PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS SINDANGRATU Jl. Raya Bungbulang Km 70 Pakenjeng Garut-44164 Email : [email protected] KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGRATU Nomor: 800/A/SK / /PKM /2021 TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGRATU, Menimbang : a. bahwa pasien memp;unyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman; b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayananan dan keselamatan pasien di UPT Puskesmas Sindangratu perlu disusun kebijakan mutu dan keselamatan pasien. Mengingat 1. Permenkes No 1691/MENKES/PER/Vlll/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. : MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : KEDUA : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGRATU TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI UPT PUSKESMAS SINDANGRATU Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Sindangratu sebagaimana tercantun Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini; Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di Kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Garut Pada tanggal : Kepala UPT Puskesmas Sindangratu A NURJAMAN DININGRUM Lampiran Nomor /2021 Tanggal : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sindangratu : 800 / A / SK / /PKM : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS SINDANGRATU 1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mualai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi; 2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas; 3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Sindangratu dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.; 4. Perencanaan mutu berisi paling tidak : a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah; b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien; c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan; d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien; e. Indikator merupakan indikator manajerial, indicator kinerja UKM dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses dan outcome; f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang system untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien; g. Penetapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM; h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera; i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya peningkatan mutu pelayanan obat; j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien; 5. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini : a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas, dan perencanaan puskesmas. b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf; c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan; d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat; e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko; f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas; g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik; h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan terkait; i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system pelayanan. 6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan. 7. Wakil Manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan. 8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf., serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapatkan perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah : a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien. b. Pelayanan rawat jalan c. Pelayanan Farmasi d. Pelayanan Gawat Darurat e. Poned f. Laboratorium Ditetapkan di : Garut Pada tanggal : Kepala UPT Puskesmas Sindangratu A NURJAMAN DININGRUM