26/03/2020 Relativitas Galilean-Newtonian • Relativitas Galilean-Newtonian = teori klasik • TRK Einstein = teori modern Konsep Fisika Modern Histori RENA WIDITA • Cahaya adalah gelombang • Gelombang butuh medium untuk menjalar • Medium = “ether.” (Greek aither = upper air) • Persamaan Maxwell mengasumsikan bahwa cahaya memenuhi transformasi Newtonian-Galilean. 1 2 Michelson-Morley Experiment Eksperimen Michelson-Morley • Mengukur perubahan laju cahaya - Albert A. Michelson (1852 – 1931, Nobel ) dan Edward W. Morley (1838 – 1923). • Menggunakan interferometer yang diciptakan Michelson. • Mendeteksi adanya ether • Hasil (-) bertolak belakang dengan hipotesa ether • A.A. Michelson and E.W. Morley, American Journal of Science, 134 – 333, 1887) 3 4 Postulat Einstein Beberapa masalah yang timbul: 1. Michelson-Morley menunjukkan bawah transformasi Galilean tidak sesuai dengan persamaan Maxwell. 2. Persamaan Maxwell tidak salah. 3. Transformasi Galilean transformation tidak sesuai dengan hukum mekanika. 4. Einstein memberikan solusi. 5 6 1 26/03/2020 Kerangka Acuan Inersia PRINSIP RELATIVITAS EINSTEIN 1. ‘Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap lainnya’ Kerangka yang • Tidak ada percepatan jika tidak ada gaya luar • Tidak dipercepat • Hukum Newton berlaku pada semua kerangka inersia Tidak ada kerangka acuan yang universal. 2. ‘Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari keadaan gerak pengamat tsb’. 7 8 DILATASI WAKTU a) Cahaya dikirimkan pengamat O’ yang diam di dalam kereta ke kaca b) Kaca dan pengamat O’ bergerak dengan laju v relatif terhadap pengamat O yang diam di luar kereta. O mengukur lintasan yang dilalui cahaya > 2d. Waktu yg diperlukan cahaya bergerak dari O’- cermin-O’: ∆t o = 2d c Untuk pengamat O, saat cahaya mencapai cermin, cermin telah bergerak ke kanan sejauh v∆t/2, dimana ∆t adalah waktu yang diperlukan cahaya bergerak dari O’ dan kembali ke O’. 2 2 c ∆t v ∆t 2 = +d 2 2 → ∆t = 2d c2 − v2 = 2d c 1− ∆t = v2 c2 ∆to 1− v2 c2 = γ∆t o 9 10 • Karena P2 mencapai bintang 2 dalam waktu ∆t0, ia menyimpulkan jarak antar bintang: ∆t L = v∆t o = v RELATIVITAS PANJANG (KONTRAKSI PANJANG) γ • Kontraksi panjang merupakan konsekuensi dari dilatasi waktu • Jarak antar 2 bintang tergantung dari kerangka acuan Sedangkan panjang sebenarnya adalah L0 = v∆t, maka: • Ada 2 pengamat : P1 di bumi & P2 di pesawat L= • P1 mengukur jarak 2 bintang L0 waktu yg dibutuhkan pesawat untuk menyelesaikan perjalanan ∆t = L0/v γ = Lo 1 − v2 c2 ‘Jika sebuah benda mempunyai panjang sebenarnya Lo saat diukur oleh pengamat yang diam terhadap benda, maka jika ia bergerak dengan kecepatan v sejajar dengan panjangnya, maka panjang tersebut akan terukur lebih pendek’. • P2 mengukur waktu tempuh sebenarnya ∆t0 = ∆t/γ 11 Lo 12 2 26/03/2020 Seorang astronot menempuh perjalanan ke bintang yang jaraknya 8 thn cahaya dari bumi. Ia mengukur waktu untuk 1 kali perjalanan 6 thn. Jika pesawat bergerak dengan laju konstan 0.8c, berapakah waktu yang diukur astronot tersebut? Sebuah pesawat diukur panjang 120 m dan diameter 20 m saat diam relatif terhadap seorang pengamat. Jika pesawat ini kemudian terbang terhadap pengamat dengan kecepatan 0,99 c, berapakah panjang dan diameter yang diukur pengamat tersebut? L = Lo 1 − v2 c2 = 120m 1 − (0.99c )2 c2 Astronot melihat bintang mendekatinya, sehingga jarak sebenarnya akan menyusut menjadi: = 17m 8 γ Diameter tetap (diameter adalah dimensi yang tegak lurus dengan gerak, sedangkan kontraksi panjang terjadi hanya sepanjang arah gerak). = 8 1− dan waktu tempuh diukur dengan jamnya adalah: ∆t = 13 v2 ( 0. 8c )2 = 8 1− = 5 thn chy c2 c2 d v = 5 = 6thn 0. 8c 14 PERSAMAAN TRANSFORMASI LORENTZ Pengamat di S (diam) melaporkan kejadian dalam koordinat (x,y,z,t) Pengamat di S’ (bergerak dengan laju v) melaporkan kejadian dalam koordinat (x’,y’,z’,t’) • Transformasi Galileo tidak berlaku jika v mendekati c. • Persamaan yg berlaku untuk semua harga v (0≤v<c) adalah pers. Tranf. Lorentz: x’ = γ(x – vt) ; y’ = y ; z’ = z ; t’ = γ(t – v.x/c2) • Transformasi koordinat S’ menjadi koordinat S: x = γ(x’ + vt) ; y = y’ ; z = z’ ; t = γ(t’ + v.x’/c2) • Untuk v << c (v/c << 1 sehingga γ 1), persamaan ini menjadi persamaan Galileo x’ = (x – vt) ; y’ = y ; z’ = z ; t’ = t 15 16 Jika obyek mempunyai kecepatan dalam komponen y dan z, maka komponen2 ini diukur oleh pengamat S’: PERSAMAAN TRANSFORMASI KECEPATAN LORENTZ • Jika 2 pengamat yang saling bergerak relatif mengamati gerak suatu benda yg kecepatannya mendekati c, anggap benda mempunyai komponen kecepatan ux’ terhadap kerangka S’: ′ ′ ′ = = − → = − → = ( ′ = = 17 − = ( ( ( − ′ = ) − − 1− ′ = ) = 1− ′ ′ − ) ′ = ) ) ( ′ = ′ = = (1 − dan 1− ′ = ( − ′ = ) ′ ′ ) (1 − = 1− ) Transformasi dari kerangka S’ adalah: − = − ′ + ′ 1+ 18 3 26/03/2020 Dua orang David dan Emily melakukan balap motor pada kecepatan relativitas sepanjang jalur yang saling tegak lurus spt pd gbr. Seberapa cepat Emily dilihat oleh David dari balik pundaknya? Polisi (pengamat) berada di kerangka S, ia melihat: David ux = 0,75c dan uy = 0 Emily ux = 0 dan uy = -0,99c Untuk menghitung laju Emily dilihat oleh David, ambil S’ yang bergerak bersama dengan David dan hitung ux’ dan uy’ untuk Emily. u x '= uy '= u x −v 0 − 0. 75c = = −0. 75c ( 0 )( 0. 75c ) u xv 1− c2 c2 1− uy γ 1 − u '= 19 u xv c2 = (u x ')2 + (u y ')2 ( 0. 75c )2 1− (− 0. 9c ) 2 c ( 0 )( 1− = 0. 75c ) = −0. 6c c2 (− 0. 75c )2 + (− 0. 6c )2 = 0. 96c 20 RELATIVITAS ENERGI RELATIVITAS MOMENTUM LINIER DAN BENTUK RELATIVITAS HUKUM NEWTON Usaha yang dilakukan gaya ini: = ⃗= = • Agar sesuai dengan postulat Einstein: • momentum linier sistem terisolasi harus kekal untuk semua tumbukan • harga relativitas momentum linier harus mendekati harga klasik mu (dengan Persamaan relativitas: u mendekati nol) ⃗= 1− ⃗ ⃗= • Klasik: jika 2 partikel bertumbukan, momentum total pada sistem terisolasi dari kedua partikel ini konstan. = = 1− $ # 1− = / = = ! / 1− " # / 1− = = 1− − Konstanta mc2 tidak bergantung pada kecepatan partikel energi diam ER E R = mc Kembali ke persamaan klasik dengan u << c 21 2 γmc2 yang bergantung pada laju partikel energi total E penjumlahan energi kinetik dengan energi diam Hubungan ini menunjukkan bahwa massa merupakan bentuk energi. 22 E = K + mc E = mc = γmc u 1− c 2 2 2 pesawat A dan B bergerak dengan arah berlawanan spt pd gbr. Seorang pengamat di bumi mengukur laju A 0.75c dan laju B 0.85c. Tentukan kecepatan B oleh pengamat di dalam pesawat A. 2 2 2 Pada laju rendah, u/c << 1, dengan ekspansi binomial: (1− β 2 ) 1/2 ≈ 1+ 1 β 2 + ... untuk − 2 γ= 1 1− u2 c2 u2 = 1 − 2 c −1/ 2 β << 1 1u2 ≈ 1+ 2c2 1u2 2 1 − 1 mc = mu 2 K ≈ 1 + 2 2 2 c → ekspresi klasik Dalam banyak situasi, lebih banyak digunakan ekspresi hubungan energi total E dengan momentum linier relativistik p: E 2 = p c + (mc ) 2 2 2 2 Pada keadaan diam maka p = 0 E = mc2 23 24 4 26/03/2020 Pengamat di bumi membuat pengukuran untuk kedua pesawat tersebut. Anggap pengamat berada di S. Karena kecepatan B adalah yang ingin diukur, kita sebut lajunya adalah ux = -0.85c. Kecepatan A adalah kecepatan pengamat tersebut terhadap kerangka S’ ( v = 0.75c). Maka kecepatan B relatif terhadap A adalah: Sebuah elektron bermassa 9,11x10-31 kg bergerak dengan laju 0,75c. Tentukan momentum relativitasnya dan bandingkan harga ini dengan momentum yang dihitung dengan cara klasik. p = me u 1− ( 9. 11x 10 v 2 c 2 = −31 kg )( 8 3 x 10 m /s ) 0. 75 )( 2 ( 0. 75c ) 1− c = 3. 10 x 10 −22 kgm /s 2 pklasik = meu = 2. 05 x 10 −22 kgm /s Harga relativitas 50% lebih besar dibandingkan harga klasik. ux '= u x −v − 0. 85c − 0. 75c = = −0. 977c u xv ( −0. 85c )( 0. 75c ) 1− c2 c2 1− 25 26 Sebuah elektron di dalam tabung TV bergerak dengan kecepatan 0.25c. Tentukan energi total dan energi kinetik elektron dalam eV (energi diam elektron 0.511MeV). a. Tentukan energi diam sebuah proton dalam eV jika diketahui massa proton 1,67x10-27 kg. b. Jika energi total sebuah proton 3 kali energi diamnya, berapakah laju proton? c. Tentukan energi kinetik proton dalam eV d. Berapakah momentum proton? m c = 0.511MeV = 0.528MeV u 1−( 0.25c ) 1− c c K = E − m c = 0. 528MeV − 0. 511MeV = 0.017MeV E 2 e = 2 2 2 2 2 e 27 28 a. 1eV = 938MeV E R = m p c 2 = (1.67 x10 − 27 kg )(3 x108 m / s )2 = 1.5 x10 −10 J 1.6 x10 −19 J 2 b. E = 3m p c 2 = mp c 1− → 1 3= c2 1− u2 c2 2 1 u 8 = → = c2 9 c2 9 8 u= c = 2.83 x10 8 m / s 3 1− u 2 u2 c. K = E − mp c 2 = 3m pc 2 − mp c 2 = 2m p c 2 = 1880MeV d. 2 2 E 2 = p 2c 2 + m pc 2 = 3 m p c 2 ( ( p 2c 2 = 9 m p c 2 p= 8 mpc 2 c ) ( ) )2 − (mpc 2 )2 = 8(mpc 2 )2 = 2650MeV / c Satuan momentum dalam MeV/c merupakan satuan yang umum digunakan dalam fisika partikel. 29 5