LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN ANATOMI BENIH “MORFOLOGI BUAH DAN BIJI” DOSEN PEMBIMBING : Ir. Sri Rahayu, M.P TEKNISI Yualiatiningsih S,S.T Nisa Budi, S, S.T Di susun oleh : FEBRI FITRIYANTO (A41171167) JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN PRODI TEKNIK PRODUKSI BENIH POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2018/2019 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar, batang, dan daun. Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita. Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah, bunga dan biji (Pratiwi, 2007). Dalam pandangan botani, buah adalah organ pada tumbuhan berbunga. Pada banyak species tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah. Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan bulir) jagung, 'biji' bunga-matahari, 'biji' lada, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah sejati (Ashari, 2004). Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati. Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi (Ashari, 2004). 1.2 Tujuan 1. Menganal karakteristik buah dari beberapa tanaman 2. Menggambarkan struktur buah dan biji jenis tanaman 3. Menyebutkan bagian –bagianbuah dan biji BAB II TINJAUAN PUSTAKA Buah (Fructus)adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003). Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011). Gambar Struktur Buah Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya: (Syaiful, 2011). a. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot) b. Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah. c. Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah. d. Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi. Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus).Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh(Syaiful, 2011). Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian.Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar seringkali tidak dikenal lagi.Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurius).Pada buah semu buah yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu seringkali buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus clausus).Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan(Campbell, 2003). Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya (Mutmainah, 2014): a. Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardium occidentale L.), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini. b. Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (Ficus glomerata Roxb.) dan sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat dalam bahan yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan. c. Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe (Fragraria vesca L.) yang kemudian menjadi berdaging tebal dan merupakan bagian yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya kecil, hampir tak kelihatan. d. Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis minima L.) pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi buah yang sebenarnya tadi tidak nampak sama sekali dari luar. e. Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk. Pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr.), misalnya: ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakanakan hanya menjadi satu buah saja.). Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji (Evika. 2005). Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).Sementaraitu, kelopakbunga(sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi (Hidayat, 1995). Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu (Kimball, 1999). Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atauepikarp (epicarpium), yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Kimball, 1999). Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Tjitrosoepomo. 2003) Penggolongan Buah Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :(Tjitrosoepomo, 2003). a. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta bagianbagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti Gambar Jenis-Jenis Buah 1. Buah semu dapat dibedakan atas :(Tjitrosoepomo, 2003). a. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan. b. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.) c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini 2. Buah sejati terdapat 3 golongan, yaitu :(Rifai, 1976). a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya : 1) Buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji. 2) Buah pepaya (Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. 3) Buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji. b. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaka Bail.). Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masingmasing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.) BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu. Pukul 07.00 – 09.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Teknik Produksi Benih Politeknik Negeri Jember. 3.2 Alat dan Bahan Alat : Kaca pembesar, Penggaris, Kertas A4 Pensil Baki. Bahan : Beberapa jenis buah, yang digolongkan buah semu dan sejati 3.3 Cara Kerja 1. Mengamati beberapa jenis buah yang di sediakan di laboratorium. 2. Mengambil pisau kemudian belah buah, unutk melihat bagian Biji buah. 3. Mengambil bijinya dan belah menjadi dua untuk melihat bagian – bagian biji 4. Idenfikasi struktur buah: bentuk, ukuran buah, pangka buah, ujung buah,alur buah, dan warna buah 5. Identifikasi bagian bagian buah dan biji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil NO 1. NAMA dan Gambar Kedelai ( Glycme max L. ) Keterangan Buah sejati tunggal 1 ruang 1 biji Sejati tunggal Kering/kotak -> polong 2. Buah Mete ( Anacardium uccidenta ) Buah semu tunggal 3. Buah Ciplukan ( Physalis peruviana) Buah semu tunggal 4. Buah Nangka ( Artocapus heterophlylus ) Buah semu majemk 5. Mentimun ( Cucumis Sativus ) Buah sejati tunggal 1 ruang banyak biji Berbaging pepo 6. Semangka ( Citrus lanatus ) Buah sejati 1 ruang Berdanging Pepo 7. Buncis ( phaseolus vulgaris ) Buah sejati tunggal 1 ruang banyak biji Sejati tunggal Kering / sircus/ polong 8. Mangga ( mango indica ) Buah sejati 1 ruang 1 biji Berdaging Gulingan batu 9. Salak ( sallaca Zallaca ) Buah sjati tunggal 1 ruang 1biji Kering / sicus Kendaga ( berbelah ) 10. Padi (Oryza sativa ) Sejati tunggal 1 ruang 1 biji Kering Padi 11. Jagung ( Zea mays ) Sejati tunggal 1 ruang 1biji Kering / sircus Padi Bagian buah 1. Excop 2. Medical 3. endocap 12. Durian ( Durio zebhethinus ) Buah sejati tunggal 1 ruang beberapa biji Berdaging batu 13. Papaya ( Carica papaya ) Buah sejati tunggal 1 ruang banyak biji Berdanging Buni 14. Kelapa ( Cocos nucifera ) Buah sejati tunggal 1 ruang 1 biji Berdaging Batu 15. Jeruk ( citnus ) Buah sejati tunggal 1ruang banyak biji Berdaging hespedium 16. Tomat ( Solamun lycopersium ) Buah sejati tunggal 1 ruang 1 biji Berdaging pipo Bagian buah 1. Excop 2. Medical 3. endocap Bagian buah 1. Excop 2. Medical 3. endocap 4.2 Pembahasan Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Ataupun ada pengertian lainBuah (Fructus)adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh seorang ahli Campbell (2003). Sebelum memulai praktikum praktikan telah dijelaskan oleh teknisi Lab bu Yuli mengenai pembagian buah, jenis buah dibagi menjadi 2 bagian yaitu buah sejati dan buah semu. Buah sejati yaitu yang selalu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti, buah sejati juga dibagi menjadi beberapa jenis yaitu yang pertama sejati tunggal adalah ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, kedua ada buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing - masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai, ketiga ada buah sejati majemuk adalah buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja. Selain jenis yang pertama kami juga dijelaskan jenis buah yang kedua yaitu buah semu yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi, jenis buah semu dibagi lagi menjadi beberapa diantaranya adalah, buah semu tunggal adalah yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, kedua ada semu ganda yaitu jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok, yang terakhir ada buah semu majemuk adalah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja. Setelah itu melakukan praktimu dengan mengamati dan mengidentifikasi buah buah yang sudah di siapkan.buah yang di amati berjumlah 16 buah yaitu buah kedelai, mete, nangka, buncis , semangka, jeruk, mangga, tomat, durian, padi, jagung, salak, papaya, kelapa, mentimun, dan ciplukan. Dari 16 buah yang disipakan terdapat buah semu tunggal buah semu majemuk dan buah sejati tunggal. Yang termasuk dalam buah semu tunggal yaitu buah ciplukan dan mete, yang tergolong dalam buah majemuk buah nangka, dan dalam buah sejati tunggal ini banyak bagian Buah sejati sejati tunggal kering / siccus padi - 1 ruang 1 biji kurung - 1 ruang banyak biji keras bersayap - beberapa ruang, tiap kotak / polong ( buncis ) ruang beberapa biji Berdaging buni pepo/mentimun Bagian buah 1. Excop 2. Medical 3. endocap jeruk/ hesperidium batu ( dropa ) apel delima sejati ganda - Kurung ganda - Batu ganda - Bumbung ganda - Buni ganda BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks),batang (caulis), dan daun (folium). Buah (Fructus)adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu : buah semu atau buah tertutup dan buah sejati. 5.2 Saran Sebaiknya sebelum praktikum dimulai alat dan bahan sudah tersedia atau siap agar waktu dalam praktikum efesien dan efektif. Dan mahasiswa tidak hanya berpatok pada buku BKPM. Bisa menyari refrensi buku yang menunjang untuk praktikum. DAFTAR PUSTAKA Ashari, S. 2004. Biologi Reproduksi Tanaman Buah-Buahan Komersial. Bayumedia Publishing: Malang. Campbell. 2003. Biologi Jilid 2 lux ed. 5. Erlangga: Jakarta. Evika, Sandi Savitri. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UIN Press: Malang. Gunawan, Tabrani, Agus Setiawan dan Elizabeth A. Widjaja. 1989. Culm Anatomy of Schizostachyum Collections Cultivated in Bogor Botanical Garden. Floribunda. Jurnal Ilmiah, Vol.1, No.11, Hal.41-44. Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung. Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 2 dan 3. Erlangga: Jakarta. Marimin. 2012. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Jurnal Ilmiah. Vol.7, No.1. Mutmainah. 2014. Variasi Morfologi Buah Beberapa Kloni Kakao dari Perkebunan Rakyat Kecamatan Sigi Biromaru dan Pulolo Sulawesi Tengah. Jurnal Of Natural Science. Vol. 3. No. 3. Hal. 278-286. Pratiwi, D. 2007. Biologi. Erlangga: Jakarta. Rifai. 1976. Keanekaragaman Tumbuhan. UM press: Malang. Rosanti. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga: Jakarta. Sambodo, J. 1996. Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia: Jakarta. Setjo, Susetyoadi. 2004. Morfologi Tumbuhan, Universitas Negeri Malang: Malang. Syaiful A.S., 2011. Respon Tumpangsari Tanaman Jagung dan Kacang Hijau Terhadap Sistem Oleh Tanah dan Pemberioan Pupuk Organik. Jurnal Agronomika.Vol.1, No.1. Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.