Cara Kerja Pembiakan dan Uji Hambat Jamur Malassezia Furfur Isolasi jamur Beberapa bagian kulit yang akan dikerok dengan terlebih dahulu dihapus beberapa kali dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70%. Bagian kulit yang dikerok, sebaiknya bagian pinggir lesi yang aktif dan tertutup sisik kemudian perlahan-lahan bagian tersebut dikerok dengan menggunakan pisau tumpul/skalpel atau objek gelas, kerokan kulit ditampung dengan menggunakan cawan petri steril dan siap dipakai untuk pemeriksaan. Isolasi awal jamur Malassezia furfur yakni skuama digores pada medium agar Sabaroud dekstrosa pada tabung atau cawan petri dan diinkubasi pada suhu 370C. Dilakukan pengamatan pertumbuhan koloni jamur setiap hari sampai hari ke-7. Hasil positif jika terbentuk koloni berwarna krem mengkilat Peremajaan Dari sekian koloni yang tumbuh, dipilih satu koloni terbesar atau yang tampilan makroskopisnya dianggap mewakili koloni terbanyak dan digunakan sebagai bahan isolasi jamur yang akan diidentifikasi. Pemeriksaan Mikroskopis Malassezia furfur Identifikasi spesies Malassezia furfur dengan gambaran morfologi yakni dilakukan pengamatan morfologi makroskopis koloni Malassezia furfur yang tumbuh pada agar Sabaroud dekstrosa. Pemeriksaan makroskopis dilakukan dengan pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10%. Diteteskan larutan KOH 10% pada kaca benda, dipanaskan ose ke lampu spiritus, ujung ose dibasahi dengan larutan KOH 10% kemudian, diambil spesimen menggunakan ose, specimen diletakkan pada tetesan larutan KOH 10% kemudian ditutup dengan kaca penutup, dilewatkan sediaan tersebut beberapa kali diatas nyala api, periksa dibawah mikroskop. Uji Daya Hambat Sari Cuka Nanas Terhadap Jamur Malassezia Furfur: 1. Siapkan biakan murni jamurMalassezia furfur 2. Buat supensi jamur dengan cara inokulasi biakan pada NaCl 0,9%, 3. Pembuatan susupensi dilakukan dengan cara mengambil satu mata ose biakan murni Malazzsia furfur dari stok kultur murni dan dimasukan dalam tabung reaksi yang berisi NaCl 0,9 % sebanyak 3 ml kemudian dikocok hingga homogen. 4. Dimasukan 0,1 ml suspensi jamur pada medium Sabouraud Dextrose Agar (SDA) kemudian diratakan dengan drigle sky 5. Diambil kertas cakram yang telah direndam di dalam sari cuka nanas dengan berbagai konsentrasi dan diletakan diatas media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) yang telah diinokulasi jamur Malassezia furfur 6. Bungkus cawan petri dengan menggunakan kertas, kemudian Di inkubasi pada suhu ruang 28oC selama 3 x 24 jam. 7. Diamati ada atau tidaknya zona hambatan (wilayah jernih) yang terbentuk di sekitar kertas cakram