LAPORAN HASIL STUDI LITERASI PROFIL PUSKESMAS RAWAT INAP BABAHROT KECAMATAN BABAHROT KABUPATEN ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH DALAM KEGIATAN PBL DARING KESMAS TERINTEGRASI TAHUN 2021 Disusun Oleh: NURLINA NPM : 2007110122 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH 2021 Lampiran 1 : Halaman Pernyataan HALAMAN PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : NURLINA NPM : 2007110122 Alamat : Desa Alue Peunawa Kecamatan : Babahrot Kabupaten : Aceh Barat Daya Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Laporan hasil kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) Daring Kesmas Terintegrasi ini benar saya buat sendiri dan bukan merupakan hasil plagiasi. Seluruh rujukan dan referensi yang sayagunakan di dalam laporan ini telah sesuai dengan yang tercantum pada bagian daftar pustaka; 2. Saya bersedia menyerahkan laporan ini untuk dicek plagiasi oleh bagian Pusat Kajian dan Penelitian Kesehatan Masyarakat (PKPKM) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh; 3. Saya siap menerima segala sanksi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh jika dikemudian hari ditemukan plagiasi; 4. Laporan ini telah siap untuk dipresentasikan di hadapan dosenpembimbing kelompok Praktek Belajar Lapangan (PBL) Daring Kesehatan Masyarakat Terintegrasi Tahun 2021. Demikian surat pernyataan ini saya buat secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Babahrot, 07 Februari 2021 NURLINA Lampiran 2: Halaman Pengesahan HALAMAN PENGESAHAN Laporan ini telah disetujui dan dipresentasikan di hadapan Dosen Pembimbing Kelompok Praktek Belajar Lapangan (PBL) Daring Kesmas Terintegrasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh NURLINA 2007110122 Babahrot, 07 Februari 2021 Mengetahui Pembimbing Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana PBL Daring (Fahrisal Akbar, SKM., MPH) ( Wardiati, SKM, M.Kes ) KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan praktek dan laporan belajar lapangan terintegrasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat beriringkan salam untuk baginda Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah ke alam islamiah. Dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini. Praktek Belajar Lapangan (PBL) terintegrasi merupakan wadah untuk lebih memahami secara langsung cabang-cabang ilmu kesehatan masyarakat yang ada di masyarakat seperti kesehatan lingkungan, epidemiologi, promosi kesehatan, gizi kesehatan masyarakat, kesehatan kerja, penyuluhan kesehatan, dan lain sebagainya. Dalam pengalaman praktek belajar lapangan terintegrasi yang dilaksanakan ini diharapkan pada mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu kesehatan masyarakat dari berbagai teori perencanaan kesehatan yang berhubungan dengan caracara: menemukan, menganalisis, dan menetapkan prioritas masalah serta mensosialisasikan permasalahan tersebut pada masyarakat setempat. Pada tahun ini pelaksanaan PBL dilakukan secara daring yang diberi nama : PBL Daring Kesmas Terintegrasi Tahun 2021. Kegiatan PBL daring ini dilaksanakan mengingat masih tingginya kasus pandemic Covid-19 di Indonesia. Penyelesaian hasil laporan PBL Terintegrasi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak mulai dari awal pembuatan laporan hingga selesainya laporan ini. Untuk itu melalui tulisan ini kami mengucapkan terimakasi kepada: 1. Bapak Prof. Asnawi Abdullah, SKM, MHSM, M.Sc,HPPF, DLSHTM,Ph.D selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh. 2. Ibu Farrah Fahdhieni, SKM,MPH selaku Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh. 3. Bapak Fahrisal Akbar,SKM.,MPH selaku Ketua panitia beserta tim pelaksana PBL Terintegrasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh. 4. Ibu Agustina, SST, M.Kes selaku Dosen pembimbing PBL kelompok 11 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammdiyah Aceh. 5. Seluruh mahasiswa/i peserta PBL Terintegrasi Tahun 2021. 6. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kelengkapan hasil laporan PBL terintegrasi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Semoga dengan adanya laporan PBL ini dapat membantu dan manjadi referensi untuk kegiatan PBL terintegrasi berikutnya. Banda Aceh, 07 Februari 2021 Nurlina 2007110122 DAFTAR ISI a. HALAMAN JUDUL .................................................................................................. b. HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................................... c. HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... d. KATA PENGANTAR ................................................................................................ e. DAFTAR ISI ............................................................................................................... f. DAFTAR TABEL ........................................................................................................ A. BAB I Pendahuluan .................................................................................................. 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 1.3 Lokasi Puskesmas ..................................................................................................... B. BAB II Gambaran Umum Puskesmas .................................................................... 2.1 Keadaan Geografis dan Demografis Wilayah ........................................................... 2.2 Visi dan Misi Puskesmas .......................................................................................... 2.3 Peran Puskesmas ....................................................................................................... 2.4 Fungsi Puskesmas ..................................................................................................... 2.5 Wewenang Puskesmas ............................................................................................... 2.6 Tujuan Pelayanan ...................................................................................................... 2.7 SDM Puskesmas ....................................................................................................... 2.8 Usaha-Usaha Kegiatan Pokok Puskesmas 2.9 Struktur Organisasi ................................................................................................... C. BAB III Layanan, Target dan Standar Sarana Puskesmas ................................. 3.1 Layanan Kesehatan ............................................................................................. A. UKM Esensial ............................................................................................................. a. Pelayanan Promosi Kesehatan ........................................................................ b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan .................................................................. c. Pelayanan KIA-KB ......................................................................................... d. Pelayanan Gizi ................................................................................................ e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ........................................ f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ............................................. B. UKM Pengembangan .................................................................................................. a. Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) .................................................. b. Pelayanan Kesehatan Lansia ........................................................................... 3.1 Target dan Sasaran Puskesmas Secara Nasional .................................................. 3.2 Standar Sarana Pelayanan Kesehatan ................................................................... D. BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 1.1 Kesimpulan ............................................................................................................ E. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pembangunan kesehatan berkelanjutan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hiup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi tingginya dapat terwujud. Hal ini menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup. Serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Derajat kesehatan merupakan salah satu factor yang mempengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia, karena hanya dengan sumberdaya manusia yang sehat akan lebih produkif dan meningkatkan daya saing manusia serta daya saing suatu daerah. Derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya keadaan lingkungan,perilaku, pelayanan kesehatan serta keturunan. Pengaruh sangat besar adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan serta perilaku dari masyarakat yang merugikan kesehatan,baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan, disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan secara menyeluruh,terpadu, sistematis dan kesinabungan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten Aceh Barat Daya beserta masyarakat, termasuk penggerak dunia usaha perencanaan pembangunan di semua lintas sektor haruslah mampu mempertimbangkan dampak negative maupun positif terhadap sektor kesehatan , baik bagi individu, keluarga maupun masyarakat. Di sektor kesehatan terdiri, upaya kesehatan lebih mengutamakan upaya-upaya preventif dan promotif yang proaktif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Data dan informasi sebagai sumber daya yang sangat strategis dalam pengelolaan pembangunan kesehatan haruslah berkualitas. Data yang berkualitas lahir dari tata kelola data yang terpadu, merupakan hasil koordinasi yang baik antara sisi substansi data (isi dan kegunaan data tersebut) dan sisi metodologi data (bagimana data tersebut dihasilkan). 1.2 Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum Profil kesehatan sebagai salah satu produk dari hasil pengelolaan dan informasi di harapkan dapat memberikan gambaran atau potret kesehatan secara konprehensif. Profil kesehatan Puskesmas Rawat Inap Babahrot serta merupakan salah satu sarana untuk menguavaluasi hasil kinerja puskesmas. 1.2.2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan. b. Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas. c. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang. 1.3 Lokasi Puskesmas Lokasi Puskesmas Rawat Inap Bahahrot Terletak di Desa Pantee Cermin Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya. BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS 2.1 Keadaan Geografis dan Demografis Wilayah 1.2.1 Geografi dan Demografi Kecamatan Babahrot merupakan kecamatan paling ujung dari Kabupaten Aceh Darat yang berbatasan Sebelah Barat dengan Kabupaten Nagan Raya, sebelah Timur dengan Kecamatan Kuala Batee terletak di bagian paling barat gugusan kepulauan Nusantara dan berjarak 97 Km dari Samudra Hindia, memiliki dua buah puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan yakni Puskesmas Rawat Inap Babahrot dan Puskesmas le Mirah. Letak Puskesmas Rawat Inap Babahrot sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, sebelah barat berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas le Mirah, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kuala Batee Puskesmas Babahrot memiliki Jarak tempuh ke Ibukota Provinsi Aceh sejauh 332 Km. Gambar 1.1 Letak Geografis Puskesmas Rawat Inap Babahrot Puskesmas Rawat Inap Babahrot memiliki wilayah kerja sebanyak 9 desa/gampong dengan luas wilayah 234,8 Km2, diantaranya : Tabel 1.1 Jumlah Desa Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Babahrot 1 Alue Peunawa 2 Desa Blang Dalama 3 Desa Alue Jeureujak 4 Desa Pantee Cermin 5 Desa Pantee Rakyat 6 Desa Blang Raja 7 Desa Teladan Jaya 8 Desa Simpang Gadeng 9 Desa Cot Seumantok 1.2.2 Visi dan Misi Puskesmas 1.1 Visi Puskesmas Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat 2021. 1.2 Misi Puskesmas Misi pembangunan kesehatan disenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi kesehatan nasional, yaitu : a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. c. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya. d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. e. Komitmen terhadap pelayanan Puskesmas ramah serta bernuansa islami Motto puskesmas Rawat Inap Babahrot adalah: CERIA ( Cepat, Efektif, Ramah, Ikhlas, Akuntabel) 1.3 Peran Puskesmas Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di suatu wilayah. Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran. 2.4 Fungsi Puskesmas Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu : 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. 2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah : a. Pelayanan kesehatan perorangan Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit. b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan: Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara : o Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri o Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien o Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan o Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat o Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program puskesmas 2.5 Wewenang Puskesmas Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang untuk: a) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan c) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan d) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait e) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat f) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas g) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan h) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses mutu dan cakupan Pelayanan Kesehatan i) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Penanggulangan Penyakit. Dalam menyelenggarakan fungsi UKP, Puskesmas berwenang untuk : a) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar secara Komprehensif, berkesinambungan dan bermutu b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif c) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat d) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung e) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi f) Melaksanakan Rekam Medis g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan h) Melaksanakan peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan i) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya j) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan. 2.6 Tujuan Pelayanan Kesehatan Oleh Puskesmas Tujuan pelayanan kesehatan oleh puskesmas sejalan dengan visi dan misi puskesmas yaitu: Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat 2021” khususnya bagi masyarakat aceh. 2.7 SDM Puskesmas Untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan perencanaan dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan serta dalam rangka pembangunan kesehatan 2015-2019, maka Dinas Kesehatan Aceh telah melakukan pemetaan SDM Kesehatan dalam bentuk dokumen Dekripsi pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Aceh tahun 2018 yang dapat di manfaatkan untuk membadingkan antara kebutuhan dengan persedian SDM Kesehatan yang dimiliki oleh fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jumlah SDM Kesehatan yang di tingkatkan Kompetensinya sebanyak 57 Orang. Tabel 1.2 Data SDM di Puskesmas Rawat Inap Babahrot Jenis SDMK PNS KONTRAK JUMLAH Dokter Umum 1 2 3 Dokter Gigi 0 1 1 Kebidanan 6 3 9 Bidan Desa 9 0 9 Keperawatan 10 3 13 Nutrisionis 2 1 3 Fisioterapi 0 0 0 Sanitarian/kesling 0 1 1 Tenaga Kesmas 3 2 5 Asisten Apoteker 0 1 1 Pengadminitrasi Umum (KTU) 1 10 11 Pranata Laboratorium 0 0 0 Tenaga Non Kesehatan 0 1 1 2.8 Usaha- Usaha Kegiatan Pokok Puskesmas Demi tercapainya visi pembangunan kesehatan, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada pada Puskesmas Rawat Inap Babahrot, adapun usaha kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh Puskesmas Rawat Inap Babahrot adalah: Upaya Kesehatan Wajib 1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA dan KB) 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular 6. Upaya Pelayanan dan Pengobatan Penyakit Upaya Kesehatan Pengembangan 1. Usaha Kesehatan Sekolah 2. Usaha Perawatan Kesehatan Masyarakat 3. Usaha KesehataGigi dan Mulut 4. Usaha Kesehatan Mata 5. Usaha Kesehatan Usia Lanjut / Lansia 6. Usaha Kesehatan Jiwa 7. Usaha Kesehatan Kerja 8. Usaha Pembinaan Pengobatan Tradisional Pelayanan Penunjang Kesehatan Masyarakat 1. Laboratorium sederhana 2. Pencatatan dan Pelaporan 2.9Sruktur Organisasi Puskesmas Rawat Inap Babahrot Susunan organisasi Puskesmas Rawat Inap Babahrot terdiri dari: 1. Unsur pimpinan (Kepala Puskesmas) adalah penanggung jawab pembangunan dan pembinaan kesehatan di tingkat kecamatan. 2. Unsur pembantu pimpinan (Tata Usaha) 1. Surat menyurat 2. Kepegawaian 3. Keuangan 4. SP2TP 5. Perlengkapan 6. Umum/RT 3. Unsur pelaksana, yang terdiri dari 7 unit program yang melaksanakan 18 kegiatan pokok puskesmas. a. Unit P2M 1. Surveilance 2. Diare/rabies 3. TB/Kusta 4. Imunisasi 5. ISPA/Scabies b. Unit KESGA 1. KIA 2. Gizi 3. Usila 4. KB 5. Kesehatan Kerja c. Unit pemulihan Kesehatan dan Rujukan 1. Pengobatan 2. Pelayanan Darurat 3. Kes. Gigi dan Mulut 4. MTBS d. Unit Kesling, PSM dan PKM 1. 2. Kesling 3. 4. UKS 5. 6. Olah Raga 7. Promkes Masyarakat 8. PHN e. Unit Keperawatan f. Unit Penunjang 1. Laboratorium 2. Pengelolaan Obat g. Unit Pelayanan Khusus - Kesehatan Jiwa - Kesehatan Mata Adapun 18 kegiatan pokok yang dijalankan oleh Puskesmas Rawat Inap Babahrot adalah sebagai berikut: I. Upaya Kesehatan wajib puskesmas, meliputi : 1. Promosi Kesehatan masyarakat 2. Kesehatan lingkungan 3. KIA dan KB 4. Usaha peningkatan gizi 5. Pemberantasan penyakit menular 6. Upaya pengobatan II. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas 1. Upaya kesehatan sekolah 2. Perawatan kesehatan masyarakat 3. Upaya kesehatan kerja 4. Upaya kesehatan gigi dan mulut 5. Kesehatan jiwa 6. Kesehatan mata 7. Kesehatan dan usia lanjut 8. Pembinaan pengobatan tradisional 9. Peran serta masyarakat III. Upaya pelayanan penunjang 1. Laboratorium sederhana 2. Pencegahan infeksi 3. SP2TV BAB III LAYANAN, TARGET DAN STANDAR SARANA PUSKESMAS 1. Layanan Kesehatan A. UKM Esensial Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial tanpa melihat kriteria puskesmas. UKM Esensial meliputi beberapa jenis pelayanan, yaitu : a. Pelayanan Promosi Kesehatan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas. Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau kader kesehatan dimasyarakat. Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat memiliki tugas penyuluhan. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, setiap petugas harus memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknis medis dan bidang penyuluhan kesehatan meliputi : a. Keluarga Berencana b. Kesehatan ibu hamil dan menyusui c. Gizi pada anak balita dan imunisasi d. Kebersihan lingkungan dan personal hygiene e. Penyakit menular di masyarakat. Di Puskesmas Rawat Inap Babahrot ini penyuluhan ini dibagi 2 yaitu : a. Di dalam gedung (Puskesmas) b. Di luar gedung (Posyandu, Sekolah ,Meunasah,Balai Desa) b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk belum baik, baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih dan fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan kematian karena berbagai macam penyakit. Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak lingkungan. Kegiatan upaya penyehatan lingkungan ini bertujuan untuk merubah, menanggulangi dan menghilangkan unsur fisik yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat, dengan harapan angka kesakitan terutama penyakit menular dapat diminimalkan atau dihilangkan. Kegiatan yang di lakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain: a. Penyehatan sarana air bersih. b. Penyehatan pembuangan kotoran. c. pengawasan pengelolaan sampah. d. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan penjualan makanan dan minuman (TTU dan TPM). Tempat pengolahan makanan dan minuman (TP2M), tempat-tempat umum (TTU), pembinaan rumah sehat serta tempat pembuangan sampah (TPS) menjadi perhatian utama dari program kesehatan lingkungan. Selain upaya penyuluhan yang dilakukan secara priodik setiap bulan, juga dilakukan pengawasan terhadap TP2M dan TTU. c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA dan KB). a. KIA Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan diantara ibu, bayi dan anak sekolah adalah memberikan pemeliharaan yang cukup baik pada waktu hamil yang dimulai sedini mungkin. Penurunan angka kematian ibu maternal dan anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam pembangunan di bidang kesehatan. Mengingat hal diatas maka diperlukannya lah upaya kesehatan ibu dan anak yang meliputi upaya di bidang kedsehatan yang menyagkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, bayi, anak balita serta anak sekolah. Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2021, serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Kegiatan ini selain dilaksanakan di puskesmas juga dilaksanakan di luar puskesmas yaitu di posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Rawat Inap Babahrot. Kegiatan KIA di Puskesmas Rawat Inap Babahrot meliputi: a. Dalam Gedung 1) Pemeriksaan Ibu Hamil, ibu bersalin, anak balita 2) Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil 3) Deteksi dini perkembangan anak pra sekolah 4) Penyuluhan gizi setiap pengunjung ibu hamil dan pemberian vitamin A ibu nifas serta pemberian tablet Besi (Fe) a. Luar Gedung 1) Posyandu a) Penyuluhan tentang kesehatn Ibu hamil, nifas dan menyusui b) Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita. c) Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil d) Pemberian tablet Besi (Fe) e) Pemberian PMT pada ibu hamil f) Peningkatan pengetahuan ibu dan peran serta kader posyandu dalam menunjang program kesehatan ibu dan anak 2) Posyandu Lansia a) Penyuluhan kesehatan pada Lansia b) Pemeriksaan dan pemberian therapy c) Pemantauan gizi lansia melalui KMS Lansia d) Pemberian PMT b. Keluarga Berencana Keluarga berencana adalah perencanaan kehamilan sehingga kehamilan terjadi pada waktu yang diinginkan. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas Rawat Inap Babahrot adalah : a) Komunikasi, informasi dan edukasi (konseling akseptor). b) Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan melalui puskesmas, posyandu dan pos KB desa. c) Penyuluhan tentang KB dan memotivasi pasangan usia subur dan calon pengantin. d) Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB. e) Pencatatan dan pelaporan. CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL WILAYAH PUSKESMAS RAWAT INAP BABAHROT CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN KUNJUNGAN NIFAS c. Pelayanan Gizi Masyarakat Upaya Perbaikan Gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi serta konsumsi pangan, sehingga berdampak pada perbaikan keadaan atau status gizi, terutama status gizi kurang dan status gizi buruk, serta mempertahankan keadaan status gizi baik. Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk menurunkan angka penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah (baik di desa maupun di kota) terutama pada anak balita dan ibu. Usaha-usaha yang dilakukan adalah : Penyuluhan gizi dan Penimbangan bayi/balita. Melaksanakan PWS-Gizi/Pemantauan Status Gizi (PGS). Pemberian makanan tambahan bagi balita Pencatatan dan pelaporan. Pemberian vitamin A kepada balita dan ibu hamil setiap bulan Februari dan Agustus. Pemberian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil. Pemberian makanan tambahan bagi balita yang berat badannya berada di bawah garis merah pada KMS. d. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dilakukan dengan cara : Memberikan pelayanan pengobatan bagi pasien penyakit menular :diare,TB paru, kusta, rabies. Kegiatan dititikberatkan kepada beberapa penyakit terutama yang banyak terdapat di daerah dengan sanitasi yang jelek serta gizi masyarakat yang masih rendah. Unit P3M melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan di atas, diantaranya sebagai berikut: Kegiatan pencegahan penyakit yaitu imunisasi. Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibatnya. Kegiatan pengobatan penyakit meliputi penanggulangan penyakit ISPA, Skabies, TBC Paru, Kusta, Malaria, DHF, Diare dan Rabies. Pendataan jumlah penderita dan melaporkan kejadian luar biasa (KLB) ke Dinkes. Pencarian jumlah penderita penyakit menular. 2. Pelayanan keperawatan Kesehatan Masyarakat Perawatan kesehatan masyarakat merupakan suatu sistem dari pelayanan kesehatan masyarakat. Upaya ini merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat. Tujuan program ini antara lain : 1. Masyarakat memahami pengertian sehat dan sakit. 2. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan. 3. Tertangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan. 4. Terlayaninya kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan dasar. 5. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di puskesmas dan rumah. Kegiatan perawatan masyarakat di puskesmas meliputi: 1. Penyuluhan di dalam dan di luar gedung puskesmas. 2. Pelayanan kesehatan. 3. Pelatihan kader. 4. Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat. 5. Rujukan. B. UKM Pengembangan a. Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah Program UKS PUSKESMAS Rawat Inap Babahrot membawahi 6 SD. Usaha kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat. Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang meliputi : Meningkatkan kesehatan siswa (promotif) Mencegah dan memberantas penyakit (preventif) Mendiagnosa dan pemulihan kesehatan (kuratif) Rehabilitasi (rehabilitatif) Dengan demikian setiap anak diberikan kesejahteraan untuk tumbuh berkembang dan dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut : Penimbangan berat badan Mengukur tinggi badan Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, hidung, telinga, kuku, gusi, mulut, serta personal higiene secara keseluruhan. Pemberian obat cacing pada anak SD Penyuluhan demam berdarah, malaria, infeksi cacing, kebersihan diri Cara mencuci tangan yang baik dan benar Demo cuci tangan b. Pelayanan Kesehatan Lansia Berdasarkan Undang-Undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, maka dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif, mandiri dan berguna. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Penyuluhan kesehatan/gizi. b. Deteksi dan diagnosa dini penyakit-penyakit pada usila. c. Pemeriksaan berkala. d. Proteksi dan tindakan khusus usila e. Posyandu lansia 3. Target dan Sarana Puskesmas Secara Nasional Target : Seluruh Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Babahrot Sasaran : - Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yng berbasis masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. - Meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan. - Menurunnya jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit. - Meningkatkan promosi PHBS di masyarakat - Meningkatkan ketersediaan obat dan pembekalan kesehatan secara merata dan bermutu. 4. - Meningkatkan dukungan manajemen adm dan keuangan. - Meningkatnya kualitas lingkungan hidup. - Meningkatnya pengendalian factor resiko - Meningkatkan 3M ( Mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker) Standar Sarana Pelayanan Kesehatan Prinsip Dasar SPM Bidang Kesehatan: Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia, Merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah untuk menjamin setiap warga negara memperoleh kebutuhan dasarnya. Tabel 1.3 Standar Sarana Pelayanan Kesehatan 1. Pelayanan kesehatan ibu hamil; 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 4. Pelayanan kesehatan balita 5. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 6. Pelayanan kesehatan penderita diabetes militus 7. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwab berat 8. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkolosis;dan 9. Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi virus yang 10. melemahkan daya tahan tubuh manusia. BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan a. Pembangunan kesehatan berkelanjutan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hiup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi tingginya dapat terwujud. Hal ini menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup. Serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. b. Derajat kesehatan merupakan salah satu factor yang mempengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia, karena hanya dengan sumberdaya manusia yang sehat akan lebih produkif dan meningkatkan daya saing manusia serta daya saing suatu daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan secara menyeluruh,terpadu, sistematis dan kesinabungan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten Aceh Barat Daya beserta masyarakat, termasuk penggerak dunia usaha perencanaan pembangunan di semua lintas sektor haruslah mampu mempertimbangkan dampak negative maupun positif terhadap sektor kesehatan , baik bagi individu, keluarga maupun masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Ilmi, Ani Auli, 2011, Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin University Press Norfatmawati, Prayudha, Puskesmas: BAB II Tinjauan Pustaka2011. http://digilib.unismus.ac.id/files/disk1/105/jtpunimus-gdl-agussantos-5214-3-bab2.pdf. Diakses tanggal 06 Januari 2021. Sudiharto, 2007, Asuhan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC Keluarga: dengan Pendekatan Sudayasa, Putu, 2010, Berbagi Info Tentang Puskesmas. http//www.puskel.com Diakses tanggal tanggal 06 Januari 2021.. Widiastuti, Thanty, 2008, Tinjauan Umum Tentang Puskesmas, http://id.scribd.com/doc/91211249/13/E-Tinjauan-Umum-Tentang-Puskesmas. Diakses tanggal tanggal 06 Januari 2021. Keperawatan