Kuis “Peranan Filsafat untuk Sains” Nama Yulianti Muji Lestari Mata Kuliah Filsafat Ilmu NIM 24040120420006 Prof.Dr.Drs. Iriyanto W., Dosen Pengampu M.Hum. Tanggal Tugas 22 Februari 2021 Tanggal Pengumpulan 29 Februari 2021 1. Apa karakter filsafat? Filsafat sebagai upaya terus menerus, proses mencari kebenaran melalui sikap kritis, selalu bertanya sampai pada persoalan yang paling dasar atau hakiki. Karakter dari filsafat meliputi cara berfikir esensial, komprehensif, dan normatif. implikasi yang diharapkan adalah agar mampu berfikir esensial dan kritis agar semakin memahami makna dari segala sesuatu termasuk makna kehidupan. Selain itu, implikasi yang diperoleh adalah mampu berfikir komprehensif dan holistic, memiliki pandangan yang menyeluruh dalam menghadapi segala persoalan. Belajar filsafat juga diharapkan dapat menghasilkan cara berfikir yang normatif dan penuh pertimbangan terhadap nilai-nilai dalam menghadapi suatu persoalan. 2. Apa karakter ilmu? Karakter dari ilmu (Science) meliputi pendekatan eksperimental, sepesifik, dan factual/empiris. 3. Bagaimana hubungan filsafat, ilmu, dan pengetahuan? Hubungan filsafat dengan ilmu terletak pada cara kerjanya masing-masing. Filsafat diperlukan ketika ilmu menghadapi persoalan-persoalan mendasar dalam praktiknya di masyarakat. Ilmu akan membawa filsafat ke arah fungsinya secara praktis. 4. Apa ciri berfikir esensial? a. Ciri Esensial Ciri berfikir esensial adalah melakukan pendekatan masalah dengan selalu berorientasi pada akar masalah. Cara berfikir atau pendekatan masalah yang dilakukan dengan usaha melintasi batas-batas empiris permasalahan dan berusaha memasuki area substansi permasalahan. Dalam cara berfikir esensial, akal mencoba mengabaikan hal-hal yang tidak penting dalam masalah (aksidensi) dan berusaha menangkap hal-hal yang penting (substansi). Substansi atau hal-hal yang penting meliputi prinsip dasar, fundamental, pokok, dan objektif. b. Proses berfikir esensial Dalam prosesnya, berfikir esensial dilakukan dengan menjernihkan akal atau pikiran terlebih dahulu dari emosi dan perasaan yang sering mengganggu jalan pikiran sebelum memasuki permasalahan. Sehingga akal atau pikiran akan memastikan pikiran dalam keadaan jernih, focus, serta objektif. Ketika akal sudah memasuki permasalahan, maka akan berusaha menembus kompleksitas isi dari permasalahannya. akal akan berusaha mengabaikan hal-hal yang tidak penting (aksidensi) dan terus berusaha memasuki area substansi untuk menemukan akar dari permasalahannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses berfikir esensial akan selalu terarah pada substansi permasalahannya dan bukan pada hal-hal yang sifatnya aksidensi atau tidak penting. c. Manfaat berfikir esensial Membangun mentalitas yang memiliki sikap, arif, sportif, dan bijaksana Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan objektif Membangun mentalitas yang teguh pendirian dan tidak tergoyahkan oleh kompleksitas permasalahan hidup. Dapat membedakan mana hal-hal yang bersifat aksidensi dan yang menjadi substansi permasalahan Pandai menentukan skala prioritas dalam perencanaan hidup 5. Apa ciri berfikir normatif? a. Ciri normative Ciri berfikir normatif yang pertama adalah pendekatan masalah dilakukan tidak terbatas pada pemahaman permasalahannya saja, melainkan sampai pada wilayah persoalan nilai, etika, moral, dan agama. Cara berfikir normatif selalu berorientasi pada apa yang seharusnya dari fakta permasalahan yang ada. Pendekatan masalah dilakukan dengan petimbangan nilai dan tidak terbatas pada rasio saja. b. Proses berfikir normatif Menangkap fakta permasalahan, kemudian memahami aspek atau dasar-dasar rasional dalam permasalahan sehingga didapatkan pemahaman dan kebenaran objektif dari suatu permasalahan. Hasil pemahaman objektif ditarik ke dalam konteks system nilai yang berlaku dimana permasalahan dapat dipecahkan. Mengadaptasikan cara-cara berfikir rasional objektif terhadap system nilai yang berlaku dimana kebenaran akan diterapkan. proses berfikir normatif selalu berorientasi pada apa yang seharusnya dari fakta yang ada. c. Manfaat berfikir normatif Membangun sikap mental adaptif terhadap cara-cara berfikir dengan system nilai yang ada di lingkungan Menumbuhkembangkan kepekaan sosial bagi professional Memberi penguatan akseptibilitas (daya terimanya) penguasaan ilmu/keterampilan/profesi oleh masyarakat Menghindari keterasingan hasil pengembangna IPTEK dari masyarakat 6. Apa ciri berfikir komprehensif? a. Ciri cara berfikir komprehensif Cara berfikir komprehensif akan selalu melihat permasalahan dari berbagai sudut atau segi penyebab timbulnya masalah. b. Proses berfikir komprehensif Mendapatkan fakta dari permasalahannya, kemudian memahaminya dari berbagai sisi atau konteks untuk mendapatkan gambaran permasalahannya/profil permasalahan agar didapatkan pemahaman permasalahan secara utuh, tidak parsial/fragmentaris, dan tidak menyisakan masalah. Setelah mendapatkan gambaran permasalahannya, kemudia dilakukan pemilihan dan penentuan secara tepat metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalahnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam proses berfikir komprehensif dilakukan pendekatan interdisiplin keilmuan c. Manfaat cara berfikir komprehensif Manfaat dari berfikir komprehensif adalah dapat membangun sikap mental yang adil dalam mengambil keputusan serta berwawasan luas dalam menyikapi permasalahan hidup sehingga dapat bertindak proporsial. 7. Apa ciri pendekatan eksperimental? a. Ciri pendekatan eksperimental Ciri dari cara berfikir eksperimental adalah selalu menggunakan uji coba, laboratoris, observasi, dan praktik lapangan. b. Proses pendekatan eksperimental Proses pendekatan eksperimental dilakukan dengan melakukan tes dan uji percobaan kuantitatif pada setiap asumsi permasalahan agar diperoleh pembuktian kebenarannya. Langkah uji percobaan dilakukan secara berulang untuk verifikasi dan validasi kebenaran. hasil dari verifikasi dan validasi kemudian dijadikan dasar kebenaran atau validitas hasil uji coba. c. Manfaat pendekatan eksperimental Manfaat dari pendekatan eksperimental adalah dapat membangun sikap mental yang memiliki cara berfikir dan bekerja yang teliti, cermat, dan terukur. Namun, pendekatan eksperimental memiliki keterbatasan yaitu kebenaran hanya dapat dijangkau sampai pada permukaan arti yang bersifat kuantitatif/empiris. kebenaran yang ditangkap belum mencapai pada tingkat terdalam yang substansial yang justru menjadi basis pengembangan hasil cara kerja dengan pendekatan eksperimental. Hal ini dapat dibantu dengan pendekatan esensial dari filsafat. 8. Apa ciri cara kerja spesifik? a. Ciri cara kerja spesifik b. Proses cara kerja spesifik c. Manfaat cara kerja spesifik Manfaat dari cara kerja spesifik dapat melatih bekerja secara focus, spesifik, intens, professional, dan menjadi orang yang ahli dibidangnya. Namun, terdapat keterbatasan dalam cara kerja spesifik yaitu belum dapat menjawab keseluruhan dimensi persoalan. Persoalan baru dikenali dan ditangkap satu sisi dari kompleksitas permasalahan hidup. Cara kerja spesifik dapat dibantu dengan pendekatan komprehensif dari filsafat. 9. Apa ciri cara kerja empiris/faktual? a. Ciri cara kerja empiris/factual b. Proses cara kerja empiris/faktual c. Manfaat cara kerja empiris/factual Manfaat dari cara kerja empiris atau factual adalah dapat membangun sikap mental realistic dalam menyikapi persoalan hidup. Memiliki langkah kerja yang pasti, memiliki dasar bukan hanya spekulasi. Validitas kebenarannya teruji secara factual. Terdapat keterbatasan dalam cara kerja empiris atau factual yaitu aspek kualitatif yang berupa permasalahan nilai yang juatru menjadi sumber orientasi pengembangan dan penerapan kebenaran ilmu, menjadi terabaikan. Hal tersebut terjadi karena langkah mengkonstruksi suatu kebenaran hanya dilakukan secara kuantitatif. Perlu adanya bantuan dengan pendekatan normatif dari filsafat. 10. Apa ciri cara kerja perseptif? a. Ciri cara kerja empiris/factual b. Proses cara kerja empiris/faktual c. Manfaat cara kerja empiris/factual 11. Apa ciri cara kerja fragmentaris? a. Ciri cara kerja empiris/factual b. Proses cara kerja empiris/faktual c. Manfaat cara kerja empiris/factual 12. Apa ciri cara kerja aktual? a. Ciri cara kerja empiris/factual b. Proses cara kerja empiris/factual c. Manfaat cara kerja empiris/factual