Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya (Percobaan 1), Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai. Hukum Melde ditemukan setelah percobaan yang dilakukan oleh Franz Melde, seorang ilmuwan Jerman, pada tahun 1859. Melalu percobaannya (percobaan 1) Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai. Atau bila dinyatakan dalam rumus: v = k √F/μ Di mana: v = cepat rambat gelombang pada dawai (dalam satuan m/s) k = konstanta pembanding F = gaya yang bekerja ada dawai (dalam satuan N) μ = massa per satuan panjang pada kawat dawai (dalam satuan kg/m) Percobaan yang dilakukan dalam penemuan hukum Melde ini dilakukan dengan dawai yang diberi beban, dan berusaha menunjukkan bahwa gelombang mekanis mengalami fenomena interferensi (penggabungan gelombang). Dalam percobaan, gelombang mekanis bergerak dalam arah yang berlawanan membentuk titik bergerak, yang disebut simpul. Gelombang ini disebut gelombang berdiri oleh Melde karena posisi simpul ini tetap statis atau tidak bergerak. Semakin tegang dawai, cepat rambat gelombang semakin besar. Semakin pendek dawai, cepat rambat gelombang semakin besar. Akibatnya , frekuensi yang ditimbulkan semakin besar pula. Hal ini yang menjadi alas an untuk menaikkan nada, senar gitar ditekan pada fret tertentu untuk memperpendek dawai. Gelombang transversal yang dihasilkan pada dawai yang dipetik merupakan contoh gelombang stasioner. Gelombang tersebut akan merambat dengan kelajuan v. Kelajuan pada dawai dipengaruhi oleh berbagai factor. Tiga hal yang sangat mendominasi yaitu bahan, luas penampang, dan tegangan dawai.