek untuk semua penyakit khusunya ruang transit Covid-19 dan sudah ditanggung oleh kemenkes. Untuk ruangan ada di lantai bawah 1 ruangan dan di lantai 2 ada 3 ruangan jadi semua kapasitas tempat tidur terdapat 32 tempat tidur, untuk rungan mulai dari anteroom untuk ganti baju dan pelepasan baju Hamzat ruang observasi HCU, 1 ruang tindakan HCU-2, 1 ruang penyimpanan, 1 gudang, dan ruang gizi untuk sekarang tidak ada karena ruangan cikampek sudah menjadi ruang transkit Covid-19, jadi ruang gizinya berada diluar, alat-alat makan pun 1 kali langsung dibuang karena sudah diset oleh instalasi gizi. Lalu untuk jumlah perawat di ruangan Cikampek ada 18 perawat, S. Kep., Ners 4 orang, S. Kep 1 orang, Amd. Kep 12 orang, AMK 1 orang dan administrasi 1 orang dan untuk perawat laki-laki ada 8 orang, perempuan ada 10 orang dan 1 administrasi laki-laki. Analisis Hasil Kajian Fungsi Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian sistem manajemen di Ruang Rawat Inap Cikampek RSUD Kabupaten Karawang dilakukan dengan analisa situasi ruangan pada tanggal 16-17 Februari 2021 melalui metode : Wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan. Gambaran hasil analisa situasi ruangan di Ruang Rawat Inap Cikampek dideskripsikan sebagai berikut : a. Kepemimpinan (Leadership) : Dari hasil wawancara dengan karu di ruangan cikampek transit covid-19 gaya kepemimpinan yang digunakan yaitu demokratis. Selain itu juga karu menerapkan tipe kepemimpinannya kedalam tipe kepemimpinan Delegating/medelegasikan ketika pemimpin menyerahkan tanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah terhadap bawahan. Adapun tingkat kematangan bawahan yang ada di ruangan termasuk kedalam tipe karakteristik R4 yaitu Mampu dan mau dimana bawahan yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi sehingga hanya butuh sedikit pengawasan. b. Perencanaan (Planning) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh kelompok dengan kepala ruangan didapatkan bahwa : Visi dan misi Menurut karu untuk ruangan transit cikampek ini sendiri visi misi semua perawat sudah tahu tetapi di ruangan Cikampek belum dipasangkan visi misi masih yang lama karena ruangan baru menjadi ruang transit Covid-19. Visi : - Memberikan pelayanan cepat, tepat dan memuaskan Misi : - Meningkatkan kompetensi SDM yang profesional - Mengambangkan sarana dan pra sarana - Memberikan pelayanan prima terhadap pasien sesuai prosedur guna mengatasi kegawatan pasien - Menjadikan tempat pendidikan yang berkualitas dan nyaman - Meningkatkan derajat kesehatan pasien Filosofi : Profesional dalam melayani LANJUTAN.... Tujuan umum : Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal secara holistik dan berbasis evidence based practice. Tujuan khusus : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan secara kontinu. Kebijakan : Memiliki standar operasional prosedur Gaya kepemimpinan kepala ruangan bersifat demokratis Kepala ruangan melakukan sistem reward dan punishment kepada staf Kepala ruangan melibatkan stafnya dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan Prosedur : Pengecekan kembali status klien dan memasukkan ke buku register baru. Menurut hasil wawancara di ruangan cikampek (transit covid-19) ini sudah mempunyai program kerja tersendiri. c. Pengorganisasian (organizing) Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa menurut karu struktur organisasi ruangan belum terupdate dan masih menggunakan struktur lama. Jenis struktur oraganisasinya menggunakan struktur datar. Di ruang cikampek transit covid-19 ini juga karu sudah menerapkan prinsip rantai komando, pembagian kerja, dan pendelegasian tugas. Selanjutnya dalam pengorganisasiannya di ruangan cikampek transit covid-19 ini menggunakan metode penugasan perawat yaitu metode primer. Perawat ruangan telah memiliki uraian tugas masing-masing. Apabila kepala ruangan tidak hadir maka pendelegasian tugasnya diberikan kepada perawat primer. Jika perawat primer yang tidak hadir maka tugas didelegasikan kepada perawat ahli / perawat pelaksana. Ruang Cikampek terdiri dari 15 ruangan dengan rincian Nurse Station, 4 ruangan rawat dilantai bawah 1 ruangan dilantai 2 ada 3 ruangan, 1 ruangan tindakan, 1 ruangan penyimpanan, untuk ruangan gizi tidak ada sekarang karena ruang Covid-19, jadi ruang gizi berada diluar, alat makan pun 1 kali langsung dibuang udah diset oleh instalasi gizinya. d. Ketenagaan (staffing) Penyusun daftar dinas pagi, sore dan malam dilakukan oleh kepala ruangan. Operan tanggung jawab perawatan dilakukan setiap perawatan. Operan tanggung jawab diikuti oleh semua perawat yang bertugas. Operan dengan cara bed to bed dilakukan saat operan dinas pagi ke dinas sore, dinas sore ke dinas malam, dinas malam ke dinas pagi. Operan bed to bed penting dilakukan untuk mengetahui keadaan umum pasien sehingga perawat dapat mengetahui perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menentukan tindakan keperawatan. Lingkungan kerja Proses asuhan keperawatan dan proses manajerial supaya terlaksana secara optimal maka Ruang Rawat Inap Cikampek RSUD Kabupaten Karawang dibagi menjadi 11 ruangan di kelas 3 semua karena ruangan transkit Covid-19. Dengan jumlah bed yang tersedia 32 buah. 1 anteroom untuk ganti baju dan pelepasan baju ruangan observasi HCU, 1 ruang tindakan HCU-2, 1 ruang penyimpanan, 1 ruang perawat dan 1 gudang. Rumah sakit memberikan kesempatan yang seluasnya untuk mengembangkan dan meningkatkan SDM stafnya yaitu memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S1 Keperawatan), dan mengenai pengaturan jadwal dinas disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun di luar rumah sakit RSUD Kabupaten Karawang. Perawat ruangan Cikampek sudah ada dan belum ada yang pernah mengikuti pelatihan infeksi nosokomial, BTCLS dan komunikasi keperawatan. Kepala ruangan Cikampek RSUD Kabupaten Karawang juga mengadakan pertemuan harian, mingguan, dan bulanan. Pada pertemuan bulanan dilakukan lebih kurang 2 jam. Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat dengan setiap sebulan sekali, selain itu kepala ruangan juga memberikan teguran/punishment langsung kepada staf yang kinerjanya bagus, kepala ruangan juga memberikan pujian/reward secara langsung dan menjadikan staf tersebut sebagai role model terhadap staf yang lain. e. Penggarahan (actuating) Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa menurut karu ronde keperawatan (operan) sudah dilaksanakan tapi untuk saat ini pasca pandemi masih melalui dipanggil. Misalnya keruangan keperawatan jika ada masalah tetapi komunikasi melalui video call masih berjalan. Untuk teknik komunikasinya sendiri sudah menggunakan SBAR dimana katim ke pj shif didampingi dua pelaksana langsung face to face di operkan dan untuk TBAK sudah dilaksanakan tetapi belum optimal. Selanjutnya menurut hasil wawancara dengan karu kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala bahkan karu sering memonitoring apakah tugas ini sudah dilaksanakan atau belum. Untuk hasil supervisi ada umpan balik (feedback) dari pelaksana dan katimnya. Manajemen konflik diruang Cikampek dilakukan dengan cara pemecahan masalah (win-win solution) yang terdiri dari tahapan : Melakukan diskusi bersama Menyadari adanya perbedaan Setuju terhadap keputusan bersama Jadi strategi yang dilakukan oleh kepala ruangan diruang Cikampek RSUD Kabupaten Karawang untuk menyelesaikan konflik dalam tim perawat adalah “smoothing over” yaitu mempertahankan keharmonisan kelompok, walau memiliki pandangan berbeda, serta menyatakan dengan komunikasi yang baik. Adapun pelaksanaan visit dokter selalu didampingi tetapi tidak setiap hari karena untuk APD terbatas (baju hamzat) perawat dengan dokter komunikasinya belum optimal. f. Fungsi Pengendalian Berdasarkan hasil wawancara dengan karu didapatkan hasil : Mutu patient safety Dari seluruh perawat sepenuhnya melaksanakan 5 (five) moment untuk kebersihan tangan. Perawat dan bidan menggunakan APD sesuai dengan SOP yang berlaku. Melakukan evaluasi setiap hari Melakukan audit askep setiap hari Penilaian kepuasaan pasien dan perawat sudah dilaksanakan Strenght Weakness Opportunity (Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) Man Ketenagaan : - KaRu = 1 orang - Katim = 3 orang - PJ shift = 4 orang - PP = 10 orang - Permintaan rawat Covid-19 tinggi - Adanya - kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Adanya sharing dengan kepala ruangan - Tingkat Pendidikan : - S1 Kep., Ners = 4 orang - S1 Kep = 1 orang - D3 Kep = 12 orang - AMK = 1 orang evaluasi Pendidikan dan pelatihan - Kompetensi semua medis yang handal Adanya rapat bulanan sebagai tenaga Methode Tersedianya dokumen SOP untuk Untuk visi misi semua perawat Meminimalkan setiap tindakan. sudah tahu tetapi di ruangan dalam pemberian askep. Cikampek belum dipasangkan visi misi masih yang lama karena ruangan baru menjadi ruang transit Covid-19. Struktur organisasi yang belum terupdate dan masih menggunakan struktur lama Dibagaian fungsi pengarahan untuk ronde keperawatan sudah dilaksanakan tapi untuk saat ini pasca pandemi masih melalui dipanggil. Misalnya kekurangan perawat jika ada masalah. Tetapi komunikasi melalui video call masih berjalan. Untuk teknik komunikasinya sendiri sudah menggunakan SBAR dimana katim ke pj shif didampingi dua pelaksana langsung face to face di operkan dan untuk TBAK sudah dilaksanakan tetapi belum optimal. terjadinya kesalahan Kesalahan kerja dapat terjadi kapan saja dalam pemberian askep diruang rawat. Money Berdasarkan hasil wawancara Kebutuhan terkait dengan dan observasi kelompok di pembiayaan ruangan melalui ruang kebijakan dan prosedur yang sudah Cikampek Karwang, masalah RSUD tidak terdapat terkait dengan keungan diruang ini. Terkait dengan pemberian gaji kepada Karawang, perawat RSUD dibagi menjadi pegawai Negeri Sipil dan non PNS. Pegawai Negeri Sipil dibedakan menjadi 2 yaitu golongan 3 dan 4. Dan masingmasing golongan mendapatkan gaji yang perawat berbeda. non PNS, Untuk gaji dibedakan sesuai dengan pendidikan terakhir seperti AMK, D3, S1, dan Ners. ditentukan. Material Terdapat administrasi Visit dokter penunjang (seperti buku didampingi tetapi selalu Perlu sosialisasi tentang Risiko pada keselamatan tidak maksud tujuan dari prosedur kerja bagi petugas terutama injeksi, SOP, SAK, dll) setiap hari karena untuk pemakaian APD. yang memadai APD terbatas perawat. (baju hamzat) perawat dengan dokter komunikasinya belum optimal Machien Tersedia nurse station Kesadaran memanfaatkan masyarakat Tingginya tuntutan kualitas fasilitas pelayanan dari masyarakat. kesehatan yang meningkat. Daftar Masalah dan Rumusan Masalah No 1. - Belum optimalnya fungsi perencanaan di ruangan terkait visi M S Mn Nc Af Skor Prioritas 4 3 4 4 4 768 I 4 3 4 3 4 576 II 3 3 3 2 4 216 III misi dan pelaksanaan 2. - Belum optimalnya fungsi organisasian terkait struktur organisasi di ruangan 3. - Belum optimalnya fungsi pengarahan terkait pada saat visit dokter dan hand over (operan) shift diruangan Keterangan: 1. Magnitude (M): Kecenderungan dan seringnya kejadian masalah 2. Severity (S): Besarnya kerugian yang ditimbulkan 3. Manageable (Mn): Bisa dipecahkan 4. Nursing concern (Nc): Melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat 5. Affordability (Af): Ketersediaan sumber daya Rentang nilai: • Sangat penting: 5 • Penting: 4 • Cukup penting: 3 • Kurang penting: 2 • Sangat kurang penting: 1 PRIORITAS MASALAH Dari metode pembobotan didapatkan urutan prioritas masalah berdasarkan skor yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu, keterbatasan sumber daya dan kewenangan, maka masalah yang akan diatasi terlebih dahulu adalah: Belum optimalnya fungsi perencanaan di ruangan terkait visi misi di ruangan Belum optimalnya fungsi pengorganisasian terkait struktur organisasi di ruangan Belum optimalnya fungsi pengarahan terkait pada saat visit dokter dan hand over (operan) shift diruangan FISHBONE DIAGRAM A. Fishbone Diagram Man Methode Belum semua perawat yang ada di ruangan memahami cara pembuatan visi misi Visi dan misi ruangan yang belum tersedia dalam bentuk tertulis dan belum tersosialisasi di ruangan Belum optimalnya perencanaan di ruangan terkait visi misi Material Belum terpasang visi dan misi di ruangan Man Perawat belum memahami cara membuat struktur organisasi Belum optimalnya struktur organisasi di ruangan Methode Struktur organisasi yang belum terupdate dan masih menggunakan struktur lama Man Belum semua perawat memahami cara komunikasi efektif pada saat hand over (operan) shift dan visit dokter di ruangan Belum optimalnya komunikasi di ruangan pada saat hand over (operan) shift Methode Komunikasi di ruangan belum optimal PENYUSUNAN POA Sesuai dengan rencana kegiatan atau Plan Of Action (POA) yang telah disusun sebelumnya : 1. Rumusan Masalah : Belum optimalnya fungsi perencanaan di ruangan terkait visi misi di ruangan No. Kegiatan Tujuan Indikator Target Media Sasaran 1. Membuat Visi perencanaan daapt di misi Terbentu ruangan terbentuk terkait misi ruangan visi dan di optimal Perawat knya Ruang perencan Cikampek aan di (Transit ruangan terkait visi misi di rungan Covid-19) Sumber/ Waktu Tempat Biaya Referensi laptop Penanggung Jawab 18 feb Ruang 2021 Cikampek (Transit Covid-19) - Dhea, dan Een Hesti 2. No. Rumusan Masalah : Belum optimalnya fungsi pengorganisasian terkait struktur organisasi di ruangan Kegiatan Tujuan Indikator Target Sasaran 1. Membuat Struktur Terbentu struktur organisasi knya Ruang organisasi di struktur ruangan organisas sudah i yang baru baru Perawat Media Sumber/ Waktu Tempat Biaya Referensi laptop Penanggung Jawab 18 feb Ruang Fadhil, Cikampek Furqon dan Cikampek (Transit Muchlis (Transit Covid-19) yang Covid-19) 2021 - 3. No. 1. Rumusan Masalah : Belum optimalnya fungsi pengarahan terkait pada saat visit dokter dan hand over (operan) shift di ruangan Kegiatan Tujuan Indikator Target Sasaran 1.pembentukan Strategi Terbentuknya jadwal vsit dokter komunikasi jadwal strategi visit ronde keperawatan yang akan digunakan 3.melaksanaakan ronde keperawatan bersama-sama Karu dan Staf perawat 4.mengusulkan ronde keperawatan dan (Transit dokter ortimalnya terlaksana kegiatan dengan optimal over shift Ruang laptop visit Cikampek hand over dan dokter 2.menentukan Perawat hand (operan) 19) Media Covid- Sumber/ Waktu Tempat Biaya Penanggung Jawab 18 feb 2021 Ruang Cikampek - Nurmala, Erlina dan (Transit Hana Referensi 19) Covid- IMPLEMENTASI Implementasi Fungsi Perencanaan : Mengusulkan pembentukan visi dan misi ruangan yang belum terupdate diruangan. Memberikan refresh tentang visi dan misi ruangan yang tertulis agar bisa disosialisasikan kepada perawat yang bekerja diruang cikampek (transit covid 19) agar semua perawat diruangan dapat memahami visi dan misi ruangan tersebut agar tercapainya suatu tujuan yang dibuat. Implementasi Fungsi Pengorganisasian : Mengusulkan pembentukan struktur organisasi ruangan yang baru karena diruangan masih memakai struktur organisasi yang belum terupdate diruangan. Implementasi Fungsi Pengarahan : Melakukan sosialisasi terkait komunikasi efektif antar perawat, ataupun profesi lain agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan. Contohnya seperti komunikasi TBAK (tulis baca dan konfirmasi kembali) dan SBAR (situation, background, assessment, recommendation) Memberikan refresh tentang komunikasi efektif pada saat hand over antar sesama sejawat maupun profesi lain pada saat visit dokter. Dan implementasi akan dilaksanakan dengan narasumber dari bidang keperawatan yang akan dilaksanakan pada hari sabtu, 20 februari 2021. PEMBAHASAN Secara teori di fungsi perencanaan harus ada hierarki perencanaan, sedangkan diruang cikampek (transit covid 19) hierarki perencanaan sudah ada tapi belum optimal terkait visi dan misinya. Secara teori difungsi pengorganisasian harus ada struktur organisasinya, sedangkan diruang cikampek (transit covid 19) struktur organisasi ruangan belum terupdate dan masih memakai struktur organisasi yang lama. Secara teori di fungsi pengarahan harus ada unsur pengarahan terkait dengan komunikasi efektif, sedangkan sedangkan diruang cikampek (transit covid 19) untuk teknik komunikasinya sendiri sudah menggunakan SBAR dimana katim ke pj shift didampingi 2 pelaksana langsung face to face dan dioperkan tetapi untuk TBAK sudah dilaksanakan tetapi belum optimal karena komunkasi TBAK dan SBAR masih dilaksanakan tetapi hanya melalui video call dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk terlalu banyak perawat berkumpul. KESIMPULAN Dari pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, maka Kelompok Ners Manajemen Keperawatan STIKES HORIZON KARAWANG dapat menyimpulkan sebagai berikut: Dalam pembuatan bagan Visi dan Misi di Ruang Cikampek dengan target awal 100%, criteria keberhasilanya itu telah tersusun bagan Visi dan Misi di Ruang Cikampek sesuai kondisi saat ini. Dari hasil pelaksanaan didapatkan hasil 100% yang artinya bahwa bagan Visi dan Misi telah dilaksanakan dengan baik. Dalam pembuatan bagan struktur organisasi di Ruang Cikampek dengan Para Ners muda juga telah membuat struktur organisasi dengan kreasi mereka, untuk mengingatkan para perawat di Ruang Cikampek transit covid-19 agar selalu mengingat sesibuk apapun mereka melakukan asuhan keperawatan ada struktur yang menaunginya untuk mencapai tujuan organisasi dan, dapat mengoptimalkan para perawat untuk mengemban tugas-tugas dan hubungan pelaporan pertanggung jawabannya dengan benar. Dalam pelaksanaan Komunikasi efektif didapatkan hasil bahwa saat melakukan komunikasi terkadang masih ada perawat yang belum melaksanakan komunikasi efektif pada saat visit dokter maupun pada saat pelaksanaan hand over, dan setelah di lakukan sosialisasi perawat telah melakukan cara komunikasi efektif dengan benar kepada profesi lain maupun antar sejawat karu, katim dan para perawat pelaksaa di Ruang Cikampek transit covid-19 telah saling mengingatkan untuk melakukan komunikasi secara efektif pada saat visit dokter maupun pada saat pelaksanaan hand over. DAFTAR PUSTAKA Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: ArRuzz Media. Asmuji. (2014). Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: ArRuzz Media Basuki, (2018). Buku Ajar Manajemen Keperawatan untuk Mahasiswa dan Praktisi, Edisi 1. Sidoarjo: Indomedia Pustaka Kholid, R. (2013). Manajemen Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Jakarta: CV Trans Info Media. Khoiri, Kiki. (2014). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan. Kepuasan Pasien Pengguna. Kartu BPJS Kesehatan di. Puskesmas Mojowarno. Nursalam. (2011). Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. (2013). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika. Marquis dan Huston, (2012). Kepemimpinan dan Manajemen. Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Edisi keempat. Jakarta: EGC. Sabarguna dan Rubaya, (2011). Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: TERIMA KASIH