MAKALAH ISU LINGKUNGAN TINGKAT GLOBAL Dosen Pengampu : Dr. Fitra Suzanti,M.Si Dra. Titi Solfitri,M.Ed Disusun Oleh: Rivaldo (1805124722) Khairiati Bokhari (2005112590) Sherly Fitri Rahmadhani (2005111033) Shalsabilia (2005110447) Dzahwa Lailatul Najmi (2005125416) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2020/2021 KATA PENGANTAR Dengan segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yangtelah mencurahkan segala rahmat, hidayah, barakah dan nikmat yangtiadatara sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul“ISU LINGKUNGAN TINGKAT GLOBAL” dengan penuh rasa bangga. Shalawat serta salam, kami ucapkan pada junjungan kita NabiMuhammad saw. Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan dan pengetahuanbagi mahasiswa khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Kami berterima kasih kepada ibuk Dr. Fitra Suzanti,M.Si dan ibuk Dra. Titi Solfitri,M.Ed. selaku Dosen pengampu Mata kuliah Ilmu Lingkungan Dan Mitigasi Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna hal inidari segi penyusunan maupun dari segi materi. Oleh karena itu kamisangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat membangunyang dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Maret 2021 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................................ii BAB I..........................................................................................................................................1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1 EFEK RUMAH KACA..........................................................................................................................1 BAB II.........................................................................................................................................6 BERPINDAHNYA BAHAN BERBAHAYA BERACUN..............................................................6 BAB III........................................................................................................................................18 PENCEMARAN LINGKUNGAN......................................................................................................18 BAB IV......................................................................................................................................31 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................................31 BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Efek Rumah Kaca Rumah kaca merupakan suatu bangunan berbentuk rumah yang keseluruhannya (dinding, atap) terbuat dari kaca. Rumah kaca dipakai sebagai tempat bercocok tanam sayuran, buah-buahan dan bahkan bunga atau tanaman lainnya. Biasanya, rumah kaca digunakan oleh petani-petani di negara yang memiliki 4 musim (di Indonesia, karena matahari bersinar sepanjang tahun, maka rumah kaca jarang digunakan). Suhu di dalam rumah kaca akan terasa hangat walaupun saat itu saat musim dingin. Rumah kaca bekerja dengan menangkap cahaya matahari dan panas dari sinar matahari terperangkap di dalam bangunan sehingga udara menjadi tetap hangat. Jadi, pada siang hari, suhu di dalam rumah kaca menjadi semakin hangat dan pada malam hari suhunya juga tetap hangat. Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca diatmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari tahun-ketahun. B. PENYEBAB EFEK RUMAH KACA/KERUSAKAN LAPISAN OZON Konsumtif Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Dilansir dari reusethisbagproduk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca. Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan batu bara. Dikutip dari Eco Watch, PBB mengungkapkan perkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun belakangan. Namun pakain yang terbeli hanya disimpan dan tidak dikenakan. Hal ini juga terjadi pada produk-produk elektronik namun penggunaannya sebenarnya amat jarang. Sampah Plastik Penyebab efek rumah kaca selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia. Salah satunya ada tumpukan sampah plastik yang tak terkendali sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Menurut penelitian, plastik mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan pemanasan global. Hutan Menyempit Hutan yang semakin sempit pun termasuk penyebab efek rumah kaca. Maka ketika telah terjadi kebakaran hutan secara besar-besaran, patut diselidiki pelaku utamanya. Lahan hutan sangat berperan penting untuk makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan membuat cuaca semakin memburuk. Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak pada pernapasan yang semakin terganggu. Dampaknya, pencemaran udara akan terjadi. Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang illegal dan legal. Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal juga menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida. Polusi Metana Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab efek rumah kaca. Gas ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan. Gas metana berasal dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan. Semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana inilah salah satu contohnya. Semakin meningkat produksinya, maka yang akan dilepaskan ke permukaan bumi juga semakin meningkat. Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak. Sisa makanan manusia yang terbuang dan menjadi sampah pun akan menghasilkan metana. Indonesia termasuk negara nomor dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan. Gas Karbon Monoksida Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab efek rumah kaca. Gas ini amat berkaitan erat dengan aktivitas manusia. Apalagi jika aktivitas manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan sebabkan polusi. Membatasi penggunaan kendarakan bermotor bisa dijadikan solusinya. Misal lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendarakan umum. Meski tak sepenuhnya mengatasi, setidaknya polusi bisa dikurangi. Boros Listrik Boros listrik pun bisa menjadi penyebab efek rumah kaca. Pasalnya, ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya lebih efisien menggunakan listrik. Penggunaan listrik diseusuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan. Meskipun pembayaran pajak listrik sudah dibayar, hal ini tetap harus diterapkan untuk mencegah terjadinya penyebab efek rumah kaca. Bukan semata-mata masalah uang, tetapi masalah kesehatan lingkungan. Pengaruh buruknya bisa menambah gas karbondioksida ke bumi. Hingga sebabkan pemanasan global. Tak hanya boros pengeluaran, tetapi juga merusak lingkungan. Bahan Bakar Bensin Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi penyebab efek rumah kaca. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada pemanasan global. Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa. Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi udara di bumi. C. DAMPAK EFEK RUMAH KACA/KERUSAKAN LAPISAN OZON Sejatinya, efek rumah kaca merupakan fenomena alam yang wajar terjadi. Fenomena ini dibutuhkan untuk menghangatkan temperatur bumi. Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan terasa sangat dingin seperti permukaan bulan. Kendati demikian, efek rumah kaca yang berlebihan justru dapat memberi dampak buruk untuk bumi. Salah satunya adalah kerusakan lingkungan. berikut adalah dampak efek rumah kaca untuk lingkungan: • • • • • • Laut menjadi semakin asam; akibat meningkatnya gas-gas rumah kaca di atmosfer, laut juga akan menyerap sebagian gas tersebut. Jika laut berlebihan menerima gas-gas tersebut, maka akan membuat air laut menjadi asam yang mengakibatkan musnahnya terumbu karang dan berbagai macam ekosistem di dalamnya. Berkurangnya lapisan ozon; gas rumah kaca seperti nitrous oxide berdampak dapat mengurangi lapisan ozon dan merupakan penyebab utamanya. Jika lapisan ozon berkurang, sinar ultraviolet matahari dapat tembus ke permukaan bumi yang dapat mematikan makhluk hidup di dalamnya.l Pemanasan global; pemanasan global merupakan fenomena meningkatnya suhu di permukaan bumi. Hal ini sangat membahayakan seluruh ekosistem yang ada di bumi, dan dapat membahayakan manusia. Mencairnya es di kutub; hal ini diakibatkan karena kenaikan temperatur dari tahun ke tahun. Jika es di kutub mencair, maka seluruh ekosistem di kutub akan terancam punah. Meningkatnya ketinggian air laut; hal ini diakibatkan karena es kutub yang mencair. Jika air laut meniggi, maka seluruh populasi yang tinggal di sekitar pantai harus pindah ke tempat yang lebih tinggi. Kota-kota besar di dunia akan lumpuh karena sebagian besar terletak dekat dengan pantai. Peningkatan Suhu Permukaan Bumi Efek rumah kaca memicu terjadinya pemanasan global atau global warming. Pemanasan global sendiri merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan yang ada di permukaan bumi. • Mencairnya Es di Kutub Peningkatan suhu akibat efek rumah kaca dapat memicu mencairnya es di daerah kutub. Hal ini berbahaya karena kelangsungan hidup ekosistem kutub dapat terancam. • Kerusakan Ekosistem Efek rumah kaca bisa memicu kerusakan ekosistem. Ini karena peningkatan suhu bumi dapat merusak habitat makhluk hidup, sehingga ekosistem terancam musnah. • Tingginya Tingkat Keasaman Laut Laut dapat menyerap sebgaian gas rumah kaca di atmosfer. Apabila laut menerima gas secara berlebihan, maka tingkat keasaman laut akan semakin bertambah. Hal ini dapat merusak terumbu karang dan ekosistem lain di bawah laut. D. CARA MENGATASI EFEK RUMAH KACA 1. Menciptakan dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan Karbondioksida adalah gas yang sangat mudah diproduksi dalam kegiatan sehari- hari. Salah satu pemicu timbulnya gas karbondioksida ini adalah asap kendaraan. Asap kendaraan merupakan penghasil karbondioksida yang sangat besar. Oleh karena itulah kita memerlukan solusi agar asap kendaraan tersebut tidak terlalu mengandung banyak bahan pencemar Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengganti bahan bakar kendaraan dengan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang dapat digunakan adalah biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari lemak nabati maupun lemak hewani, sehingga ramah lingkungan. Tumbuhan yang dapat diolah menjadi biodiesel antara lain biji jarak, bunga matahari, zaitun, dan sebagainya. Sedangkan lemak hewan yang bisa digunakan adalah lemak ayam. 2. Penghijauan lahan Penghijauan lahan maksudnya menanam pepohonan dalam jumlah yang banyak. Adanya pepohonan yang banyak akan dapat menetralisir udara) yang tercemar. Pepohonan mampu menyerap keberadaan karbondioksida yang terbang bebas di udara untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis. Kemudian pohon akan menukarnya dengan oksigen yang merupakan hasil fotosintesis. Bayangkan apabila banyak pepohonan yang melakukan fotosintesis setiap harinya, pastilah udara yang kita miliki lebih bersih dan segar, serta gas- gas rumah kaca akan berkurang intensitasnya di udara. 3. Menghemat penggunaan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggunakan bahan bakar fosil yang akan menghasilkan gas- gas rumah kaca. Sehingga apabila kita menghemat penggunaan listrik maka PLN akan dapat mengurangi aktivitasnya menghasilkan listrik dalam jumlah banyak. Hal ini akan sangat membantu mengatasi efek rumah kaca yang terjadi. Kita bisa melakukan upaya ini secara pribadi di rumah masing- masing. Biasakan untuk segera mematikan listrik apabila sudah tidak digunakan, dan juga mencabut alat- alat yang tidak digunakan dari stop kontak. Hal ini akan menghemat penggunaan listrik. 4. Menghemat penggunaan kantong plastik Cara selanjutnya yang membantu mengurangi efek rumah kaca adalah menghemat penggunaan kantong plastik. Sampah plastik adalah sampah yang sangat sulit untuk diuraikan, sehingga cara yang paling mudah untuk melenyapkan sampah plastik adalah dengan membakarnya . Pembakaran sampah plastik ini akan menimbulkan gas- gas rumah kaca yang berbahaya. Maka dari itulah kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik agar nantinya mengurangi jumlah sampah plastik. Belakangan ini telah dikembangkan kantong plastik yang bisa diuraikan dengan waktu singkat (kantong plastik ramah lingkungan) dan mulai digunakan di swalayan- swalayan umum. BAB II BERPINDAHNYA BAHAN BERBAHAYA BERACUN A. Pengertian Berpindahnya Bahan Berbahaya Beracun (B3) Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Definisi ini tercantum dalam Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan – peraturan lain di bawahnya. • • • Apa yang di maksud bahan berbahaya dan beracun? Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. B. PENYEBAB BERPINDAHNYA BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3) Sumber Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Berasal bukan dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi, pelarut kerak, pengemasan, dll. 2. Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi: • Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap. • Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi • Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut. • Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik. Secara konvensional terdapat tujuh kelas bahan berbahaya, yaitu: • • • • • • • Flammable (mudah terbakar), yaitu bahan padat, cair, uap, atau gas yang menyala dengan mudah dan terbakar secara cepat bila dipaparkan pada sumber nyala, misalnya: jenis pelarut ethanol, gas hidrogen, methane. Materi yang spontan terbakar, yaitu bahan padat atau cair yang dapat menyala secara spontan tanpa sumber nyala, mislanya karena perubahan panas, tekanan atau kegiatan oksidasi. Explosive (mudah meledak), yaitu materi yang dapat meledak karena adanya kejutan, panas atau mekanisme lain, misalnya dinamit. Oxidizer (pengoksidasi), yaitu materi yang menghasilkan oksigen, baik dalam kondisi biasa atau bila terpapar dengan panas, misalnya amonium nitrat dan benzoyl perioksida. Corrosive, bahan padat atau cair yang dapat membakar atau merusak jaringan kulit bila berkontak dengannya. Toxic, yaitu bahan beracun yang dalam dosis kecil dapat membunuh atau mengganggu kesehatan, seperti hidrogen sianida. Radioactive Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang. 3 macam bahan kimia dalam kelompok besar : a. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifatsifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat. b. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain. c. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi. Bahan kimia berbahaya diklasifikasikan di bagi menjadi berapa golongan : 1. Bahan Kimia Beracun (Toxic) 2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive) 3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) 4. Bahan Kimia Peledak (Explosive) 5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation) 6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air(Water Sensitive Substances) 7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances) 8. Gas Bertekanan (Compressed Gases) 9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances) Dan adapun Bahan-bahan beberapa golongan yaitu: a. Senyawa logam dan metaloid b. Bahan pelarut c. Gas-gas beracun d. Bahan karsinogenik e. Pestisida beracun dalam industri dapat digolongkan dalam C. DAMPAK BAHANBERBAHAYA BERACUN (B3) Limbah B3 dari kegiatan industri yang terbuang ke lingkungan akhirnya akan berdampak pada kesehatan manusia. Dampak itu dapat langsung dari sumber ke manusia, misalnya meminum air yang terkontaminasi atau melalui rantai makanan, seperti memakan ikan yang telah menggandakan (biological magnification) pencemar karena memakan mangsa yang tercemar. Dampak B3 terhadap Kesehatan, antara lain : 1. Air Raksa /Hargentum/ Hg/ Mercury Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai cairan pada suhu kamar dan mudah menguap bila dipanaskan. Hg2+ (Senyawa Anorganik) dapat mengikat carbon, membentuk senyawa organomercury. Methyl Mercury (MeHg) merupakan bentuk penting yang memberikan pemajanan pada manusia. Industri yang memberikan efluents Hg adalah : • Yang memproses chlorin, • Produksi Coustic soda, • Tambang dan prosesing biji Hg, • Metalurgi dan elektroplating, • Pabrik Kimia, • Pabrik Tinta, • Pabrik Kertas, • Penyamakan Kulit, • Pabrik Tekstil, • Perusahaan Farmasi, • Penambangan emas tradisional. Sebagian senyawa mercury yang dilepas ke lingkungan akan mengalami proses methylation menjadi methylmercury (MeHg) oleh microorganisme dalam air dan tanah. MeHg dengan cepat akan diakumulasikan dalam ikan atau tumbuhan dalam air permukaan. Kadar mercury dalam ikan dapat mencapai 100.000 kali dari kadar air disekitarnya. Kelompok Resiko Tinggi Terpajan Hg. Orang-orang yang mempunyai potensial terpajan Hg diantaranya : • Pekerja pabrik yang menggunakan Hg. • Janin, bayi dan anak-anak : 1. MeHg dapat menembus placenta, 2. Sistem syaraf sensitif terhadap keracunan Hg. 3. MeHg pada ASI, maka bayi yang menyusu dapat terpajan. • Masyarakat pengkonsumsi ikan yang berasal dari daerah perairan yang tercemar mercury. Pemajanan melalui inhalasi, oral,kulit Dampak pada Kesehatan: Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90% ditemukan dalam darah merah. Efek Fisiologis : Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat. Efek pada pertumbuhan : MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita kerusakan otak dengan manifestasi : – Retardasi mental – Tuli – Penciutan lapangan pandang – Buta – Microchephaly – Cerebral Palsy – Gangguan menelan Efek yang lain : Efek terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut. Inhalasi dari elemental Mercury dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan keracunan makanan yang mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver. 2. Chromium Chromium adalah suatu logam keras berwarna abu-abu dan sulit dioksidasi meski dalam suhu tinggi. Chromium digunakan oleh industri : Metalurgi, Kimia, Refractory (heat resistent application). Dalam industri metalurgi, chromium merupakan komponen penting dari stainless steels dan berbagai campuran logam. Dalam industri kimia digunakan sebagai : • Cat pigmen (dapat berwarna merah, kuning, orange dan hijau). • Chrome plating. • Penyamakan kulit. • Treatment Wool. Chromium terdapat stabil dalam 3 valensi. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-O, CrIII, Cr-VI. Electroplating, penyamakan kulit dan pabrik textil merupakan sumber utama pemajanan chromium ke air permukaan. Limbah padat dari tempat prosesing chromium yang dibuang ke landfill dapat merupakan sumber kontaminan terhadap air tanah. Kelompok Resiko Tinggi : • Pekerja di industri yang memproduksi dan menggunakan Cr. • Perumahan yang terletak dekat tempat produksi akan terpajan Cr-VI lebih tinggi • Perumahan yang dibangun diatas bekas landfill, akan terpajan melalui pernafasan (inhalasi) atau kulit. Pemajanan melaui : – Inhalasi terutama pekerja – Kulit – Oral : masyarakat pada umumnya Dampak Kesehatan Efek Fisiologi : • Cr (III) merupakan unsur penting dalam makanan (trace essential) yang mempunyai fungsi menjaga agar metabolisme glucosa, lemak dan cholesterol berjalan normal. • Organ utama yang terserang karena Cr terhisap adalah paru-paru, sedangkan organ lain yang bisa terserang adalah ginjal, lever, kulit dan sistem imunitas. Efek pada Kulit : Dermatitis berat dan ulkus kulit karena kontak dengan Cr-IV. Efek pada Ginjal : Bila terhirup Cr-VI dapat mengakibatkan necrosis tubulus renalis. Efek pada Hati : Pemajanan akut Cr dapat menyebabkan necrosis hepar. Bila terjadi 20 % tubuh tersiram asam Cr akan mengakibatkan kerusakan berat hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut. 3. Cadmium (Cd) Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni berupa logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di lingkungan. Umumnya cadmium terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide). Kebanyakan Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari pengecoran seng, timah atau tembaga cadmium yang banyak digunakan berbagai industri, terutama plating logam, pigmen, baterai dan plastik. Pemajanan Sumber utama pemajanan Cd berasal dari makanan karena makanan menyerap dan mengikat Cd. misalnya : tanaman dan ikan. Tidak jarang Cd dijumpai dalam air karena adanya resapan dari tempat buangan limbah bahan kimia. Dampak pada kesehatan Beberapa efek yang ditimbulkan akibat pemajanan Cd adalah adanya kerusakan ginjal, liver, testes, sistem imunitas, sistem susunan saraf dan darah. 4. Cupper (Cu) / Tembaga Tembaga merupakan logam berwarna kemerah-merahan dipakai sebagai logam murni atau logam campuran (suasa) dalam pabrik kawat, pelapis logam, pipa dan lain-lain. Pemajanan Pada manusia melalui pernafasan, oral dan kulit yang berasal dari berbagai bahan yang mengandung tembaga. Tembaga juga terdapat pada tempat pembuangan limbah bahan berbahaya. Senyawa tembaga yang larut dalam air akan lebih mengancam kesehatan. Cu yang masuk ke dalam tubuh, dengan cepat masuk ke peredaran darah dan didistribusi ke seluruh tubuh. Dampak terhadap Kesehatan Cu dalam jumlah kecil (1 mg/hr) penting dalam diet agar manusia tetap sehat. Namun suatu intake tunggal atau intake perhari yang sangat tinggi dapat membahayakan. Bila minum air dengan kadar Cu lebih tinggi dari normal akan mengakibatkan muntah, diare, kram perut dan mual. Bila intake sangat tinggi dapat mengakibatkan kerusakan liver dan ginjal, bahkan sampai kematian. 5. Timah Hitam (Pb) Sumber emisi antara lain dari : Pabrik plastik, percetakan, peleburan timah, pabrik karet, pabrik baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang timah dan sebagainya. Pemajanan: melalui Oral dan Inhalasi Dampak pada Kesehatan Sekali masuk ke dalam tubuh timah didistribusikan terutama ke 3 (tiga) komponen yaitu: – Darah, – Jaringan lunak (ginjal, sumsum tulang, liver, otak), – Jaringan dengan mineral (tulang + gigi). Tubuh menimbun timah selama seumur hidup dan secara normal mengeluarkan dengan cara yang lambat. Efek yang ditimbulkan adalah gangguan pada saraf perifer dan sentral, sel darah, gangguan metabolisme Vitamin D dan Kalsium sebagai unsur pembentuk tulang, gangguan ginjal secara kronis, dapat menembus placenta sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin. 6. Nickel (Ni) Nikel berupa logam berwarna perak dalam bentuk berbagai mineral. Ni diproduksi dari biji Nickel, peleburan/ daur ulang besi, terutama digunakan dalam berbagai macam baja dan suasa serta elektroplating. Salah satu sumber terbesar Ni terbesar di atmosphere berasal dari hasil pembakaran BBM, pertambangan, penyulingan minyak, incenerator. Sumber Ni di air berasal dari lumpur limbah, limbah cair dari “Sewage Treatment Plant”, air tanah dekat lokasi landfill. Pemajanan: melalui inhalasi, oral dan kontak kulit. Dampak terhadap Kesehatan Ni dan senyawanya merupakan bahan karsinogenik. Inhalasi debu yang mengandung NiSulfide mengakibatkan kematian karena kanker pada paru-paru dan rongga hidung, dan mungkin juga dapat terjadi kanker pita suara. 7. Pestisida Pestisida mengandung konotasi zat kimia dan atau bahan lain termasuk jasad renik yang mengandung racun dan berpengaruh menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia, kelestarian lingkungan dan keselamatan tenaga kerja. Pestisida banyak digunakan pada sektor pertanian dan perdagangan/ komoditi. Pemajanan melalui : Oral, Inhalasi, Kulit Dampak pada Kesehatan Pestisida golongan Organophosphat dan Carbamat dapat mengakibatkan keracunan Sistemik dan menghambat enzym Cholinesterase (Enzim yang mengontrol transmisi impulse saraf) sehingga mempengaruhi kerja susunan saraf pusat yang berakibat terganggunya fungsi organ penting lainnya dalam tubuh. Keracunan pestisida golongan Organochlorine dapat merusak saluran pencernaan, jaringan, dan organ penting lainnya. 8. Arsene Arsene berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Senyawa Arsen dengan oksigen, clorin atau belerang sebagai Arsen inorganik, sedangkan senyawa dengan Carbon dan Hydrogen sebagai Arsen Organik. Arsen inorganik lebih beracun dari pada arsen organik. Suatu tempat pembuangan limbah kimia mengandung banyak arsen, meskipun bentuk bahan tak diketahui (Organik/ Inorganik). Industri peleburan tembaga atau metal lain biasanya melepas arsen inorganik ke udara. Arsen dalam kadar rendah biasa ditemukan pada kebanyakan fosil minyak, maka pembakaran zat tersebut menghasilkan kadar arsen inorganik ke udara Penggunaan arsen terbesar adalah untuk pestisida. Pemajanan Arsen ke dalam tubuh manusia umumnya melalui oral, dari makanan / minuman. Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap lambung dan usus halus kemudian masuk ke peredaran darah. Dampak terhadap Kesehatan: Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare. Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal. 9. Nitrogen Oxide (NOx) NOx merupakan bahan polutan penting dilingkungan yang berasal dari hasil pembakaran dari berbagai bahan yang mengandung Nitrogen. Pemajanan manusia pada umumnya melalui inhalasi atau pernafasan. Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga tubuh menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat menyebabkan edema pada paru-paru. 10. Sulfur Oxide (SOx) Sumber SO2 bersal dari pembakaran BBM dan batu bara, penyulingan minyak, industri kimia dan metalurgi. Dampak pada kesehatan berupa keracunan akut: • Pemajanan lewat ingesti efeknya berat, rasa terbakar di mulut, pharynx, abdomen yang disusul dengan muntah, diare, tinja merah gelap (melena). Tekanan darah turun drastis. • Pemajanan lewat inhalasi, menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk, rasa tercekik, kemudian dapat terjadi edema paru, rasa sempit didada, tekanan darah rendah dan nadi cepat. • Pemajanan lewat kulit terasa sangat nyeri dan kulit terbakar. 11. Karbonmonoksida (CO) Karbonmonoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, berasal dari hasil proses pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung rantai karbon (C). Pemajanan pada manusia lewat inhalasi. Dampak pada kesehatan : Keracunan akut Terjadi setelah terpajan karbonmonoksida berkadar tinggi. CO yang masuk kedalam tubuh dengan cepat mengikat haemoglobine dalam darah membentuk karboksihaemoglobine (COHb), sehingga haemoglobine tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen yang sangat diperlukan untuk proses kehidupan dari pada jaringan dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena CO mempunyai daya ikat terhadap haemoglobine 200 sampai 300 kali lebih besar dari pada oksigen, yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi otak atau hypoxia, susunan saraf, dan jantung, karena organ tersebut kekurangan oksigen dan selanjutnya dapat mengakibatkan kematian. Keracunan kronis Terjadi karena terpajan berulang-ulang oleh CO yang berkadar rendah atau sedang. Keracunan kronis menimbulkan kelainan pada pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, jantung, dan darah. Indonesia Environment Center (IEC) memberikan solusi kepada anda dan perusahaan bagaimana supaya lingkungan sekitar tetap sehat dan terjaga dari resiko bahaya Limbah B3, untuk mengetahui informasi lebih lanjut silakan klik topik training dibawah ini. D. CARA MENGATASI BERPINDAHNYA BAHAN BERBAHAYA BERACUN Cara Penanganan Limbah B3 Ada beberapa cara dalam penanganan limbah B3. Itu selalu terbaik untuk mengurangi jumlah limbah di sumbernya, atau bahkan mendaur ulang bahan yang dapat digunakan kembali secara produktif. Namun, langkah-langkah ini tidak menyelesaikan masalah pembuangan limbah ini. Beberapa penanganan limbah B3, dengan beberapa metode yang dapat diterapkan: METODE KIMIA Beberapa perlakuan kimia adalah pertukaran ion, oksidasi dan reduksi, pengendapan kimia, dan netralisasi . Metode ini digunakan untuk mengubah limbah berbahaya menjadi gas tidak beracun, dengan memodifikasi sifat kimianya. Sebagai contoh, sianida dapat melalui proses oksidasi menjadikan residu beracun ini sebagai produk tidak beracun. Proses kimia lainnya adalah pemisahan air, yang memungkinkan air diekstraksi dari beberapa residu organik, dan kemudian dihilangkan melalui pembakaran. METODE TERMAL • • • Metode ini menggunakan suhu tinggi untuk pembakaran bahan. Metode termal tidak hanya dapat mendetoksifikasi beberapa bahan organik, tetapi juga menghancurkannya sepenuhnya. Ada peralatan termal khusus yang digunakan untuk pembakaran limbah padat, cair atau lumpur. Meskipun efektif dalam metode ini, tetapi, dan itu adalah bahwa pembakaran limbah berbahaya dengan metode termal dapat menyebabkan polusi udara. METODE BIOLOGIS Ini digunakan untuk pengolahan limbah organik, seperti yang berasal dari industri minyak. Salah satu metode pengolahan limbah berbahaya biologis adalah budidaya tanah. Teknik ini terdiri dari pencampuran residu dengan permukaan tanah di area tanah yang cocok. Beberapa jenis mikroba dapat ditambahkan untuk memetabolisme limbah dan beberapa nutrisi. Ada kasus di mana bakteri yang dimodifikasi secara genetik digunakan. Mikroba juga digunakan untuk menstabilkan limbah berbahaya. Proses ini disebut bioremediasi. Perlu dicatat bahwa tanah ini tidak cocok untuk menanam. METODE FISIK Sementara metode di atas memanipulasi bentuk molekul limbah, perawatan fisik terdiri dari berkonsentrasi, memadatkan atau mengurangi volume limbah. Beberapa proses yang digunakan adalah evaporasi, flotasi, sedimentasi dan filtrasi. Proses lain yang telah menjadi sangat populer adalah pemadatan, yang terdiri dari limbah enkapsulasi dalam aspal, plastik atau beton. Enkapsulasi menghasilkan massa padat yang tahan terhadap pencucian. Limbah tersebut juga dapat bercampur dengan fly ash, air, dan kapur untuk membentuk jenis lain yang menyerupai semen. 1) Setelah kita tahu tentang definisi dan klasifikasi dari B3 dan limbah B3, kita tidak perlu takut untuk bekerja dengan bahan-bahan tersebut. Selagi kita memperlakukan bahan-bahan tersebut sesuai aturan yang berlaku selama itu pulalah kita bisa menghilangkan kemungkinan terburuk yang akan muncul. Adapun tata cara yang benar dalam memperlakukan B3 maupun limbah B3 yang benar adalah sbagai berikut : 1. kenali dengan apa kita bekerja atau apa yang kita hasilkan dari pekerjaan kita untuk memastikan kita memperlakukannya dengan benar 2.gunakan alat pelindung diri yang dibutuhkan 3. pasang indentitas (simbol dan label) pada bahan-bahan tersebut untuk menghilangkan salah penggunaan 4. tempatkan bahan/limbah tersebut pada tempat yang seharusnya 5. buang sisa ataupun kemasan bahan tersebut sesuai aturan yang berlaku 6. jangan pernah melakukan pencampuran bahan-bahan tersebut secara serampangan 7. khusus untuk pengelolaan limbah B3 terdapat hal tambahan yang harus diperhatikan yaitu : a. Limbah B3 yang dihasilkan hanya boleh diolah oleh pihak yang memang sudah mendapatkan ijin dari KLH b. Melaporkan kinerja pengelolaan limbah B3 minimal setiap 3 bulan ke instansi yang ditunjuk c. Melakukan penyimpanan limbah B3 maksimal 90 hari di tempat penyimpanan sementara yang berijin BAB III PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Pengertian Pencemaran Lingkungan Dikutip dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, dalam Undangundang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup telah dijelaskan pengertian pencemaran. Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau proses alam. Hal ini menyebabkan kualitas lingkungan menurun hingga ke tingkat tertentu dan mengakibatkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan zat atau bahan berbahaya yang mengakibatkan pencemaran disebut sebagai polutan, yakni zat, partikel, atau organisme yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan secara langsung atau tidak langsung sehingga mengurangi kualitas lingkungan tersebut. Ada dua jenis bahan dalam pencemaran: • • Degradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan kembali atau dapat diturunkan sifat bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan dan limbah tumbuhan. Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapa diuraikan oleh kemampuan proses alam itu sendiri. Contohnya merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain. JENIS-JENIS PENCEMARAN PENCEMARAN UDARA Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut: Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan, sumber pencemaran udara lainnya yaitu: • • Oksida karbon: karbon monoksida (CO) dan (CO2). Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan dari proses pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik dan pelabukan dari batuan. Bila gas ini di atmosfer jumlahnya meningkat, maka akan menyebabkan peningkatan suhu pada bumi. Oksida belerang: SO dan (SO3). Gas sulfur dioksida ini berasal dari pabrik yang menggunakan belerang dan hasil dari pembakaran fosil. Gas ini jika bereaksi dengan air akan membentuk senyawa asam. Bila senyawa ini turun bersamaan dengan hujan, maka akan terjadilah hujan asam. • Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O. Gas nitrogen ini sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan untuk membangun protein. Jika gas ini bereaksi dengan air maka akan membentuk sebuah senyawa asam. • Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6), Klorofluoro karbon (CFC), dan kelompok bromin. CFC sering kali digunakan untuk bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu, CFC juga digunakan untuk alat penyemprot rambut dan juga alat penyemprot nyamuk. CFC sangat berbahaya sekali karena bisa merusak lapisan ozon pada atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi dari radiasi sinar ultraviolet akan berkurang. • Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan lain-lain • Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90, plutonium-239, dan lain-lain • Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain Dampak dari pencemaran udara sendiri adalah Hujan asam, Perubahan cuaca yang ekstrim Penipisan ozon, Peningkatan kasus kerusakan mata hingga Kanker kulit. PENCEMARAN AIR Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut: Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar. Sumber lainnya yaitu: • Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri (Hg), kromium (Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kobalt (Co) • Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain • Bahan Organik: Berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba yang akan memicu meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam air • Cairan Berminyak Dampaknya: Media penyebaran penyakit, Peningkatan alga dan eceng gondok, Menurunkan kadar oksigen dalam air hingga mengganggu organisme di perairan, Mengganggu pernapasan karena bau yang menyengat PENCEMARAN TANAH Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini : Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan). Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida. Sumber lainnya: • Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb), merkuri (Hg), seng (Zn). asenik (As), dan lain – lain • Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida), deterjen, dan sabun • Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL • Zat radioaktif Dampak: Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan tanah Bencana alam, seperti tanah longsor dan erosi hingga Penyumbatan saluran air PENCEMARAN SUARA Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran. Pernah ada kasus warga yang merasa terganggu dengan suara mesin boiler milik pabrik kelapa sawit. Setiap hari mereka tidak bisa tidur nyenyak, terutama anak-anak karena bising dari mesin itu. Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Sumber pencemaran suara diantaranya: Percakapan pelan (20 – 30 dB) Radio (50 – 6- dB) Mesin pemotong rumput (60 – 80 dB) Lalu lintas (60 – 90 dB) Truk (90 – 100 dB) Kendaraan bermotor (105 dB) Pesawat terbang (90 – 120 dB) Musik / beat music: 120 dB Mesin jet: 140 dB Roket (140 – 179 dB) Tingkat pencemaran sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu: • • • • • • • • • • • • • Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir. B. PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN 1.Pembuangan sampah di sembarang tempat Sampah atau sisa limbah rumah tangga di buang ke sungai dapat menyebabkan air menjadi keruh dan kotor sehingga dapat mengganggu keberlangsungan hidup biota yang ada di sungai tersebut. Kebutuhan manusia juga akan terganggu karena air sungai tersebut sudah berubah menjadi keruh dan kotor akibat sampah-sampah yang di buang di sungai. Membuangan sampah sembarangan dapat juga menyebabkan banjir. Cara mengatasinya yaitu setiap orang harus mempunyai kesadaran bahwa air adalah kebutuhan pokok semua makhluk hidup, maka dari itu kita harus menjaga kebersihannya dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat, maka buanglah sampah pada tempatnya agar tidak mengakibatkan banjir.. 2.Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan dapat membuat air terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang ada pada bahan peledak dan racun.selain itu ekosistemnya akan menjadi rusak dan airnya pun tidak sehat lagi serta terumbu karang dan habitat laut akan hancur karena penggunaan bahan peledak dan racun. tidak merusak penghuni atau habitat yang ada di laut, misalnya ikan, terumbu karang dan habitat laut lainya. Cara mengatasinya yaitu melarang seseorang yang menangkap ikan dengan mengunakan racun dan bahan peledak,tetapi dengan mengunakan pancingan untuk mendapatkan ikan sehingga keindahan laut tetap terjaga dan indah di liat. Bagi para nelayan yang mencari dan menangkap ikan sebaiknya menggunakan alat-alat atau bahan yang 3.penyebaran secara liar Hutan yang gudul akibat penebangan pohon secara liar dapat menyebabkan permukaan tanah menjadi semakin sedikit karena ketika hujan banyak tanah yang terbawah arus air yang mengalir ke sungai maupun danau. Penebangan pohon secara liar juga dapat menyebabkan longsor karena ketika hujan air yang mengalir dengan mudah mengikis tanah, sehingga tanah tersebut ikut terbawa karena tidak ada lagi akar-akar pohon yang menahan tanah tersebut. Karena sering menebang pohon secara berangsur-angsur dapat menyababkan kerusakan alam dan lingkungan sekitarnya. Cara mengatasinya yaitu kita harus menjaga hutan dengan cara tidak menebangan pohon secara liar dan tindakan selanjutnya kita harus melakukan reboisasi atau penghijaun. 4.PencemaranPolusiUdara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih subtansi fisik, kimia atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan,mengganggu estetika dan kenyamanan atau merusak properti. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi, suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan local, regional maupun global. Pencemaran udara di bedakan menjadi pencemaran primer dan pencemaran skunder. Pencemaran primer adalah substansi pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Sedangkan pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Cara mengatasinya yaitu dengan memberitahukan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran di arena luas atau tempat-tempat terbuka karena itu akan menyebabkan pencemaran udara. 5.PencemaranTanah Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industry, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak dan zat kimia, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industry yang langsung di buang ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau apat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Cara mengatasinya yaitu dengan menyediakan tempat pembuangan sampah organik dan sampah anorganik di berbagai daerah atau sebaiknya sampah organik di olah menjadi pupuk tanaman dan sampah anorganik dapat juga di daur ulang menjadi barang-barang yang berguna. 6. Asap Rokok Merokok di tempat umum dapat menyebabkan udara menjadi sangat pengap, karena asap rokok mengandung zat-zat yang sangat berbahaya oleh karena itu asap tersebut tidak hanya berbahaya bagi si perokok tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Asap rokok lebih berbahaya bagi yang menghirup dari pada yang mengosumsi, karena asap rokok bias menyebabkan penyakit kanker, paru-paru dan sesak nafas. cara mengatasinya yaitu dengan menjauhkan diri pada orang-orang yang mengonsumsi rokok dan memberitahukan bahwa merokok itu dapat menyebabkan kanker dan paru-paru. 7. Asap Pembakaran Sampah Pencemaran asap pembakaran sampah yang di sebabkan oleh ulah manusia yang membakar sampah di sembarangan tempat atau di tempat yang bebas. Asap pembakaran sampah tersebut akan tercemar pada polusi udara dan menjadi penyakit bagi manusia yang menghirup asap pembakaran sampah tersebut. Cara mengatasinya yaitu sebaiknya sampah-sampah tersebut di tanam atau di kuburkan dalam tanah karena dengan cara pembakaran itu tidak baik dan akan manggangu pencemaran populasi udara. . 8. Pencemaran bahan Radioaktif Pencemaran radioaktif dapat menyababkan mutasi gen yang menimbulkan kanker atau tumor. Debu radioaktif berasal dari bom atau reactor nuklir.pencemaran bahan radioaktif juga termasuk penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Cara mengatasinya yaitu dengan menghindari bahan-bahan pembuatan bom atau reactor nuklirdan itu akan merusak kesehatan karena debu radioaktif mengandung zat kimia. Sumber pencemaran udara Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), pencemaran udara bisa dari berbagai hal, seperti industri, atau transportasi. Selain itu disebabkan juga oleh faktor alam, seperti kebakaran hutan atau gunung meletus yang menyebabkan polusi udara. Ditambah semakin sempitnya lahan hijau khususnya di perkotaan. Tidaknya pepohan yang berfungsi untuk menyimpan oksigen. Dampak pencemaran udara Akibat udara yang tercemar berdampak bagi keberlangsungan hidup ekosistem. Dampaknya bisa berskala mikro dan makro. Pada skala mikro berdampak pada kesehatan. Seperti tubuh kekurangan oksigen, menjadi lemas. Jika berlangsung lama dapat menyebabkan kematian. Dampak skala makro, seperti terjadinya fenomena hujan asam, efek rumah kaca, dan penipisan lapisan ozon. Pencegahan Untuk pencegahan dan penanggulangan bisa melakukan reboisasi buat mengurangi kadar karbondioksida di udara. Membuat jalur hijau berupa penanaman pohon di kota-kota sebagai paru-paru terutama di perkotaan. Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari permukiman penduduk. Bahkan pabrik harus membuat cerobong asap yang tinggi agar limbah yang keluar tidak bau Sumber pencemaran air Pencemaran air bisa terjadi dari limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian. Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Karena limbah cairnya langsung dibuang tanpa diolah terlebih dahulu. Padahal limbahnya mengandung bahan berbahaya dan beracun. Pada limbah rumah tangga bisa berupa detergen, sampah, dan kotoran manusia. Jumlah penduduk yang semakin meningkat membuat limbah yang dihasilkan semakin tinggi juga. Kegiatan pertanian juga bisa menimbulkan pencemaran air terutama karena pengunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Dampak pencemaran air Air tercemar limbah akan berdampak tidak bisa dimanfaatkan. Karena limbah yang terkandung dalam air dapat membusuk dan muncul rasa dan bau tidak sedap. Proses pembusukan limbah oleh pengurai membutuhkan banyak oksigen. Dampaknya kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhluk hidup lainnya berkurang. Pencegahan Untuk pencegahan agar kualitas air tetap baik, pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL), menggunakan pupuk buatan dan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Kemudian tidak membuang sampah ke sungai. Sumber pencemaran TANAH Penyebab pencemaran tanah bisa dari berbagai hal, seperti limbah keluarga, atau kegiatan pertanian. Limbah keluarga berupa senyawa anorganik yang tidak bisa terurai oleh mikroorganisme. Sementara limbah pertanian dari penggunaan pupuk buatan, zat pemberantasan hama dan pemberantasan tumbuhan penganggu. Dampak pencemaran TANAH Pencemaran tanah bisa berdampak pada kesehatan manusia. Karena tanah yang tercemar akan mengandung bakteri penyebab penyakit. Pencemaran tanah juga bisa berdampak terhadap ekosistem. Penggunaan yang berlebihan bisa menjadi asam yang selanjutnya berpengaruh pada produktivitas tanaman. Pencegahan Untuk pencegahan bisa melakukan daur ulang sampah yang tidak bisa diurai. Jadi tidak dibuang melainkan dimanfaatkan. Memisahkan sampah plastik dengan non plastik. Sampah plastik bisa ditimbun tidak dibuang sembarangan. Bisa juga dengan cara remediasi. Remediasi adalah kegiatan membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Itu bertujuan untuk menghindari risiko yang diakibatkan dari terkontaminasi logam baik yang berasal dari alam ataupun akibat dari aktivitas manusia. C.DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN Dampak Lingkungan yang Tercemar Kita semua mengetahui bahwasannya di Bumi ini manusia dan bahkan makhluk hidup lainnya hidup di suatu lingkungan.Lingkungan ini merupakan berbagai komponen yang ada di sekitar kita.Oleh karena itulah betapa dekatnya lingkungan ini dengan kita. Lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita dan akan mempengahruhi keadaan dan juga kehidupan kita sehari- hari. Maka dari itulah keadaan lingkungan ini memegang peranan yang sangat penting. Lingkungan yang bersih pastinya akan memberikan dampak berupa kehidupan yang sehat. Sebaliknya, lingkungan yang tercemar pasti akan menyebabkan berbagai dampak buruk. Beberapa dampak pencemaran lingkungan buruk yang dapat ditimbulkan dari adanya lingkungan yang tercemar antara lain sebagai berikut: - Terganggunya keseimbangan lingkungan Pencemaran lingkungan akan dapat menyebabkan dampak berupa ketidakseimbangan lingkungan atau eksositem yang ada. Hal ini jelas terjadi karena pencemaran lingkungan otomatis akan merusak keadaan yang mulanya baik menjadi tidak baik. Ketika terjadi pencemaran maka akan banyak pihak yang terganggu, bukan hanya manusai namun juga binatang hingga tumbuh- tumbuhan. 1. Punahnya berbagai spesies flora dan fauna Pencemaran lingkungan ini sangat besar pengaruhnya dalam mempengaruhi keadaan lingkungan. Ketika polutan sudah masuk ke dalam lingkungan hidup, maka akan mematikan beberapa jenis flora dan fauna yang telah hidup. Hal ini didukung oleh keadaan kekebalan setiap flora dan fauna yang berbeda- beda pula. - Berkurangnya kesuburan tanah Pencemaran lingkungan juga akan menyebabkan terjadinya pengurangan kesuburan pada tanah. Penurunan kesuburan pada tanah ini diakibatkan oleh penggunaan isektisida yang berlebihan. Ketika penggunaan insektisida ini berlebihan, maka hal ini akan mencemari tanah. Akibatnya tanah akan kehilangan kesuburannya sedikit demi sedikit dan produktivas tanah dapat terganggu. - Meledaknya pertumbuhan hama Penggunaan insekstidida yang berlebihan juga dapat menyebabkan lingkungan yang tercemar. Insektisida ini juga akan mematikan predator. Ketika predator ikut punah karena terkena insektisida, maka pertumbuhan hama ini akan menjadi berkembang pesat. Bahkan pertumbuhan hama ini akan tumbuh secara berlebihan dan tanpa kendali. Hal ini tentu saja akan merugikan banyak pihak. Apabila hama yang muncul ini tidak dapat dikendalikan maka akan menjadi menjadi bencana alam. Bisa jadi manusia tidaka kan mendapatkan jatah makanannya karena jatah makanan tersebutsudah dimakan hama sebelum siap memanennya. - Menyebabkan terjadinya lubang ozon Pencemaran lingkungan akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan tersebut. Salah satunya berupa menipisnya lubang ozon. Ketika lubang ozon sudah semakin menipis, maka hal ini lama kelamaan akan menjadi berlubang. Kita semua mengetahui bahwasannya lapisan ozon sangat membantu untuk melindungi Bumi dari paparan sinar ultraviolet secara langsung. Apabila lapisan ozon ini berlubang maka otomatis hal ini akan menyebabkan sinar ultraviolet menyinari Bumi secara langsung. Sinar ultraviolet ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai macam penyait, seperti kanker kulit, mematikan binatang- binatang laut, dan sebagainya. Penipisan lapisan ozon ini terjadi karena adanya penumpukan gas- gas rumah kaca yang terdiri dari gas- gas karbonmonoksida atau CO, karbondioksida atau CO2, dan lain sebagainya. - Punahnya Flora dan Fauna Lingkungan yang tercemar dapat menyebabkan kepunahan berbagai jenis flora dan fauna. Ketika polutan menyerang lingkungan hidup, maka ekosistem flora dan fauna akan rusak. Hal tersebut sedikit demi sedikit menyebabkan kepunahan. - Terganggunya Keseimbangan Lingkungan Lingkungan yang tercemar menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan. Pencemaran merusak berbagai ekosistem di air, tanah, serta udara. D.CARA MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN Penanggulangan Limbah Industri Keberadaan limbah industri memberikan dampak negatif untuk ekosistem. Limbah tersebut dapat menyebarkan racun dan mengancam keberadaan ekosistem. Karenanya, limbah industri yang mengandung bahan kimia harus diolah lebih dahulu sebelum dibuang. Sehingga, racun yang ada tidak akan mengganggu lingkungan. Reboisasi Polusi udara dapat mengancam kesehatan pernapasan manusia. Pencemaran ini juga bisa menimbulkan efek rumah kaca, hujan asam, hingga penipisan lapisan ozon. Untuk mencegah hal tersebut, kita dapat melakukan reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. Sehingga, karbondioksida di udara dapat berkurang. Tidak Membuang Sampah Sembarangan Pembuangan sampah secara sembarang dapat menimbulkan pencemaran air dan tanah. Pencemaran tersebut dapat mengganggu kelangsungan hidup ekosistem dan menyebarkan penyakit. Oleh karena itu, kita harus membuang sampah pada tempatnya. Sehingga, sampah tidak akan merusak kualitas air atau tanah. Di samping itu, pembuangan sampah pada tempatnya juga menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya banjir. Melakukan Penyuluhan Pencegahan pencemaran lingkungan dapat dilakukan secara edukatif, yakni dengan memberi penyuluhan. Melalui cara ini, masyarakat akan semakin menyadari bahaya pencemaran lingkungan. Selain itu, masyarakat juga akan terdorong untuk menjaga lingkungan sekitar. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan terhadap permasalahan pencemaran terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengaweasan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan upaya pencegahan atas pencemaran lingkungan. - Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman penduduk Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari pencemaran lingkungan. Melakukan penghijauan. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN: Menanggulangi dampak dari efek rumah dapat dilakukan dengan dua cara yakni, pertama dengan cara mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca. Efek rumah kaca menjadikan suhu bumi layak untuk kehidupan manusia. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas beracun). Polutan adalah zat penyebab polusi atau pencemaran lingkungan dan keberadaannya dapat menimbulkan kerugian terhadap makhluk hidup. Dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 yang langsung saja dibuang kelingkungan dan tanpa melakukann proses pengelolaan sangatlah besar dan dapat bersifat akumulatif.Sehingga dampak tersebut bersifat berantai mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi) bahan dan jarring-jaring rantai makanan. Mengingat besarnya resiko yang ditimbulkan tersebut maka pemerintahan telah berusaha untuk mengelola limbah B3 secara menyeluruh. SARAN: Dunia yang kita huni ini bukan hanya untuk beberapa tahun saja. Bukan hanya untuk kita saja. Generasi kita jugalah yang akan menikmati kehidupan di dunia ini. Kalau bukan kita yang akan menjaga dan merawat bumi ini siapa lagi. Sejak dini mulailah kita memperbaiki sikap kita, mulailah kita ramah terhadap lingkungan, mulailah kita bersikap arif terhadap bumi. Bila tidak dari sekarang, kita akan merasakan dampak yang sangat besar untuk generasi-generasi mendatang. Pemanasan global bukanlah disebabkan oleh alam, pemanasan global sebenarnya karena ulah manusia yang semakin serakah, semakin tidak ramah terhadap lingkungan seperti dalam Al Qur’an Surat Ar Ruum ayat 41, yang artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). DAFTAR PUSTAKA https://dlhk.jogjaprov.go.id/mengenal-b3-dan-limbahb3#:~:text=Bahan%20Berbahaya%20dan%20Beracun%20atau,hidup%2C%20kesehatan%20 serta%20kelangsungan%20hidup https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-lingkungan/ https://hot.liputan6.com/read/4450120/10-penyebab-efek-rumah-kaca-pahami-proses-terjadinya https://media.neliti.com/media/publications/108282-ID-salah-satuupaya-penganekaragamanmakanan.pdf https://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/10/11/limbah-b3-bahan-berbahaya-beracun-makalah/ https://www.rijal09.com/2018/10/penyebab-pencemaran-lingkungan-dan-caramengatasinya.html https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/090000969/pencemaran-lingkungan-macampenyebabnya-dan-dampaknya?page=all https://www.studiobelajar.com/efek-rumah-kaca/ https://www.bengkulunews.co.id/7-dampak-pencemaran-lingkungan-bagi-kehidupan https://formasibisnis.com/artikel/pengolahan-limbah-b3-sebagai-salahhttps://kumparan.com/berita-hari-ini/4-upaya-mengatasi-pencemaran-lingkungan-reboisasi-hinggapenyuluhan-1uiospiaGcN/full satu-cara-penanganan