Fungsi Akuntansi Keuangan dan Manajerial

advertisement
BAGIAN –I
KAREKTERISTIK KODE ETIK DAN SISTEM
AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB -1 Karekteristik
I.1. Perkembangan Akuntansi Manajemen
I.2. Pengertian Akuntansi Manajemen dan
Ruang Lingkup
I.3. Koke Etik
BAB – II Sistem Akuntansi Manajemen
II.1 Akuntansi Berdasarkan Fungsi
II,2 Akuntansi Berdasarkan Aktivitas
1
BAB.I
PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Tujuan
1.Menguraikan
Pengertian
dan
Peranan
Akuntansi
Manajemen
2.Menguraikan Akuntansi Mananjemen dan membedakannya
dengan Akuntansi keuangan. Fungsi Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen
3Peranan Akuntansi Manajemen dalam Fungsi dasar
manajemen serta menguraikan proses manajemen dan peranan
akuntansi manajemen.
4.Menguraikan karekteristik laporan akuntansi yang disiapkan
untuk penggunaan oleh manajemen
5.Menguraikan Hubungan Fungsi-fungsi perusahaan dan
Akuntansi Manajemen
6.Membedakan antara biaya produk dengan biaya periode
I.Sejarah Perkembangan.
I .1
Tahap perkembangan Profesi
1. Akuntansi manajemen, termasuk akuntansi biaya yang
telah berevolusi selama lebih dari 100 tahun. Selama jangka
waktu tersebut setiap sistem dan teknik yang dikembangkan
mungkin memang cocok dengan zamannya.
2. Sejak dasawarsa 1970-an keunggulan komparatif AS telah
disisihkan oleh keunggulan komparatif Jepang dan Jerman.
Peranan akuntan pada saat ini memfokuskan peranannya
pada equity Accounting dari pada akuntansi manajemen serta
para akuntan lamban dalam meng adaptasi
kemajuan
perkembangan teori organsasi modern. Tujuan perusahaan
adalah maksimalisasi laba. Dalam konsep ini berasumsi bahwa
volume output merupakan satu-satunya pemacu biaya ( Cost
driver), dengan demikian biaya merupakan fungsi liniar dari
out put.
3. Kenyataan dalam praktek banyak sekali pemacu biaya,
biaya tidak semata-mata dipacu oleh volume out put, tetapi
juga oleh penyebab lain yang dapat diklasifikasikan dalam :
structural cost drivers dan executional drivers. Hubungan
yang terlalu disederhanakan antara pemacu biaya dengan
2
biaya yang dipresentasikan dalam persamaan regresi sederhana
dalam akuntansi manajemen tradisional menimbul kan
beberapa implikasi anatra lain:
1).Para manajer tidak memiliki perspektif yang menyeluruh
mengenai faktor-faktor yang menentukan besarnya biaya
(laba), terutama kalau perusahaan hanya mengunakan top
down approach.
2).Perhitungan biaya tanpa mempertimbangkan kaitannya
dengan pemacu- pemacu biaya relevan tidak cukup
representatif sebagai basis dalam perumusan harga jual.
3).Mendorong para manajer untuk melakukan tindakantindakan yang tidak
pareto optional dalam arti
menguntungkan dirinya sendiri
atas kerugian rekan
manajer yang lain.
4).Generalisasi informasi berdasarkan pola yang terlalu
kaku ( misalnya
sasaran minimisasi biaya) dan
tidak dikaitkan dengan strategi
korporat, rencanarencana produk , prioritas persaingan dan positioning
strategi.
4. Sejak dasawarsa 1980-an telah dirasakan bahwa sistem dan
teknik yang ada sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan
lingkungan usaha. Pada awal dasa warsa ini praktek-praktek
akuntansi manajemen di AS khususnya akuntansi biaya telah
mendapat sorotan yang tajam dari berbagai kalangan, bahkan
ada yang menuding kemerosotan keunggulan komparatif
Amerika Serikat dalam persaingan global karena Management
Accounting telah kehilangan relevansinya dan telah terjadinya
pergeseran dari cost management ke cost accounting .
5. Salama dasawarsa 1990-an Perubahan yang sangat berarti
terutama dipacu oleh lingkungan manufaktur yang makin
didominasi oleh teknologi industri dan persaingan global
sehingga menuntut perubahan yang drastis dalam saranasarana cost management dalam bentuk ; material reguirement
planning (MRP), Computer aided design (CAD) computer aided
manufacturing (CAM),just in time (JIT), rebotics,life –cycle
costing,target costing, activity accounting dan sebagainya.
Otamatisasi Pabrik mengahasilkan proses yang bersifat intensif
modal, kemajuan teknologi telah merubah karekteristik biaya
produksi karena terjadi perubahan pada tingkat
biaya
persedian dari penerapan MRP dan JIT dalam manajemen
3
persedian, menurunnya penggunaan jumlah tenaga kerja dan
semakin meningkatnya porsi biaya tetap dalam komposisi
biaya. Berbeda dengan situasi sebelumnya, perkembangan
akuntansi manajemen yang terjadi dalam dasawarsa ini agak
mengejutkan , meskipun perubahan dalam praktek pada
industri manafaktur masa itu sudah berjalan namun materi
yang ditampung dalam cost accounting dan management
textbooks tidak banyak mengalami perubahan (Out of date).
I.2.Trend perubahan Akuntansi Manajemen
Mulyadi tahun 2000 dalam bukunya Akuntansi Manajemen
menguraikan trend yang menyebabkan perubahan akuntansi
Manajemen adalah : (1) Kemajuan teknologi informasi, (2)
Inplementasi JIT Manufacturing, (3) meningkatnya tuntutan
mutu, (4) meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk,
serta semakin pendeknya daur hidup produk, (5)
diperkenalkannya computer integrated manufacturing. Untuk
memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi
didalam perusahaan yang menggunakan teknologi informasi
maju akuntansi manajemen melakukan berbagai perubahan
yang sifatnya mendasar sebagai berikut :
a. Pembebasan akuntansi manajemen dari dominasi
akuntansi keuangan ;
b. Teknologi informasi;
c. Activity based cost system;
d. Target costing;
e. Product life cycle costing.
Pertumbuhan yang pesat dalam Pasar Uang dan Pasar Modal
yang terjadi akhir-akhir
ini
telah menciptakan
peningkatan permintaan terhadap jasa informasi termasuk
teknik informasi dan jasa pelayanan akuntansi. Peningkaan
tersebut tidak terbatas pada permintaan jasa Kantor
Akuntan Publik dan Jasa konsultan Keuangan tetapi juga
permintaan terhadap jasa pelayanan : Pertama Akuntansi
Keuangan internal sebagai akibat dari persyaratan lebih
ketat untuk memenuhi kebutuhan akan sistem pelaporan
publik yang lebh baik dan kedua Akuntansi manajemen
sebagai akibat dari pembesaran skala perusahaan yang telah
go-publik
4
I.3.Faktor yang mempengaruhi
Dalam artikel Majalah Managemnt dan Usahawan Indonesia
bulan November 1990 Wahyudi Prakarsa Benyamin yang
berjudul Akuntansi Manajemen Kontemporer
MenguraikanStruktur dan implikasi Akuntansi Manajemen
Modern dipengaruhi oleh pola-pola :
1). Behavioral Theory of the firm,
Teori ini mengasumsikan bahwa sasaran perusahaan
merupakan turunan dari sasaran para stakeholder.Dengan
demikian pola perilaku perusahaandipandang sebagai suatu
ENTITAS yang merupkan manefestasi dari tindakan serta
motif stakeholder.Belakangan ini terdapat kecenderungan
untuk memandang akuntansi manajemen sebagai sistem
informasi yang multidimensional, sehingga produk yang
dihasilkan akuntansi manajemen harus disesuaikan dengan
kebutuhan stakeholder bersangkutan. Kecenderungannya tidak
semata-mata pada multidimensional values accounting,
bahkan pada multidimensional measures accounting. Pada
hakekatnyalaporan yang bebeda untuk mencapai sasaran para
pemakai yang berbeda sehingga akuntansi harus direkayasa.
2).
Maximal costmers satisfaction (Memaksimalisasi nilai
pelangan)
Dalam akuntansi manajemen modern memperlakukan
para pelanggan sebagai salah satu stake hoder, karena
kelangsungan hidup usaha sangat tergantung pada kepuasan
pelanggan.
3). Penggunaan anggaran dan teknik pengendalaian harus
dimengerti oleh para manajer/partisipan
Dalam Akuntnsi Manajemen modern lebih menekankan
pada the process of problem finding dari pada problem solving
karena problem solving tidak mungkin sempurna dilakukan
tanpa menemukan terlebih dahulu sumber masalah yang
harus dipecahkan.
Lebih lanjut dalamAkuntansi Manajemen Modern tidak
terlalu menekankan pengendalian dan pertanggung jawaban
biaya tetapi lebih tertarik pada penyebab-penyebab timbulnya
biaya. Penulusuran dilakukan sepanjang jalur Value chains
untuk menemukan dan menghilangkan biaya-biaya yang tidak
5
menyumbangkan nilai tambah. Nilai tambah tidak semata-mata
tercipta pada waktu produk
sedang proses, tetapi juga
termasuk kerugian sebagai akibat adanya peluang yang
seharusnya dapat dimanfaatkan seperti peniadaan waktu
menunggu (idle times), inspeksi dan pemindahan. Konsep ini
dijelaskan dalam CAM-I Conceptual Design .
Dalam konsep tersebut inisebagai berikut
Lead Time =Process time+Inpection time +Move time +Wait time
Lead Time = Process time + Non-value-added time
Menurut konsep ini Manufacturing-Cycle Efficiency (MCE) dapat
dihitung dengan rumus :
Processing time
MCE
=
------------------------------------------------------------------Processing time +Inspection time+Wait time+move time
Dalam lingkungan Manufaktur yang paling ideal
MCE = 1, berarti non value added time telah berhasil
dilenyapkan.Pada banyak perusahaan manufaktur dewasa
ini,MCE sering kali kurang dari 10 %.
4).Obyektivitas akuntansi manajemen merupakan proses yang
harus
diselaraskan karena merupakan suatu segment yang
tak terpisahkan dengan proses integral. Meskipun
maksimalisasi laba dalam realita masih merupakan fokus yang
dominan seperti pada masa Akuntansi manajemen tradisional
harkat para stakeholder termasuk para akuntan harus
diperhatian untuk terciptannya keserasian .
Kesimpulan
Perbandingan antara Akuntansi Manajemen tradisional
dengan Akuntansi
Manajemen Kontemporer antara lain :
1.Akunansi Manajemen Tradisional merujuk pada teoriklasik,
sedangan Akuntansi Manjemen Kontemporer lebih dekat
teori organisasi modern.
6
2.Akuntansi Manajemen Tradisioanal mengasumsikan
lingkungan yang Placid, ramdomized Akuntansi Manajemen
kontemporer mengasumsikan linkungan yang lebih kompleks.
3.Akuntansi Manajemen Tradisional baru mencapai tahap
Multidimensional values accounting, sedangkan Akuntansi
manajemen Kontemporer telah mencapai tahap multi
dimensional measures Accounting.
Dalam tahun-tahun terakhir ini lingkungan bisnis diwarnai
dengan persaingan global yang semakin tajam dan telah
mengubah iklim ekonomi yang saling ketergan tungan dan
mempengaruhi.Kondisi ini telah menimbulkan peubahan
lingkungan baru dalam disiplin akuntansi manajemen.
II. Pengertian dan Peranan Akuntansi Manajemen
II.1 Pengertian
Akuntansi Manajemen dapat dipandang dari dua sudut;
Akuntansi manajemen sebagai tipe akuntansi dan Akuntansi
Manajemen sebagai suatu tipe informasi.
Lebih lanjut Akuntansi Manajemen sebagai tipe Akuntansi
terdiri atas Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen.
Laporan Keuangan yang merupakan produk akhir dari proses
Akuntansi dipergunakan oleh pihak luar yang berkepentingan
terhadap perusahaan dalam mengambil keputusan ; seperti
pemegang saham, kreditor, para investor instansi pemerintah
dan lain sebagainya. Informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh pihak luar ini adalah produk dari akuntansi keuangan.
Para manajemen
semua level
dalam organisasi juga
membutuhkan laporan keuangan yang lingkupnya lebih
spesifik Informasi keuangan yang dibutuhkan oleh para
manajer disiapkan oleh akuntansimanajemen.
Dengan demikian Akuntansi Manajemen dipandang sebagai
suatu type akuntansi yang merupakan suatu proses untuk
menyatukan informasi keuangan untuk memenuhi keperluan
para manager dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas
organisasi.
7
Dilain pihak akuntansi juga dapat dikatakan sebagai bahasa
(language ) perdagangan.
Sebagai suatu bahasa; akuntansi merupakan merupakan alat
untuk berpikir
manajemen dalam bisnis dan un tuk
mengkomunikasikan pikiran bisnis manajemen kepada para
bawahan,atasan,manajer lain dan kepada pihak luar
II.2.Hubungan Fungsi-fungsi perusahaan dan Akuntansi
Manajemen
Akuntansi manjemen harus mengerti bagaimana para manajer
perusahaan yang merupakan pelanggan utama,
dapat
menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan
keputusan. Value chains Akuntansi Manajemen dalam
mendukung fungsi-fungsi perusahan sebagai berikut:
1). Riset dan Pengembangan :merupakan penggerak dari
eksprimen yang beru bungan dengan riset dan pengembangan
produk
baru,servis atau proses.
2).Desain : merupakan perencanan detail dan perekayasaan
dari produk, serpis atau proses.
3).Produksi:Koordinasi dan pelembagaan dari sumber daya
dalam menghasilkan produk dan serpis yang diberikan ,
4).Marketing
: Proses secara invidu atau kelompok
mempelajari tentang nilai dari kelengkapan serpis dan
produk serta membeli produk atau jasa tersebut.,
5).Distribusi
: Mekanisme dengan bagaimana produk atau
jasa diserahkan kepada pelanggan,
6).Servis Pelanggan: Men-support aktivitas pengembangan par
pelanggan.
8
Secara grapis hubungan peran akuntansi mananjemen dan
fungsi-fungsi perusahan digambarkan dibawah ini :
Strategy and Administration
Reserch
Costomer
And
Development
Design
Production
Marketing
Distribution
service
Modern Cost Accounting
or
Management
Dengan menggunakan Activity –based costs systems pada
sepanjang jalur value Chains akan dapat menghasilkan angka
biaya yang lebih akurat sehingga dapat digunakan untuk
melakukan perubahan perilaku dengan menggunakan pemacupemacu biaya ((cost drivers) yang dikaitkan baik dengan biaya
maupun dengan faktor-faktor yang dapat menciptakan
perbaikan dalam kapabilitas manufaktur.
II.3.Perbedaan
Manajemen.
Akuntansi
Keuangan
dan
Akuntansi
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bidang
profesi akuntansi disamping akuntansi keuangan yang
memeliki karakteristik yang berlainan dengan akuntansi
keuangan.
Karekteristik akuntansi manajemen berbeda dengan
akuntansi keuangan dalam hal; dasar
pencatatan
yang
digunakan,focus dan lingkup informasi, sifat laporan yang
dihasilkan, keterlibatan dalam perilaku manusia, dan disiplin
sumber yang melandasi.
9
Secara khusus perbedaan anatara akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada ringkasan sebagai
berikut
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Menyediakan data untuk pemakai
ekternal.
Diperlukan oleh hukum.
Merupakan subyek GAAP
Harus berasal dari data yang
akurat dan tepat waktu.
Menekankan masa lalu.
Melihat usaha secara keseluruhan
Berdiri dengan sendirinya.
Menyediakan data untuk pihak
internal.
Tidak diberikan mandat hukum.
Tidak menjadi subyek GAAP
Menekankan kewajaran dan
fleksibel data.
Lebih menekankan masa depan.
Lebih difokuskan pada bagian.
Ditarik dari berbagai disiplin seperti
Penelitian,keuangan ekonomi dan
Operasi.
Merupakan akhir rata-rata.
Merupakan akhir tersendiri.
II.4.Kesamaan Akuntansi Keungan dan Akuntansi Manajemen
Kesamaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan, karena prinsip akuntansi yang lazim diterima baik
dalam akuntansi keuangan, kemungkinan besar juga
merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi
manajemen. Disamping itu akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen menggunakan informasi operasi yang sama.
II.5.Fungsi Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Informasi Akuntansi keuangan dilaporkan dalam laporan
priodik yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi ayng
diterima umum.Laporan ini dimaksudkan terutama untuk
digunakan oleh pihak luar atau eksternal perusahaan.
Informasi Akuntansi Manajemen mencakup data historis
maupun data estimasi untuk digunakan oleh manjemen dalam
melaksanakan operasi sehari-hari dan dalam merencanakan
operasi masa mendatang. Karena data ini digunakan hanya
oleh manjemen maka prinsip kegunaansangat dominan guna
mengarahkan akuntan dalam penyusunan laporan manajemen.
10
Hubungan antara Fungsi Akuntansi Keuangan dengan
Akuntansi Manajemen diperlihatkan pada diagram dibawah
ini:
Fungsi Akuntansi Keuangan dan Manajerial
(Adaptasi :C.Rollin Niswonger ,P.E.Fess,Carel S Warren )
Laporan Keuangan
Sistem Akuntansi
Berdasarkan prinsipprinsip Akuntansi yang
diterima umum
Akuntansi
Keuangan
Laporan Manajerial
Berdasarkan kegunaan
bagi manajemen
Akuntansi
Manajerial
II.6.Peranan Akuntansi Manajemen dalam Fungsi dasar
manajemen
Akuntan manajemen memasok informasi akunansi untuk
membantu manajer dalam melaksanakan fungsi –fungsi dsar
perencanaan (planning) dan pengendalian (control). Unsur
yang lazim dalam perencanaan dan pengendalian adalah
pengambilan keputusan dan akuntan manajemen memberikan
informasi yang berguna bagi manajemen dalam mengambil
keputusan. Hubungan anatra akuntansi manajemen, proses
manajemen dan pengambilan Keputusan diperlihatkan dalam
diagram berikut:
Akuntansi Manajerial Dan Fungsi-fungsi Dasar Manajemen
Perencanaan
Operasi
Akuntansi
Manajerial
Pengambilan
keputusan
Pengendalian
Operasi
11
Seperti ditunjukkan dalam diagram diatas, manajemen
harus mengambil keputusan dalam perencanaan dan
pengendalian operasi. Sejalan dengan perkembangan
keputusan tersebut dan setelah dikaji ulang, keputusan
tambahan mungkin diperlukan untuk merevisi rencanadan
memodifikasi langkah-langkah yang harus diambil dalam
mengendalikan operasi.
Jadi keterkaitan antara fungsi perencanaan dan
pengendalian dapat dipandang sebagai lingkaran yang tiada
akhir, dimana akuntan manjemen menyediakan input untuk
digunakan oleh manajemen dalam melaksanakan kedua fungsi
tersebut.
Akuntan kepala dalam sebuah perusahaan disebut
Controller. Kontroler yang berfungsi sebagai akuntansi
manajemen memberi nasehat dan bantuan kepada
manajementidak bertanggung jawab langsung atas operasi
perusahaan. Fungsi-funsi yang paling umum diberikan
controller meliputi: sistem dan prosuder, akuntansi keuangan,
anggaran dan analisa anggaran, laporan dan analisa khusus
serta perpajakan.
II.7.Karekteristik Laporan Akuntansi Manajemen
Prinsip kegunaan bagi manajemen merupakan kriteria
utama unuk penyusunan laporan akuntansi manajemen.
Dalam menyusun laporan akuntansi manajemen lima
karakteristik harus dipertimbangkan : RELEVANSI berarti
bahwa informasi ekonomi yang dilaporkan harus bersangkutan
dengan tindakan spesifik yang dipertimbangkan oleh
manajemen.MUTAKHIR mengacu pada kebutuhan akan
laporan akuntansi yang berisi informasi yang paling muthkir.
KETEPATAN mengacu pada kebutuhan akan laporan yang
benar terhadap kendala penggunaan laporan itu dan ketidak
tepatan yang melekat dalam proses pengukuran. KEJELASAN
mengacupada kebutuhan akan laporanyang jelas dan dapat
dimengerti baik dalam bentuk maupun isinya. RINGKAS
mengacu pada persyaratan bahwa laporan harus singkat dan
tepat pada sasaran. Laporan sebaiknya tidak dibuat jika biaya
pembuatannyalebih besar daripada manfaat yang diperoleh
manajemen dari penggunaanya. Karakteristik Laporan
akuntansi Manajemen dapat digambarkan dalam ringkasan
dibawah ini
12
II. 9. Standar Perilaku Etis Akuntansi Manajemen
Formulasi-IMA(Institute of Management Accountants)
Praktisi akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan memiliki
kewajiban kepada organisasi yang mereka layani, kepada profesi
mereka, kepada public dari perilaku etis. Dalam menjalankan
kewajiban ini, Institute of Management Accountants telah
memformlasikan standar-standar perilaku etis berikut ini, untuk
praktisi dari akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan.
Kepatuhan pada standar ini baik secara domestic maupun
internasional, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
mencapai tujuan akuntansi manajemen. Praktisi dari akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan dilarang melakukan tindakan
yang berlawanan dengan standar-standar ini, ataupun menyetujui
tindakan-tindakan seperti itu yang dilakukan oleh orang lain dalam
organisasi mereka.
Prinsip :
Prinsip etis penerapan IMA meliputi kejujuran,keadilan,
objektivitas dan tanggung jawab.Para anggota harus
bertindak sesuai dengan berbagai prinsip ini dan harus
mendorong pihak lainnya dalam perusahaan terkait untuk
mentaatinya .
Standar :
Kegagalan salah seorang anggota untuk mentaati berbagai
standar berikut dapat mengakibatkan tindakan disipliner:
1.Kompetensi
Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
bertanggung jawab untuk:
 Menjaga tigkat kompetensi professional yang diperlukan dengan
terus menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya.
 Melakukan tugas-tuga profesionalnya sesuai dengan hokum,
peraturan, dan standar teknis yang berlaku.
 Menyusun laparan dan rekomendasi lengkap serta jelas setelah
melakukan analisi yang benar terhadap informasi yang relevan
dan dapat dipercaya.
 Mengkomunikasikan keterbatasan profesi serta kendala dalam
pertanggung jawaban atau dalam mensukseskan kinerja dalam
suatu aktivitas
2. Kerahasiaan
Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
bertanggung jawab untuk:
 Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia
yang berkenaan dengan tugas-tugasnya tanpa izin, kecuali
diharuskan secara hukum.
 Memberitahu bawahan bilamana perlu, mengenai kerahasiaan
dari informasi yang mereka peroleh saat menjalankan tugastugas mereka dan memonitor aktivitas mereka guna menjaga
kerahasiaan tersebut.
13

Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan
dengan tugas-tugasnya untuk tujuan yang tidak etis dan tidak
sah, baik secara pribadi maupun melalui pihak ketiga.
3. Integritas
Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
bertanggung jawab untuk:
 Menghindari konflik kepentingan actual atau yang tampak dan
mengingatkan semua pihak akan potensi konflik.
 Menahan diri dari keterlibatan dalam berbagai aktivitas yang akan
menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk
melakukan tugasnya secara etis.
 Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan
dengan tugas-tugasnya untuk tujuan yang tidak etis dan tidak sah,
baik secara pribadi maupun melalui pihak ketigayang dapat
merugikan profesi.
4. Kredibilitas
Praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
bertanggung jawab untuk :
 Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif.
 Mengungkapkan semua informasi yang relevan, yang
diperkirakan dapat memperngaruhi pemahaman pengguna atas
laporan, komentar, dan rekomendari yang dipresentasikan.
 Mengungkapkan berbagai penundaan atau kekurangan dalam
ketepatan waktu informasi ,pemerosesannya atau pengendalian
internal dengan kebijakan perusahaan dan/atau hukum yang
berlaku
Resolusi Konflik Etika
Dalam pelaksanaan standar perilaku etis, praktisi dari akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan mungkin menghadapi masalah
dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis, atau dalam
menyelesaikan konflik etika.Ketika menghadapi masalah-masalah etika
penting, praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi
konflik. Jika kebijakan tersebut tidak menyelesaikan konflik etika,
praktisi dari akuntansi manajemen dan manajemen keuangan harus
mempertimbangkan tindakan berikut ini:

Mendiskusikan masalah tersebut dengan atasan, kecuali jika
masalah itu melibatkan atasan yang bersangkutan. Dalam kasus
ini, masalah tersebut harus dilaporkan segera kepada atasan lain
di atasnya. Jika resolusi akhir yang memuaskan tidak dapat
dicapai pada saat masalah diungkapkan, sampaikan masalah
tersebut kepada manajemen dengan jenjang yang lebih tinggi.
Jika atasan langsung merupakan kepala eksekutif pelaksana ,
atau setingkat, wewenang untuk mengatasi masalah mungkin
berada di tangan suatu kelompok seperti komite audit, komite
eksekutif, dewan direksi, dewan perwaliaan, atau pemilik.
14
Berhubungan dengan jenjang di atas atasan langsung sebaiknya
dilakukan dengan sepengetahuan atasan, dengan asumsi atasan
langsung tidak terlibat. Kecuali jika diharuskan oleh hokum,
komunikasi masalah seperti itu kepada otoritas atau individual
di luar organisasi dianggap tidak pantas.

Klarifikasi masalah-masalah yang relevan melalui diskusi
rahasia dengan seorang penasihat yang objektif untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap tindakan
yang mungkin dilakukan.

Konsultasi dengan pengacara anda mengenai hak dan kewajiban
hokum berkaitan dengan konflik etika tersebut.
Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tinjauan
terhadapa semua jenjang jabatan, praktisi dari akuntansi
manajemen atau manajemen keuangan mungkin tidak punya
jalan lain kecuali mengundurkan diri dan memberikan memo
yang informatif kepada perwakilan organisais yang sesuai.
Setelah pengunduran diri, bergantung pada karekteristik dari
konflik etika, pemberitahuan kepada pihak lain mungkin
diperlukan.
(Sumber:James Jiambalvo “Managerial Accounting-page-24 )
Pernyataan Pratek Profesional yang beretika dari IMA
Manajer wajib menghindari pelanggaran terhadap sistem .Standar 3
butir- 1 dan butir- 2 menyatakan akuntan manajemen harus
“Menghindari konflik kepentingan actual atau yang tampak dan
mengingatkan semua pihak akan potensi konflik” dan “ Menahan diri
dari keterlibatan dalam berbagai aktivitas yang akan menimbulkan
kecurigaan terhadap kemampuan mereka untuk melakukan tugasnya
secara etis.”
Memanipulasi pendapatan untuk meningkatkan bonus dapat dianggap
pelanggaran terhadap standar ini .Pada dasarnya prospek atas
peningkatan bonus tidak boleh mempengaruhi manajer untuk
melakukan tindakan yang tidak etis
Sertifikasi

Ada tiga jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen
yaitu :
1.CMA (Certificate in Management Accounting ).
.
2.CPA (Certificate in Public Accounting ).
3.CIA (Certificate in Internal Auditing )
LATIHAN MANDIRI BAB-I
15
.1 CONTROLLER HARUS MERUPAKAN ANGGOTA DARI STAF
MANAJEMEN PUNCAK.
Tugas dan tanggungjawab seorang controller di dalam perusahaan
berskala menengah ke atas, sangat penting sekaligus super-berat
setelah posisi CFO. Bukan hanya bertindak selaku
pengukur/pemeriksa kinerja dan pertumbuhan perusahaan—yang
pada akhirnya akan berujung pada persoalan moneter (laba),
seorang controller juga otak di balik kebijakan-kebijakan perusahaan
(baik financial maupun operasional), otak di balik strategi ekspansi
(akusisi dan merger) yang secara official (dipermukaan) biasanya
dikseskusi oleh seorang CFO atau CEO. Aktivitas apapun yang
dilakukan oleh perusahaan (riset, pengembangan, promosi,
marketing, investasi, produksi, pengiriman barang, kredit, penagihan,
perekrutan pegawai, dsb), pada akhirnya harus diukur dalam satuan
moneter (uang). Hasil pengukuran kemudian disandingkan dengan
tujuan perusahaan, sehingga bisa diketahui: apakah perusahaan
sudah berjalan seperti yang diinginkan oleh pemilik usaha? Apakah
tujuan sudah tercapai? Seberapa besar tingkat pencapaiannya?
Semua itu dilakukan oleh seorang controller dan team yang ada di
bawahnya. Dari hasil pengukuran dan pemeriksaan yang dilakukan
(oleh team yang berada di bawahnya), controller sekaligus memberi
masukan kepada koleganya (Treasurer) dan atasannya (CFO dan
CEO)
2 Apa peran controller dalam sebuah organisasi dan jelaskan
beberapa kegiatan yang di kendalikan :

peran pengontrol dalam sebuah organisasi adalah mengawasi
semua departemen akuntansi.sebagai kepala bagian akuntansi
pengontrol bertanggung jawab terhadap kebutuhan akuntansi,baik
secara internal dan eksternal.
 beberapa kegiatan yang dikendalikan oleh pengontrol adalah
tersebut dapat mencangkup pertanggungjawaban langsung untuk
audit internal ,akuntansi biaya,akuntansi keuangan,akuntansi
system dan pajak.
3 Apa yang di maksud dengan perilaku etis. Mungkin mengajarkan
perilaku etis pada mata kuliah akuntansi manajemen :
 Perilaku etis adalah sepuluh nilai inti yang menghasilkan
prinsip-prinsip yang membedakan antara benar dan salah
dalam istilah umum.dengan demikian, nilai tersebut
menyediakan petunjuk tingkah laku.sepuluh nilai tersebut
adalah kejujuran, integritas,pemenuhan janji, kesetiaan,
keadilan,kepedulian terhadap sesama,penghargaan kepada
16
orang lain,kewarganegraan yang bertanggungjawab,usaha
untuk mencapai kesempurnaan,dan akuntabilitas
Perusahaan dengan standar etika yang lebih tinggi akan
menghasilkan kinerja
ekonomi yang lebih baik daripada
perusahaan dengan standar etika yang lebih rendah atau buruk.
Sebab perusahaan dengan kode etik yang kuat akan dapat
menciptakan loyalitas yang tinggi bagi konsumen dan pekerjanya
karena konsumen dan pekerjanya merasa diperlakukan selayaknya
sehingga perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari kedua pihak
yang begitu penting dalam kelangsungan hidup perusahaan.

Ya, karena kode etik perilaku yang telah dipahami oleh
akuntan manajemen akan mempengaruhi perilaku etis dari
akuntan manajemen karena kode etik tersebut merupakan
pedoman kerja bagi akuntan manajemen sehingga untuk
memenuhi pekerjaan dengan pedoman kode etik tersebut para
akuntan manajemen harus mengaplikasikan perilaku etis di
dalamnya sehingga lambat laun kode etik tersebut itupun akan
melekat dalam perilaku manjemen.
4 apa yang di maksud dengan manajemen rantai pasokan. Jelaskan
hubunganya dengan rantai nilai industry


manajemen rantai pasokan adalah pengelolan dari aliran
bahan baku,mulai dari pemasok langsung dan pemasok
awal,bergerak menuju transformasi bahan baku menjadi
barang jadi,dan diselesaikan dengan distribusi barang jadi
kepada pelanggan langsung dan pelanggan akhir.
Rantai nilai industry adalah rangkaian aktivitas yang
menciptakan nilai yang saling berhubungan,mulai dari bahan
baku hingga pemakaian produk akhir oleh pelanggan akhir.
Hal ini penting karena pemilahan rantai nilai perusahaan
terhadap berbagai aktivitas strategis yang penting adalah
dasar dari kesuksesan implementasi strategi kepemimpinan
biaya dan pertalian (linkage) yang rumit dan hubungan antara
aktivitas,baik di dalam maupun diluar perusahaan.
Hubunganya dalam pengelolaan rantai nilai tersebut
perusahaan harus memahami banyak fungsi bisnis,mulai dari
manufaktur,pemasaran,distribusi,hingga pelayanan konsumen
dan pada saat pendekatan rantai nilai digunakan dan nilai bagi
pelanggan diutamakan,,kita melihat fungsi-fungsi tersebut
saling berhubungan.suatu keputusan yang memengaruhi satu
fungsi akan memengaruhi fungsi lainnya.
5 apa yang di maksud dengan e-business. Jelaskan mengapa
akuntan manajemen perlu memahami e-business
17

E-business adalah transaksi bisnis atau pertukaran
informasi yang dijalankan dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi. Para akuntan
manajer perlu memahami keuntungan,risiko,dan
peluang bisnis secara elektronik karena mereka juga
memainkan peran penting dalam menyediakan
informasi biaya yang relevan sehubungan dengan
bisnis ini
III.Kasus (Pengenalan Akuntansi Manajemen dan Kode Etik)
18
Sumber : Hansen/Mowen (Managerial Accounting Page.3) – Penerbit
Salemba Empat
19
Sumber: C.Rollin Niswonger, Philip E. Fess, Carl S.Warren (PrinsipPrinsip Akuntansi) – Penerbit Erlangga
20
Download