Nama : Syifaa Restiwara Syahwalani NIM : 2004956 Kelas : DKV – C Integrasi Nasional Kata ‘Integrasi’ berasal dari Bahasa Inggris yang artinya keseluruhan atau kesempurnaan. Sementara Nasional memiliki arti yang bersifat kebangsaan, berkaitan dengan bangsa sendiri, dan meliputi suatu bangsa, contohnya; Tarian nasional, Bahasa nasional, dan sebagainya (Rifai, n.d.). Setidaknya, menurut Safroedin Bahar (1996), Integrasi Nasional merupakan upaya untuk menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. Jenis- jenis Integrasi Nasional 1. Integrase Politik, yang menyangkut masalah territorial, antar daerah, antar suku, umat bragama, dan golongan masyarakat Indonesia 2. Integrasi Ekonomi, yang memiliki sifat saling ketergantungan antar daerah dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat dan menghapus hambatan antar daerah 3. Integrasi Sosial-Budaya, yaitu proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam suatu masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Syarat-Syarat Integrasi 1. Masyarakat merasa bahwa mereka semua berhasil mengisi kebutuhan stau dengan yang lainnya. 2. Lahirnya kesepakatan Bersama tentang norma dan nilai social untuk dijadikan pedoman 3. Norma dan nilai social tersebut dijadikan aturan baku untuk melangsungkan proses integrase Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya Integrasi Nasional di antarnya; adanya rasa senasib dan seperjuangan sebagai negara jajahan, adanya ideologi nasional, munculnya keinginan dari masyarakat untuk bersatu, dan adanya ancaman dari luar. (Astawa, 2017) Selain faktor pendorong, terdapat juga factor penghambat Integrasi Nasional, yakni ; kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, kurangnya toleransi antar sesame golongan, kurangnya self-awareness di dalam masing-masing diri rakyat Indonesia, serta adanya sikap ketidakpuasan terhadap pembangunan nasional sehingga menimbulkan kecemburuan sosial. Urgensi Integrasi Nasional Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman masyarakat yang sangat tinggi. Untuk itu, diperlukan adanya proses pembauran, penyatuan, antar sesame warga negara untuk menciptakan rasa persatuan, rasa saling memiliki terhadap bangsa dan negara, sebagaiman semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional a. Integrasi bangsa, contohnya ketika Indonesia berhasil menyelesaikan kasus GAM b. Integrasi wilayah, yaitu melalui Deklarasi Djuanda tentang lebar laut territorial Indonesia seluas 12 mil. c. Integrasi nilai. Dengan keberadaan kurikulum 1975, nulai diberikannya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila. d. Secara horizontal, tantangan Integrasi Nasional yang ada adalah perbedaan ras, suku, agama, dan golongan. Sementara secara vertical, tantangan yang ada adalah perbedaan kaum elite dan massa. Daftar Pustaka Astawa, P. A. (2017). Integrasi Nasional. Pendidikan, 1–25. Rifai, A. (n.d.). Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM Ahmad Rifai. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM, 1963, 19–26. Hasil Cek Plagiarisme