Uploaded by nuridha.fauziyah

MATERI pertemuan 2

advertisement
Aspek psiko, sosio, kultural,
dan spiritual klien HIV/AIDS
Nuridha Fauziyah, S.Kep., Ners., M.Kep.
Masalah Pasien HIV AIDS
Menurut Teori Adaptasi
Masalah Fisik/Bio
Masalah Psikis
Masalah Sosial
Masalah Ketergantungan
Masalah Fisik Klien HIV/AIDS
Sistem Pencernaan (dyspnea, TBC, pneumonia)
Sistem Pencernaan (nausea-vomiting, diare, disfagia,BB ↓10%/3
bulan)
Sistem Pernafasan (ietargi, nyeri sendi, ensefalopati)
Sistem Integumen (edema yang disbabkan sarcoma Kaposi, lesi
di kulit atau mukosa, alergi)
Lain-lain (demam, risiko menularkan infeksi)
Masalah Psikis Klien HIV/AIDS
 Integritas Ego: perasaan tak berdaya/ putus asa
 Faktor Stres: baru/lama
 Respon Psikologis: denial, marah, cemas. irritable
Respon
Psikologis
terhadap
penyakit
Masalah Sosial Klien HIV/AIDS
 Perasaan minder
 Perasaan tak berguna di masyarakat
 Interaksi social: Perasaan terisolasi/ditolak
Aspek Psikososial
(Stewart, 1997)
Respon Adaptif Sosial
(Saneshense, 1986)
Emosi
Stigma
Sosial
Diskriminasi
Penolakan
Cemas
Interaksi
Sosial
Respon Adaptif Psiko-sosial
Reaksi
Proses Psikologis
Hal-hal yang Biasa Dijumpai
Syok (kaget,
goncangan batin)
Merasa bersalah, marah,
tidak berdaya
Rasa takut, hilang akal,
frustasi, rasa sedih, susah,
acting out
Mengucilkan diri
Merasa cacat dan tidak
berguna, menutup diri
Khawatir menginfeksi orang
lain, murung
Membuka status
secara terbatas
Ingin tahu reaksi orang lain,
pengalihan stress, ingin
dicintai
Penolakan, stress, konfrontasi
Mencari orang lain
yang HIV +
Berbagi rasa, pengenalan,
kepercayaan, penguatan,
dukungan socia
Ketergantungan, camur
tangan, tidak percaya pada
pemegang rahasia dirinya
Respon Adaptif Psiko-sosial
Reaksi
Proses Psikologis
Hal-hal yang Biasa Dijumpai
Status khusus
Perubahan keterasingan,
perbedaa
Ketergatungan, dikotomi kitamereka (semua orang dilihat
sebagai terinveksi HIV dan direspon
seperti itu), over identification
Perilaku mementingkan
orang lain
Komitmen dan kesatuan
kelompok, kepuasan, memberi
dan berbagi, perasaan sebagai
kelompok
Pemadaman, reaksi, dan
kompensasi yang berlebihan
Penerimaan
Integrasi status positif HIV dengan
identitas diri, keseimbangan
antara kepentingan orang lain
dengan diri sendiri,
Apatis, sulit berubah
Masalah Ketergantungan Klien HIV/AIDS
 Perasaan membutuhkan pertolongan orang lain
Respon Adaftif Spiritual
Harapan
Realistis
 Konsep Ronaldson (2000) serta
Kauman dan Nipan (2003)
Tabah dan
Sabar
Pandai
Mengambil
Hikmah
Pemeriksaan fisik dan
diagnostik klien HIV/AIDS
Nuridha Fauziyah, S.Kep., Ners., M.Kep.
Tes Diagnostik HIV
 Tes SEROLOGI
 Tes VIROLOGI
Rapid test
• Tes cepat
mendeteksi
antibody
terhadap HIV1/2 dalam (<
20 menit)
Enzyme
immunoassay Test
• ELISA 
mendeteksi
antibody
terhadap HIV,
sensitive, tidak
sppesifik
Western Blot Test
• Konfirmasi tes
ELISA
• Konfirmasi
kasus HIV yng
sulit
Tes Virologi
HIV DNA
kualitatif dari
darah
lengkap atau
Dried Blood
Spot (DBS)
Polymerase
Chain
Reaction
(PCR) anak
<18 bulan
HIV RNA
kuantitatif
menggunakan
sample plasma
darah
HIV DNA
Kualitatif
Mendeteksi
keberadaan virus
dan tidak
bergantung pada
keberadaan
antibody (bayi)
HIV RNA
Kuantitatif
Memeriksa jumlah
virus dalam darah
dan memantau
terapi ARV pada
orang dewasa
Diagnosis HIV pada Remaja dan Dewasa
 Indikasi tes HIV menurut Permenkes RI No.21 tahun 2013 meliputi :
 Setiap orang dewasa, anak, remaja dengan kondisi medis yang diduga terinfeksi HIV
terutama dengan riwayat TB dan IMS
 Asuhan antenatal pada ibu hamil dan ibu bersalin
 Lelaki dewasa yang meminta sirkumsisi sebagai tindakan pencegahan HIV
Download