Uploaded by User93778

3.1.1.4 SK KEBIJAKAN MUTU

advertisement
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SINDANGRATU
Jl. Raya Bungbulang Km 70 Pakenjeng Garut-44164
Email : [email protected]
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGRATU
Nomor: 800/A/SK /
/PKM /2021
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGRATU,
Menimbang :
a. bahwa pasien memp;unyai hak untuk memperoleh
pelayanan yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayananan
dan keselamatan pasien di UPT Puskesmas Sindangratu
perlu disusun kebijakan mutu dan keselamatan pasien.
Mengingat
1. Permenkes No 1691/MENKES/PER/Vlll/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan
Minimal
Bidang
Kesehatan
di
Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
:
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
KESATU
:
KEDUA
:
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS SINDANGRATU
TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
DI UPT PUSKESMAS SINDANGRATU
Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas
Sindangratu sebagaimana tercantun Lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di Kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Garut
Pada tanggal
:
Kepala UPT Puskesmas
Sindangratu
A NURJAMAN DININGRUM
Lampiran
Nomor
/2021
Tanggal
: Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Sindangratu
: 800 / A / SK /
/PKM
:
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS SINDANGRATU
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mualai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi;
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
puskesmas;
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Sindangratu
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil
Manajemen Mutu.;
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/
keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan
kecenderungan terjadinya masalah;
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien;
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit
pelayanan;
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis
dan ditindaklanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien;
e. Indikator merupakan indikator manajerial, indicator kinerja UKM dan
indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses dan outcome;
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang system untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
g. Penetapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM;
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan
potensial cedera;
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya peningkatan mutu
pelayanan obat;
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
5. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan perancangan sistem/proses
pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini :
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas, dan
perencanaan puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf;
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan;
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat;
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko;
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas;
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik;
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan terkait;
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system
pelayanan.
6. Seluruh
kegiatan
mutu
dan
keselamatan
pasien
harus
didokumentasikan.
7. Wakil Manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf.,
serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapatkan perhatian
dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah :
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Poned
f. Laboratorium
Ditetapkan di : Garut
Pada tanggal :
Kepala UPT Puskesmas
Sindangratu
A NURJAMAN DININGRUM
Download