Uploaded by User93065

ASKEP KEBUTUHAN OKSIGENASI FIK

advertisement
Nama : Rahma danil Putra
KASUS PEMICU OKSIGENASI
Tn K usia 63 tahun masuk rumah sakit dengan diagnosa Dispneu PPOK. Klien mengatakan
sesak nafas,batuk berdahak dan sakit pada perut bagian atas seperti tertarik saat batuk skala
nyeri 6. Klien sebelumnya pernah mengalami hal yang sama tapi tidak sampai di rawat di
rumah sakit. Klien mengatakan keluarga ada riwayat penyakit Hipertensi. Klien mengatakan
tidak napsu makan dan hasil pemeriksaan fisik keadaam umum klien tampak pucat, kesadaran
composmentis tekanan darah 120/80 mmHg,Nadi 80x/menit,RR 28x/menit,Suhu 36˚C, ada
suara tambahan,wheezing(+),adanya nyeri tekan di perut bila bersamaan dengan batuk hasil
pemeriksaan penunjang Glukosa 180, SGOT 36 u/l SGPT 37 u/l, Ureum 98,6 mg%, kreatinin
1,80 mg%,WBC 18 x 103/ul,HGB 11g/dl. Klien terpasang infus RL 20 tpm dan pemberian
terapi O2 3-4 liter/menit.
Pengkajian
A. Identitas
1.Tanggal Pengkajian
: 9 September 2020 Pukul : 09.30 WIB
2.Identitas Klien
Nama
: Tn.K
Umur
: 63 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Jl.Dukuh RT 3 RW 5, Tulakan, Sine, Ngawi
3.Identitas Penanggung jawab
Nama
: Ny.S
Umur
: 28 Tahun
Pendidikan
: SLTA
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Dukuh RT 3 RW 5, Tulakan, Sine, Ngawi
Hubungan dengan klien
: Anak
B. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak, dan sakit pada perut bagian
atas seperti tertarik saat batuk skala nyeri 6
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak perut sakit dirasakan beberapa
hari yang lalu. Klien adalah pasien pindahan dari ruang melati dan ICU.
c. Riwayat penyakit terdahulu
Klien mengatakan pernah mengalami hal yang sama tapi tidak sampai dirawat
di rumah sakit.
d. Riwayat penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya ada riwayat hipertensi
e. Pola Nutriasi dan Metabolisme
Klien mengatakan tidak napsu makan, makanan rumah sakit hanya habis ½
porsi dan minum satu gelas air putih hangat serta 1 gelas susu.
f. Pola Eliminasi
Klie mengatakan BAK 4x sehari, lancar berwarna Kuning jernih, BAB 1x
Sehari dengan konsistensi padat berwarna kuning kecoklatan
g. Pola Istirahat dan tidur
Klien mengatakan istirahat tidur ±5-8 jam/hari, dengan posisi tidur miring dan
sering terbangun bila merasakan sesak napas dan nyeri perut.
h. Pola Aktivitas dan Latihan
Klien mengatakan dapat beraktivitas tapi dengan bantuan anaknya
i. Pola Hubungan dan Peran
Klien mengatakan saat sakitpun klien masih mempunyai hubungan yang baik
dengan keluarga dan tetangga-tetangga.
j. Pola sensori dan kognitif
Kesadaran klien composmentis, dapat berbicara normal, interaksi sesuai,
pendengaran tidak terganggu,penglihatan normal, klien melakukan mmasase
pada bagian yang nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
: Klien tampak pucat
b. TTV
: TD 130/80 mmHg
Nadi 80x/menit
RR 28x/menit
Suhu 36˚ C
GCS 14
c. Kepala
: Rambut beruban, pendek, lurus, tidak ada lesi
d. Wajah
: keriput dan pucat
e. Mata
: konjungtiva Anemis, sklera anikterik,
f. Hidung
:Tidak ada polip, lurus, bersih
g. Mulut
: Mukosa kering, simetris, tidak sumbing, bersih
h. Telinga
: Tidak ada serumen, simtris
i. Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjer tiroid
j. Dada

Paru-paru
Inpeksi
: Pengembangan dada kanan dan kiri
Palpasi
: fremitus Simetris
Perkusi
: Sonor-sonor
Auskultasi


: ada suara tambahan, Wheezing (+)
Jantung
Inspeksi
: Simetris, ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: iktus cordis tidak teraba
Perkusi
: batas jantung tidak melebar
Auskultasi
: Tidak ada bising
Abdomen
Inspeksi
: Perut lebih rendah daripada dada
Auskultasi
: suara peristaltik usus 7x/ Menit
Palpasi
: terdapat nyeri tekan di perut bila bersamaan dengan
batuk
Perkusi
:Turgor kulit baik
k. Muskuloskletal
Ektermitas atas
: Tangan kanan terpaasng infus, tidak ada odem
Ektermitas bawah
: kaki dapat digerakkan, kekuatan otot 5
i. Pemeriksaan penunjang
No
Pemriksaan Lab
Hasil
1.
Glukosa Sewaktu
180
2.
SGOT
36
Normal
L : < 37 u/l
Keterangan
Normal
W :< 31 u\l
3.
SGPT
37
L : < 42 u/l
Normal
W : < 32 u/l
4.
Ureum
98,6
10-50 Mg%
Menigkat
5.
Kreatinin
1,80
L: 0,6 – 1,1 mg %
Meningkat
W:0,5-0,9 mg %
6.
WBC
18
4,8 – 10,8 x 103/ ul
Meningkat
7.
HGB
11
14 – 18 g/dl
Menurun
8.
LED
57
0 – 15 mm
Meningkat
j. Terapi
Infus Rl 20 Tpm(Micro) + II ampul Aminophilin
Injeksi

Dexamethason 3x1 ml

Ranitidin 2x2 ml

Metoclopramide 1x2 ml

Gentamicin 2x80 mg

Injeksi Cefotaxim 1x1 gr

Injeksi Lasik 1x20 mg

Nebul Kombiven 2,1/2 ml/8 jam (inheler)
O2 : 3 – 4 liter
K. Pemeriksaan Radiologi
Pada foto rontgen thoraks anteroposterior-lateral, dapat ditemukan hiperinflasi
paru, hiperlusensi, diafragma tampak datar, bayangan jantung yang sempit, dan
gambaran jantung seperti pendulum (tear drop appearance)
D. Analisa Data
No Data Fokus
1
Problem
Etiologi
Ds :
-
Klien
mengatakan
sesak napas
dan batuk
berdahak
Do:
-
TD 130/80
mmHg
Kebersihan jalan
-
N 80 x/menit
napas tidak
-
RR 28x/menit
efektif
-
S 36˚C
-
Batuk
produktif
Adanya penumpukkan sekret
2.
Ds:
-
Klien
mengatakan
nyeri pada
perut bagian
atas
Do:
-
Wajah klien
tampak pucat
-
P: Batuk
-
Q: seperti
Nyeri Akut
Retraksi otot abdominal
tertarik
-
R: Pada perut
bagian atas
-
S: Skala
Nyeri 6
3.
T: saat batuk
Ds:
Klien mengatakan
sesak nafas
-
Do: Adanya
penggunaan
otot bantu
napas dalam
bernafas
Ketidak efektifan
pola nafas
Pola pernafasan upnormal
E. Diagnosa Keperawatan
1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya penumpukkan sekret ditandai
dengan batuk produktif
2. Nyeri akut b.d retraksi otot abdominal ditandai dengan penggunaan otot bantu
perut untuk usaha bernafas
3. Ketidak efektifan pola nafas b.d pola pernafasan upnormal
F. Intervensi
No Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Rasionalisasi
1.
I
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam sesak
nafas klien berkurang
dengan KH:
- RR : 16-20 x/
menit
- Sianosis tidak
ada
- Suara tambahan
berkurang
- Dahak pasien
berkurang
- Jalan nafas paten
1. Observasi TTV
2. Ajarkan batuk
efektif dan
postural
drainage
3. Kolaborasi
dengan dokter
pemberian
Dexamethason
3x1 ml,
ranitidin 2x2 ml
4. Lakukan
tindakan
Suction dan
berikan terapi
O2 3-4 liter
1. Untuk mengetahui
status TTV pasien
2. Untuk mengetahui
pemenuhan
oksigen
3. Untuk mengurangi
sekret
4. Untuk menegtahui
terapi yang
dibutuhkan pasien
2
II
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam nyeri
pasien berkurang
dengan kriteria hasil:
- Nyeri pasien
berkurang
dengan skala
nyeri 1-2
- Wajah pasien
tampak rileks
1. Obesevasi TTV
2. Kaji lokasi dan
skala
nyeri(PQRST)
3. Ajarkan teknik
relaksasi
4. Kolaborasi
dengan dokter
Metoclopramide
1x2 ml dan
Injeksi
cefotaxim 1x1gr
1. Untuk mengetahui
status TTV pasien
2. Untuk mengetahui
lokasi dan skala
nyeri
3. Untuk mengurangi
nyeri
4. Untuk mengetahui
terapi kebutuhan
pasien
TTD
3
III
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam sesak
pasien berkurang
dengan kriteria hasil :
- Menunjukkan
perbaikan
ventilasi dan
oksigenasi
jaringan
- Tidak ada
sianosis
-
1. Berikan posisi
nyaman seperti
semi fowler
2. Kolaborasi
dengan dokter
pemberian
gentamicin
2x80 mg,injeksi
lasik 1x20 mg,
Nebul
Kombiven 2,1/2
ml/8 jam
(inheler)
3. Ajarkan teknik
bernafas dan
relaksasi yang
benar
4. Auskultasi dada
untuk
karakteristik
bunyi nafas
5. Memberikan
makan bubur
dan minum air
putuh hangat
1. Memudahkan
pasien untu
bernafas
2. Memaksimalkan
sediaan oksigen
khususnya
ventilasi menurun
3. Dapat memberikan
pengetahuan pada
pasien tentang
teknis nafas dalam
4. Weezing atau
mengindikasi
akumulasi sekret
atau ketidak
mampuan
membersihkan
jalan nafas
sehingga otot
aksesori digunakan
dan kerja
pernafasan
meningkat.
G. Implementasi
No
Jam
1.
Rabu, 9
Dx
1
Tindakan
Mengukur TTV
September
Respons Klien
Ds:
Klien mengatakan
2020
bersedia untuk di ukur ttv
08.00
nya
Do:
KU: Composmentis
TD: 150/70 mmHg
RR: 24x/menit
N: 96x/menit
S: 36˚C
2.
Rabu, 9
I
September
Melakukan
Ds:
postural drainage
Klien mengatakan lega
2020
karena sputum dapat
09.00
keluar
Do:
Dahak klien keluar
3.
Rabu, 9
I
Pemberian
Ds:
Dexamethason 3x1
Klien mengatakan
2020
ml, ranitidin 2x2
bersedia
09.00
ml
Do:
September
Klien Koperatif
4.
Rabu, 9
I
Melakukan
Ds:
September
tindakan suction
Klien mengatakan lega
2020
dan Memberikan
atau mudah dalam
10.00
terapi O2 3-5 Liter/
bernafas
menit dengan nasal
Do:
kanul
Klien tampak nyaman
TTD
5.
Kamis,10
II
Mengukur TTV
September
Ds:
Klien mengatakan
2020
bersedia untuk di ukur ttv
08.00
nya
Do:
KU: Composmentis
TD: 14/70 mmHg
RR: 24x/menit
N: 96x/menit
S: 36˚C
6.
Kamis,10
II
Mengkaji Skala
September
Ds:
Klien mengatakan
2020
perutnya seperti tertindih
09.00
Do:
Klien tampak nyaman
7.
Kamis,10
II
Memberikan posisi
Ds:
nyaman(memberi
Klien mengatakan nyeri di
2020
stimulus dan
perutnya berkurang
10.00
kompresiasi)
Do:
September
Klien tampak nyaman
8.
II
Memberikan
Ds:
Metoclopramide
Klien mengatakan
Kamis,10
1x2 ml dan Injeksi
bersedia
September
cefotaxim 1x1gr )
Do:
2020
10.45
Klien Koperatif
10.
Mengukur TTV
Ds:
Klien mengatakan
bersedia untuk diukur
Jumat, 11
TTV nya
September
Do:
2020
RR: 22x/menit
14.00
S: 37˚C
TD: 110/80 mmHg
N: 96x/menit
6.
Jumat, 11
September
2020
15.00
Kolaborasi dengan
Ds:
dokter pemberian
Klien mengatakan sesak
gentamicin 2x80
berkurang, dan merasa
mg,injeksi lasik
nyaman
1x20 mg, Nebul
Do:
Kombiven 2,1/2
Klien Tampak Nyaman
ml/8 jam (inheler
8.
Jumat, 11
Ajarkan teknik
Ds:
September
bernafas dan
Klien mengatakan lega
2020
relaksasi yang
atau mudah dalam
15.30
benar
bernafas
Do:
Klien tampak nyaman
9.
Jumat, 11
Memberikan
Ds:
September
makan bubur dan
Klien mengatakan napsu
2020
minum air putuh
makan berubah yakni klien
17.00
hangat
dapat menghabiskan 1
porsi makanan yang
diberikan Rs
Do:
Klien menghabiskan 1
porsi makanan dan 1 gelas
Air hangat
H. Evaluasi
Hari/Tanggal
Rabu, 9/9/2020
No Dx
I
SOAP
Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya
penumpukkan sekret ditandai dengan batuk
produktif
S: - Klien mengatakan lega karena sputum
dapat keluar
-
Klien mengatakan lega atau mudah
dalam bernafas
O: - RR: 22x/menit
- S: 37˚C
- TD: 110/80 mmHg
- N: 96x/menit
- Pemberian Dexamethason 3x1 ml,
ranitidin 2x2 ml
- Melakukan tindakan suction dan
Memberikan terapi O2 3-5 Liter/ menit
dengan nasal kanul
A: Masalah Kebersihan jalan nafas teratasi
sebagian
Kamis,
10/9/2020
II
P: Lanjutkan Intervensi
Nyeri akut b.d retraksi otot abdominal ditandai
dengan penggunaan otot bantu perut untuk usaha
bernafas
S : - Klien mengatakan perutnya seperti
tertindih
-
Klien mengatakan nyeri di perutnya
berkurang
O: -
KU: Composmentis
-
TD: 14/70 mmHg
-
RR: 24x/menit
-
N: 96x/menit
Paraf
-
S: 36˚C
A: Masalah Nyeri akut b.d retraksi otot
abdominal ditandai dengan penggunaan otot
bantu perut untuk usaha bernafas teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Jumat,
11/09/2020
III
Ketidak efektifan pola nafas b.d pola pernafasan
upnormal
S: - Klien mengatakan lega atau mudah dalam
bernafas
-
Klien mengatakan napsu makan berubah
yakni klien dapat menghabiskan 1 porsi
makanan yang diberikan Rs
-
Klien mengatakan sesak berkurang, dan
merasa nyaman.
O: -
RR: 22x/menit
-
S: 37˚C
-
TD: 110/80 mmHg
-
N: 96x/menit
pemberian gentamicin 2x80 mg,injeksi
lasik 1x20 mg, Nebul Kombiven 2,1/2
ml/8 jam (inheler
A: Ketidak efektifan pola nafas tertasi sebagian
P: lanjutkan Intervensi
Download