Uploaded by hadiyoyok9

Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Saudi Arabia

advertisement
Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Saudi Arabia
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“Perbandingan Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Ratna Etikasari Agus, SPd., MPd.
Disusun oleh:
Yoyok Hadi Yatmoko
: 210317328
Riskio Sholikhin
: 210317.....
Nailatul Muna
: 210317350
KELOMPOK 10 PAI J
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kurikulum Pendidikan di Saudi Arabia.
2. Vxh
3. Vhvh
C.
Tujuan Pembahasan
1. Unttuk mengetahui Kurikulum Pendidikan di Saudi Arabia.
2. Kjvk
3. h
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pendidikan di Saudi Arabia.
Disamping sisi dunia kerja, daya tarik Arab Saudi yang lain adalah dunia
pendidikan. Sistem pendidikan di Arab Saudi memisahkan antara laki-laki
dan perempuan sesuai dengan syariat Islam. Secara umum, sistem pendidikan
dibagi menjadi 3 bagian utama:
1. Pendidikan umum untuk laki-laki
2. Pendidikan umum untuk perempuan
3. Pendidikan Islam untuk laki-laki
Untuk pendidikan umum, baik laki-laki dan perempuan mendapat
kurikulum yang sama dan ujian tahunan yang sama pula. Pendidikan umum
dibagi menjadi 4 bagian: 1
1. Pendidikan Dasar yang terdiri dari SD (6-12 tahun).
2. Pendidikan Menengah (12 – 15 tahun).
3. Pendidikan Sekunder (15-18 tahun).
4. Pendidikan Tinggi (Universitas atau Akademi)
Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk membentuk
calon-calon anggota dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah Islam tradisional
juga sebagian menggunakan kurikulum pendidikan umum, tetapi fokusnya
pada Studi Islam dan Bahasa Arab. Untuk pendidikan agama, dilakukan di
bawah supervisi dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh) dan Universitas
1
Rachman Assegaf, Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Barat
(Yogyakarta: Gama Media, 2003), hlm. 71
Islam Madinah (Madinah). Namun demikian, di universitas-universitas umum,
pelajaran agama Islam merupakan mata kuliah wajib apapun jurusan yang
diambil mahasiswa. Pada tahun 1985, total anggaran untuk pendidikan
mencapai US$ 2.5 milyar atau setara dengan 3.6 percent dari total anggaran
belanja nasional Arab Saudi. Setiap mahasiswa lokal maupun asing di
universitas negeri mendapat beasiswa setiap bulan dari kementerian
pendidikan sebesar SAR 800 hingga SAR 1000. Sistem Pendidikan di Arab
Saudi terdiri dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar,
pendidikan
sekunder, dan pendidikan tinggi yang akan dijabarkan lebih jauh sebagai
berikut:
1. Pendidikan Prasekolah
Pendidikan prasekolah di Saudi Arabia, baik negeri maupun swasta
berada di bawah GAGE. Dikarenakan seluruh personilterlibat dalam
pengelolaannya baik staf administratif atau guru adalah wanita. Pada
sekolah ini anak laki-laki boleh digabung dengan anak-anak perempuan
hingga usia 7 tahun. Sesudah itu mereka mulai dipisahkan. Anak laki-laki
meneruskan pendidikan ke sekolah di bawah kementrian pendidikan
sedangkan anak perempuan ke sekolah yang berada di bawah GAGE.
Pendidikan prasekolah di Arab Saudi, tidak hanya ketinggalan
dalam jumlah akan tetapi juga dalam hal kualitas. Ada beberapa sekolah
yang memiliki kualitas tapi juga ada banyak yang kurang sekali
kualitasnya, diantaranya : kurangnya personil guru, fasilitas kurang
memadai, kurangnya dana dan lain sebagainya. akan tetapi walaupun
banyaknya kekurangan tapi penelitian menunjukkan bahwa berada pada
taman kanak-kanak selama satu tahun atau lebih, memperlihatkan hasil
yang lebih baik di sekolah dasar.2
2. Pendidikan Dasar (Primary Education), terdiri dari:
2
Agustiar Syah Nur, “Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara”, (Bandung : Lubuk Agung,
2001), hal. 45.
a. Sekolah Dasar Durasi: 6 tahun (umur 6 – 12 tahun) Pelajaran wajib:
bahasa arab, seni, geografi, sejarah, ekonomi rumah tangga (khusus
perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus laki-laki), studi
Islam, dan sains.
b. Sekolah Menengah Durasi: 3 tahun (umur 12 – 15 tahun) Pelajaran
wajib: bahasa arab, seni, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi
rumah (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus
laki-laki), studiIslam,dan sains.3
3. Pendidikan Lanjutan (Secondary Education), terdiri dari:
a. Pendidikan Lanjutan Umum
Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Pelajaran wajib: selama
tahun pertama mendapat pelajaran umum yang sama, 2 tahun terakhir
dibagi menjadi sains dan sosial (literacy). Siswa yang mempunyai
grade 60% atau lebih boleh memilih keduanya, sedangkan yang
kurang 60% harus memilih sosial. Pelajaran umum: Bahasa arab,
biologi, kimia, bahasa inggris, geografi, sejarah, ekonomi rumah
tangga (khusus perempuan), matematika, pendidikan fisika (khusus
laki-laki), dan pendidikan agama.
b. Pendidikan Lanjutan Agama
Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun). Bahasa arab dan
literature, bahasa Inggris, kebudayaan umum, geografi, sejarah, dan
pendidikan agama.
c. Pendidikan Lanjutan Teknik
Ada tiga tipe pendidikan lanjutan teknik yaitu teknikal,
komersial, dan agrikultural. Durasi: 3 tahun (umur 15 – 18 tahun).
Teknikal: gambar arsitektur, otomotif, elektrikal, mekanika
mesin, mekanika metal, radio dan televisi. Dengan pelajaran tambahan
bahasa Arab, kimia, bahasa Inggris, matematika, pendidikan fisika,
fisika, dan pendidikan agama.
3
Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 200
Komersial:
bahasa
Arab,
akuntansi
dan
pembukuan,
korespondensi komersial, ekonomi, bahasa Inggris, matematika
ekonomi,
matematika
umum,
geografi,
manajemen
dan
kesekretariatan, dan pendidikan agama.
Agrikultural: ekonomi agrikultur, agronomi, perkembangbiakan
hewan, biologi terapan, kimia terapan, matematika terapan, fisika
terapan, bahasa Arab, bahasa Inggris, manajemen pertanian dan lahan,
holtikultura, pendidikan agama, pemasaran, dan nutrisi pangan.4
Dan juga tersedia pendidikan khusus menghafal al-Qur'an di
jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Atas, dam juga Pendidikan Industri, Perdagangan dan
Pertanian. Pendidikan Umum diawasi oleh Kementerian Pendidikan
dan Pengajaran Arab Saudi sementara Pendidikan Tinggi diawasi oleh
Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi.5
d. Pendidikan Tinggi Umum
Ada berbgai Perguruan Tinggi di Arab Saudi diantaranya sebagai
berikut:
1) Universitas,
2) Institut untuk perempuan (college for women),
3) Institute administrasi publik (institute of public administration)
4) Institute keguruan (teacher training college).
Semua Pendidikan Tinggi Umum di atas berada di bawah
supervisi Kementerian Pendidikan Tinggi (Ministry of Higher
Education) yang ada di Arab saudi. Untuk pendidikan tinggi ini,
tingkatannya sama seperti universitas pada umumnya.
Untuk S1, waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun (minimal),
tetapi untuk teknik, medis, dan farmasi dibutuhkan minimal 5 tahun
untuk menyelesaikannya.
4
Ibid, hlm. 201
Abdul Hamid dan Yayan, “Pemikiran Modern dalam Islam” (Bandung : Pustaka setia, 2010), hal.
98
5
Untuk S2 (Master) dibutuhkan minimal 2 tahun untuk
menyelesaikannya dengan syarat harus sudah menyelesaikan S1. Ada
dua jalur untuk S2, dengan tesis (by thesis) atau dengan kuliah (by
course).
Apabila
kita
mengambil
jalur
tesis,
maka
setelah
menyelesaikan matakuliah yang sudah ditentukan, kita harus
menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun ( 2 semester),
sedangkan untuk jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaikas seluruh
mata kuliah yang telah ditentukan, namun dengan jumlah mata kuliah
yang lebih banyak.
Untuk S3, lama waktu yang dibutuhkan adalah 3 tahun setelah
menyelesaikan S2. untuk S3, kita harus menyelesaikan mata kuliah
dan mengumpulkan disertasi yang merupakan hasil riset independen
yang telah dilakukan. Selain itu, tambahan syarat kadang-kadang
diperlukan, seperti: minimal mempublikasikan jurnal internasioanl
atau konferensi internasional.6
B. Kebijakaan Pendidikan di Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi di bidang pendidikan telah banyak membuat
program yang dikerjakan oleh pemerintah seperti: 1) Mendirikan sekolahsekolah tinggi di berbagai negara Islam dan kota internasional terutama
negara yang minoritas muslim, seperti lembaga: Kuliyyah Syari’ah dan
Bahasa Arab di Emirat Arab; Lembaga Pengetahuan Islam Dan Arab di
Washington; Akademi Islam di Washington berdiri pada tahun 1984; Ma’had
Islami di Senegal; 2) Memberikan beasiswa bagi anak-anak muslim dari
berbagai negara Islam dan negara yang minoritas muslim untuk belajar di
berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi. 3) Pengiriman dosen-dosen untuk
perguruan tinggi di berbagai negara Islam dan negara yang minoritas muslim;
4) Mendirikan Pusat Kajian Islam (Islamic Centre) di berbagai negara dan
kota besar dunia, terutama negara yang minoritas muslim. jumlahnya
mencapai sekitar 210 buah, diantaranya:· Islamic Centre Abuja di Nigeria.·
Islamic Centre Raja Syah di Bangladesh; 5) Mengirim dosen-dosen
6
Ibid, Binti Maunah, hlm. 201
universitas ke berbagai negara Islam dan negara yang minoritas muslim,
untuk mengadakan daurah-daurah ilmiah (Kajian Islam Intensif).7
Salah satu program pendidikan pemerintah Arab Saudi adalah
memberikan beasiswa bagi anak-anak muslim dari berbagai negara Islam dan
negara yang minoritas muslim untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di
Arab Saudi. Jumlah Universitas Saudi yang menampung siswa asing sekitar
enam Universitas. Kita ambil sebagai contoh Universitas Islam Madinah yang
merupakan universitas yang jumlah mahasiswa asingnya paling dominan
dibanding universitasuniversitas lainnya. Persentasenya mencapai 65% dari
140 negara. Mahasiswa Indonesia menempati urutan kedua setelah Nigeria.
Jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di berbagai Universitas Saudi lebih
kurang sekitar 800 orang. Seluruh mahasiswa asing yang belajar di Saudi
setiap libur musim panas diberi tiket gratis untuk pulang ke negara mereka
masing-masing. Pemerintah Arab Saudi setiap tahun memberikan beasiswa
kepada calon mahasiswa dari anak Indonesia sebanyak 100-170 orang. Saat
ini ada sekitar 800 mahasiswa Indonesia beasiswa tersebut.8
Sejak tahun dahulu, Saudi Arabia telah melancarkan usaha pendidikan.
Pendidikan didirikan secara cuma-cuma bagi semua penduduk, seluruh biaya
ditanggung oleh pemerintah. Bahkan sekolah atau lembaga tertentu yang
didirikan di luar negeri untuk mempopulerkan bahasa arab atau kajian Islam,
bukan hanya tanpa biaya, melainkan pendaftar yang diterima mendapat
tunjangan dana akomodasi, buku-buku serta lainnya. Belakangan ini Arab
Saudi telah menggandakan Alquran dan Terjemahannya yang telah
diratifikasi oleh Departemen Agama di Indonesia untuk dicetak dan dibagikan
ke berbagai masjid serta institusi pendidikan islam lainnya.
Sejumlah kecil lembaga swasta telah menawarkan pendidikan sekuler
terbatas untuk anak laki-laki, namu universitas pertama tidak didedikasikan
untuk mata pelajaran agama, universitas Riyadh, kemudian diganti dengan
7
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X,
Muhamad Murtadlo, LAYANAN PENDIDIKAN BAGI WARGA NEGARA INDONESIA DI ARAB SAUDI,
hlm. 101.
8
Ibid, hlm. 102
King Saud Universitas, didirikan. Departemen pendidikan, yang diberikan
lembaga pendidikan publik untuk anak laki-laki, didirikan pada tahun 1954.
Pendidikan publik didanai untuk anak perempuan dimulai di bawah inspirasi
kemudian Crown Prince Faisal dan Iffat istrinya.
Pendidikan Islam tradisional bagi laki-laki difokuskan untuk
membentuk calon-calon anggota dewan ulama. Kurikulum untuk sekolah
islam tradisional juga sebagian menggunakan kurikulum pendidikan umum,
tetapi fokusnya pada studi Islam dan bahasa Arab. Untuk pendidikan agama,
dilakukan dibawah supervisi dari Universitas Islam Imam Saud (Riyadh). dan
Universitas Islam Madinah (Madinah). Namun demikian, di universitasuniversitas umum, pelajaran agama islam merupakan mata kuliah wajib
apapun jurusan mahasiswa. Dan juga dunia pendidikan di Arab Saudi
mengalami
kemajuan
yang
sangat
pesat.
Pemerintah
Arab
Saudi
menggratiskan seluruh biaya pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Untuk sekolah-sekolah khusus seperti sekolah penghafal
Al-Qur’an pemerintah Arab Saudi memberikan tunjangan yang bervariasi
tergantung pada tingkatannya. Khusus untuk mahasiswa, baik S1, S2 maupun
S3 mereka mendapat tunjangan bulanan sebesar 900 SR. Tunjangan ini tidak
hanya diberikan kepada mahasiswa asli Saudi tapi juga diberikan kepada
seluruh mahasiswa asing yang kuliah di Arab Saudi. Jumlah tunjangannya
pun sama 900 SR/bulan seperti terlihat pada gambar di bawah, bukan 2000
SR/bulan.9
9
Rahman Imdadun , Arus Baru Radikal Islam: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke
Indonesia (Jakarta : Erlangga, 2010), hal 48
Download