NAMA : ARYA ADJI PRASTYA KELAS : 6 KIB MATA KULIAH : ETIKA PROFESI SOAL : 1.) Bila karakternya pembohong atau tidak jujur apa yang akan terjadi apabila ditinjau sebagai pekerja/anak bauah dan ditinjau apabila sebagai bos/pemipin dalam etika sosial dan etika normatif? Jawab : Dalam pandangan Etika Sosial maka : 1.) Apabila ditinjau sebagai pekerja maka kebohongan yang dilakukan anak buah biasanya dilakukan sebagai pilihan agar terhindar dari masalah yang ada.dan juga agar tidak mau bertanggung jawab terhadap kesalahan sendiri. Namun tentunya jika seorang pekerja memiliki karakter pembohong / tida jujur maka hal ini menimbulkan dampak dari karakter tersebut, antara lain : Dapat Menghilangkan Kepercayaaan Orang Lain Kepada Diri Kita Sendiri Hal ini dapat terjadi apabila kebohongan tersebut terungkap, sehingga dapat berpengaruh langsung terhadap pandangan rekan kerja dan pimpinan kepada diri kita.Selain mendapat padangan buruk dari rekan kerja dan pimpinan, kita sebagai pekerja juga akan kehilangan teman dalam lingkup pergaulan dikantor dan akan dikucilkan dilingkungan kerja. Adapun kemungkinan terburuk dari karakter pembohong yang dimiliki oleh seorang pekerja ialah berujung pada pemecatan. Selalu Merasa Curiga Terhadap orang lain. Ketika seorang pekerja berbohong maka Ia akan selalu menaruh curiga dengan orang lain, diman dalam fikirannya orang tersebut mungkin akan melakukan hal yang sama kepada dirinya. Hal ini tentnunya dapat menggangu hubungan professional dan hubungan social pada saat bekerja . Kecendrungan Untuk Terus Berbohong Hal ini dapat terjadi ketika seorang pekerja berhasil melakukan suatu keboongan terhadap sesuatu maka ia akan mencoba melakukan kebohongan untuk hal lainnya dan akan menjadi kebiasaan dari pekerja tersebut. Dalam hal ini kebohongan memang mudah dilakukan oleh seorang pekerja, namun hal itu sulit dipertahankan. Jadi apabila seorang pekerja memiliki karakteristik pembohong, sesungguhnya pekerja tersebut memiliki beban pikiran yang berat karena selalu mencari cara untuk menutupi kebohongannya. 2.) Apabila ditinjau sebagai bos/pemimpin dengan karakter pembohong, maka akan membuat masalah semakin rumit,diantaranya : Pemimpin dengan karakteristik pembohong melakukan kenohongan untuk menutupi kelemahan dirinya sendiri. Wibawa kepemimpinan akan hilang bila anak buah telah mengetahui kebohongan yang dilakukan. Dalam hal ini lambat laun bos/pimpinan akan kehilangan rasa hormat dari anak buahnya. Memimpin dalam rasa tidak tenang dikarenakan kebohonngan yang dilakukan untuk membangun citra positif tidak pernah terwujud. Serta rasa gelisah terhadap jabatan yang melekat pada dirinya saat itu. Berpacu terhadap waktu dimana kebohongan pada akhirnya akan terungkap juga dan disinilah akhir dari kepemimpinan dari bos tesebut. Kegagalan dalam memimpin merupakan bentuk dari kebohongan yang selama ini ditutupi oleh seorang pemimpin dengan hujatan yang akan menanti pemimpin tersebut. Pemimpin merupakan seorang panutan, jadi bisa dibayangkan jika seorang pemimpin memiliki karakter/sifat tidak jujur, maka apa yang bias anak buah harapkan dari kinerja pemimpin tersebut. dimana seharusnya seorang pemimpin merupakan orang yang sangat berpengaruh terhadap apa yang dipimpinnya 2. Dalam etika normatif selalu dikaitkan dengan norma – norma yang dapat menuntun manusia untuk bertindak secara baik dan menghindarkan hal hal yang buruk sesuai dengan kaidah dan norma yang disepakati dan yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini Kebohongan dari anak buah ataupun pemipin bukanlah perkara ringan. Konsekuensi yang sangat jelas dan dimensi hukumannya tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat. Kondisi ini sudah semestinya membuat kita memilih untuk menjauhi berperilaku bohong. Selain itu, bahaya kebohongan yang lain adalah membuat orang masuk dalam kategori munafik. Oleh karena hal tersebut setiap orang harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghindarkan dirinya dari sifat dan perbuatan dusta dan membiasakan diri untuk terus berbuat jujur.