Uploaded by kuliahjaya123

Bab III (Prak 1)

advertisement
III. Kasus
Pelajari kasus yang diberikan pada kelompok Anda.
1. Sebutkan judul literatur yang anda gunakan. Bagaimana kelayakan literatur tersebut sebagai
sumber informasi obat?
Jawab :
Literatur yang kelompok kami gunakan adalah ISO (Informasi Spesialite Obat) dan
MIMS Indonesia. Berdasarkan kedua literatur menunjukkan informasi yang berbeda. Pada ISO,
informasi yang didapatkan antara lain:

Komposisi tiap tablet :
Metilpolisiloksan 125 mg, Mg-Hidroksida 100 mg, Al-
Hidroksida 275 mg

Indikasi : Hiperasiditas lambung

Kemasan : Dus 12 × 10 tab
Sedangkan pada MIMS, informasi yang didapatkan antara lain :

Komposisi Tiap tablet : Metilpolisiloksan 125 mg, Mg-Hidroksida 100 mg, AlHidroksida 275 mg

Indikasi : Hiperasiditas, tukak lambung, nyeri ulu hati, kembung, hiatus hernia

Dosis : 1-2 tablet 3 kali/hari, diberikan 1 jam sesudah makan dan menjelang tidur malam

Kontraindikasi : Gangguan ginjal berat

Perhatian : Diet rendah fosfat, pemakaian jangka panjang

Efek samping : Mual (jarang)

Interaksi obat : Dapat menghambat absorpsi tetrasiklin, digoksin, dan vitamin.

Harga : Rp. 12.000/strip
Berdasarkan informasi yang didapat dari kedua literatur tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa literatur MIMS digunakan sudah lengkap sehingga layak untuk dijadikan sebagai sumber
informasi obat. Sedangkan, untuk literatur ISO masih kurang lengkap dan kurang layak dijadikan
sebagai sumber informasi obat
2. Apakah informasi yang anda peroleh dari literatur tersier tersebut sudah mencukupi? Apakah
harus mencari sumber informasi dari literatur lain? Jelaskan jawaban anda.
Jawab :
Literatur Infromasi Spesialite Obat (ISO) dan MIMS Indonesia sudah cukup lengkap
dalam mencari infromasi terkait Polycrol-Forte untuk menjawab kasus.. Literatur yang
digunakan telah memuat informasi secara lengkap, seperti dosis, komposisi, kontraindikasi,
interaksi obat, efek samping dan lain-lain. Untuk penyelesaian kasus ini pencarian terhadap
literatur tersier lainnya tidak diperlukan, tetapi diperbolehkan mencari sumber literatur tersier
lainnya yang lebih lengkap dan digunakan sebagai pembanding agar informasi obat yang
diperoleh lebih lengkap dan akurat.
3. Bagaimanankah jawaban kasus yang anda peroleh berdasarkan hasil pencarian anda pada
literatur tersier tersebut?
Jawab :
Berdasarkan kasus diketahui bahwa pasien melakukan kesalahan mengenai penggunaan
obat dimana pasien menelan 4 tablet sekaligus jika merasa perutnya perih. Seharusnya obat
Polycrol Forte diminum hanya 1-2 tablet untuk sekali minum dan diminum 3 kali sehari. Untuk
waktu penggunaan menurut literatur adalah 1 jam sesudah makan dan sebelum tidur.
Penggunaan 1 jam setelah makan dimaksudkan agar Polycrol Forte dapat menetralkan asam
lambung secara optimal dan penggunaan pada malam hari sebelum tidur bertujuan untuk
menjaga agar asam lambung tidak naik pada saat tertidur dikarenakan waktu lambung kosong
saat tertidur akan lebih lama.
Download