PENGGUNAAN DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA KULIT KELINCI (Cavia Cobaya) PROPOSAL PROYEK USAHA MANDIRI Oleh: FRISKA SAVIRA DEWI NIM. 18253252026 PROGRAM STUDI PARAMEDIK VETERINER JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH 2020 PENGGUNAAN DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA KULIT KELINCI (Cavia Cobaya) PROPOSAL PROYEK USAHA MANDIRI Oleh: FRISKA SAVIRA DEWI NIM. 18253252026 Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Proyek Usaha Mandiri di semester V Program Studi Paramedik Veteriner Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh PENGGUNAAN DAUN SIRIH MERAH (Piper Crocatum) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA KULIT KELINCI (Cavia Cobaya) PROPOSAL PROYEK USAHA MANDIRI Oleh: FRISKA SAVIRA DEWI NIM. 18253252026 Menyetujui: Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Dosen Pembimbing Sentot Wahono, SP, M. Si NIP: 197107282003121001 Ir. Ramond Siregar, M.P NIP: 196104111988111001 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Proyek Usaha Mandiri (PUM) yang berjudul “Penggunaan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Pada Kulit Kelinci (Cavia Cobaya)”. Penyusunan proposal ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Proyek Usaha Mandiri semester V Program Studi Paramedik Veteriner Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dengan selesainya laporan ini penulis ucapkan terimakasih sebesarbesarnya kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun material, dorongan semangat, bimbingan serta untaian do’anya demi kesuksesan penulis. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Ramond Siregar, M.P selaku pembimbing, dan tak lupa semua pihak yang telah membantu baik secara moral maupun spiritual dalam menyusun pengalaman kerja praktek mahasiswa. Bapak drh. Ulfa Mochtar Lutfi, M.Si selaku ketua Program Studi Paramedik Veteriner Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dalam pembuatan laporan ini, akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Tanjung Pati, Juni 2020 Penulis FSD DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iii DAFTAR TABEL .............................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2 Tujuan .................................................................................... 2 1.3 Manfaat .................................................................................. 2 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3 2.1 Kelinci .................................................................................... 3 2.2 Daun Sirih Merah ................................................................... 4 2.3 Luka Bakar ............................................................................. 4 III. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN ............................. 7 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................ 7 3.2 Alat dan Bahan ....................................................................... 7 3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 7 3.4 Prosedur Pelaksanaan ............................................................. 7 3.5 Prosedur Teknologi ................................................................ 9 3.6 Variabel yang Diukur atau Diamati ..................................... 11 3.7 Skedul Pelaksanaan .............................................................. 11 3.8 Model Pencatatan ................................................................. 11 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 15 4.1 Hasil ..................................................................................... 16 4.2 Pembahasan .......................................................................... 16 V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 17 5.1 Kesimpulan ......................................................................... 17 5.2 Saran ..................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18 LAMPIRAN ................................................................................................ 21 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Skedul Pelaksanaan ............................................................................. 11 2. Lama Penyembuhan Luka yang tidak diberi Lumatan ....................... 11 3. Lama Penyembuhan Luka yang diberi Lumatan ................................ 12 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Kelinci ........................................................................................... 3 2. Bagan Alir Pemberian Lumatan Daun Sirih Merah ....................... 10 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Sketsa kandang kelinci ................................................................... 15 2. Kandang Kelinci............................................................................. 15 3. Luka Bakar pada kulit kelinci ........................................................ 15 4. Daun Sirih Merah ........................................................................... 16 5. Kegiatan Harian ............................................................................. 6. Dokumentasi .................................................................................. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan dibanyak bagian bumi. Kelinci berkembang biak dengan cara beranak. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup diafrika hingga ke daratan eropa. Budidaya kelinci yang ada saat ini belum berkembang, hanya ada beberapa saja itupun tujuannya bukan sebagai penghasil daging melainkan hanya sebagai hewan kesayangan (pet) dan materi percobaan (Sartika 2005). Kelinci yang digunakan sebagai hewan peliharaan ataupun hewan percobaan dapat mengalami luka bakar baik karena kelalaian pemilik maupun konsleting listrik. Luka bakar disebabkan karena kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas. Pengobatan luka bakar dilakukan dengan mengembalikan fungsi dan bentuk jaringan kulit kembali (Aryati. Y.V.P, et al.,2018). Kontaminasi pada kulit mati merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan kuman dan mempermudah infeksi. Infeksi merupakan penyebab utama komplikasi dan kematian pasien luka bakar (http://jurnal.unpad.ac.id/). Biasanya luka bakar pada kelinci jarang terjadi karena kelinci dikandangkan dan memiliki sedikit risiko mengalami luka bakar. Salah satu obat paten luka bakar yaitu luka-fix dan levertran akan tetapi obat paten ini juga memiliki kelemahan yaitu sulit ditemukan di daerah terpencil. Karena sulit ditemukan masyarakat memilih menggunakan obat herbal yang mudah di temui salah satunya adalah daun sirih merah. Salah satu tanaman yang berkhasiat obat, dikenal dan digunakan oleh masyarakat adalah daun sirih merah. Daun sirih merah adalah tumbuhan herbal yang mempunyai peranan penting dalam proses pengobatan dan penyembuhan luka bakar, dalam daun sirih merah memiliki kandungan alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid. Flavonoid telah lama diakui dapat berpengaruh sebagai anti inflamasi, antioksidan, antialergen, hepatoprotektif dan antikarsinogen, jika diberikan pada kulit kelinci dapat menghentikan pendarahan (Fithriyah, N., 2013). Berdasarkan pernyataan di atas, maka dilaksanakan proyek usaha mandiri (PUM) dengan judul “Penggunaan Daun Sirih Merah (Piper Crocatum) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Pada kulit kelinci (Cavia Cobaya)”. 1.2 Tujuan: 1. Dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama melakukan proyek usaha mandiri (PUM). 2. Menambah pengalaman dalam melakukan penyembuhan luka bakar secara tradisional dengan menggunakan daun sirih merah. 3. Mengetahui lama penyembuhan luka bakar pada kelinci (cavia cobaya) dengan menggunakan lumatan daun sirih merah (piper crocatum). 1.3 Manfaat 1. Digunakan masyarakat sebagai obat alternatif. 2. Mengurangi pengeluaran biaya dalam pengobatan. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelinci Kelinci merupakan hewan mamalia dari famili leporidae, kelinci merupakan hewan sangat populer dan digemari oleh masyarakat, budidaya kelinci ini sangatlah mudah bahkan juga pembuatan pakan pun sangat mudah, (anonim,2007). Klasifikasi kelinci secara ilmiah yaitu, Kingdom: Animalia (hewan), Phylum: Chordata (mempunyai notochord), Subphylum: Vertebrata (bertulang belakang), Class: Mamalia (memiliki kelenjer air susu), Ordo: legomorpha (memiliki 2 pasang gigi seri di rahang atas), Famili: Leporidae (rumus gigi 8 pasang diatas dan 6 pasang dibawah), Genus: Oryctolagus (marfologi yang sama), Spesies: Cuniculus forma domestica (sumber : Damron, 2003). Gambar 1. Kelinci. Sumber: https://gerava.com Kelinci betina bisa segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan (Sarwono, 1985). Sedangkan menurut Wahyudi (2003), kelinci betina harus sudah dikawinkan ketika mencapai dewasa tubuh. Kelinci yang terlambat dikawinkan akan menjadi sulit perkawinan selanjutnya dan jika terlalu cepat akan menyebabkan mortalitas anak kelinci yang tinggi dan menurunkan kesehatan induk. Dewasa tubuh kelinci betina dicapai pada umur 4 bulan dengan ukuran badan kurang lebih 3 kg. Tanda-tanda kelinci betina yang siap menerima pejantan adalah vulva bengkak dan merah serta siap untuk dikawin. Menurut Farel dan Raharjo (1944), kelinci memiliki potensi cukup baik untuk dikembangkan sebagai penghasil daging, kulit dan bulu hewan percobaan dan hewan untuk peliharaan. Keuntungan penggunaan kelinci sebagai hewan percobaan adalah memungkinkan adanya pengulangan penelitian dan mudah diatur. Sedangkan kerugian dari penggunaan kelinci ini rentan terhadap berbagai penyakit. Herman (1989) menyatakan bahwa kelinci yang dipelihara di daerah tropis mampu menghasilkan karkas sebesar 47,96% dari bobot hidup 1–2 kg. Bobot tulang karkas kelinci sekitar 15% dan 82%–85% dari karkasnya dapat dikonsumsi. 2.2 Daun sirih merah (Piper crocatum) Sirih merah secara ilmiah dikenal dengan nama piper crocatum yang termasuk dalam famili piperaceae. Nama lokal dari sirih merah yaitu sirih merah (indonesia). Sedangkan nama daerah tanaman sirih yaitu suruh, sedah (jawa), seureuh (sunda), ranub (aceh), cambai (lampung), base (bali), nahi (bima), mata (flores), gapura, donlite, gamjeng, perigi (sulawesi) (Mardiana, 2004). Klasifikasi tumbuhan daun sirih merah atau nama ilmiahnya piper crocatum adalah sebagai berikut Divisi plantae, Sub divisi Magnoliophyta, Kelas magnoliopsida, Bangsa piperalis, Suku piperaceae, Marga piper, Jenis piper crocatum (Fithriyah, N., 2013). 2.3 Luka Bakar Luka bakar adalah sejenis cedera pada daging atau kulit yang disebabkan panas, listrik, zat kimia, gesekan, radiasi. Luka bakar yang hanya mempengaruhi kulit bagian luar dikenal sebagai luka bakar superfisial atau derajat I. Bila cedera menembus beberapa lapisan dibawahnya, hal ini disebut luka bakar sebagian lapisan kulit atau derajat II. Pada luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit atau derajat III, cedera meluas ke seluruh lapisan kulit. Sedangkan luka bakar derajat IV melibatkan cedera ke jaringan yang lebih dalam seperti otot atau tulang. Perawatan yang diperlukan bergantung pada tingkat keparahan luka bakar. Luka bakar superfisial mungkin dapat ditangani dengan pereda nyeri sederhana, sementara luka bakar besar mungkin memerlukan pengobatan yang lebih lama dipusat perawatan luka bakar (https://id.wikipedia.org/wiki/Luka_bakar. 2013). 2.3.1 Luka Bakar Derajat II (Partial-thickness Burn) Luka bakar derajat dua melibatkan epidermis dan sebagian dermis. Luka bakar ini terasa nyeri, tampak merah dan mengalami eksudasi cairan. Secara klinis dapat dikategorikan sebagai luka bakar derajat dua dangkal (superficial partia-thickness) atau luka bakar derajat dua dalam (deep partialthicness). Luka bakar dua dangkal melibatkan lapisan atas dari dermis, apendises kulit seperti folikel rambut masih utuh dan ditandai dengan lepuhan yang jelas dan berair, sangat sensitive terhadap tekanan. Luka bakar ini biasanya dapat sembuh dalam 2 minggu, dengan jaringan parut yang minimal (Fithriyah, N., Syamsul. A., Eka. S. 2013). Luka bakar derajat dua melibatkan kerusakan sebagian besar lapisan dermis, kelenjer keringat dan kelenjer sebasea. Re-epitelisasi lambat, kadang hingga berbulan-bulan. Tidak terjadi lepuhan karena tebalnya lapisan jaringan yang mati. Luka tampak putih dan kering. Aliran darah terganggu, membuat luka rentan terhadap infeksi. Luka bakar ini biasanya tidak sembuh selama 3 minggu atau sering mengakibatkan hipertrofi jaringan parut dan kontraktur (Fithriyah, N.,Syamsul. A., Eka. S. 2013). 2.4 Proses Penyembuhan Luka Bakar Proses penyembuhan ini terdiri dari fase awal, intermediate dan fase lanjut. Masing – masing fase memiliki proses biologis dan peranan sel yang berbeda. Pada fase awal, terjadi hemostasis dimana pembuluh darah yang terputus pada luka akan dihentikan dengan terjadinya reaksi vasokonstriksi untuk memulihkan aliran darah serta inflamasi untuk membuang jaringan rusak dan mencegah infeksi bakteri. Pada fase intermediate, terjadi proliferasi sel mesenkim, epitelialisasi dan angiogenesis. Selain itu terjadi pula kontraksi luka dan sintesis kolagen pada fase ini. Sedangkan untuk fase akhir, terjadi pembentukan luka / remodelling (Suryadi, dkk., 2013). A. Fase Awal (Hemostasis dan Inflamasi) Pada luka yang menembus epidermis, akan merusak pembuluh darah menyebabkan pendarahan. Untuk mengatasinya terjadinya proses hemostasis. Proses ini memerlukan peranan platelet dan fibrin. Pada pembuluh darah normal, terdapat produk endotel seperti prostacyclin untuk menghambat pembentukan bekuan darah. Ketika pembuluh darah pecah, proses pembekuan dimulai dari rangsangan collagen terhadap platelet. Platelet menempel dengan platelet lainnya dimediasi oleh protein fibrinogen dan faktor von Willebrand. Agregasi platelet bersama dengan eritrosit akan menutup kapiler untuk menghentikan pendarahan (Suryadi, dkk., 2013). B. Fase Intermediate (Proliferasi) Pada fase ini terjadi penurunan jumlah sel – sel inflamasi, tanda – tanda radang berkurang, munculnya sel fibroblast yang berproliferasi, pembentukan pembuluh darah baru, epitelialisasi dan kontraksi luka. Matriks fibrin yang dipenuhi platelet dan makrofag mengeluarkan growth factor yang mengaktivasi fibroblast. Fibroblast bermigrasi ke daerah luka dan mulai berproliferasi hingga jumlahnya lebih dominan dibandingkan sel radang pada daerah tersebut. Fase ini terjadi pada hari ketiga sampai hari kelima (Suryadi, dkk., 2013). C. Fase Akhir (Remodelling) Fase remodelling jaringan parut adalah fase terlama dari proses penyembuhan Proses ini dimulai sekitar hari ke-21 hingga satu tahun. Pembentukan kolagen akan mulai menurun dan stabil. Meskipun jumlah kolagen sudah maksimal, kekuatan tahanan luka hanya 15 % dari kulit normal. Proses remodelling akan meningkatkan kekuatan tahanan luka secara drastis. Proses ini didasari pergantian dari kolagen tipe III menjadi kolagen tipe I. Peningkatan kekuatan terjadi secara signifikan pada minggu ketiga hingga minggu keenam setelah luka. Kekuatan tahanan luka maksimal akan mencapai 90% dari kekuatan kulit normal (Suryadi, dkk., 2013). III. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan waktu pelaksanaan Kegiatan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini akan dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan dan Penyakit Hewan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, yaitu pada bulan September-November 2020. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk PUM ini Scalpel, pisau cukur, timbang elektronik, penggerus, lidi kapas, jangka sorong, sarung tangan steril, koin berdiameter 2 cm, kassa steril, bengkok, gunting, spuit, kandang kelinci, tempat pakan dan minum kelinci. Bahan yang digunakan adalah aquades, lidokain, daun sirih merah, kelinci, alkohol 70%, makanan kelinci, desinfektan. 3.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam kegiatan PUM ini adalah pengamatan langsung untuk memperoleh data primer dan data sekunder diperoleh dari data literatur dan jurnal lainnya yang terkait. 3.4. Prosedur Pelaksanaan Prosedur pelaksanaan yang dilakukan dalam PUM ini adalah pemeliharaan terhadap hewan coba yaitu kelinci dengan prosedur kerja sebagai berikut: 3.4.1 Persiapan kandang Kandang kelinci memiliki ukuran 50cm x 40cm, persiapan kandang dimulai dengan sanitasi kandang yaitu membersihkan kandang dari kotoran pemeliharaan sebelumnya dan melakukan pencucian kandang. Pemberian desinfektan pada area kandang kelinci agar terhindar dari kuman dan bibit penyakit yang menyerang kelinci. kandang kelinci yang digunakan terbuat dari jaring besi atau kayu agar memudahkan udara keluar masuk. Lingkungan sekeliling kandang kelinci juga dibersihkan dari kotoran dan rumput-rumput liar yang tumbuh. 3.4.2 Pemilihan bibit kelinci PUM ini menggunakan kelinci jantan sebanyak 8 ekor dengan berat 400500 gram, dengan umur 2-3 bulan. Dijemput langsung kepada peternak kelinci yang ada disekitar Tanjung Pati dan disekitar Kota Payakumbuh, dengan syarat pergerakan aktif dan dalam kondisi sehat. 3.4.3 Pemberian pakan dan minum Pakan yang diberikan kepada kelinci perlakuan maupun kontrol adalah hijauan dan pelet yang diberikan secara edribitum. Pakan dan minum diberikan setiap hari yaitu pada pukul 07.00 WIB dan sore hari pada pukul 17.00 WIB. 3.3.4 Pemeliharaan Cara pemeliharaan kelinci yaitu memilih kandang yang sesuai dengan kelinci, diletakkan di area yang aman, pakan dan minum diberikan secara teratur, pakan berupa hijauan, dan pelet. Bersihkan kandang secara teratur. 3.4.5 Pembuatan luka bakar Pembuatan luka bakar pada punggung kelinci memiliki beberapa tahap yaitu : Kelinci jantan diadaptasi terlebih dahulu selama 1 minggu, dalam suasana laboratorium dan dibagi secara acak. Kelinci diambil dan dipasang perlak sebagai alas tubuh kelinci lalu ditentukan area pembuatan luka bakar yaitu di kulit punggung kelinci Posisi kelinci diatur untuk mempermudah pelaksanaan tindakan. Bulu kelinci dicukur melebihi diameter luka (2cm) di sekitar area kulit yang akan dibuat luka bakar. Cuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril melakukan tindakan aseptik di area kulit yang telah dicukur dengan alkohol 70%. Kulit kelinci dianestesi dengan lidokain sebanyak 0,5 cc. koin berdiameter 2 cm dipanasan pada api selama 13 menit kemudian ditempel pada kulit punggung kelinci dalam waktu 7 detik, untuk mengurangi derajat luka bakar yang lebih dalam maka setelah ditempelkan koin selama 7 detik tersebut dikompres dengan air dingin steril selama 1 menit. 3.4.6 Perawatan luka bakar Luka bakar dirawat Setelah pembuatan luka pada kulit kelinci, luka dibersihkan dengan kassa, kemudian luka diberikan lumatan daun sirih merah sebanyak 1 gr/kelinci secara topikal, lalu dibalut dengan kassa steril dan bagian pinggir luka diberikan plester. Supaya kelinci tidak terlalu merasakan sakit setelah anestesinya hilang pada saat perawatan luka bakar kita menghendling kelinci senyaman mungkin. Setiap kelompok diberi perlakuan Perawatan luka dan pemberian perlakuan dilakukan satu kali sehari, sekitar pukul 16.00 WIB. 3.4.7 Pengamatan pada luka Pengamatan dilakukan setiap hari pada saat pergantian lumatan daun sirih merah yang bersihkan dengan aquadest, setelah itu keringkan luka dengan menggunakan kain kassa steril dan tunggu hingga kering, pengamatan dilakukan dengan cara mengamati perubahan diameter pada luka yang diberi lumatan daun sirih merah dengan luka yang dibiarkan secara alamiah. 3.5 Prosedur Teknologi PUM ini menggunakan teknologi dengan memanfaatkan daun sirih merah untuk penyembuhkan luka bakar derajat II pada kulit kelinci. Daun sirih merah dicuci dan direndam dalam alkohol 70% lalu dibilas dengan aquades dan dilumatkan sampai halus, setelah itu ditempelkan pada daerah luka dan ditutup dengan kain kassa steril. Daun sirih merah di cuci bersih Rendam dengan alkohol 70% Bilas dengan aquadest steril Lumatkan sampai halus Diberikan terhadap luka z Gambar 3. Bagan alir pembuatan daun sirih merah. g 3.6 Variabel yang Diukur atau Diamati Variabel yang diukur atau diamati dalam PUM sebagai berikut: 1. Diameter luka (cm) yang diukur dengan menggunakan jangka sorong.2 2. Lama penyembuhan luka (hari). 3.7. Skedul Pelaksanaan Tabel 1. Skedul Pelaksanaan Skedul Pelaksanaan Persiapan Kandang dan perlengkapan lain Pemilihan kelinci jantan dan adaptasi Pemeliharaan dan Pengobatan luka bakar Pembersihan kandang setelah selesai pemeliharaan Mg1 Mg2 Mg3 Mg4 Mg5 Mg6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil hasil dari proyek usaha mandiri yaitu mengamati lama penyembuhan luka bakar pada kulit kelinci dengan menggunakan lumatan daun sirih merah dapat di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Lama penyembuhan (hari) pada kulit kelinci yang diberi lumatan daun sirih merah (piper crocatum) Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Diameter 1 1,92 1,89 1,86 1,86 1,85 1,84 1,83 1,82 1,77 1,74 1,68 1,67 1,59 1,56 1,49 0,81 0,78 0,61 0,32 0,12 2 1,97 1,95 1,90 1,87 1,83 1,82 1,79 1,76 1,69 1,62 1,58 1,32 1,22 0,98 0,76 0,68 0,59 0,46 0,35 0,17 3 1,98 1,93 1,89 1,88 1,86 1,83 1,82 1,80 1,72 1,63 1,46 1,36 1,15 1,11 0,95 0,46 0,28 0,11 4 1,94 1,86 1,64 1,61 1,58 1,56 1,54 1,48 1,38 1,21 0,96 0,91 0,62 0,57 0,49 0,43 0,38 0,32 0,28 0,14 Dari data di atas dapat dilihat bahwa penyembuhan luka bakar derajat II pada kulit kelinci dengan menggunakan lumatan daun sirih merah. kelinci 1 penyembuhannya selama 20 hari dengan diameter akhir 0,12, kelinci 2 penyembuhannya selama 20 hari dengan diameter akhir 0,17, kelinci penyembuhannya selama 18 hari dengan diameter akhir 0,11 dan pada kelinci 4 penyembuhannya selama 20 hari dengan diameter akhir 0,14. Table 3. Lama penyembuhan (hari) pada kulit kelinci yang tidak diberi lumatan daun sirih merah (piper crocatum) Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Diameter 1 1,94 1,92 1,89 1,82 1,78 1,72 1,68 1,62 1,56 1,49 1,45 1,32 1,28 1,15 0,97 0,88 0,78 0,59 0,39 0,26 0,17 2 1,98 1,97 1,94 1,91 1,89 1,88 1,86 1,84 1,81 1,74 1,69 1,59 1,41 1,35 1,25 0,98 0,69 0,46 0,36 0,23 0,18 3 1,97 1,92 1,87 1,84 1,78 1,75 1,67 1,62 1,58 1,48 1,39 1,32 1,29 1,18 0,95 0,87 0,79 0,68 0,49 0,38 0,24 0,16 4 1,94 1,89 1,78 1,67 1,61 1,58 1,54 1,48 1,38 1,21 0,96 0,91 0,85 0,76 0,62 0,57 0,49 0,38 0,32 0,28 0,19 Dari data di atas dapat dilihat bahwa penyembuhan luka bakar derajat II pada kulit kelinci yang tidak diberi lumatan daun sirih merah. Kelinci 1 penyembuhannya selama 21 hari dengan diameter akhir 0,17, kelinci 2 penyembuhannya selama 21 hari dengan diameter akhir 0,18, kelinci 3 penyembuhannya selama 22 hari dengan diameter akhir 0,16 dan kelinci 4 penyembuhannya selama 21 hari dengan diameter akhir 0,19. 4.2 Pembahasan Pemberian lumatan daun sirih merah terhadap luka bakar derajat II pada kulit kelinci dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Karena mengandung senyawa aktif yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Tanaman sirih merah (piper crocatum) merupakan salah satu tanaman obat yang daunnya telah lama dikenal mempunyai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit salah satunya yaitu digunakan untuk mengobati luka. Daun sirih merah mengandung senyawa aktif seperti minyak atsiri, saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid (Indri. W, 2008). Dengan adanya saponin memacu pembentukan kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Abdassah, 2009). Selain itu kandungan atsiri yang terdapat dalam sirih merah mempunyai aktifitas antibakteri yang dapat membantu mencegah terjadinya infeksi pada luka bakar dan kandungan flavonoidnya juga efektif sebagai antiinflamasi. Hal ini didukung dengan penelitian yang telah dilakukan bahwa minyak atsiri daun sirih merah memiliki KHM terhadap bakteri gram positif bacillus cereus, staphylococcus aureus dan staphylococcus epidermidis secara berurutan 1%, 0,25% dan 0,5% (soerya dewi, 2013) V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pemberian lumatan daun sirih merah terhadap penyembuhan luka bakar derajat II pada kulit kelinci dapat mempercepat proses penyembuhan luka bakar karena kandungan minyak atsiri yang dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka bakar, kandungan flavonoidnya memiliki kandungan antiinflamasi dan kandungan saponin yang memacu pembentukan kolagen yang berperan dalam penyembuhan luka bakar. pemberian lumatan daun sirih terhadap luka bakar bagian II dapat mempercepat penyembuhan luka bakar. 5.2 Saran Penelitian lebih lanjut tentang efek pemberian daun sirih merah terhadap penyembuhan luka bakar dengan pengujian dosis dan penambahan jumlah sampel. Perlu ditambahkan pemeriksaan mikroskopik pada penelitian selanjutnya untuk melihat efek pemberian daun sirih merah terhadap penyembuhan luka bakar, dan perlu dilakukan lebih lanjut mengenai daun sirih merah terhadap ekstrak, gel atau salep. DAFTAR PUSTAKA Abdassah, M., Sumiwi, S.A., Hendrayana, J. (2009). Formulasi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus Altilis (Parkins.) Fosberg) Dengan Basis Gel Sebagai Antiinflamasi. Jurnal Farmasi Indonesia,4 (4), 199-209 Anonim. 2007. Budidaya Ternak Kelinci di Perkotaan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Prima Tani Kota Yogyakarta 2007. Aryati. Y.V.P., Setiawan. I ., Ariani. N.R., Diah. D.H. 2018. Pengaruh Gel Kombinasi Semangka (Citrullus Lanatus (Thunb.)) Dan Ekstrak KulitManggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci. Vol 3. No 2. Damron, M. 2003. Klasifikasi Makhluk Hidup : Mamalia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ferel, D.J dan Y.C Raharjo. 1994 Potensi Ternak Kelinci Sebagai Penghasil Daging Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. Fithriyah, N., Syamsul. A., Eka. S. 2013. Lumatan Daun Sirih Merah (piper crotatum) Terhadaplama Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Pada Kulit Kelinci (Cavia Cobaya) DK vol.01/No.01/Maret/2013 Herman, R. 1989. Produksi kelinci(Tidak dipublikasikan). Fakultas Peternakan.Institut Pertanian Bogor, Bogor. Herman, R. 1989. Produksi kelinci(Tidak dipublikasikan). Fakultas Peternakan.Institut Pertanian Bogor, Bogor. https://m.dream.co.id/fresh/20-manfaat-daun-sirih-merah-untuk-kesehatan-tubuh190829e. html https://id.wikipedia.org. 2012. Luka bakar. Diunduh pada tanggal 5 Juli 2020. https://gerava.com/daftar-lengkap-39-kelinci-hias-a-z-beserta-gamabarnya. diunduh pada tanggal 1 Juli 2020. https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/17621. https://simakterus.com/. 2019 Koleksi Terbaru Sketsa Gambar Kandang Kelinci. Diunduh pada tanggal 5 juli 2020. http://www.teknikkita.com/2020/01/kandang-kelinci-ternak-yang-baik.html?m=1 https://docplayer.info/52384214-Efektivitas -penyembuhan-luka bakar-salepekstrak-etanol-daun-senggani-melastoma-malabathricum-l-pada-tikus-putihrattus-norvegicus-jantan-galur-wistar. html Indri, W.W., Anthoni, M.S.S.,& Setyorini, W. (2008). Sirih Merah, Balai Kajian Teknologi Pertanian Yogyakarta: Yogyakarta. Hal 1-4 Mardiana, L. (2004).Kanker pada wanita: pencegahan dan pengobatan dengan tanaman obat. Jakarta: Penebar Swadaya. Sartika T. 2005. Strategi Pemuliaan Sebagai Alternatif Peningkatan Produktivitas Kelinci Pedaging Balai Penelitian Ternak . Bogor. Sarwono. B, 1985, Beternak Kelinci Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta. Soerya Dewi. (2013). Aktifitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (piper crocatum) ruiz & pav.), Jurusan Kimia , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas SebelasMaret, Kepentingan Surakarta. 7. Suryadi, I. A., AAGN Asmarajaya., Sri Maliawan. 2013. PROSES PENYEMBUHAN DAN PENANGANAN LUKA. Bagian/SMF Ilmu Penyakit Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Wahyudi, A. 2003. Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas Ternak Kelinci di Daerah Wisata Malang. Jurnal Edukasi Vol 1 No. 1. LAMPIRAN Lampiran 1. Sketsa Kandang Kelinci Sumber : https://simakterus.com/ Lampiran 2. Kandang Kelinci Sumber :http://www.teknikkita.com Lampiran 3. Luka Bakar Pada Kulit Kelinci Sumber : http://docplayer.info/ Lampiran 4. Daun Sirih Merah Sumber :https://m.dream.co.id/ Lampiran 4. Kegiatan Harian NO TANGGAL 1 15/10/2020 WAKTU 14.00 WIB KEGIATAN Pembuatan kandang KETERANGAN Kandang selesai Pembersihan selesai Kelinci sudah datang 8 ekor 2 16/10/2020 14.00 WIB Pembersihan kandang 3 19/10/2020 15.00 WIB Mendatangan dan memasukan kelinci ke kandang 4 20/10/2020 08.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Adaptasi kelinci dengan suasana kandang 2. Mencari rumput 3. Memberi makan dan minum 5 21/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang 6 22/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang 7 23/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang 8 24/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang 9 25/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang 10 26/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang 11 27/10/2020 07.00 WIB, 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang 12 28/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Mencukur bulu kelinci 4. Melukai kelinci 5. Mengganti perlakuan dan Kelinci di adaptasi selama 14 hari kontrol 6. Mencari rumput 13 29/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 14 30/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 15 31/10/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 16 01/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 17 02/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka Data direkap 13.30 WIB sampai 17.00 WIB 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 18 03/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 19 04/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 20 05/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 21 06/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 22 07/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang Data direkap WIB 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 23 08/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 24 09/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 25 10/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 26 11/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 27 12/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 28 13/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 29 14/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 30 15/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap dan dua ekor kelinci kontrol sembuh 31 16/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol Data direkap 6. Mencari rumput 32 17/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 33 18/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap, satu ekor kelinci perlakuan mati dan satu ekor kelinci sembuh 34 19/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 35 20/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap dan satu ekor kelinci kontrol sembuh 36 21/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Mencukur bulu kelinci 4. Melukai kelinci 5. Mengganti perlakuan dan kontrol Data direkap, satu ekor kelinci kontrol dan dua ekor kelinci perlakuan sembuh 6. Mencari rumput 37 22/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 38 23/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 39 24/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 40 25/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 41 26/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol Data direkap 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 42 27/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 43 28/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 44 29/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 45 30/11/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 46 01/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka Data direkap 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 47 02/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 48 03/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap 49 04/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput Data direkap dan satu ekor kelinci perlakuan sembuh 50 05/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 51 06/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang WIB 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 52 07/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 53 08/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 54 09/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 55 10/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 56 11/12/2020 07.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 1. Memberi makan dan minum Kelinci dijual dan 17.00 WIB 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 57 12/12/2020 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan m1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput aupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 58 13/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 59 14/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 60 15/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 61 16/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 62 17/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 63 18/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Memberi makan dan minum 2. Membersihkan kandang 3. Pengamatan, pemeliharaan dan pengukuran luka 4. Menganti perban pada perlakuan maupun kontrol 5. Mengganti perlakuan dan konrol 6. Mencari rumput 64 19/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang Data direkap dan kelinci sembuh semuanya 65 20/12/2020 07.00 WIB dan 17.00 WIB 1. Mencari Rumput 2. Memberi makan dan minum 3. Membersihkan kandang Kelinci dibawa pulang Lampiran 5. Dokumentasi a. Pembuatan kandang kelinci b. Pemilihan dan Pengangkutan bibit kelinci c. Pemberian Pakan dan Minum Pada Kelinci d. Persiapan Alat dan Bahan e. Mencukur Rambur Pada Punggung Kelinci f. Anastesi Punggung Kelinci Dengan Menggunakan lidokain HLC 2% g. Membuat Luka Bakar Pada Kulit Kelinci h. Pembuatan Lumatan Daun Sirih Merah 1. Pemberian Lumatan Daun Sirih Merah Terhadap Luka Bakar Derajat II Pada Punggung Kelinci J. Mengukur Diameter Luka Pada Punggung Kelinci Menggunakan Jangka Sorong K. Luka Bakar Pada Kulit Kelinci Sembuh