Uploaded by User96258

A (GANGGUAN) PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

advertisement
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN
MASALAH GANGGUAN KEPERAWATAN JIWA
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing:
Ns. Livana PH, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep.J
Disusun Oleh:
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : -
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial
: Ny K (P)
Tanggal Pengkajian : 13 February 2021
Umur
: 45
RM No.
:-
Informan
: klien dan keluarga
II. ALASAN MASUK
Pada bulan Maret tahun 2019 klien dulu mengatakan pernah mendengar suara
suara bisikan tetapi tidak ada orang yang membisiki. Tingkah laku pasien
aneh, pasien berbicara sendiri dan melantur.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
2. Pengobatan sebelumnya:
Berhasil
Ya
√
√
Tidak
kurang berhasil
tidak berhasil
3.Pelaku/Usia
Aniaya fisik
Korban/Usia Saksi/Usia
: klien ketika mendengar suara suara langsung
berbicara sendiri dan memukul telinganya
Aniaya seksual
: klien tidak melakukan aniaya seksual
Penolakan
: klien melakukan penolakan kepada
orang terdekat ketika di suruh istighfar
Kekerasan dalam keluarga
: klien melakukan kekerasan keluarga
ketika mendengar suara bisikan di telinga kemudian ada suami yang
menyuruh istighfar pasien justru menolak dan lari bersembunyi
Tindakan kriminal
: klien tidak melakukan tindakan asusila
Jelaskan No. 1, 2, 3
: klien mengalami gangguan jiwa di masa
lalu pada bulan Januari tahun 2019, kemudian klien di bawa ke Rumah Sakit
dan pada bulan Desember tahun 2019 klien dibawa pulang karena keadaan
sudah membaik. Ada kekerasan fisik pada klien ketika mendengar suara
bisikan di telinga, klien langsung berbicara sendiri sambil memukul
telinganya. klien melakukan penolakan kepada orang terdekat ketika di suruh
istighfar. klien melakukan kekerasan keluarga ketika mendengar suara
bisikan di telinga kemudian ada suami yang menyuruh istighfar pasien justru
menolak dan lari bersembunyi.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya
Hubungan keluarga
√
Tidak
Gejala
Riwayat
pengobatan/perawatan
: tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pengalaman tidak menyenangkan ialah pernah dirawat di
Rumah sakit jiwa.
IV.FISIK
1. Tanda vital
: TD : 120/80 mmHg
N : 84x/mnt
S:36,5C
RR: 22x/mnt
2. Ukur
: TB : 152cm BB : 49 Kg
3. Keluhan fisik
:
Jelaskan
: klien tidak ada keluhan fisik
Masalah keperawatan
Ya
√
Tidak
:
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ny. K merupakan anak dari Tn. T dan Ny. F. Ny. K Mempunyai 1 saudara
yaitu anak pertama bernama Tn. N, kemudian anak kedua Ny. K. Kedua orang
tua Ny. K sudah meninggal dunia. Kakak Ny. K sudah berkeluarga sendiri dan
tinggal bersama istri dan anaknya. Ny. K menikah dengan Tn. D dan
mempunyai anak 2 yaitu anak pertama bernama Nn. L , anak kedua bernama
Nn. N.
2. Konsep diri
a Gambaran diri
:
Klien mengatakan dirinya tidak terlalu tinggi dan kecil badannya. Klien
menerima kondisi fisiknya dan klien suka sebagai seorang perempuan.
b. Identitas
: Klien mengatakan bahwa klien seorang perempuan.
c. Peran
: Klien berperan sebagai seorang istri dan ibu didalam
keluarga.
d. Ideal diri
: Klien mengatakan ingin beraktifitas seperti biasanya
dirumah tanpa ada suara suara bisikan lagi.
e. Harga diri
: Klien mengatakan bahwa dirinya
tidak terbiasa
bergabung ataupun kumpul bersama dengan tetangganya setelah masuk dari
Rumah Sakit.
Masalah Keperawatan
: Isolasi Sosial
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
: klien mengatakan orang yang berarti bagi dirinya
yaitu suami dan anak anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien mengatakan dulu
selalu bergabung dengan masyarakat dan tetangga akan tetapi setelah pulang
dari Rumah sakit klien mengatakan jarang bergabung dengan masyarakat dan
tetangga karena malu
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Klien mengatakan merasa
tidak nyaman bila berhubungan dengan tetangga disekitar rumahnya
Masalah keperawatan: Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam dan harus
mendekatkan diri kepada Tuhan.
b. Kegiatan ibadah
: Klien mengatakan bahwa dirumah klien sering sholat
dan di Rumah Sakit klien jarang melakukan sholat
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan
: penampilan klien terlihat rapi dan bersih setiap hari. Rambut klien
pendek. Klien mengatakan setiap hari mandi 2x. Selama dirumah klien memakai
sandal.
2. Pembicaraan
Jelaskan : Klien bicara cepat, mata melotot, nada bicara pelan, menyatakan
tentang penyakitnya. Pertanyaan awal terarah sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan tetapi lama kelamaan pembicaran klien mulai nglatur tidak sesuai
kenyataan
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : Saat menceritakan keluhannya klien selalu melakukan kontak mata
dengan penanya,klien terlihat bergabung dengan teman-teman yang lain untuk
melakukan aktivitas
4. Alam perasaaan
Jelaskan : Klien merasa sedih dan khawatir jika suara suara bisikan muncul lagi.
5. Afek
Jelaskan : Emosi klien sering berubah-ubah kadang wajar kadang menyendiri
(diam)
6. lnteraksi selama wawancara
Jelaskan :
Klien kooperatif saat wawancara dengan pemberi asuhan keperawatan. Klien
sedikit melakukan kontak mata dan sering menunduk saat diajak berbicara.
Selama proses pengkajian klien menjawab pertanyaan seperlunya saja.
7. Persepsi
Jelaskan :
Klien sering mendengar suara-suara yang menyuruh klien untuk berbuat sesuatu
yang tidak baik, seperti menghina dirinya sendiri. Suara-suara ini muncul saat
klien menyendiri. Lama suara-suara ini muncul ± 3-5 menit. Biasanya dalam
sehari muncul tidak menentu
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
8. Proses Pikir
Jelaskan :
klien mengulang topik pembicaraan yang sebelumnya sudah pernah dibahas
9. Isi Pikir
Klien merasa pernah mendengar ada orang yang membisikinya
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
10. Tingkat kesadaran
Jelaskan :
Tingkat kesadaran jernih. Orientasi klien terhadap waktu, tempat, dan orang
jelas. Klien mengetahui namanya adalah A, waktu saat pengkajian adalah pagi
hari dan tempatnya dirumah sakit. Klien menyadari bahwa dirinya berada
dirumah sakit jiwa.
11. Memori
Jelaskan :
Klien mampu mengingat memori jangka panjang ketika ditanya tentang orang
tua dan aktivitas sehari-hari ketika dirumah. Klien mampu mengingat kejadian
yang baru saja dilakukan seperti menu sarapan dan nama pemberi asuhan
keperawatan.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Jelaskan :
Klien mempunyai tingkat konsentrasi yang baik. Klien mampu menghitung dan
mempunyai kemampuan untuk menjawab pertanyaan sederhana
13. Kemampuan penilaian
Jelaskan :
Klien mempunyai gangguan tingkat konsentrasi yang ringan karena klien masih
bisa menghitung dan menjawab pertanyaan
14. Daya tilik diri
Jelaskan :
Klien mengingkari penyakit yang diderita, tingkah laku klien aneh.
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Klien makan dan minum dengan mandiri. Klien mampu menggunakan alat
makan dan membereskan peralatan makan.
2. BAB/BAK
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK secara mandiri.
3. Mandi
Klien mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri.
Klien mandi dua kali sehari dengan mandiri
4. Berpakaian
Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri. Klien menggunakan
pakaian dan berhias secara mandiri.
5. Istirahat dan tidur
Durasi tidur siang 1,5 jam (13.00- 14.30) dan durasi tidur malam 9 jam
(20.00-05.00). Klien mengatakan bisa tidur siang dengan nyenyak, tetapi
saat malam sering terbangun.
VIII. Mekanisme Koping
Adaptif
√
Maladaptif
Bicara dengan orang lain
Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah
Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi
Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif
Menghindar
Olahraga
Mencederai diri
Lainnya _______________
Lainnya : __________________
Masalah Keperawatan :
Klien mampu berbicara dengan baik kepada orang lain dan mampu menjawab
pertanyaan.
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:
Klien teriak, marah-marah, bicara sendiri serta klien tidak suka bergabung kumpul
bersama dengan tetangga.
X. Pengetahuan Kurang Tentang:
Pengetahuan klien mengenai penyakitnya masih sangat kurang dan klien masih
tidak mengerti akan penyakitnya yang sekarang ini.
XI. Aspek Medik
Diagnosa Medis
Terapi
: Skizofrenia Hebefrenik
Medik : Diazepam (IV), Clozapin 2x1, Divalpi 2x1, Haloperidol
2x1/2, Curcuma 2x1.
Mahasiswa,
(Zuhri Ika Permana)
XII. ANALISA DATA
Sympthom
No
1
Etiologi
Problem
DS :
-
Klien sering mendengar
Halusinasi
suara-suara
Pendengaran
menyuruh
yang
klien
untuk
berbuat sesuatu yang tidak
baik,
seperti
dirinya
menghina
sendiri.
Suara-
suara ini muncul saat klien
menyendiri. Lama suarasuara ini muncul ± 3-5
menit.
Biasanya
dalam
sehari
muncul
tidak
menentu
-
Klien mengatakan ada
yang membisikannya
DO :
-
Klien tampak tegang
-
Klien tampak ketakutan
saat timbul suara
-
Klien terlihat bingung
2
DS :
-
Klien mengatakan malas
berinteraksi
Isolasi social
dengan
tetangga dirumah
-
Klien mengatakan
lebih
suka sendiri dirumah
DO :
-
Klien Nampak sering
duduk sendiri
-
Klien Nampak sering
murung
-
Klien Nampak tidak
terlalu berinteraksi dengan
yang lain
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Isolasi sosial
XIV. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa
1
Perubahan sensori TUM:
NIC
NOC
Bina hubungan saling percaya
persepsi halusinasi
-
Klien tidak mencederai
dengan
menggunakan
prinsip
diri sendiri, orang lain
komunikasi terapeutik dengan cara
dan lingkungan
:
a. Sapa klien dengan ramah
TUK:
baik verbal maupun non
1. Klien dapat membina
hubungan saling
percaya dasar untuk
kelancaran hubungan
interaksi seanjutnya.
verbal.
b. Perkenalkan
diri
dengan
nama
lengkap
sopan.
c. Tanyakan
klien dan nama panggilan
yang disukai.
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima
klien
apa
adanya.
g. Berikan
klien
perhatian
dan
kepada
perhatian
kebutuhan dasar klien
2. Klien
dapat
halusinasinya.
mengenal
1. Adakan kontak sering dan
singkat secara bertahap.
2. Observasi tingkah laku klien
terkait
dengan
halusinasinya: bicara dan
tertawa
tanpa
memandang
stimulus
ke
kiri/ke
kanan/ kedepan seolah-olah
ada teman bicara.
3. Bantu
klien
mengenal
halusinasinya
a. Tanyakan apakah ada suara
yang didengar.
b. Apa
yang
dikatakan
halusinasinya.
c. Katakan
perawat
percaya
klien mendengar suara itu ,
namun
perawat
sendiri
tidak mendengarnya.
d. Katakan bahwa klien lain
juga ada yang seperti itu.
e. Katakan bahwa perawat akan
membantu klien
4. Diskusikan dengan klien :
a. Situasi
yang
menimbulkan/tidak
menimbulkan halusinasi.
b. Waktu
dan
frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore, malam).
5. Diskusikan dengan klien apa
yang dirasakan jika terjadi
halusinasi (marah, takut,
sedih,
senang)
beri
kesempatan
klien
mengungkapkan
perasaannya.
3. Klien dapat mengontrol
halusinasinya.
1. Identifikasi bersama klien
cara
tindakan
dilakukan
yang
jika
terjadi
halusinasi ( tidur, marah,
menyibukkan diri dll).
2. Diskusikan
manfaat
cara
yang digunakan klien, jika
bermanfaat ber pujian.
3. Diskusikan cara baru untuk
memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi:
a. Katakan
“
saya
tidak mau dengar”.
b. Menemui
orang
lain.
c. Membuat
jadwal
kegiatan
sehari-
hari.
d. Meminta
keluarga/teman/pera
wat untuk menyapa
jika klien tampak
bicara sendiri.
4. Bantu
klien memilih
melatih
cara
dan
memutus
halusinasinya
secara
bertahap.
5. Beri
kesempatan
untuk
melakukan cara yang telah
dilatih.
6. Evaluasi hasilnya dan beri
pujian jika berhasil.
7. Anjurkan klien mengikuti
TAK,
orientasi,
stimulasi persepsi
realita,
4. Klien
mendapat
1. Anjurkan
klien
untuk
dukungan dari keluarga
memberitahu keluarga jika
dalam
mengalami halusinasi.
mengontrol
halusinasinya.
2. Diskusikan dengan keluarga
(pada saat berkunjung/pada
saat kunjungan rumah):
a. Gejala
halusinasi
yang dialami klien.
b. Cara
yang
dapat
dilakukan klien dan
keluarga
untuk
memutus
halusinasi.
c. Cara
merawat
anggota
keluarga
yang
halusinasi
dirumah,
diberi
kegiatan,
jangan
biarkan
makan
sendiri,
bersama,
bepergian bersama.
d. Beri
waktu
informasi
follow
up
atau kenapa perlu
mendapat bantuan :
halusinasi
tidak
terkontrol,
dan
resiko
mencederai
diri atau orang lain
5. Klien memanfaatkan obat
dengan baik.
1. Diskusikan dengan
klien dan keluarga
tentang
dosis,
frekuensi
dan
manfaat
minum
obat
2. Anjurkan
klien
meminta
sendiri
obat pada perawat
dan
merasakan
manfaatnya
3. Anjurkan
klien
bicara
dengan
dokter
tentang
manfaat dan efek
samping
minum
obat yang dirasakan
4. Diskusikan
berhenti
akibat
obat-obat
tanpa konsultasi
5. Bantu
klien
menggunakan obat
dengan prinsip
benar.
5
XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No
1
Tanggal
Sabtu,
Februari
2021
Implementasi
Evaluasi
13 1. Memposisikan
klien S :
senyaman mungkin
2. Membina
saling
-
hubungan
percaya
Klien
mengatakan
bersedia
antara
untuk
dilakukan
klien dan perawat dengan
latihan
menghardik
meggunakan komunikasi
terapeutik yang baik
O:
-
3. Melakukan latihan caracara
mengontrol
Klien
tampak
kooperatif
halusinasi, mengajarkan
-
Klien tampak nyaman
pasien
-
Klien
mengontrol
halusinasi dengan cara
melakukan
pertama:
menghardik
menghardik
halusinasi
mampu
cara
dengan
baik
A:
-
Masalah
halusinasi
pendengaran
belum
teratasi
P:
-
Intervensi
lanjutan
:
lanjutkan SP2
2
Minggu,14
Februari
2021
1. Memposisikan
klien S :
senyaman mungkin
2. Membina
saling
-
hubungan
percaya
Klien mengatakan
bersedia untuk
antara
dilakukan latihan
klien dan perawat dengan
menghardik dengan
meggunakan komunikasi
cara berbicara dengan
terapeutik yang baik
orang lain
3. Melakukan SP 1 yang
pernah
diajarkan
O:
-
kemaren
4. Melatih
pasien
Klien tampak
kooperatif
halusinasi
-
Klien tampak nyaman
cara
kedua:
-
Klien mampu
bercakap-cakap
dengan
mengontrol
dengan
melakukan berbicara
orang lain.
dengan orang lain
A:
-
Masalah halusinasi
pendengaran belum
teratasi
P:
Intervensi lanjutan : lanjutkan
SP 2
2
Senin , 15
Februari
2021
1. Memposisikan
klien S :
senyaman mungkin
2. Membina
-
hubungan
bersedia untuk
saling percaya antara
klien
dan
dengan
dilakukan latihan
perawat
menghardik dengan
meggunakan
komunikasi
Klien mengatakan
cara berbicara dengan
terapeutik
orang lain
yang baik
3. Melakukan SP 2 yang
pernah
O:
-
diajarkan
kemaren
kooperatif
pasien
-
Klien tampak nyaman
halusinasi
-
Klien mampu
4. Melatih
mengontrol
dengan
Klien tampak
cara
kedua:
melakukan berbicara
bercakap-cakap dengan
dengan orang lain
orang lain.
A:
-
Masalah halusinasi
pendengaran belum
teratasi
P:
Intervensi lanjutan : lanjutkan
SP 2
Download