BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN MEDIA KIE “AKU BANGGA AKU TAHU” Isi Buku - Materi Dasar 1: Kesehatan Reproduksi Materi Dasar 2: NARKOBA Materi Dasar 3: Gaya Hidup & Pornografi Materi Inti: HIV dan AIDS Lembar Kegiatan Lembar Pre dan Post-Test Kesehatan Reproduksi - Penjelasan tentang alat atau organ reproduksi laki-laki dan perempuan - Perubahan fisik dan psikologis pada remaja - Proses Biologis - Risiko Kehamilan Dini - Pencegahan Kehamilan Pada Usia Dini - Cara Merawat Kebersihan Organ Reproduksi Perubahan Fisik dan Psikologis pada usia pubertas Perubahan Fisik Perubahan Psikologis Perempuan Laki-laki - Tinggi badan - Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar alat kelamin dan ketiak - Payudara membesar - Rongga panggul melebar - Haid pertama/ menarche - Tinggi badan - Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar alat kelamin dan ketiak - Testis membesar - Suara membesar - Tertarik pada lawan jenis - Kecemasan - Lebih perasa - Ingin menonjolkan diri dan diperhatikan - Mudah sedih dan marah - Tertarik pada lawan jenis - Kecemasan - Lebih perasa - Ingin menonjolka diri dan diperhatikan - Mudah sedih dan marah - Mimpi basah NARKOBA NARKOBA • • • • • • Jenis NARKOBA menurut proses pembuatannya Jenis NARKOBA menurut efek yang ditimbulkannya Dampak penyalahgunaan NARKOBA Gejala psikologis yang biasa dialami pengguna NARKOBA Faktor pendorong penyalahgunaan NARKOBA Tahapan Risiko Penyalahgunaan NARKOBA Jenis NARKOBA menurut proses pembuatannya 1. Alami: jenis zat yang diambil langsung dari alam, tanpa proses fermentasi atau produksi. Contoh: Ganja, Kafein, Opium, Kokan, Bunga Kecubung (Bunga Terompet) dll. 2. Semi Sintetis: Jenis zat yang diproses melalui fermentasi. Contoh: Morfin, Heroin, Alkohol, Tembakau (dalam rokok) dll. 3. Sintetis: zat yang dikembangkan untuk keperluan kedokteran untuk tujuan menghilangkan rasa sakit (analgesik). Contoh: Petidin, Metadone (physeptone), Jenis NARKOBA menurut efek yang ditimbulkan 1. Depresan: efek yang diberikan adalah menurunkan atau menekan kerja susunan syaraf pusat. Besarnya efek tergantung kemurnian dan jumlah yang digunakan. Beberapa depresan memberi rasa efek euforia/gembira serta rasa tenang dan nyaman dan tertidur. 2. Stimulan: efek zat ini adalah merangsang atau meningkatkan kerja susunan syaraf pusat, dan membuat pengguna merasa lebih segar, lebih waspada dan percaya diri. Zat ini meningkatkan denyut jantung, tempratur tubuh dan tekanan darah. Efek lainnya menurunkan nafsu makan, pelebaran pupil mata, banyak bicara, gelisah dan susah tidur Jenis NARKOBA menurut efek yang diberikan 3. Halusinogen: efek zat menyebabkan terjadinya halusinasi atau penyimpangan persepsi dari kenyataan. Pengguna mengalami gangguan (distorsi) dari persepsi pendengaran, persepsi penglihatan dan perasa. Misalnya objek kecil menjadi besar, dekat menjadi jauh. Dampak penyalahgunaan NARKOBA Fisik Psikologis Organ tubuh yang paling banyak dipengaruhi adalah susunan syaraf pusat (SSP) yaitu otak dan sumsum tulang belakang, organ otonom (jantung, paru, hati dan ginjal), dan pancaindera, karena pancaindera juga dibawah pengaruh SSP Tidak dapat berpikir dan berperilaku normal. Beberapa zat membuat agresif, dan sulit mengonntrol diri. Kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi/perasa, infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah, sesak nafas, kesukaran untuk bernafas. Depresi sering muncul karena rasa bersalah dan putus asa karena gagal berhenti, ditambah adanya sikap menyelahkan dari keluarga Jangka panjang: pengerasan jaringan paru, penggumpalan benda asing yang terhirup paru, radang lambung, hepatitis, gangguan sistem reproduksi, HIV, kematian karena OD Depresi, paranoid, percobaan bunuh diri, melakukan tindakan kekerasan. Gejala psikologis yang biasa dialami pengguna NARKOBA 1. Intoksikasi (keracunan): ketika zat yang digunakan sudah mulai meracuni darah pemakai dan mepengaruhi perilaku pemakai: berpikir lambat, tidak bisa bicara normal. 2. Toleransi: istilah yang digunakn saat seseorang membutuhkan jumlah zat yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yanga sama, akibat pemakaian yang berulangkali. 3. Gejala putus obat: pemakai mengalami berbagai gangguanfisik (rasa sakit) dan psikis karena tidak memperoleh zat yang biasa dipakainya Faktor Pendorong Penyalahgunaan NARKOBA 1. Faktor Individu 2. Faktor Zat Psikoaktif 3. Faktor Lingkungan Faktor Individu 1. Aspek Biologis 2. Aspek Psikologis Faktor Zat Psikoaktif Dengan berbagai alasan seseorang pernah mempunyai pengalaman atas pengaruh zat-zat tertentu yang memiliki efek psikoaktif. Ini dapat menjadi pemicu penyalahgunaan. Faktor Lingkungan Hubungan keluarga Pengaruh teman Pengaruh lingkungan Tahapan Risiko Penyalahgunaan NARKOBA 1. Risiko Kecil • Sehat secara fisik dan mental, kehidupan agama yang religius • Mempunyai kemampuan adaptasi sosial yang baik • Tidak berlama-lama larut dalam rasa marah atu kecewa, dapat dengan cepat kembali ke emosi normal • Mempunyai cita-cita yang rasional • Dapat mengisi waktu senggang secara positif Tahapan Risiko Penyalahgunaan NARKOBA 2. Risiko Besar • Mempunyai sifat mudah kecewa, untuk mengatasi cenderung agresif dan destruktif • Bila mempunyai keinginan tidak bisa menunggu, menuntut kepuasan segera • Pembosan, sering merasa tertekan, murung dan tidak sanggup berfungsi dalam hidup sehari-hari • Suka mencari sensasi, melakukan hal-hal yang berbahaya • Kurang dorongan dari dalam diri sendiri untuk berhasil, dalam pendidikan/pekerjaan, cenderung makan berlebihan Tahapan Risiko Penyalahgunaan NARKOBA • Mempunyai rasa rendah diri, kecemasan, obsesi, apatis, menarik diri dari pergaulan atau hiperaktif, depresi, kurang mampu menghadapi stress • Suka tidur larut malam • Ada riwayat penyimpangan perilaku seksual dini, putus sekolah, dan perilaku antisosial pada usia dini (agresivitas, membohong, mencuri, mengabaikan peraturan, mulai merokok pada usia dini) • Merasa hubungan keluarga kurang dekat, ada keluarga yang alkoholik atau pemakai obat-obatan • Bertean dengan alkoholik/penyalahguna NARKOBA, kehidupan agama kurang religius Tahapan Risiko Penyalahgunaan NARKOBA 3. Coba-coba: Kontak pertama saat remaja 4. Kadang-kadang Setelah tahap coba-coba, sebagian melanjutkan pemakaian sampai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karena pemakaian masih terbatas tidak ada perubahan mendasar, masih dapat bersekolah, bekerja 5. Ketagihan Pada tahap ini frekuensi, jenis, dan dosis pemakaian telah meningkat. Angguan mental, fisik dan sosial yang diakibatkannya semakin nyata. Gaya Hidup dan Pornografi • Makna Gaya Hidup Seseorang • Dampak Negatif Pornografi • Mengapa Pornografi disebut si Pembunuh Misterius? • Apa Gaya Hidup Itu? Makna Gaya Hidup Seseorang 1. Bahwa individu tersebut berusaha membuat seluruh aspek kehidupannya berhubungan dengan pola yang diinginkannya 2. Bahwa individu tersebut mengatur seluruh aspek kehidupannya sebagaimana ia ingin dipersepsi (diakui, dianggap) oleh orang lain Dampak Negatif Pornografi • Pornografi menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Cortex (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi) • Kerusakan ini membuat prestasi belajar menurun, orang tidak bisa membuat perencanaan, tidak dapat mengendalikan hawa nafsu dan emosi • Tidak dapat membuat keputusan-keputusan yang membedakan manusia dengan hewan Pornografi “Pembunuh Misterius” Meski narkoba dan pornografi sama-sama membuat kecanduan dan sama-sama merusak otak, namun pecandu pornografi dapat memenuhi kebutuhannya kapan saja dan di mana saja, tanpa diketahui orang lain, sehingga sulit dideteksi. Ini membuat pecandu pornografi terjerumus semakin dalam. Apakah Gaya Hidup itu? • Tiap individu punya kebebasan penuh untuk memilih gaya hidupnya dengan cara memilih kebiasaankebiasaan, perilaku-perilaku yang diinginkannya • Ada pilihan-pilihan yang memberi kesenangan namun sifatnya semu (sementara), kemudian yang tersisa penyesalan dan dampak negatif yang harus ditanggung, bahkan sampai seumur hidup. Contoh: merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba, pornografi, seks bebas, dll. Apakah Gaya Hidup itu? • Ada pilihan-pilihan gaya hidup atau perilaku yang terlihat “standard” (biasa-biasa saja) tapi memberi rasa nyaman dan tentram, tanpa sesal. Contoh: rajin beribadah, menabung, berolahraga teratur, terbiasa punya “jadwal harian”, dll • Ada pilihan-pilihan yang dengan pasti akan menyenangkan dan membawa rasa bahagia dan nyaman, dan tidak akan memberi dampak negatif ataupun rasa menyesal, yang perlu dilakukan hanyalah menjaganya jangan sampai ada yang melencengkan dan mencemarinya Benang merah yang menghubungkan • Apapun yang Anda hadapi, Anda adalah penentu atas keputusan yang Anda buat • Mari buat keputusan yang tidak akan Anda sesali APAKAH HIV ITU? • HIV adalah nama virus yang merupakan singkatan dari: H = Human I = Immunodeficiency V = Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia APAKAH AIDS ITU? Pada saat sistem kekebalan tubuh telah begitu parah rusaknya oleh HIV, sehingga berbagai penyakit telah menyerang tubuh tanpa ada sistem kekebalan yang melawannya, ini berarti orang yang terinfeksi HIV tersebut, sekarang telah masuk ke kondisi AIDS. AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome = kumpulan gejala yang diakibatkan hilang atau berkurangnya kekebalan tubuh BAGAIMANA CARA PENULARAN HIV? Untuk masuk ke dalam tubuh manusia, HIV harus masuk langsung ke dalam aliran darah orang yang bersangkutan. Sedangkan di luar tubuh manusia HIV sangat cepat mati. HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut dalam keadaan belum mengering. Dalam media darah kering HIV akan cepat mati. BAGAIMANA CARA PENULARAN HIV? Penularan HIV terjadi jika ada kontak atau percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu: • Cairan Kelamin, melalui hubungan seksual • Darah melalui penggunaan jarum suntik yang telah tercemar HIV diantara pengguna narkoba, dan benda tajam tercemar lainnya • ASI dari ibu pengidap HIV atau penderita AIDS ke bayinya PROSES YANG TERJADI SEJAK TERINFEKSI HIV SAMPAI MASUK KE KONDISI AIDS 1. Stadium 1 – Periode Jendela, • Dimulai sejak aat pertama terinfeksi • Tidak ada tanda-tanda khusus, hanya seperti gejala flu yang dalam beberapa hari/minggu hilang dengan sendirinya • Jika dilakukan tes darah untuk HIV (Tes HIV) hasilnya negatif, namun orang tsb sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain • Lamanya periode jendela 1 – 6 bulan 2. Stadium 2 – HIV Positif Asimtomatik (Tanpa Gejala) • HIV telah berkembangbiak, hasil tes darah untuk HIV dinyatakan positif • Orang tsb masih merasa sehat dan terlihat sehat, sama seperti orang sehat lainnya. Stadium ini berlangsng selama 5 – 10 tahun PROSES YANG TERJADI SEJAK TERINFEKSI HIV SAMPAI MASUK KE KONDISI AIDS 3. Stadium 3 – Muncul Gejala • Sistem kekebalan tubuh telah menurun • Mulai muncul gejala meliputi Diare kronis yang tidak jelas penyebabnya, pembesaran kelenjar limfe (kelenjar getah bening) secara tetap dan merata, tidak hanya muncul di satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan. Flu terus menerus. 4. Stadium 4 – Masuk ke kondisi AIDS • Sistem kekebalan tubuh rusak paarah, tubuh menjadi lemah terhadap serangan penyakit apapun • Ditandai dengan adanya bermacam-macam penyakit, meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan, pernafasan, paru-paru dan berbagai kanker Apakah seorang pengidap HIV dapat dikenali secara kasat mata? • TIDAK, seseorag dengan HIV yang belum masuk dalam kondisi AIDS tidak dapat dikenali hanya dengan melihat saja. • Pengidap HIV yang belum masuk dalam kondisi AIDS akan terlihat normal sama seperti orang sehat lainnya Apakah pengidap HIV dan Penderita AIDS dapat disembuhkan? • TIDAK, sampai sekarang belum ditemukan obat yang dapat menghilangkan HIV dari dalam tubuh manusia • Obat yang ada hanya dapat menghambat perkebangbiakan virus (HIV) tetapi tidak dapat menghilangkan HIV sama sekali dari dalam tubuh, obat tersebut dinamakan ARV (antiretroviral) Bagaimana mengetahui status HIV kita? • Dengan melakukan Tes HIV atau tes darah untuk HIV • Tes HIV ini termasuk bagian dari VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS - Konseling dan Tes HIV Sukarela yang terdapat di hampir semua RS Daerah Apa saja hal-hal yang tidak menularkan HIV? • • • • • • • Bersenggolan atau menyentuh Berjabat tangan Melalui bersin atau batuk Berenang bersama-sama Menggunakan WC / toilet yang sama Tinggal serumah Menggunakan piring dan alat makan yang sama • Gigitan nyamuk /serangga yang sama Pencegahan Penularan HIV 1. Pencegahan penularan lewat hubungan seksual A = abstinence = puasa, yaitu tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah. Hubungan seks hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah. B = be faithful = setia pada pasangan, bagi yang telah menikah hanya melakukan hubungan seks dengan pasangannya (suami atau istrinya sendiri). Tidak melakukan hubungan seks diluar nikah Pencegahan penularan HIV C = using condom = menggunakan kondom, yaitu bagi pasangan suami –istri yang salah satunya sudah terinfeksi HIV agar tidak menularkan kepada pasangannya 2. Pencegahan penularan melalui darah D = drugs = tidak menggunakan narkoba, karena saat sakaw tidak ada pengguna narkoba yang sadar akan kesterilan jarum suntik, apalagi ada rasa kekompakan untuk memakai jarum suntik yang sama E = equipment = mewaspadai semua alat tajam yang dapat melukai kulit, sepertijarum akupuntur, tindik, tato, pisau cukur, agar semuanya steril dari HIV sebelum digunakan, atau pakai alat baru. Mewaspadai darah yang diperlukan untuk transfusi, pastikan steril dari HIV. 2. Pencegahan penularan dari ibu ke bayi • Intervensi berupa pemberian ARV (mulai usia kehamilan 36 minggu • Persalinan secara bedah (caesar) • Memberi susu formula sebagai ganti ASI (sebab mengandung HIV)