ANALISA PROSES INTERAKSI (API) PADA Tn A DENGAN RPK (RESIKO PERILAKU KEKERASAN) DI WISMA PUNTADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG Di Susun Guna Memenuhi Tugas Program Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa Di Susun Oleh : Ahmad Alvian 72020040007 Di Susun Oleh : Nama : Moh. Sholikul Huda NIM : 72020040068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS Nama klien : Tn A Umur : 52 tahun Pertemuan ke :1 Lingkungan : Tenang dan nyaman Tujuan interaksi : membant klien mengidentifikasi perilaku kekerasan dan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik (relaksasi nafas dalam). Status interaksi : Timbal balik Deskripsi klien : Pengkajian dari UPI didapatkan pasien marah-marah dengan memukul tentangganya Oleh: Nama mahasiswa : Moh. Sholikul Huda Tanggal : 10 Februari 2021 Jam : 09.30 Ruang : Wisma Puntadewa Komunikasi verbal P: Assalamualaikum ibu, perkenalkan saya perawat Huda. Bisa dipanggil nanda. Ini dengan bapak siapa ya? K: Waalaikumussalam mba. Saya bapak A. P: Bagaimana perasaan Bapak hari ini? K: Saya merasa jengkel karena sering di ejek P: Oh iya pak, apa yang membuat bisa dibawa ke RSJ ini? K: Saya juga tidak tahu mbak. Dirumah saya mengalami pertengkaran dengan tetangga karena setiap saya melakukan kegiatan selalu di ejek P: O iya, lantas apa yang bapak lakukan saat mengalami pertengkaran tersebut? Komunikasi Non verbal P: Tersenyum duduk menghadap klien. (sikap terapeutik). Analisa berpusat pada perawat Penuh percaya diri dan senang bertemu dengan klien. K: Ekspresi datar, wajah tegang. Analisa berpusat pada klien Salam dan perkenalan merupakan langkah awal untuk membina hubungan saling percaya Klien bersikap terbuka kepada perawat. P: Mempertahankan sikap terapeutik K: Ekspresi wajah tegang P: Mempertahankan sikap terapeutik Klien mulai terbuka menceritakan masalanya Menunjukkan sikap peduli kepada klien K: Ekspresi wajah tegang saat mencritakan masalahnya. P: Mempertahankan sikap terapeutik Klien terbuka kepada perawat tentang masalahnya Menunjukkan sikap peduli kepada klien K: Ekspresi wajah tegang saat mencritakan masalahnya. P: Mempertahankan Menanyakan perasaan merupakan suatu bentuk kepedulian Sikap caring dapat memberikan kenyamanan pada klien. Alasan masuk merupakan kunci utama menentukan masalah keperawatan Respon saat marah dapat memperkuat data dalam penentuan masalah keperawatan K: Saya memukulnya. P: Apakah dengan respon seperti itu rasa marah bapak dapat berkurang? Rasional Klien terbuka kepada perawat tentang masalahnya Menunjukkan sikap Pertanyaan ini sikap terapeutik peduli kepada klien merupakan awal dan menggali penyelesaian masalah pasien K: Tidak, emosi saya semakin memuncak. P: Baik, kehadiran saya disini akan membantu menyelesaikan masalah yang bapak alami, K: Tatapan mata tajam P: Mempertahankan sikap terapeutik Klien mulai nyaman menceritakan masalahnya Menunjukkan sikap peduli kepada klien Menjelaskan tujuan dilakukannya interaksi K: Iya pak P: bapak tadikan bercerita bahwa jika marah tidak tau cara menurunkan tingkat emosi, maka pertemuan kita kali ini saya akan mengajarkan cara mengontrol mara dengan nafas dalam. Apakah ibu bersedia? K: Menunjukkan ketersediaaan. P: Mempertahankan sikap terapeutik Klien senang dengan ungkapan perawat Menunjukkan sikap peduli kepada klien dan ingin membantu menyelesaikan masala yang dialaminya. melakukan validasi masalah beserta kontrak interaksi K: Iya saya bersedia. P: Baik. Kita akan berbincang disini saja nggi bu. Ibu mau berapa lama? 10 menit atau 15 menit? K: Menunjukkan ketersediaan P: Mempertahankan sikap terapeutik K: Saya ma 10 menit saja P: Nggih. Kita akan berbincang tentang cara mengontrol marah dengan nafas dalam nggih bu. Tempatnya disini, untuk waktunya 10 menit. K: Mengemukakan pilihan dengan nada suara rendah. P: Mempertaankan sikap terapeutik Klien merasa dirinya diperhatikan oleh perawat Memberikan penawaran kepada klien adar klien merasa nyaman saat berinteraksi Ketersediaan klien merupakan kunci dari pengajaran SP, kontrak waktu, tempat, dan topic pembicaraan sangat penting untuk memberi kepastian pada klien Klien merasa dirinya diperhatikan oleh perawat Menyebutkan kembali kontrak yang telah dibuat Agar klien tau bahwa ia sudah menyetujui kontrak dengan perawat K: Iya. P: Sebelumnya apakah bapak ingin ke toilet atau minum terlebih daulu sebelum kita mulai berbincang lagi? K: Tidak P: pak, Cara mengontrol mara yang K: Menunjukkan ketersediaan P: Mempertahankan sikap terapeutik Klien merasa dirinya diperhatikan oleh perawat Memberikan penawaran sebelum interaksi Diharapkan selama interaksi tidak ada insiden tiba-tiba meninggalkan pembicaraan yang ingin ketoilet/minum pertama adalah dengan latihan nafas dalam. Latian ini merupakan latihan paling dasar untuk mengontrol marah. Tujuannya adalah untuk menurunkan tingkat emosi dengan cara merilekskan otot-otot tubuh. Latihan nafas dalam ini dilakukan dengan cara menarik nafas melalui hidung ditahan selama 3 hitngan dan dihembuskan perlahan melalui mulut. Sebelum saya mempraktikkan cara latihan nafas dalam, ada yang ingin tanyakan? K: Menunjukkan ketersediaan P: Mempertahankan sikap terapeutik dan mengamati respon pasien Menjelaskan pengertian, tujuan dan cara latihan nafas dalam Klien merasa dirinya diperhatikan oleh perawat Agar klien dapat mengetaui pengertian, tjuan dan cara latihan nafas dalam K: Tidak P: Baik, jadi caranya adala kita tarik nafas lewat hidung, tahan 3 hitungan dan hembuskan lewat mulut. Cara ini dapat dilakukan 3 kali/ sampai marah dan emosi reda. K: klien tampak memperhatikan perawat P: Mempraktikkan cara melakukan latihan nafas dalam dan mengamati respon klien. Klien merasa dirinya diperhatikan oleh perawat Mendemonstrasikan secara langsung di depan klien Diarapkan klien akan memahami cara yang diajarkan perawat K: Iya. P: Bagaimana pak? sudah paham? Coba sekarang ibu ulangi apa yang telah saya peragakan tadi. K: Baik. Saya coba ya. P: Wah bagus sekali. Panjenengan sudah bisa mempraktikkan dengan benar cara latihan nafas dalam K: Memperatikan perawat P: Mempertahankan sikap terapeutik dan mengamati respon pasien Keingintahuan klien cukup tinggi Memberi kesempatan kepada klien untk mencoba teknik yang tela diajarkan K: Mempraktikkan sesuai yang diajarkan perawat P: Menunjukkan Agar klien dapat mencoba melakukan teknik latihan nafas dalam Klien bersedia mempraktikkan didepan perawat Reinforcement Agar klien merasa K: Alhamdulillah. Terimakasih. P: Oke, bagaimana perasaan bapak setelah berbincang dengan saya dan latihan nafas dalam? K: Alhamdulillah saya senang dan merasa lebih rileks P: Alhamdulillah ya pak. masih ingat kita tadi berbincang tentang apa? K: Masih Tentang latihan nafas dalam. P: Bagus pak masi ingat ya. Sekarang coba praktikkan kembali cara latihan nafas dalam. K: Iya. Saya praktikkan lagi P: Wa bagus, bapak dapat mempraktikkan dengan benar. K: Terimakasih. P:, jika bapak merasa jengkel dan ingin marah. Ibu bisa melakukan teknik latihan nafas dalam ya bu. Ibu harus dapat mengontrol emosi ibu. K: Iya. Siap. P: Baik, pertemuan kita kali ini sudah selesai, kapan kiranya kita dapat berbincang kembali untuk membicarakan cara mengontrol marah dengan memukul ekspresi senang dan mengacungkan kedua ibu jari positif perlu diberikan kepada kliien K: Ekspresi klien senang P: Mempertahankan sikap terapeutik Klien kooperatif Melakukan evaluasi perasaan K: Ekspresi klien senang P: Mempertahankan sikap terapeutik K: Ekspresi klien rileks dan tampak mempraktikkan ulang P: Menunjukkan ekspresi senang dan mengacungkan kedua ibu jari. K: Ekspresi klien senang P: Menunjukkan ekspresi peduli kepada klien. Agar mengetahui perbedaan respon pasien sesuda interaksi Respon pasien positif terhadap interaksi Melakukan evaluasi subjektif pada klien K: Ekspresi klien senang P: Mempertahankan sikap terapeutik dan mengamati respon pasien dirinya dihargai oleh perawat Respon positif mempengaruhi keberhasillan interaksi Agar mengetaui apaka kien masih mengingat hal yang tadi dijelaskan Klien mengingat dengan baik Melakukan evaluasi objektif pada klien disertai reinforcement positif Klien dapat mempraktikkan dengan benar untuk mengetahui apakah klien masih dapat mempraktikkan hal yang baru saja diajarkan dan mengargai atas pencapaian klien Reinforcement positif perlu diberikan pada klien Agar klien merasa dirinya dihargai oleh perawat Menyampaikan RTL (Rencana tindal lanjut) Agar klien dapat menerapkan teknik nafas dalan saat ingin mara Membuat kontrak Agar klien K: Ekspresi menunjukkan ketersediaan P: Mempertahankan bantal? K: Besok pagi ya. Sekitar jam setengah 10. sikap terapeutik tanpa ada paksaan terhadap klien topik, wakt, dan tempat untuk interaksi selanjutnya. mendapatkan kejelasan atas kegiatan/interaksi selanjutnya P: Baik pak. maunya kita berbincang dimana? K: Disini saja. P: Iya, kita kaan bertemu besuk sekitar jam setengah 10 disini ya pak dengan topic cara mengontrol marah dengan memukul bantal. K: Siap. K: Mengungkapkan ketersediaan Kontrak waktu disepakati P: Mempertahankan sikap terapeutik Kontrak tempat disepakati K: Mengungkapkan ketersediaan P: Mempertahankan sikap terapeutik Kontrak topik disepakati P: pak, terimakasih atas waktnya hari ini sudah mau berbincang dengan saya. K: Iya sama”. P: Iya pak saya kembali keruangan perawat ya. Bapak silahkan menjalankan aktivitasnya dan jika mengantuk beristirahat. Wassalamualaikum K: Mengungkapkan ketersediaan P: Mempertahankan sikap terapeutik K: Ekspresi wajah senang P: Mempertahankan sikap terapeutik Berterimakasih kepada klien Agar klien merasa dirinya dihargai oleh perawat Pasien kooperatif Mengucapkan salam penutup Salam penutup mengakhiri proses interaksi K: Iya. Waalaikumussalam. P: Ekspresi klien rileks Pasien kooperatif