Tugas Resume I Peraturan Pelatihan Ahli K3 Umum Bandar Lampung, 01 Maret 2021 Dibuat oleh : Eva Restia Instansi : PT. Faqih Jaya Perkasa 1. UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja sering disebut juga sebagai dasar dari berbagai peraturan yang ada terkait dengan Keselamatan Kerja di Indonesia. Walaupun diterbitkan pada tahun 1970, Undang-undang ini masih eksis hingga saat ini. Undang Undang No.1 tahun 1970 berisi 11 Bab dan 18 Pasal. Undangundang ini bersifat preventif dengan tujuan memberikan perlindungan atas keselamatan: 2. Tenaga Kerja Orang lain (tamu dll) Sumber-sumber produksi Dll Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.02/MEN/1992 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjelaskan tentang peran Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk sebagai pihak yang berwenang menunjuk Ahli K3 pada tempat kerja dengan kriteria tertentu dan pada perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Kriteria tertentu tersebut adalah: a. Suatu tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 100 orang; b. Suatu tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan tenaga kerja kurang dari 100 orang akan tetapi menggunakan bahan, proses, alat dan atau instalasi yang besar risiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk dapat ditunjuk sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun; Sarjana Muda atau sederajat dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 4 tahun: Berbadan sehat; Berkelakuan baik; Bekerja penuh di instansi yang bersangkutan; Lulus seleksi dari Tim Penilai. Ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban: a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya; b. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain; 2. Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yang memberikan jasa dibidang keselamatan dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya; c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/instansi yang didapat berhubung dengan jabatannya. 3. A. Kelembagaan adalah sekumpulan jaringan dan relasi sosial yangmelibatkan orang, memiliki tujuan tertentu, norma dan struktur Aspek kelembagaan ada 2, yaitu: 1. Aspek kultural : Menyangkut jiwa, nilai, aturan,gagasan, kebutuhan, orientasi 2. Aspek struktural : mengenai struktur, peran, tujuan, hubunganantar peran, otorita B. Keahlian (Capability) adalah kemampuan seseorangdidasarkan atas pendidikan dan pelatihan yang dimiliki C. Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3, di antaranya: 1. Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 10 ayat (1) & (2) 2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 125/Men/1984 tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah (DK3W) dan Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). 3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 04/Men/1987 tentang Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3). 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Per.03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. 7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 239 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli Keselamatan dan kesehatan Kerja Umum 8. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 02 tahun 2011 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) 9. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang selanjutnya disebut Ahli K3 10. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor 48 Tahun 2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 11. Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 69/PPK&K3/XII/2015 tentang Pedoman Pembinaan Calon Ahli K3 Umum D. Lembaga K3 antara lain : 1. Dewan K3 Nasional (DK3N) 2. Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) 3. Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) 4. Asosiasi Ahli K3 Konstruksi (A2K4) 5. Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKI) 6. Asosiasi Pelatihan Keselamatan dan kesehatan Kerja 7. Asosiasi Perusaaan Inspeksi Teknik Indonesia (Apitindo) 8. Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (LK3I) 9. Dll 4. a. Seandainya kita lulus dalam tahap seleksi ahli K3 ini kemudian mendapatkan Lisensi Tanda Kompetensi K3, apakah kemudian kita perlu melakukan uji kompetensi ulang dikarenakan masa berlaku lisensi tersebut hanya 3 tahun? Atau adakah cara lain untuk kita mendapatkan penilaian selama bekerja sehingga tidak diperlukan uji kompetensi ulang ketika ingin memperpanjang lisensi K3 yang kita miliki? Jika ada, bagaimana prosedurnya dan siapa penanggungjawabnya? b. Saya bekerja pada perusahan yang memproduksi APAR. Kebetulan ada beberapa bahan yang kami gunakan mengandung B3. Apa sajakah faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat bahaya dari Bahan Kimia Berbahaya? Bila terjadi insiden yang tidak diinginkan, semisal tertumpahnya B3 di jalan sewaktu proses pembelian (karena selama ini barang yang kami beli belum menggunakan jasa pengiriman/logistik), apa langkah pertama yang mesti kami lakukan? Siapa pihak yang pertama kali mesti kami hubungi?