Uploaded by sukarjaw

BAN 4. PENDEKATAN DAN MTODOLOGI

advertisement
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
4.1. PENDEKATAN UMUM
Dalam melaksanakan pekerjaan Penyusunan ePAKSI, konsultan akan menggunakan
pendekatan dan metodologi yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan ilmiah guna
mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai standar baku mutu yang berlaku sehingga dapat
menghasilkan keluaran pekerjaan (product) yang dapat diandalkan (Realiable) sesuai dengan tujuan
pekerjaan yang telah ditetapakan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Pendekatan umum dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan menyusun sistim
penanganan dengan pentahapan yang terdiri atas tata kerja, prosedur kerja dan sistim kerja. Dalam
menyusun tata kerja, prosedur kerja dan sistim kerja mengacu pada prinsip-prisip berikut :
1. Memperhatikan tujuan, biaya dan waktu pelaksanaan
2. Memperhatikan kualifikasi personil yang akan ditugaskan
3. Memperhatikan bahan dan fasilitas yang tersedia
4. Memperhatikan sifat dari pekerjaan
5. Kesinambungan setiap tahapan dalam mencapai tujuan pekerjaan
Berikut bagan alir penanganan dalam setiap tahap dan jenis kegiatan :
PERSIAPAN
REVIEW
KONTRAK
PENYUSUSNAN RENCANA
DAN JADWAL KERJA
PEMBAGIAN TUGAS &
PEMBEKALAN PERSONIL
PRA-PENYUSUNAN
PELAKSANAAN
PENGUMPULAN DATA DAN
REFRENSI
SURVEY PENELUSURAN
JARINGAN IRIGASI
KAJIAN LITERASI : REFRENSI,
REGULASI DAN STANDAR
TEJNIS
PENYIAPAN DATA IRIGASIREGISTRASI DI WEB ePAKSI
ANALISA, KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
MOBILISASI PERSONIL
PENYIAPAN ALAT DAN
BAHAN SURVEY
Gambar 4.1. Bagan Alir Pelaksanaan Penyusunan ePAKSI
Bab IV-1
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
4.2. PENDEKATAN TEKNIS
Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, telah mengamanatkan bahwa air,
sumber-sumber air beserta bangunan-bangunan pengairan harus dilindungi serta diamankan,
dipertahankan dan dijaga kelestariannya, supaya dapat memenuhi fungsinya, sehingga pengelolaan
air dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana yang
memadai, termasuk untuk irigasi dapat dilaksanakan secara maksimal dan optimal. Prasarana irigasi
tersebut antara lain dapat berupa : bendungan, bendung, saluran primer, saluran sekunder,
bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap, bangunan pelengkap, jaringan irigasi tersier
dan bangunan lainnya. Semua fasilitas dimaksud harus dikelola secara baik dan benar guna
menjamin terlaksananya fungsi sistem irigasi sesuai dengan umur layanan rencana.
Pengelolaan aset irigasi yang terencana dan sistematis hendaknya diperkuat dengan
penilaian kinerja sistem irigasi secara berkesinambungan. Kedua hal ini saling terkait satu terhadap
yang lainnya. Sebagai contoh dengan rusaknya salah satu bagian dari aset irigasi akan
mempengaruhi kinerja sistem yang ada, dan berdampak pada menurunya efisiensi dan efektifitas
pengelolaan system irigasi.
Pengelolaan aset irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi dilaksanakan oleh masing-masing
pihak sesuai kewenangannya, dimana hal ini sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa kewenangan kegiatan pengembangan dan pengelolaan
sistem irigasi terbagi menjadi kewenangan pusat, kewenangan daerah provinsi, dan kewenangan
daerah kabupaten/kota. Sejauh ini kedua kegiatan dimaksud dilakukan secara terpisah oleh unit
teknis di BBWS/BWS untuk DI kewenangan pusat, Dinas PU SDA Provinsi untuk DI kewenangan
provinsi, dan PU SDA Kabupaten untuk DI kewenangan kabupaten mulai dari bangunan utama
hingga jaringan irigasi utama. Sedangkan jaringan tersier belum ditangani.
Berdasarkan Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No: S44/M.EKON/02/2016
tanggal 26 Februari 2016 tentang Pendataan dan Pengembangan Sistem Irigasi yang substansinya
antara lain meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan penilaian kinerja
system irigasi secara lengkap (dari waduk/bendung sampai dengan tersier), yang merupakan bagian
dari pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi. Dan hal ini memberikan
pengaruh yang positif bagi penyelenggaraan kegiatan pengelolaan aset dan penilaian kinerja sistem
irigasi yang berkesinambungan dan komprehensif.
Dengan mempertimbangkan efesiensi dan efektifitas hasil dari kegiatan pengelolaan aset
irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi serta ditambah dengan beberapa pertimbangan yang
disebutkan di atas, dimana pelaksanaan pengelolaan aset irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi
yang sebelumnya dilakukan secara terpisah, maka diharapkan pelaksanaannya dapat dilakukan
Bab IV-2
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
secara serempak dengan menggunakan petunjuk pelaksanaan (Juklak), petunjuk teknis (Juknis) dan
sistem aplikasi yang sama.
Adapun penggunaan aplikasi dalam hal ini aplikasi Android merupakan sebuah pendekatan
terkini yang mengedepankan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan yang pro terhadap pengurangan
penggunaan lembar kerja lapangan (paperless). Pendekatan ini mendukung terlaksananya sistem
data-base keirigasian yang lebih baik dan tepat sasaran pemanfaatannya.
Untuk kebutuhan survey ePAKSI dikembangkan aplikasi survey berbasis android yang akan
digunakan untuk mengambil data survey inventarisasi, penilaian kerusakan dan kinerja asset irigasi
melalui pengisian formulir survey di smartphone. Data-data yang akan disimpan mencakup data
survey dan atribut pendukung lainnya, antara lain lokasi koordinat survey, tanggal survey dan foto.
Data-data tersebut bisa menjadi bukti otentik yang menunjukkan bahwa survey benar dilakukan.
Selanjutnya, data-data survey tersebut dikirimkan dan disinkronisasi melalui perangkat tersebut ke
database server. Aplikasi survey dikembangkan sehingga memungkinkan survey dilakukan, baik
secara online maupun secara offline (pada saat tidak ada sinyal telepon).
4.1.1
SPESIFIKASI ALAT
Spesifikasi smartphone minimum yang bisa digunakan untuk menjalankan ePAKSI adalah sebagai
berikut :
a. O/S Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) atau yang lebih tinggi
b. Minimum RAM 2 GB
c. Network Technology menggunakan WIFI connection atau SIM CARD slot. Untuk
optimal koneksi SIM CARD menggunakan 4G data connection (Catatan : Ini hanya
diperlukan untuk konektivitas dan sinkronisasi data ke server. Jika anda sedang
melakukan survey di lapangan, maka tidak diperlukan)
d. Screen size dan resolution antara lain 480×800, 640×1136, 720×1280, 750×1334,
1080×1920, and 1440×2560
e. (Multi) touch screen masih berfungsi
f.
Pencahayaan masih baik pada saat digunakan dibawah terik sinar matahari
g. Memiliki camera dan masih berfungsi
h. Built-in GPS masih berfungsi dengan tingkat akurasi yang tinggi
i.
Baterai yang bisa bertahan selama 8 jam (minimum 4000 mAh battery) atau
membawa Power Bank
4.1.2
ALUR KEGIATAN SURVEY
Survey dilakukan untuk melakukan inventarisasi aset irigasi, kinerja irigasi, penilaian kerusakan,
pengamanan, dan penanganan. Alur kegiatan survey dilaksanakan sebagai berikut :
Bab IV-3
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Gambar diatas memperlihatkan prosedur survey ePAKSI sebagai berikut :
1. Persiapan survey lapangan dilakukan di kantor atau lokasi yang tersedia akses internet
dengan kecepatan yang baik.
2. Survey Lapangan, bisa dilakukan baik secara online maupun offline.
3. Perbaikan data lapangan dan pelaporan, dilakukan di kantor atau lokasi yang tersedia akses
internet dengan kecepatan yang baik.
4.1.3
TEKNIK PENGAMBILAN FOTO
Pengambilan foto terhadap aset bangunan dilakukan paling sedikitnya terhadap tiga situasi yang
menggambarkan kondisi sebagai berikut :
1. Tampak keseluruhan bangunan dan sekitar bangunan (denah lokasi)
2. Tampak detil bangunan
3. Tampak detil kerusakan
Pengambilan foto terhadap situasi yang lain sangat dianjurkan untuk mendukung penilaian visual
terhadap aset. Sebagai contoh : Foto tampak ke saluran bagian hulu dan hilir. Adapun pengambilan
foto terhadap aset saluran dilakukan setiap kali menemui titik-titik kerusakan saluran.
4.1.4
PENYIAPAN DATA IRIGASI
Bab IV-4
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Sebelum dilakukan survey, pastikan bahwa daerah irigasi yang akan disurvey sudah diregistrasi di
web ePAKSI (misal untuk DI. Tajum) sebagai berikut :
Selanjutnya pastikan bahwa, subsistem juga sudah dimasukkan. Subsistem digunakan untuk
melakukan analisa per subsistem.
4.3. METODOLOGI PELAKSANAAN
Persiapan survey lapangan dilakukan di kantor atau lokasi yang tersedia akses internet
dengan kecepatan yang baik. Ada tiga kegiatan yang harus dilakukan, yaitu :
a. Instalasi Android ePAKSI
b.
Otorisasi Akses Surveyor
c. Setting Android ePAKSI
Bab IV-5
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Pastikan bahwa ketiga kegiatan tersebut sudah dilaksanakan dengan baik sebelum anda berangkat
ke lapangan. Posisi smartphone anda harus SUDAH LOGIN pada daerah irigasi yang akan disurvey
dengan menggunakan username dan passwordnya, sudah melakukan SINKRONISASI DATA terhadap
data yang sudah ada di server, dan sudah melakukan SETTING terhadap kegiatan survey yang akan
dilakukan pada smartphone androidnya. Jika kegiatan tersebut belum dilakukan, maka akan
menyulitkan anda jika anda harus melakukannya di lokasi yang tidak ada koneksi internet atau
koneksi internet yang kurang bagus.
4.2.1 INSTALASI ANDROID ePAKSI
Untuk melakukan instalasi Android ePAKSI, lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Tap “Google Play store” pada smartphone anda, ketik epaksi pada area pencarian sehingga
akan muncul tampilan sebagai berikut :
b. Tap pada tombol Install untuk melakukan instalasi dan tunggu sampai dengan proses
instalasi selesai.
4.2.2 OTORISASI AKSES SURVEYOR
Otorisasi akses surveyor dilakukan untuk mendapatkan akses ke DI yang akan disurvey. Tap pada
aplikasi ePAKSI, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
Bab IV-6
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Masukkan Username dan Password anda. Anda harus meminta kepada administrator sistem sesuai
kewenangan daerah irigasi (BBWS/BWS, Provinsi dan Kabupaten) untuk memberikan otorisasi akses
anda. Jika sudah berhasil masuk, maka akan muncul tampilan menu pilihan untuk menjalankan
aplikasi sebagai berikut:
4.2.3 SETTING ANDROID ePAKSI
Setting Android ePAKSI yang harus dilakukan sebelum anda melakukan survey adalah sebagai
berikut :
1) Setting Smartphone
a. Tap pada Settings apps
b. Tap Security & Location, kemudian pilih High Accuracy pada Mode
Bab IV-7
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
2) Setting ePAKSI, dilakukan dengan Tap
, sehinnga akan muncul tampilan sebagai
berikut:

Tap Ubah untuk mengganti informasinya. Tahun Penilaian IKSI harus diset sebelum
dilakukan survey.
Bab IV-8
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI

Sinkronisasi, digunakan untuk mensinkronkan data yang ada di smartphone dengan
data yang ada di server ePAKSI. Proses ini diperlukan jika anda akan menggunakan
data dan peta yang ada dari proses pengumpulan data sebelumnya. Untuk
mengambil foto, maka beri centang pada proses untuk mendownload data foto
Tap pada Sinkronisasi sekarang, untuk melakukan sinkronisasi. Menu Import Data
dari File (csv) digunakan untuk mengambil data dari hasil export data (Download
pada setting).

Untuk melakukan penghapusan data di smartphone, tap pada Hapus Data. Jika
terdapat kesalahan dari aplikasi, maka anda bisa melaporkan kesalahan yang terjadi
Bab IV-9
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
dengan melakukan tap Download dan mengirimkan file csvnya ke Administrator
Sistem.
4.2.4 SURVEY INVENTARISASI ASET IRIGASI (PAI) – JARINGAN IRIGASI
Beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami oleh petugas survey sebelum melakukan survey
adalah sebagai berikut :
1) Pengelompokkan jenis-jenis dari bangunan irigasi yang digunakan oleh survey PAI sebagai
berikut :
a. Bangunan pengambilan adalah sebuah bangunan yang berupa pintu air. Air irigasi
dibelokan dari sungai melalui bangunan tersebut. Bangunan Pengambilan diantaranya
adalah Bendung, Bendungan, Pompa, dan Pengambilan Bebas.
b. Bangunan Pengatur adalah bangunan yang digunakan untuk mengatur aliran air,
diantaranya adalah bangunan bagi, bagi/sadap, sadap, sadap langsung, dan bangunan
pertemuan. Di bangunan pengatur ini terjadi perubahan debit air, karenanya bangunan
pengatur seringkali disebut dengan bangunan perubah debit air.
c. Bangunan Pelengkap adalah bangunan yang dibuat sebagai sarana penunjang saluran
irigasi, diantaranya adalah bangunan ukur, siphon, got miring, talang, gorong-gorong,
dan lain-lain.
d. Saluran adalah tempat dimana air irigasi doalirkan secara gravitasi sampai ke lahan
pertanian. Saluran terdiri dari saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, saluran
pembuang, saluran suplesi dan saluran gendong.
2) Setiap kali survey maka harus menyelesaikan satu ruas saluran, yaitu dimulai dari bangunan
pengambilan (atau bangunan pengatur) dan diakhiri di bangunan pengatur lainnya. Untuk
itu sebelum melakukan survey harus diperhitungkan dengan baik waktu yang tersedia agar
bisa mencukupi untuk menyelesaikan kegiatan survey sampai dengan satu ruas saluran
3) Survey PAI harus selalu diawali dari bangunan pengambilan (misal : bendung). Dalam kondisi
dimana tim survey lebih dari satu, maka untuk tim survey yang tidak memulai survey dari
bendung (misal : tim 2 yang akan memulai dari bangunan bagi), maka ada dua kemungkinan
inventarisasi terhadap bangunan awalnya, yaitu :
Bab IV-10
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
a. Jika setelah dilakukan sinkronisasi (pada saat pengaturan), dan bangunan awalnya
(bangunan bagi) sudah muncul di peta, maka tim akan memulai dari bangunan tersebut
sebagai awal survey (bangunan awal)
b. Jika belum ada, maka tim akan memulai penelusuran dengan mulai membuat bangunan
pengambilan dummy terhadap bangunan bagi tersebut. Selanjutnya tim harus
melaporkan bangunan pengambilan dummy ini ke bagian pengolahan di kantor, untuk
dilakukan penggabungan dan pembersihan data dengan hasil peta dari tim lain.
Lakukan langkah-langkah berikut untuk penelusuran inventarisasi aset irigasi (PAI) – Jaringan Irigasi:
1) Jika anda menggunakan nama pengguna dengan level Administrator di setiap
kewenangannya dan anda melakukan tap menu Aset Jaringan Irigasi, maka sehingga akan
muncul tampilan dibawah ini. Sebaliknya jika anda menggunakan nama pengguna yang
mengoperasikan satu DI saja, maka anda akan langsung ke tampilan no 2.
Bab IV-11
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
2) Tap pada salah satu DI diatas, jika DI tersebut sudah pernah dilakukan penelusuran PAI dan
data sudah disinkronisasi, maka akan muncul aset irigasi seperti tampilan berikut :
3) Ada dua tombol navigasi yang bisa digunakan untuk memandu survey. Tap pada tombol
untuk melihat daftar aset yang sudah dilakukan inventarisasi sebagai berikut :
a. Tap pada salah satu saluran untuk menampilkan aset yang terdapat dalam saluran
tersebut.
Bab IV-12
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
b. Jika anda melakukan tap pada salah satu aset, maka informasi detil dari aset tersebut
akan dimunculkan, sebagai berikut :
Bab IV-13
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
4) Jika survey dilakukan terhadap daerah irigasi baru (belum ada peta tersedia), maka kegiatan
survey harus dimulai dari bangunan pengambilan. Tap pada tombol
untuk
menambah bangunan pengambilan baru sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
Pilih jenis aset bangunan pengambilan dan isi data-data lainnya (seperti nama bangunan,
nomenklatur, dimensi dan foto), jika sudah selesai tap tombol simpan untuk menyimpan
perubahan atau tombol cancel untuk membatalkan perubahan.
Untuk pengambilan foto, lakukan tap pada foto. Anda bisa mengambil beberapa buah foto,
namun sebaiknya tetap mengikuti panduan pengambilan foto.
Bab IV-14
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
5) Lakukan survey ruas saluran, dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Tap pada bangunan awal sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
b. Tap “Mulai Tracking Saluran‟
c. Isikan data-data yang diperlukan, kemudian tap pada Simpan untuk menyimpan
perubahan atau Cancel untuk pembatalan. Jika dilakukan penyimpanan, maka akan
muncul tampilan untuk pengisian lining dan profil sebagai berikut :
Bab IV-15
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
d. Jika sudah disimpan, maka akan muncul tampilan tracking yang ditandai dengan
tombol tanda panah berwarna kuning
berkedip-kedip. Anda bisa menghentikan
kegiatan tracking (misal : beristirahat, atau bertemu dengan bangunan gorong-gorong)
dengan melakukan tap pada tombol tersebut, sehingga tombol akan berganti dengan
(resume). Untuk melanjutkan survey tap kembali pada tombol tersebut.
e. Fungsi dari tombol-tombol berikut adalah sebagai berikut :
Bab IV-16
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
f.
Untuk pengambilan foto dan pengisian datanya sama dengan prosedur diatas.
6) Ulangi langkah-langkah diatas, hingga semua aset daerah irigasi sudah dilakukan
inventarisasi
4.2.5 SURVEY INVENTARISASI ASET IRIGASI (PAI) – NON JARINGAN IRIGASI
Penelusuran inventarisasi aset irigasi (PAI) – Non Jaringan Irigasi lebih sederhana ketimbang Jaringan
Irigasi :
1) Tampilan awal yang muncul adalah sebagai berikut
Bab IV-17
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
2) Ada dua tombol navigasi yang bisa digunakan untuk memandu survey. Tap pada tombol
untuk melihat daftar aset yang sudah dilakukan inventarisasi sebagai berikut :
Tap pada salah satu aset non jaringan untuk melakukan perubahan terhadap data yang
sudah disimpan.
3) Untuk melakukan penambahan aset, maka lakukan tap pada tombol
sehingga akan
muncul tampilan sebagai berikut :
Bab IV-18
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Pilih jenis aset dan isi data-data lainnya, jika sudah selesai tap tombol simpan untuk
menyimpan perubahan atau tombol cancel untuk membatalkan perubahan. Anda bisa
mengambil foto dari aset.
4.2.6 SURVEY IKSI / PENILAIAN KINERJA SISTEM IRIGASI
Beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami oleh petugas survey sebelum melakukan survey
IKSI adalah sebagai berikut :
1) Survey IKSI hanya bisa dilakukan jika survey PAI sudah dilakukan sebelumnya. Untuk itu,
anda harus melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu.
2) Jika anda menemukan aset yang belum diinventarisasi, maka anda harus menjalankan
survey inventarisasi PAI sebelum melanjutkan survey IKSI.
3) Survey dilakukan dengan melakukan tapping di obyek peta asset.
4) Pastikan bahwa posisi anda sudah berdekatan dengan aset yang akan dinilai karena
aplikasi akan mengambil status posisi pengambilan data dan tanggal pengambilan pada
saat pengisian kuesioner maupun pengambilan foto-foto. Ini akan berpengaruh terhadap
validitas survey yang anda lakukan.
5) Khusus untuk penilaian saluran, maka akan dilakukan per segmen dari setiap saluran (misal :
setiap 50 meter).
Bab IV-19
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Lakukan langkah-langkah berikut untuk survey IKSI / Penilaian Kinerja Sistem Irigasi :
1) Jika anda menggunakan nama pengguna dengan level Administrator di setiap
kewenangannya dan anda melakukan tap menu Aset Jaringan Irigasi, maka sehingga akan
muncul tampilan dibawah ini. Sebaliknya jika anda menggunakan nama pengguna yang
mengoperasikan satu DI saja, maka anda akan langsung ke tampilan no 2.
2) Tap pada salah satu DI diatas, jika DI tersebut sudah pernah dilakukan penelusuran PAI dan
data sudah disinkronisasi, maka akan muncul aset irigasi seperti tampilan berikut :
3) Untuk aset bangunan, saluran dan non fisik (rumah, gudang, dll) maka akan ditandai dengan
dua warna, yaitu abu-abu dan biru. Warna abu-abu menandakan bahwa aset tersebut belum
dilakukan IKSI, sedangkan warna biru menandakan bahwa aset sudah dilakukan IKSI.
4) Tap pada icon, maka akan muncul tampilan untuk pengisian kuesioner sebagai berikut
Bab IV-20
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Tap pada tombol “Mulai isi Formulir Penilaian”, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:
Pilih kondisi yang sesuai, lakukan pengambilan foto jika diperlukan dan isi pada catatan jika
diperlukan. Klik tombol ‘Selanjutnya’ untuk menuju ke kuesioner selanjutnya, atau tombol
‘Kembali’ untuk menuju ke kuesioner sebelumnya. Lakukan hingga pertanyaan terakhir.
Pada bagian atas, terdapat informasi mengenai total pertanyaan yang harus diisi.
5) Jika semua kuesioner sudah terisi, maka anda akan diminta untuk melakukan pengisian
untuk penilaian yang lainnya atau selesai untuk menyelesaikan penilaian di aset tersebut.
Bab IV-21
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
6) Formulir-formulir penilaian lainnya adalah Pemeliharaan Rutin, Pengamanan Jaringan Irigasi,
Kerusakan dan Penanganan.
7) Pilih salah satu formulir dan tap tombol Mulai
Bab IV-22
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
8) Lakukan pengisian data yang diperlukan, pengambilan foto dan catatan.
9) Jika sudah selesai, maka anda akan kembali ke tampilan peta dan terjadi perubahan pada
aset yang sudah dilakukan penilaian menjadi warna biru.
10) Untuk penilaian saluran sama dengan penilaian bangunan, hanya dilakukan tracking dimulai
dari bangunan awalnya dan setiap 50 meter (atau jarak sesuai yang disepakati).
11) Untuk penilaian aset non fisik, maka tap pada tombol
maka
akan
muncul
tampilan sebagai berikut :
Bab IV-23
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
4.2.7 PELAPORAN ASET REAL TIME
Pelaporan aset secara real time dimaksudkan untuk melakukan pelaporan mengenai permasalahan
yang terjadi di daerah irigasi secara real time (setiap saat) sesuai kebutuhan. Untuk menjalankan
pelaporan real time, tap pada tombol
1) Pilih Daerah Irigasi yang akan dilaporkan.
2) Tap pada tombol
berikut :
3) Tap pada tombol
untuk melihat daftar aset yang sudah dilakukan inventarisasi sebagai
untuk menambah pelaporan sehingga akan muncul tampilan
sebagai berikut :
Bab IV-24
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
4) Tap pada tombol simpan untuk menyiompan laporan atau tap Cancel untuk membatalkan
pelaporan real time.
Seluruh data yang didapatkan sejak awal pengumpulan data sekunder dan primer sampai
tabulasi data hasil survey dengan aplikasi E-Paksi akan digabung dalam lapporan akhir yang
dilengkapi hasil analisa dan rekomendasi tindak lanjut yang tepat sehingga pengelolaan asset,
operasional dan pemeliharaan serta kinerja jaringan irigasi dapat sinergi dan berjalan optimal dalam
memenuhi pelayanan jaringan irigasi.
4.4. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal Pelaksana (Time schedule) adalah suatu alat pengendali prestasi pelaksanaan secara
menyeluruh agar dalam pelaksanaan atau pengerjaan suatu proyek dapat berjalan dengan lancar
dan tertata. Dalam Jadwal Pelaksanaan akan menggambarakan tahapan pekerjaan, waktu
pelaksanaan setiap tahap pekerjaan, dan waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Jadwal Pelaksanaan akan dibuat Time Leader untuk membuat dan mengatur tugas anggota
Tim perencanaan serta memberitahukan kepada organisasi bagaimana para personil pekerjaan
pencanaan tersebut akan dijalankan.
Bab IV-25
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan E-PAKSI
Penyusunan Jadwal Pelaksanaan pekerjaan mengacu ketentuan yang diuraikan dalam
Dokumen Pengadaan bahwa waktu pelaksanaan enyusunan ePAKSI selama 90 (smbilan puluh) hari
kalender. Berikut kami sampaikan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Jadwal Penugasan Personil.
Jadwal 1. Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan ePAKSI
TAHAPAN
PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN
UARAIAN PEKERJAAN
1
Bulan Ke-1
2
3
WAKTU PELAKSANAAN
Bulan Ke-2
4
1
2
3
4
1
Bulan Ke-3
2
3
4
1. Review Dokumen Kontrak
2. Penyusunan Jadwal Kerja
3. Pembagian Tugas Personil
4. Pelatihan Personil Survey
5. Pengumpulan Data Sekunder
B. PRA-PENYUSUNAN 1. Kajian Literasi (Regulasi dan Stadar)
2. Pennyiapan Data D.I. dan Registrasi di Web ePAKSI
3. Konsolidasi Tim dan Persiapan Survey ePAKSI
C. PELAKSANAAN
PENYUSUNAN
1. Survey Penelusuran Jaringan Irigasi
2. Analisis Hasil dan Rekomendasi Penanganan (Lap, Akhir)
D. KONSULTASI DAN 1. Konsultasi Rutin
PEMBAHASAN
2. Pembahasan/Ekspos Hasil Pekerjaan
3. Serah Terima Hasil Pekerjaan
Jadwal 2. Penugasan Personil Tim Penyusunan ePAKSI
No.
A.
1
2
3
B.
1
Nama Personil
TENAGA AHLI
Lalu Sukarja Wirajaya
Baiq Sefta Rokhyati
Awaluddin
TENAGA PENDUKUNG
By Name
Posisi Jabatan
Waktu
Penugasan
(OB)
Team Leader
3
Ahli Geodesi
2
Ahli Kelembagaan
2
Surveyor
1.5
2
By Name
Surveyor
1.5
3
By Name
Surveyor
1.5
4
By Name
Surveyor
1.5
5
By Name
Adminstrasi
3
6
By Name
Operator Komputer
3
1
Bulan Ke-1
2
3
4
WAKTU PELAKSANAAN
Bulan Ke-2
Bulan Ke-3
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
Bab IV-26
Download
Study collections