Uploaded by User96470

12. BAB III Metodologi Penelitian

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan
kasus kontrol (case control), yaitu rancangan penelitian yang mempelajari
hubungan antara faktor risiko dengan faktor akibat, dengan cara
membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol. Penelitian ini
dimaksudkan untuk melihat hubungan status imunisasi campak, status gizi
dan pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita.
Populasi
Status Imunisasi Campak
Kasus :
Status Gizi
Retrospektif
Penderita
Diare
Pengetahuan Ibu
Matching
Umur dan Jenis
Kelamin
Status Imunisasi Campak
Kontrol :
Status Gizi
Retrospektif
Bukan
Penderita
Diare
Pengetahuan Ibu
Gambar 3. Rancangan Penelitian Case Control
(Sampel)
41
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Trauma Center,
Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda. Penelitian dilaksanakan mulai
tanggal 15 Juli sampai dengan 17 Agustus tahun 2016.
C. Populasi Dan Sampel
1.
Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang
akan diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua balita yang berkunjung di Puskesmas Trauma Center pada bulan
Januari sampai dengan Maret tahun 2016 dengan kasus diare yaitu 49
Kasus. Apabila dirata-ratakan perbulan maka kasus diare pada balita
berjumlah 16 sampai 17 kasus setiap bulannya.
2.
Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi penelitian. Pengambilan sampel menggunakan Non Random
Sampling dengan teknik Purposive Sampling merupakan teknik
pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti.
Suatu sampel diambil kerena peneliti menganggap memiliki informasi
yang diperlukan bagi penelitiannya.
42
Adapun besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus
Slovin (Notoatmodjo, 2010) sebagai berikut:
N
n=
1 + N (d2)
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
d : tingkat signifikan 10%
49
n=
1 + 49 (0,12)
49
n=
1,49
n = 32,88 = 33
Tingkat signifikan yang digunakan adalah 10% atau 0,1
dikarenakan pertimbangan sampel di lapangan. Sehingga jumlah sampel
pada penelitian ini adalah 33 sampel balita yang diare dan jumlah kontrol
33 sampel balita yang tidak diare. Adapun kriteria sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi :
1) Balita berusia 12 – 59 bulan.
2) Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Trauma Center.
3) Ibu dari balita bersedia menjadi responden.
4) Ibu dari balita dapat berkomunikasi dengan baik.
43
b. Kriteria Eksklusi :
1) Balita berusia >59 bulan.
2) Balita berusia <12 bulan.
3) Bertempat tinggal di luar wilayah kerja Puskesmas Trauma
Center.
4) Ibu dari balita tidak bersedia menjadi responden.
5) Ibu dari balita tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah alat-alat yang dapat digunakan
untuk pengumpulan data. Pembuatannya mengacu pada variabel penelitian,
definisi operasional dan skala pengukuran data yang dipilih. Instrument dapat
berupa chek list, kuesioner, formulir, observasi, formulir-formulir lain yang
berkaitan dengan pencatatan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Adapun
instrumen penelitian yang digunakan adalah:
1. Alat ukur berat badan atau timbangan
2. Kuesioner terstruktur digunakan untuk menjaring data umum balita, data
khusus balita, data umum ibu dari balita dan pengetahuan ibu dari balita.
a) Identitas
Data yang dijaring meliputi nama balita, jenis kelamin balita, umur
balita, berat badan balita, alamat, nama ibu, pekerjaan ibu dan
pendidikan terakhir ibu dari balita.
b) Data pengetahuan ibu tentang kejadian diare pada balita disiapkan
dengan pertanyaan tertutup, jawaban yang benar diberi skor 1
44
sedangkan jawaban yang salah diberi skor 0, kemudian jawaban yang
benar dijumlahkan untuk memperoleh nilai total responden. Adapun
kisi-kisi untuk pertanyaan mengenai pengetahuan ibu tentang kejadian
diare pada balita adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Daftar Kisi-Kisi Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Diare
Pada Balita
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Komponen pengetahuan
ibu yang diukur
Kejadian penyakit diare
Tanda-tanda penyakit diare
Dampak penyakit diare
Penyebab penyakit diare
Penularan penyakit diare
Pencegahan penyakit diare
Penanganan penyakit diare
Jumlah
Nomor butir
Jumlah
1
2
3
4, 5, 6
7, 8
9, 10
11, 12
1
1
1
3
2
2
2
12
E. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang telah diuji
cobakan pada 30 ibu yang memiliki balita di Puskesmas Harapan Baru
Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda. Validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka
kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya
(Effendi dan Tukiran, 2012). Uji validitas digunakan untuk memilih butirbutir pernyataan yang relevan untuk analisis. Uji validitas ini dilakukan
dengan mengkorelasikan item pertanyaan dengan skor total. Item-item yang
45
tidak valid dinyatakan gugur dan skor masing-masing variabel diperhitungkan
berdasarkan jumlah kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 2006).
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Effendi dan Tukiran, 2012).
Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila dapat memberikan
hasil yang sama jika digunakan untuk mengukur ulang objek yang sama. Uji
reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur dalam hal ini
kuesioner, konsisten atau tidak (Singarimbun dan Effendi, 2006).
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan konsistensi alpha
Cronbach yaitu sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai berkisar nol
sampai dengan satu. Alat ukur dikatakan reliabel bila koefisien alpha
Cronbach masing-masing variabel > 0,600. Nilai reliabilitas alpha semakin
mendekati 1,00 (100%) maka kehandalannya semakin bagus (Singarimbun
dan Effendi, 2006). Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner masingmasing dapat dilihat pada lampiran. Pada kuesioner variabel pengetahuan
yang berjumlah 12 butir item semuanya dinyatakan valid. Adapun nilai alpha
crobanch kuesioner yang digunakan yaitu 0,859 > 0,600.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama, sedangkan data sekunder merupakan data primer yang diperoleh
orang lain atau data primer yang telah di olah lebih lanjut, disajikan baik oleh
46
pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang pada umumnya disajikan
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Sugiyono, 2010).
Dalam pengertian lain, data primer juga dapat dikatakan sebagai data
pokok penelitian, data sekunder adalah data tambahan yang berguna untuk
melengkapi data primer.
1. Data primer
Data
primer
diperoleh
langsung
dari
responden
dengan
menggunakan lembar kuesioner yang berisikan tentang identitas balita dan
ibu, hasil pengukuran berat badan balita dan pengetahuan ibu balita.
2. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
Puskesmas Trauma Center, Dinas Kesehatan Kota Samarinda, hasil rekam
medis dan berbagai tinjauan pustaka baik dari buku, jurnal maupun situs
internet yang dapat menunjang penulisan proposal penelitian ini.
G. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya :
1. Editing: Memeriksa kelengkapan kesinambungan
dan keseragaman
pengisian dan kuesioner serta mengklasifikasikan data. Editing ini
dilakukan dilapangan.
2. Coding: Memberi kode pada masing-masing jawaban agar data-data
tersebut dapat lebih muda ditabulasi.
3. Menghitung frekuensi: Yaitu setelah diberi kode, dihitung besarnya
frekuensi masing-masing data.
47
4. Tabulasi data: Mengelompokkan data dalam bentuk tabel dan
kesimpulan.
H. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data dilakukan dengan cara :
1. Analisis Univariat
Analisi univariat yaitu untuk memperoleh informasi umum
mengenai semua variabel penelitian dengan menggunakan tabel distribusi
frekuensi.
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan atau korelasi
antara variabel bebas dan variabel terikat dengan uji Chi Square yang
disajikan dalam bentuk tabel kontigensi 2x2 yaitu :
Tabel 3. Bentuk Tabel Kontingensi 2x2
Diare
Variabel
Jumlah
Independen
Kasus
Kontrol
Ya
a
b
a+b
Tidak
c
d
c+d
Jumlah
a+c
b+d
a+b+c+d
Dengan menggunakan rumus Chi Square sebagai berikut
(Sugiyono, 2012):
𝑥
2
n (|ad − bc| −
=
1
2
n)
2
(a + b)(a + c)(b + d)(c + d)
48
Dengan kriteria pengujian hipotesis :
Penelitian ini menggunakan pendekatan klasik dan pendekatan
probabilistik. Penelitian menetapkan Confidence Interval (CI) 90% dan
nilai α (alpa) = 10%. Jika nilai 𝑥
2
dihitung >
𝑥 2 tabel atau bila p value
< 0,1 maka Ho ditolak dan Hα diterima, dengan interprestasi :
a. Ada hubungan antara status imunisasi campak dengan kejadian diare
pada balita di Puskesmas Trauma Center Kota Samarinda Tahun 2016.
b. Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita di
Puskesmas Trauma Center Kota Samarinda Tahun 2016.
c. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada
balita di Puskesmas Trauma Center Kota Samarinda Tahun 2016.
Syarat-syarat uji Chi Square :
a. Frekuensi yang diharapkan dan masing-masing sel tidak boleh kecil
(<5)
b. Untuk tabel kontigensi 2 x 2, penggunaan uji chi-square disarankan :
1) Bila n > 40 gunakan dengan korelasi kontinuitas (Yate’s corection)
rumus untuk tabel kontigensi 2 x 2.
2) Bila n diantara 20 sampai 40, uji dengan rumus Yate’s Corection
boleh digunakan bila semua frekuensi diharapkan (E) = lima atau
lebih. Bila frekuensi diharapkan <5 menggunakan uji Fisher.
3) Bila n < 20, digunakan uji Fisher untuk kasus apapun.
49
Rumus Uji Fisher :
P=
( A  B )!(C  D )! B  D )!
N ! A! B!C! D!
c. Tidak ada nilai observasi yang sama dengan nilai 0 (nol).
Untuk mengetahui kekuatan hubungan pada desain penelitian
kasus kontrol bisa dilihat dengan menggunakan Odds Ratio (OR). Besar
nilai OR bisa dihitung dengan rumus (Dahlan, 2013):
𝑂𝑅 =
𝑎𝑑
𝑏𝑐
Selanjutnya data diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer.
I. Jadwal Penelitian
Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan
1.
Bulan
Seminar Proposal
2.
Revisi Proposal
3.
Uji Validitas dan
Reliabilitas
4.
Penelitian
5.
Penyusunan Hasil
6.
Seminar Hasil
7.
Revisi Hasil
8.
Pendadaran
Mei
Minggu Ke
Juni
Minggu Ke
Juli
Minggu Ke
Agust
Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
50
J. Definisi Operasional
Tabel 5. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif Penelitian
Definisi Operasional
(DO)
Variabel Dependen / Terikat
No.
1.
Variabel
Diare pada
balita
Gangguan buang air
besar (BAB) ditandai
dengan BAB lebih
dari 3 kali sehari
dengan konsistensi
tinja cair berdasarkan
rekam medis
puskesmas yang
diderita oleh balita
usia 12-59 bulan.
Alat Ukur
Kriteria Objektif
(KO)
Skala
Ukur
1. Diare jika sesuai
diagnosa dokter
yang terdapat pada
rekam medis pasien.
Rekam Medis
Pasien
2. Tidak Diare jika
diagnosa dokter
yang terdapat pada
rekam medis pasien
dinyatakan tidak
diare.
Nominal
Variabel Independen / Bebas
2.
3.
Status
Imunisasi
Campak
Anak balita yang
sudah mendapatkan
imunisasi campak
pertama setelah usia 9
bulan.
Status Gizi
Kecukupan nutrisi
seorang anak yang
diukur berdasarkan
indeks Berat badan
menurut Umur
(BB/U)
1. Tidak imunisasi
campak jika tidak
memperoleh
imunisasi campak
pertama setelah usia
9 bulan.
Kuesioner
Ordinal
2. Imunisasi campak
jika memperoleh
imunissi campak
pertaman setelah
usia 9 bulan.
(Ranuh dkk, 2011)
1. Gizi kurang jika
nilai Z-score < -2
SD.
Timbangan
Berat Badan
2. Gizi baik jika nilai
Z-score ≥ -2 SD
(Kemenkes, 2010).
Ordinal
51
1. Pengetahuan ibu
kurang baik jika
presentase jawaban
yang benar < 56%.
4.
Pengetahuan
Ibu
Pengetahuan ibu
tentang kejadian diare
pada balita
Kuesioner
2. Pengetahuan ibu
baik jika presentase
jawaban yang benar
≥ 56%.
(Arikunto, 2006
dalam Wawan dan
Dewi, 2011).
Ordinal
Download