MAKALAH PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1: ALMISWANA (201051301050) ARINA ULIN NIAMA (201051301046) NUR UMMU PRATIWI (201051301041) SYAMILAH MEIDIYANTI (201051301039) JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2020 KATA PENGANTAR Segala puji atas kebesaran sang khalik ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatan menyelesaikan makalah “Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)” yang terlaksana dengan baik. Salawat dan salam tercurah kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, yang telah diutus ke permukaan bumi ini untuk menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban. Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat izin ALLAH Subhanahu Wa ta’ala melalui kerja keras dan motivasi dari pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini. Olehnya itu, secara mendalam kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehinnga penyusunan dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridha-Nya, Aamiin. Makassar, 22 Februari 2021 Penyusun ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2 C. Tujuan ................................................................................................ 3 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4 A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...................... 4 B. Landasan Hukum dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................................................... 7 C. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................... 8 D. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................................................................. 13 E. Prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .. 15 F. Prosedur Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................................................................................ 20 BAB III PENUTUP ...................................................................................... 23 A. Kesimpulan ........................................................................................ 23 B. Saran ................................................................................................... 24 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 25 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia. Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya adalah perubahan kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti perubahan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi Dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat hal-hal yang langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Selain itu, perencanaan pelaksanaan pembelajaran dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran diantaranya materi standar, indikator sekaligus metode yang digunakan dalam proses mengajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media dan evaluasi yang harus digunakan. Maka dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya. Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rumusan- rumusan tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta 1 didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah ditentukan sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Dasar pengembangan pembelajaran merupakan desain pembelajaran atau disebut sebagai Prosedur Pengembangan Sistem Pembelajaran (PPSI). Sebagai suatu prosedur, desain pembelajaran dapat diartikan sebagai langkah yang sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan pembelajaran dan bahan pembelajaran. Produk dari desain pembelajaran adalah berupa persiapan pembelajaran, silabus, modul, bahan tutorial dan bentuk saran pedagogis lainnya. Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengan unsur- unsur dasar kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar. Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran adalah: (a) memahami kurikulum; (b) menguasai bahan ajar; (c) menyusun program pengajaran; (d) melaksanakan program pengajaran dan (e) menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Dalam perencanaan pembelajaran sampai saat ini masih mempergunakan pendekatan sistem, artinya perencanaan pembelajaran merupakan kesatuan utuh yang memiliki komponen (tujuan, materi, pengalaman belajar dan evaluasi) yang satu sama lain saling berinteraksi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman guru dalam mengajar. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu: 1. Apa pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? 2. Apa landasan hukum dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? 3. Apa saja komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? 4. Bagaimana langkah-langkah penyusunan Pembelajaran (RPP)? 2 Rencana Pelaksanaan 5. Apa saja prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? 6. Bagaimana prosedur pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)? C. Tujuan Tujuan dari makalah ini, yaitu: 1. Mengetahui pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Mengetahui landasan hukum dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Mengetahui komponen dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4. Mengetahui langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5. Mengetahui prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6. Mengetahui prosedur pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Keberhasilan implementasi kurikulum akan banyak ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas yang diembannya, dan pembelajaran merupakan salah satu tugas yang sangat menentukan keberhasilan itu. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang bermakna buat peserta didik ketika diupayakan melalui sebuah perencanan pembelajaran yang baik dan benar. Oleh karena itu, keterampilan guru dalam merancang pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, pembelajar, dan seorang perancang pembelajaran. Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa dan aktivitas belajar siswa tersebut dapat terjadi dengan direncanakan (by designed). Perencanaan merupakan aktivitas pendidikan dimana pembelajaran ada di dalamnya yang secara sadar dirancang untuk membantu siswa dalam mengembangkan fotensi dirinya melalui sejumlah kompetensi yang diacunya dalam setiap proses pembelajaran yang diikutinya. Dengan demikian, inti dari perencanaan pembelajaran adalah proses memilih, menetapkan dan mengembangkan, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, menawarkan bahan ajar, menyediakan pengalaman belajar yang bermakna, serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai hasil pembelajarannya. Menurut Nana Sudjana (2000: 61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tidakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983: 16) bahwa perencanaan berarti menyusun langkah- langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Kesimpulannya, efektivitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan 4 untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya apa yang tertuang dalam perumusan perencanaan. Sementara untuk pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Menurut Mulyani Sumantri (1988:95) pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Merujuk kepada pemahan di atas, berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan yang diwujudkan dalam penyusunan langkah-langkah untuk pencapaian tujuan pembelajaran agar peserta didik memiliki pengalaman belajar yang berarti. Pemahaman secara konseptual, diharapakan dapat membantu untuk meningkatkan efektifitas pembuatan perencanaan pembelajaran. Konsep berikut memiliki dua pemahaman, yaitu pertama proses pengambilan keputusan dan pengetahuan professional tentang proses pembelajaran, Kedua keputusan yang diambil oleh guru bisa beragam mulai dari yang sederhana misalnya pengorganisasian aktivitas kelas, sampai yang komplek misalnya menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam lingkup yang lebih luas, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu tertentu untuk menapai tujuan yang telah ditentukan. Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan 5 sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap pertemuan. Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah pertemuan selesai. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1(satu) kali pertemuan atau lebih. Berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tertanggal 23 Nopember 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) (BSNP, 2007). RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan pelajaran di satuan pendidikan. Menurut syahruddin dalam kunandar RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Sedangkan menurut Azizah (2014), Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan managemen Pembelajaran untuk mencapai suatu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dari silabus. Membuat RPP adalah suatu pengembangan kurikulum yang dilakukan guru-guru dalam pembuatan RPP, guru menjabarkan silabus secara rinci dan operasional dan RPP siap dijadikan pedoman atau skenario dalam pemeblajaran. Dalam pengembangan RPP guru diberi kebebasan untuk mengubah, modifikasi dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah serta dengan karakteristik peserta didik. 6 RPP menurut Susanto (2007) adalah penjabaran silabus kedalam unitunit atau satuan kegiatan pembelajaran untuk dilaksanakan dikelas. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana operasional pembelajaran yang memuat beberapa indikator yang terkait untuk dilaksanakan dalam satu atau beberapakali pertemuan dikelas. Dan RPP menurut Muchlish (2008) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Oleh karena itu, RPP harus memiliki daya terap (applicable) yang tinggi. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya. Isi dari Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran adalah Identitas: mata pelajaran, Kelas/ program, semester, SK, KD, alokasi waktu, Indikator, Tujuan, Materi, Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran berupa penjabaran dari silabus, memiliki beberapa indikator yang menjadi tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. RPP juga merupakan rencana yang menggambarkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. B. Landasan Hukum dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Landasan hukum Penyusunan Perencanaan Pembelajaran bagi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah No 32 tentang perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No 65 tahun 2013 tentang standar proses Kurikulum 2013 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81A tentang implementasi Kurikulum 2013. Pedoman Guru dalam menyusun Perencanaan Pembelajaran untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah pasal 31 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur Standar Kompetensi Lulusan (SKL). 7 C. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi: 1. Identitas mata pelajaran (di dalamnya mencakup satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran atau tema, dan jumlah pertemuan) 2. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan kompetensi dasar yang harus dicapai 3. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar 4. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 5. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 6. Tujuan pembelajaran yang mengandung unsur ABCD (Audience, Behavior, Condition, Dan Degree) yang dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 7. Materi ajar atau substansi materi memuat fakta, konsep, prinsip, dan 8 prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. 8. Strategi pembelajaran, yaitu tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Artinya, usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pembelajaran (tujuan, bahan, metode, alat dan evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditepkan. Strategi pembelajaran juga berarti strategi apa dan bagaimana guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, efektif, bermakna dan menyenangkan. Strategi pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru secara beruntun untuk mencapai tujuan pembelajaran. 9. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. Media hendaknya dipilih yang sesuai dengan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik, sehingga akan mempermudah untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. 10. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan 11. Kegiatan pembelajaran, berisi pengalaman belajar terbagi dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. 12. Indikator pencapaian kompetensi, penilaian hasil belajar Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran. Komponen pembelajaran meliputi: 1. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan). 2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan. 3. Tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat dijabarkan dari kompetensi dasar atau indikator. 9 4. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan hendaknya mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, pada setiap peserta didik. Komponen materi pokok pembelajaran berbasis kompetensi meliputi : (1) kompetensi yang akan dicapai; (2) strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi; (3) sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi. Konsep pembelajaran berbasis kompetensi mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran. Tingkat pencapaian kompetensi terkait erat dengan sistem pembelajaran. Oleh karena itu, dalam prakteknya pembelajaran kompetensi harus memiliki komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi, sebagai berikut : 1. Pemilihan dan perumusan kompetensi harus tepat 2. Spesifikasi indikator penilaian utuk menentukan penapaian kompetensi 3. Pengembangan sistem penyampaian yang fungsional dan relevan dengan kompetensi dan sistem penilaian. 4. Perencanaan pembelajaran memiliki peran penting dalam memandu guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, yang melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan merupakan langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memiliki manfaat dalam proses belajar mengajar yaitu: 1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan 2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan 3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur baik unsur guru maupun unsur murid 4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan sehingga setiap saat 10 diketahui ketetapan dan kelambatan kerja 5. Sebagai bahan penyusun data agar terjadi keseimbangan kerja 6. Sebagai penghemat waktu, tenaga dan alat-alat, dan biaya. 7. Sebagai referensi guru dalam pembelajaran, sehingga lebih sistematis dan terencana untuk tujuan pembelajaran dalam waktu tertentu, serta melalui perencanaan yang matang, tepat dan tetap, pembelajaran akan menjadi lebih terarah dan indah. 8. RPP merujuk terhadap fleksibelitas dan keakuratan penyampaian (transfer ilmu) dari pendidik terhadap peserta didik 9. RPP bisa menjadi sebuah tolak ukur awal tahap ketiga setelah kurikulum dan silabus terhadap keberhasilan pendidikan. Proses pengembangan pembelajaran terkait dengan unsur-unsur dasar kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil belajar. Untuk mempermudah pemahaman tentang hal ini, perhatikan matrik rujukan berikut: MATRIKS RUJUKAN PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN No. 1 2 Komponen RPP Merumuskan Tujuan Rincian Kegiatan Sumber/Acuan a. Perhatikan dan a. GBPP Pahami isi masingGBPP masing mata b. Rumuskan pelajaran tujuan b. Pedoman pembelajaran rumusan khusus tujuan Contoh a. Siswa dapat menjelaskan pengertian lingkungan b. Siswa dapat Melakukan percobaan polusi air /udara c. Siswa dapat menerima pendapat orang lain Memilih dan a. Pilih konsep a. Tujuan belajar a. Kependudukan Menata tema, pokok b. Perilaku awal b. Kejujuran Bahasa bahasan c. Buku c. Lingkungan Belajar b. Buat rincian pelajaran d. Air materi pelajaran d. Lingkungan e. Bilangan c. Tentukan urutan materi tersebut 11 3 Menyusun Rancangan Kegiatan Belajar a. Tentukan kegiatan siswa b. Rancangan proses kegiatan belajar siswa c. Siapkan sumber belajar dan media belajar siswa 4 Menyusun a. Tes awal langkahb. Observasi langkah dan proses belajar alat evaluasi c. Tes akhir d. Penugasan a. Tujuan belajar b. Keadaan siswa c. Ketersediaan media dan sumber d. Metode, teknik mengajar yang tepat a. Tujuan belajar b. Buku pelajaran c. Pedoman penilian a. Pendahuluan b. Kegiatan Inti A.1: diskusi, percobaan, simulasi, kerja kelompok c. Kegiatan penutup d. Buku pelajaran e. Alat bantu mengajar berupa benda, gambar a. b. c. d. Tes lisan Tes tulisan Ter perbuatan Tugas mencatat keadaan lingkungan keluarga Sumber : Udin S. W (Dikbud, 1998) Rencana pembelajaran pada umumnya akan mengacu kepada enam hal penting yang harus dipersiapkan ketika akan melaksanakan proses pembelajaran, antara lain: 1. Pencapaian tujuan yang harus dirumuskan oleh guru bedasarkan GBPP 2. Perumusan tujuan belajar yang mengacu kepada pengembangan perilaku khusus yang akan dicapai pada akhir pembelajaran 3. Pelaksanaan pembelajaran hendaknya didasarkan kepada pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. 4. Proses pembelajaran berorientasi kepada olah kegiatan pemikiran, mentalitas, dan perbuatan siswa yang diwujudkan dalam pembelajaran secara aktif (CBSA). Sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi lebih menarik, menantang dan juga menyenangkan. 5. Optimalisasi pemanfaatan media dan sumber belajar untuk mendukung proses belajar aktif. 6. Evaluasi yang di dasarkan kepada perubahan perilaku siswa baik yang direncanakan (instructional effect) maupun tidak (nurturan effect). 12 D. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengisi kolom identitas 2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan 3. Menentukan KI, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada silabus yang telah disusun. 4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan KI, KD, dan Indikator yang telah ditentukan (lebih rinci dari KD dan Indikator, pada saatsaat tertentu rumusan indikator sama dengan tujuan pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan lagi). 5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran. 6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. 7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir. Langkah-langkah pembelajaran berupa rincian skenario pembelajaran yang mencerminkan penerapan strategi pembelajaran termasuk alokasi waktu setiap tahap. Dalam merumuskan langkah-langkah pembelajaran juga harus mencerminkan proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan. 9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll. Tuliskan prosedur, jenis, bentuk, dan alat/instrumen yang digunakan untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta tindak lanjut hasil penilaian, seperti: remedial, pengayaan, atau percepatan. Sesuaikan dengan teknik penilaian berbasis kelas, seperti: penilaian hasil karya (product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper & pen). 13 Berkaitan dengan penyusunan RPP ini, terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh para guru, yaitu: 1. Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan secara nasional untuk seluruh mata pelajaran harus dijadikan acuan utama dalam merumuskan komponen-komponen RPP. Karena itu, rumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar sekalipun sudah dituliskan dalam silabus, perlu tetap dituliskan kembali dalam RPP agar dapat terlihat secara langsung keterkaitannya dengan komponen yang lainnya dan menjadi titik tolak untuk menentukan materi pembelajaran, indikator ketercapaian kompetensi, media, metoda, kegiatan pembelajaran serta menentukan cara penilaian. 2. Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator-indikator ketercapaian kompetensi perlu dipahami oleh guru. Setelah itu guru harus mampu menuliskannya dalam RPP dengan menggunakan rumusan-rumusan yang tepat, terukur, dan operasional. Ketidakmampuan guru dalam merumuskan indikator-indikator tersebut akan mempengaruhi pencapaian kompetensi dasar, yang akhirnya berakibat terhadap rendahnya kemampuan yang dimiliki siswa. 3. Dalam penentuan materi pembelajaran pada umumnya guru sering menjadikan buku teks sebagai titik tolak dan sumber utama pembelajaran. Hal ini akan membawa akibat bahwa seluruh proses pembelajaran akan berada di sekitar buku teks tersebut. Dalam RPP yang dikembangkan, sebenarnya buku teks hanya merupakan salah satu sumber. Sumber itu tidak hanya hanya buku, namun ada buku, alat, manusia, lingkungan maupun teknik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Sebenarnya dengan adanya kompetensi dasar dan indikator akan memudahkan penentuan materi. Apabila kompetensi dasar dan indikator ada dalam kawasan belajar kognitif, maka sifat materi yang akan disajikanpun akan berkenaan dengan pengetahuan ataupun pemahaman. Demikian pula halnya untuk kawasan belajar afektif maupun psikomotor. Materi pembelajaran ini dapat diuraikan secara terinci atau cukup dengan pokok- 14 pokok materi saja, dan materi terinci nantinya dapat dilampirkan. Materi pembelajaran sifatnya bermacam-macam ada yang berupa informasi, konsep, prinsip, keterampilan dan sikap. Sifat dan materi tersebut akan membawa implikasi terhadap metoda yang akan digunakan dan kegiatan belajar yang harus ditempuh oleh siswa. 4. Dalam penentuan atau pemilihan kegiatan pembelajaran perlu disesuaikan metoda mana yang paling efektif, efesien, dan relevan dengan pencapaian kompetensi dasar dan indikator. Penentuan metode pembelajaran harus memungkinkan terlaksananya cara belajar siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Guru perlu memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran yang benar-benar efektif dan efesien dengan mempertimbangkan: a. Karakteristik kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi. b. Keadaan siswa, mencakup perbedaan-perbedaan individu siswa seperti kemampuan belajar, cara belajar, latar belakang, pengalaman, dan kepribadiannya. c. Jenis dan jumlah fasilitas/sumber belajar yang tersedia untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran. d. Sifat dan karakteristik masing-masing metode yang dipilih untuk mencapai kompetensi dasar. E. Prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan rencana pembelajaran harus berorientasi kepada upaya penyiapan individu siswa agar mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang telah direncanakan pada tahap awal pengembangan perencanaan pembelajaran. Konsistensi kompetensi yang akan dicapai dalam setiap matapelajaran hendaknya selalu diupayakan tercapai sacara optimal. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peseta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapakan. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran hendaknya: (1) berpusat pada peserta didik; (2) mengembangkan kreatifitas peserta didik; (3) menciptakan kondidisi yang menantang da menyenangkan; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika; (5) menyediakan pusat penglaman belajar yang beragam (Diknas, 2002). 15 Berdasarkan pemahaman di atas, pengembangan program hendaknya juga dilakukan berdasarkan pendekatan kompetensi. Sehingga penggunaan pendekatan ini desain programpun dapat dilakssanakan secara efektif, efisien, dan tepat. Pembelajaran berberbasis kompetensi akan menitik beratkan kepada pengembangan kemampuan untuk melakukan kompetensi sesuai dengan yang telah direncanakan. Suatu program pembelajaran berbasis kompetensi harus mengandung empat unsur pokok, yaitu : 1. Pemilihan kometensi yang sesuai 2. Spesifikasi indicator evaluasi untk menentukan keberjasilan kompetensi 3. Pengembangan system pembelajara 4. Penilaian (evaluasi) 5. Hasil pembelajaran dinilai dan dapat dijadikan bahan umpan balik untuk selalu mengadakan perubahan terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur pmbelajaran yang dilaksanakan sebelumnya. Adapun langkah-langkah pengembangan pembelajaran tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Stanley Elam dalam Umar Hamalik (2002) sebagai berikut: Gambar 2.1 Langkah Pengembangan Pembelajaran 16 Berdasarkan bagan di atas kita dapat memahami bahwa langkah pengembangan pembelajaran dimulai dari: 1. Spesifikasi asumsi Pengembangan pembelajaran harus didasarkan kepada asumsi yang benar, Misalnya belajar akan menjadi lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Siswa akan belajar dengan baik apabila mereka memahami apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui. Ini merupakan filosofi belajar secara konstrukifisme. 2. Mengidentifikasi kompetensi Penyusunan rencana pembelajaran perlu memperhatikan kompetensi dasar yang akan diajarkan. Cakupan dan keluasan kompetensi dasar digunakan jaringan topik/tema/konsep. Ketika cakupan materi dalam kompetensi dasar terlalu luas perlu dijabarkan dalam lebih dari satu pembelajaran. Kompetensi harus dijabarkan secara khusus dan telah divalidasi serta di tes sejauhmana kontribusinya terhadap keberhasilan dan efektivitas belajar mengajar. Identifikasi kompetensi dapat dilakukan melalui : analisis tugas (task analysis), dan sebagainya. 3. Menggambarkan kompetensi secara spesifik Spesifikasi kompetensi biasanya lebih khusus, dapat diamati, dan lebih oprasional. 4. Menentukan kriteria jenis asesmen Langkah ini ditempuh guna mengukur ketercapaian kompetensi, dan ini sangat penting dalam pengembangan pembelajaran. Karena ketersediaan alternative penilaian yang disiapkan oleh guru menunjukkan kesiapan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 5. Pengelompokan tujuan dan penyusunan tujuan pembelajaran Pengelompokan tujuan merupakan deskripsi logis dari program yang di dalamnya memuat kompetensi minimal. 6. Desain strategi pembelajaran Desain ini dibuat sesuai dengan kompetensi yang telah dirumuskan dan 17 dikembangkan setelah kompetensi ditetapkan. Strategi umum yang digunakan biasanya berupa : prospectus, tujuan, pre asesmen (asesmen diagnostik), kegiatan yang akan dilakukan, dan post asesmen. 7. Mengorganisasikan sistem pengelolaan Sistem pengelolaan dalam lebih bersifat individual sesuai dengan kebutuhan siswa, yang dalam implementasinya memerlukan layanan multidisipliner dan mengutamakan suasana real (field setting). 8. Melaksanakan uji coba program Program yang telah dibuat, hendaknya dilakukan uji oba dengan tujuan untuk mengevaluasi efektivitas strategi instruksional, tuntutan program, ketepatan alat atau jenis penilaian yang digunakan, dan efektivitas system penglolaan. 9. Menilai desain pembelajaran Terdapat empat aspek penting dalam menilai desain pembelajaran antara lain : (a) validasi tujuan; (b) tingkat kriteria dan bentuk asesmen; (c) sistem instruksional; dan (d) pelaksanaan dan pengelolaan sesuai dengan tujuan. Penilaian hendaknya dilakukan seawal mungkin, kontinuitas, sebab merupakan bagian integral dalam pengembangan program. 10. Memperbaiki program Perbaikan program hendaknya dilaksanakan berdasarkan umpan balik dari pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh setiap siswa dan guru. Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan kompetensi dasar atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. Dalam menyusun dan mengembangkan RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat 18 intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2. Partisipasi aktif peserta didik. 3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan kurikulum mikro yang menggambarkan tujuan/kompetensi, materi/isi pembelajaran, kegiatan belajar, dan alat evaluasi yang digunakan. Efektivitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut sangat dipengaruhi beberapa prinsip perencanaan pembelajaran berikut: 1. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kondisi siswa. 2. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku. 3. Perencanaan pembelajaran harus memperhitungkan waktu yang tersedia 4. Perencanaan pembelajaran harus merupakan urutan kegiatan pembelajaran yang sistematis. 5. Perencanaan pembelajaran bila perlu dilengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi. 19 6. Perencanaan pembelajaran harus bersifat fleksibel. 7. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan/kompetensi, materi, kegiatan belajar dan evaluasi. 8. Prinsip-prinsip tersebut harus dijadikan landasan dalam penyusunan RPP. Selain itu, secara praktis dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), seorang guru harus sudah menguasai bagaimana menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator, bagaimana dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan kom-petensi dasar, bagaimana memilih alternatif metode mengajar yang dianggap paling sesuai untuk mencapai kompetensi dasar, dan bagaimana mengembangkan evaluasi proses dan hasil belajar. F. Prosedur Pengembangan Rencana Pelaksananaan Pembelajaran (RPP) Prosedur dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah pembelajaran dikelas melalui riview literature, observasi kelas, dan telaah dokumen terkait dengan RPP yang ada dan digunakan dilapangan oleh guru-guru. 2. Analisis kurikulum dengan menganalisis standar isi mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. 3. Menyusun draft RPP berdasarkan landasan teoretik dan standar proses. 4. Validasi ahli untuk mengetahui kesesuaian draft RPP dengan landasan teoretik penyusunan RPP menggunakan instrumen validasi. 5. Revisi draft RPP berdasarkan validasi ahli sehingga menghasilkan draft RPP yang lebih baik dan sesuai dengan teori. 6. Uji coba RPP dalam praktik pembelajaran. Uji coba dilakukan dalam praktik pembelajaran dikelas. Kemudian guru melakukan validasi untuk mengetahui keterterapan RPP. Bersamaan dengan ini dilakukan validasi audience(oleh siswa) untuk mengetahui keefektifan RPP mencapai target pembelajaran. Untuk mengetahui keefektifan RPP lakukan uji kompetensi pada peserta didik. Dekripsikan efek pembelajarannya baik langsung 20 maupun penyertanya, juga keterbatasan (kekurangan/kelemahan) RPP yang dikembangkan. Mintalah saran perbaikan RPP baik dari guru maupun siswa. 7. Revisi berdasarkan uji coba terbatas. Berdasarkan uji coba, pertimbangan efek pembelajaran dan keterbatasan RPP, lakukan revisi berdasarkan uji coba skala terbatas sehingga menghasilkan RPP yang lebih baik dan efektif untuk pembelajaran. Tahapan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu: 1. Memilah dan memilih kompetensi dasar mata pelajaran pada silabus yang dapat dipadukan dalam tema tertentu untuk satu hari. 2. Memilah dan memilih kegiatan-kegiatan didalam silabus yang sesuai dengan kompetensi dasar 3. Kegiatan dalam silabus yang disiapkan untuk 3 atau 4 minggu (tergantung dengan tema/subtema) perlu dipilah menjadi kegiatan untuk satu minggu, kemudian dipilah dan dipilih lagi untuk kegiatan satu hari. 4. Dalam memilah dan memilih kegiatan dari silabus, guru perlu memperhatikan keterkaitan anatara berbagai kegiatan dari bebrapa mata pelajaran yang akan di integrasikan sehingga pembelajaran berlangsung sesuai dengan alur. 5. Menentukan indikator pencapaian kompetensi berdasarkan kegiatan di silabus yang sudah dipilih. 6. Di dalam penyusunan RPP, selain menggunakan silabus, guru bisa menggunakan buku teks pelajaran dan buku guru serta hasil analisis kompetensi dasar dengan tema yang telah dilakukan 7. Di dalam penyusunan RPP, guru harus memperhatikan alokasi waktu untuk setiap kegiatan dan kedalaman kompetensi yang diharapkan. 8. Apabila kompetensi yang akan diberikan dalam suatu tema memerlukan kemampuan prasyarat yang belum perna diajarkan, guru perlu mengajarkan kompetensi prasyarat. Berdasarkan beberapa pembahasan di atas, maka prosedur pengembangan RPP yaitu mengidentifikasi masalah pembelajaran dikelas 21 kemudian melakukan proses analisis kompetensi dasar. Setelah menganalisis kompetensi dasar maka proses selanjutnya adalah membuat draft RPP lalu melakukan proses validasi oleh pakar ahli. Lakukan uji coba RPP dalam proses pembelajaran ketika RPPnya sudah di validasi oleh pakar ahli. 22 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan apa yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran berupa penjabaran dari silabus, memiliki beberapa indikator yang menjadi tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Landasan hukum Penyusunan Perencanaan Pembelajaran bagi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah No 32 tentang perubahan PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No 65 tahun 2013 tentang standar proses Kurikulum 2013 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81A tentang implementasi Kurikulum 2013. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi Identitas mata pelajaran, Alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, strategi pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian hasil belajar. Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat ditempuh langkah-langkah berikut: 1. Mengisi kolom identitas 2. Menentukan alokasi waktu 3. Menentukan KI, KD, dan Indikator 4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan KI, KD, dan Indikator yang telah ditentukan 5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang terdapat dalam silabus 6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan 7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan 23 awal, inti, dan akhir. 8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan. 9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran. Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip yaitu perbedaan individual peserta didik, partisipasi aktif peserta didik, berpusat pada peserta didik, pengembangan budaya membaca dan menulis, pemberian umpan balik, mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi. prosedur pengembangan RPP yaitu mengidentifikasi masalah pembelajaran dikelas kemudian melakukan proses analisis kompetensi dasar. Setelah menganalisis kompetensi dasar maka proses selanjutnya adalah membuat draft RPP lalu melakukan proses validasi oleh pakar ahli. Lakukan uji coba RPP dalam proses pembelajaran ketika RPPnya sudah di validasi oleh pakar ahli. B. Saran Setelah membahas materi ini kiranya kita dapat memanfaatkan semaksimal mungkin materi ini sehingga kita dapat mengerti dan memahami lebih tentang pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 24 DAFTAR PUSTAKA Alleman, J.&Brophy, J. 1993. Is Curriculum Integration A Boon Or Threat to School Studies In Elementary Education? Social Education, 57 (6) 287291. Azisah, Sitti. 2014. Guru Dan Pengembangan Kurikulum Berkarakter. Makassar: Alauddin University Pres. Fogarty, R. 1991. How to Integrated the Curicula. Palatine, Illinois: IRI Publishing. Herry, H.A.dkk. 2005. Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Universitas Terbuka. Jacobs, H.H. 1991. Planning for Criculum Integration. Educational Leadeship,49, (2), 27-28. Krogh, S. 1990) The Integrated Early Childhood Curriculum, New York : Mc Graw-Hill Publishing Co. Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2008. Ktsp (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) DasarDasar Pemahaman Dan Pengembangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Niron, Maria Dominika. 2009. Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam KTSP. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Piaget, J. (1977) The Develeopment of Throught : Elaboration of cognitive Structures. New York: Viking. Republik Indonesia.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.No.20 Tahun 2003. Susanto. 2007. Pengembangan Ktsp Dengan Persfektif Manajemen Visi. Makassar: Mata Pena. Syamsudduha. 2009. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Makassar: Cv. Berkah Utami. Tim Dosen. 2015. Program pengajaran Pembelajaran Fisika. Medan: UNIMED Udin, S.W. (1999) Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Dikbud. Dikt. 25