Uploaded by User23994

MAKALAH PENGEMBANGAN RPP KELOMPOK 1 FIX

advertisement
MAKALAH
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
ALMISWANA (201051301050)
ARINA ULIN NIAMA (201051301046)
NUR UMMU PRATIWI (201051301041)
SYAMILAH MEIDIYANTI (201051301039)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kebesaran sang khalik ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala
yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan
terpetik berjuta rasa syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami
diberikan
kekuatan
dan
kesempatan
menyelesaikan
makalah
“Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)” yang terlaksana
dengan baik. Salawat dan salam tercurah kepada baginda Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wa sallam, yang telah diutus ke permukaan bumi ini untuk menuntun
manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas
dari tantangan dan hambatan. Namun berkat izin ALLAH Subhanahu Wa ta’ala
melalui kerja keras dan motivasi dari pihak langsung maupun tidak langsung yang
memperlancar jalannya penyusunan makalah ini. Olehnya itu, secara mendalam
kami menyampaikan terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan
sehinnga penyusunan dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya
kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala jualah kami menyerahkan segalanya.
Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan ridha-Nya, Aamiin.
Makassar, 22 Februari 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 4
A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...................... 4
B. Landasan Hukum dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) ........................................................................... 7
C. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................... 8
D. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) .................................................................................................. 13
E. Prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .. 15
F. Prosedur Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
............................................................................................................ 20
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 23
A. Kesimpulan ........................................................................................ 23
B. Saran ................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman, perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
khususnya di Indonesia. Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia
pendidikan di Indonesia salah satunya adalah perubahan kurikulum, telah kita
ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti perubahan perangkat
pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam
rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di
dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi
guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau
lapangan untuk setiap Kompetensi Dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang
di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat hal-hal yang
langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian
penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Selain itu, perencanaan pelaksanaan pembelajaran dilakukan untuk
mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran diantaranya materi
standar, indikator sekaligus metode yang digunakan dalam proses mengajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini dapat digunakan oleh setiap
pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran, karena
di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan mengenai
tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar,
media dan evaluasi yang harus digunakan. Maka dengan berpedoman pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini pengajar akan dapat mengajar
dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi,
strategi belajar mengajar atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.
Pengembangan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
merupakan
rumusan- rumusan tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta
1
didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi
dasar yang telah ditentukan sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
Dasar pengembangan pembelajaran merupakan desain pembelajaran atau
disebut sebagai Prosedur Pengembangan Sistem Pembelajaran (PPSI). Sebagai
suatu prosedur, desain pembelajaran dapat diartikan sebagai langkah yang
sistematis untuk menyusun rencana atau persiapan pembelajaran dan bahan
pembelajaran. Produk dari desain pembelajaran adalah berupa persiapan
pembelajaran, silabus, modul, bahan tutorial dan bentuk saran pedagogis
lainnya.
Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengan
unsur- unsur dasar kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman
belajar dan penilaian hasil belajar. Perangkat yang harus dipersiapkan dalam
perencanaan pembelajaran adalah: (a) memahami kurikulum; (b) menguasai
bahan ajar; (c) menyusun program pengajaran; (d) melaksanakan program
pengajaran dan (e) menilai program pengajaran dan hasil proses belajar
mengajar yang telah dilaksanakan. Dalam perencanaan pembelajaran sampai
saat ini masih mempergunakan pendekatan sistem, artinya perencanaan
pembelajaran merupakan kesatuan utuh yang memiliki komponen (tujuan,
materi, pengalaman belajar dan evaluasi) yang satu sama lain saling
berinteraksi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci
mengenai pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman guru dalam mengajar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
2. Apa landasan hukum dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)?
3. Apa saja komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
4. Bagaimana
langkah-langkah
penyusunan
Pembelajaran (RPP)?
2
Rencana
Pelaksanaan
5. Apa saja prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)?
6. Bagaimana prosedur pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Mengetahui landasan hukum dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
3. Mengetahui komponen dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Mengetahui
langkah-langkah
penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
5. Mengetahui prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
6. Mengetahui prosedur pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Keberhasilan implementasi kurikulum akan banyak ditentukan oleh
pengetahuan, keterampilan, kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas
yang diembannya, dan pembelajaran merupakan salah satu tugas yang sangat
menentukan keberhasilan itu. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang
bermakna buat peserta didik ketika diupayakan melalui sebuah perencanan
pembelajaran yang baik dan benar. Oleh karena itu, keterampilan guru dalam
merancang pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan
dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, pembelajar,
dan seorang perancang pembelajaran.
Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk
membelajarkan siswa dan aktivitas belajar siswa tersebut dapat terjadi dengan
direncanakan (by designed). Perencanaan merupakan aktivitas pendidikan
dimana pembelajaran ada di dalamnya yang secara sadar dirancang untuk
membantu siswa dalam mengembangkan fotensi dirinya melalui sejumlah
kompetensi yang diacunya dalam setiap proses pembelajaran yang diikutinya.
Dengan demikian, inti dari perencanaan pembelajaran adalah proses memilih,
menetapkan
dan
mengembangkan,
pendekatan,
metode
dan
teknik
pembelajaran, menawarkan bahan ajar, menyediakan pengalaman belajar yang
bermakna, serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam
mencapai hasil pembelajarannya.
Menurut Nana Sudjana (2000: 61) mengatakan bahwa perencanaan
adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tidakan
yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Hal senada juga
dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983: 16) bahwa perencanaan berarti
menyusun langkah- langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan
suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Kesimpulannya,
efektivitas perencanaan berkaitan dengan penyusunan rangkaian kegiatan
4
untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya apa yang tertuang
dalam perumusan perencanaan.
Sementara untuk pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan
peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Menurut Mulyani Sumantri
(1988:95) pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan
pengalaman belajar bagi peserta didik. Merujuk kepada pemahan di atas,
berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan pengambilan
keputusan yang diwujudkan dalam penyusunan langkah-langkah untuk
pencapaian tujuan pembelajaran agar peserta didik memiliki pengalaman
belajar yang berarti.
Pemahaman secara konseptual, diharapakan dapat membantu untuk
meningkatkan efektifitas pembuatan perencanaan pembelajaran. Konsep
berikut memiliki dua pemahaman, yaitu pertama proses pengambilan
keputusan dan pengetahuan professional tentang proses pembelajaran, Kedua
keputusan yang diambil oleh guru bisa beragam mulai dari yang sederhana
misalnya pengorganisasian aktivitas kelas, sampai yang komplek misalnya
menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam lingkup yang lebih
luas, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan
materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan
dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam alokasi waktu tertentu untuk
menapai tujuan yang telah ditentukan.
Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) merupakan persiapan yang
harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan
persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin
dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk
meyakinkan
pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan, meskipun dalam hal
tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang perlu dilakukan
siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di dalam
suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan
5
sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan
dilakukan. Sementara itu, rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
penggalan-penggalan kegiatan yang perlu dilakukan oleh guru untuk setiap
pertemuan. Didalamnya harus terlihat tindakan apa yang perlu dilakukan oleh
guru untuk mencapai ketuntasan kompetensi serta tindakan selanjutnya setelah
pertemuan selesai.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar. RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar
yang meliputi 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1(satu) kali pertemuan
atau lebih. Berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tertanggal 23
Nopember 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, bahwa pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) (BSNP, 2007). RPP disusun
untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan penjadwalan pelajaran di satuan pendidikan.
Menurut syahruddin dalam kunandar RPP atau rencana pelaksanaan
pembelajaran
adalah
rencana
yang
menggambarkan
prosedur
dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Sedangkan menurut
Azizah (2014), Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan managemen Pembelajaran untuk mencapai
suatu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dari silabus. Membuat RPP adalah suatu pengembangan kurikulum
yang dilakukan guru-guru dalam pembuatan RPP, guru menjabarkan silabus
secara rinci dan operasional dan RPP siap dijadikan pedoman atau skenario
dalam pemeblajaran. Dalam pengembangan RPP guru diberi kebebasan untuk
mengubah, modifikasi dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan
daerah serta dengan karakteristik peserta didik.
6
RPP menurut Susanto (2007) adalah penjabaran silabus kedalam unitunit atau satuan kegiatan pembelajaran untuk dilaksanakan dikelas. Rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana operasional pembelajaran yang
memuat beberapa indikator yang terkait untuk dilaksanakan dalam satu atau
beberapakali pertemuan dikelas. Dan RPP menurut Muchlish (2008) adalah
rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru
dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang
menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan
pembelajaran secara terprogram. Oleh karena itu, RPP harus memiliki daya
terap (applicable) yang tinggi. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat diketahui
kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya. Isi dari Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran adalah Identitas: mata pelajaran, Kelas/ program,
semester, SK, KD, alokasi waktu, Indikator, Tujuan, Materi, Langkah-langkah
kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran
berupa penjabaran dari silabus, memiliki beberapa indikator yang menjadi
tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. RPP juga merupakan
rencana yang menggambarkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
B. Landasan
Hukum
dalam
Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Landasan hukum Penyusunan Perencanaan Pembelajaran bagi guru
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah Undang-Undang No 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah No 32 tentang perubahan
PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri
Pendidikan dan kebudayaan No 65 tahun 2013 tentang standar proses
Kurikulum 2013 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81A
tentang implementasi Kurikulum 2013. Pedoman Guru dalam menyusun
Perencanaan Pembelajaran untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013
adalah pasal 31 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang mengatur Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
7
C. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap
kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi:
1. Identitas mata pelajaran (di dalamnya mencakup satuan pendidikan, kelas,
semester, mata pelajaran atau tema, dan jumlah pertemuan)
2. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
kompetensi dasar dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah
jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan kompetensi dasar yang
harus dicapai
3. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat
kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi
dasar
4. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
5. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
6. Tujuan pembelajaran yang mengandung unsur ABCD (Audience,
Behavior, Condition, Dan Degree) yang dirumuskan berdasarkan
kompetensi dasar, dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat
diamati
dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil
belajar
yang
diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
7. Materi ajar atau substansi materi memuat fakta, konsep, prinsip, dan
8
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
8. Strategi pembelajaran, yaitu tindakan guru melaksanakan rencana
mengajar. Artinya, usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel
pembelajaran (tujuan, bahan, metode, alat dan evaluasi) agar dapat
mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditepkan. Strategi
pembelajaran juga berarti strategi apa dan bagaimana guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif,
efektif, bermakna dan menyenangkan. Strategi pembelajaran memuat
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan guru secara beruntun untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
9. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran. Media hendaknya dipilih yang sesuai
dengan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik,
sehingga akan mempermudah untuk mencapai kompetensi dasar yang
telah ditetapkan.
10. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan
11. Kegiatan pembelajaran, berisi pengalaman belajar terbagi dalam kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
12. Indikator pencapaian kompetensi, penilaian hasil belajar
Untuk
keperluan
pelaksanaan
pembelajaran
guru
perlu
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran
ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan
dalam silabus pembelajaran. Komponen pembelajaran meliputi:
1. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas,
semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan.
3. Tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat dijabarkan dari
kompetensi dasar atau indikator.
9
4. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar dan indikator.
Kegiatan
pembelajaran
yang
dilakukan
hendaknya
mampu
mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, kreativitas, kemandirian,
kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, pada setiap peserta
didik. Komponen materi pokok pembelajaran berbasis kompetensi meliputi :
(1) kompetensi yang akan dicapai; (2) strategi penyampaian untuk mencapai
kompetensi; (3) sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk
menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi. Konsep
pembelajaran berbasis kompetensi mensyaratkan dirumuskannya secara jelas
kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Tingkat
pencapaian
kompetensi
terkait
erat
dengan
sistem
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam prakteknya pembelajaran kompetensi
harus memiliki komponen minimal pembelajaran berbasis kompetensi,
sebagai berikut :
1. Pemilihan dan perumusan kompetensi harus tepat
2. Spesifikasi indikator penilaian utuk menentukan penapaian kompetensi
3. Pengembangan sistem penyampaian yang fungsional dan relevan dengan
kompetensi dan sistem penilaian.
4. Perencanaan pembelajaran memiliki peran penting dalam memandu guru
dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, yang melayani kebutuhan
belajar siswanya. Perencanaan merupakan langkah awal sebelum proses
pembelajaran berlangsung.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memiliki manfaat dalam
proses belajar mengajar yaitu:
1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur baik unsur guru maupun unsur
murid
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan sehingga setiap saat
10
diketahui ketetapan dan kelambatan kerja
5. Sebagai bahan penyusun data agar terjadi keseimbangan kerja
6. Sebagai penghemat waktu, tenaga dan alat-alat, dan biaya.
7. Sebagai referensi guru dalam pembelajaran, sehingga lebih sistematis dan
terencana untuk tujuan pembelajaran dalam waktu tertentu, serta melalui
perencanaan yang matang, tepat dan tetap, pembelajaran akan menjadi
lebih terarah dan indah.
8. RPP merujuk terhadap fleksibelitas dan keakuratan penyampaian (transfer
ilmu) dari pendidik terhadap peserta didik
9. RPP bisa menjadi sebuah tolak ukur awal tahap ketiga setelah kurikulum
dan silabus terhadap keberhasilan pendidikan.
Proses pengembangan pembelajaran terkait dengan unsur-unsur dasar
kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian
hasil belajar. Untuk mempermudah pemahaman tentang hal ini, perhatikan
matrik rujukan berikut:
MATRIKS RUJUKAN PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
No.
1
2
Komponen
RPP
Merumuskan
Tujuan
Rincian Kegiatan
Sumber/Acuan
a. Perhatikan dan a. GBPP
Pahami
isi
masingGBPP
masing mata
b. Rumuskan
pelajaran
tujuan
b. Pedoman
pembelajaran
rumusan
khusus
tujuan
Contoh
a. Siswa
dapat
menjelaskan
pengertian
lingkungan
b. Siswa
dapat
Melakukan
percobaan polusi
air /udara
c. Siswa
dapat
menerima pendapat
orang lain
Memilih dan a. Pilih
konsep a. Tujuan belajar a. Kependudukan
Menata
tema,
pokok b. Perilaku awal b. Kejujuran
Bahasa
bahasan
c. Buku
c. Lingkungan
Belajar
b. Buat
rincian
pelajaran
d. Air
materi pelajaran d. Lingkungan
e. Bilangan
c. Tentukan
urutan materi
tersebut
11
3
Menyusun
Rancangan
Kegiatan
Belajar
a. Tentukan
kegiatan siswa
b. Rancangan
proses kegiatan
belajar siswa
c. Siapkan
sumber belajar
dan
media
belajar siswa
4
Menyusun
a. Tes awal
langkahb. Observasi
langkah dan
proses belajar
alat evaluasi
c. Tes akhir
d. Penugasan
a. Tujuan
belajar
b. Keadaan
siswa
c. Ketersediaan
media
dan
sumber
d. Metode,
teknik
mengajar
yang tepat
a. Tujuan belajar
b. Buku
pelajaran
c. Pedoman
penilian
a. Pendahuluan
b. Kegiatan Inti A.1:
diskusi, percobaan,
simulasi,
kerja
kelompok
c. Kegiatan penutup
d. Buku pelajaran
e. Alat
bantu
mengajar
berupa
benda, gambar
a.
b.
c.
d.
Tes lisan
Tes tulisan
Ter perbuatan
Tugas
mencatat
keadaan
lingkungan
keluarga
Sumber : Udin S. W (Dikbud, 1998)
Rencana pembelajaran pada umumnya akan mengacu kepada enam hal
penting yang harus dipersiapkan ketika akan melaksanakan proses
pembelajaran, antara lain:
1. Pencapaian tujuan yang harus dirumuskan oleh guru bedasarkan GBPP
2. Perumusan tujuan belajar yang mengacu kepada pengembangan perilaku
khusus yang akan dicapai pada akhir pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran hendaknya didasarkan kepada pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.
4. Proses pembelajaran berorientasi kepada olah kegiatan pemikiran,
mentalitas, dan perbuatan siswa yang diwujudkan dalam pembelajaran
secara aktif (CBSA). Sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi lebih
menarik, menantang dan juga menyenangkan.
5. Optimalisasi pemanfaatan media dan sumber belajar untuk mendukung
proses belajar aktif.
6. Evaluasi yang di dasarkan kepada perubahan perilaku siswa baik yang
direncanakan (instructional effect) maupun tidak (nurturan effect).
12
D. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengisi kolom identitas
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan
3. Menentukan KI, KD, dan Indikator yang akan digunakan yang terdapat
pada silabus yang telah disusun.
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan KI, KD, dan Indikator yang
telah ditentukan (lebih rinci dari KD dan Indikator, pada saatsaat tertentu
rumusan indikator sama dengan tujuan pembelajaran, karena indikator
sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan lagi).
5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang
terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi
pokok/pembelajaran.
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
awal, inti, dan akhir. Langkah-langkah pembelajaran berupa rincian
skenario
pembelajaran
yang
mencerminkan
penerapan
strategi
pembelajaran termasuk alokasi waktu setiap tahap. Dalam merumuskan
langkah-langkah
pembelajaran
juga
harus
mencerminkan
proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan.
9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik
penskoran, dll. Tuliskan prosedur, jenis, bentuk, dan alat/instrumen yang
digunakan untuk menilai pencapaian proses dan hasil belajar siswa, serta
tindak lanjut hasil penilaian, seperti: remedial, pengayaan, atau percepatan.
Sesuaikan dengan teknik penilaian berbasis kelas, seperti: penilaian hasil
karya (product), penugasan (project), kinerja (performance), dan tes
tertulis (paper & pen).
13
Berkaitan dengan penyusunan RPP ini, terdapat beberapa catatan yang
perlu diperhatikan oleh para guru, yaitu:
1. Kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan secara
nasional untuk seluruh mata pelajaran harus dijadikan acuan utama dalam
merumuskan komponen-komponen RPP. Karena itu, rumusan kompetensi
inti dan kompetensi dasar sekalipun sudah dituliskan dalam silabus, perlu
tetap dituliskan kembali dalam RPP agar dapat terlihat secara langsung
keterkaitannya dengan komponen yang lainnya dan menjadi titik tolak
untuk
menentukan
materi
pembelajaran,
indikator
ketercapaian
kompetensi, media, metoda, kegiatan pembelajaran serta menentukan cara
penilaian.
2. Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator-indikator ketercapaian
kompetensi perlu dipahami oleh guru. Setelah itu guru harus mampu
menuliskannya dalam RPP dengan menggunakan rumusan-rumusan yang
tepat, terukur, dan operasional. Ketidakmampuan guru dalam merumuskan
indikator-indikator tersebut akan mempengaruhi pencapaian kompetensi
dasar, yang akhirnya berakibat terhadap rendahnya kemampuan yang
dimiliki siswa.
3. Dalam penentuan materi pembelajaran pada umumnya guru sering
menjadikan buku teks sebagai titik tolak dan sumber utama pembelajaran.
Hal ini akan membawa akibat bahwa seluruh proses pembelajaran akan
berada di sekitar buku teks tersebut. Dalam RPP yang dikembangkan,
sebenarnya buku teks hanya merupakan salah satu sumber. Sumber itu
tidak hanya hanya buku, namun ada buku, alat, manusia, lingkungan
maupun teknik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Sebenarnya
dengan adanya kompetensi dasar dan indikator akan memudahkan
penentuan materi. Apabila kompetensi dasar dan indikator ada dalam
kawasan belajar kognitif, maka sifat materi yang akan disajikanpun akan
berkenaan dengan pengetahuan ataupun pemahaman. Demikian pula
halnya untuk kawasan belajar afektif maupun psikomotor. Materi
pembelajaran ini dapat diuraikan secara terinci atau cukup dengan pokok-
14
pokok materi saja, dan materi terinci nantinya dapat dilampirkan. Materi
pembelajaran sifatnya bermacam-macam ada yang berupa informasi,
konsep, prinsip, keterampilan dan sikap. Sifat dan materi tersebut akan
membawa implikasi terhadap metoda yang akan digunakan dan kegiatan
belajar yang harus ditempuh oleh siswa.
4. Dalam penentuan atau pemilihan kegiatan pembelajaran perlu disesuaikan
metoda mana yang paling efektif, efesien, dan relevan dengan pencapaian
kompetensi dasar dan indikator. Penentuan metode pembelajaran harus
memungkinkan terlaksananya cara belajar siswa aktif, kreatif, inovatif,
dan menyenangkan. Guru perlu memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang benar-benar efektif dan efesien dengan mempertimbangkan:
a. Karakteristik kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
b. Keadaan siswa, mencakup perbedaan-perbedaan individu siswa seperti
kemampuan belajar, cara belajar, latar belakang, pengalaman, dan
kepribadiannya.
c. Jenis dan jumlah fasilitas/sumber belajar yang tersedia untuk dapat
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
d. Sifat dan karakteristik masing-masing metode yang dipilih untuk
mencapai kompetensi dasar.
E. Prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan rencana pembelajaran harus berorientasi kepada upaya
penyiapan individu siswa agar mampu melaksanakan perangkat kompetensi
yang telah direncanakan pada tahap awal pengembangan perencanaan
pembelajaran. Konsistensi kompetensi yang akan dicapai dalam setiap
matapelajaran hendaknya selalu diupayakan tercapai sacara optimal. Kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peseta didik
untuk menguasai kompetensi yang diharapakan. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran
hendaknya:
(1)
berpusat
pada
peserta
didik;
(2)
mengembangkan kreatifitas peserta didik; (3) menciptakan kondidisi yang
menantang da menyenangkan; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika; (5)
menyediakan pusat penglaman belajar yang beragam (Diknas, 2002).
15
Berdasarkan pemahaman di atas, pengembangan program hendaknya
juga dilakukan berdasarkan pendekatan kompetensi. Sehingga penggunaan
pendekatan ini desain programpun dapat dilakssanakan secara efektif, efisien,
dan tepat. Pembelajaran berberbasis kompetensi akan menitik beratkan kepada
pengembangan kemampuan untuk melakukan kompetensi sesuai dengan yang
telah direncanakan.
Suatu program pembelajaran berbasis kompetensi harus mengandung
empat unsur pokok, yaitu :
1. Pemilihan kometensi yang sesuai
2. Spesifikasi indicator evaluasi untk menentukan keberjasilan kompetensi
3. Pengembangan system pembelajara
4. Penilaian (evaluasi)
5. Hasil pembelajaran dinilai dan dapat dijadikan bahan umpan balik untuk
selalu mengadakan perubahan terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur
pmbelajaran yang dilaksanakan sebelumnya.
Adapun
langkah-langkah
pengembangan
pembelajaran
tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh Stanley Elam dalam Umar Hamalik (2002)
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Langkah Pengembangan Pembelajaran
16
Berdasarkan bagan di atas kita dapat memahami bahwa langkah
pengembangan pembelajaran dimulai dari:
1. Spesifikasi asumsi
Pengembangan pembelajaran harus didasarkan kepada asumsi yang benar,
Misalnya belajar akan menjadi lebih bermakna jika siswa mengalami
sendiri apa yang dipelajarinya. Siswa akan belajar dengan baik apabila
mereka memahami apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa
yang telah mereka ketahui. Ini merupakan filosofi belajar secara
konstrukifisme.
2. Mengidentifikasi kompetensi
Penyusunan rencana pembelajaran perlu memperhatikan kompetensi dasar
yang akan diajarkan. Cakupan dan keluasan kompetensi dasar digunakan
jaringan topik/tema/konsep. Ketika cakupan materi dalam kompetensi
dasar terlalu luas perlu dijabarkan dalam lebih dari satu pembelajaran.
Kompetensi harus dijabarkan secara khusus dan telah divalidasi serta di
tes sejauhmana kontribusinya terhadap keberhasilan dan efektivitas belajar
mengajar. Identifikasi kompetensi dapat dilakukan melalui : analisis tugas
(task analysis), dan sebagainya.
3. Menggambarkan kompetensi secara spesifik
Spesifikasi kompetensi biasanya lebih khusus, dapat diamati, dan lebih
oprasional.
4. Menentukan kriteria jenis asesmen
Langkah ini ditempuh guna mengukur ketercapaian kompetensi, dan ini
sangat penting dalam pengembangan pembelajaran. Karena ketersediaan
alternative penilaian yang disiapkan oleh guru menunjukkan kesiapan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
5. Pengelompokan tujuan dan penyusunan tujuan pembelajaran
Pengelompokan tujuan merupakan deskripsi logis dari program yang di
dalamnya memuat kompetensi minimal.
6. Desain strategi pembelajaran
Desain ini dibuat sesuai dengan kompetensi yang telah dirumuskan dan
17
dikembangkan setelah kompetensi ditetapkan. Strategi umum yang
digunakan biasanya berupa : prospectus, tujuan, pre asesmen (asesmen
diagnostik), kegiatan yang akan dilakukan, dan post asesmen.
7. Mengorganisasikan sistem pengelolaan
Sistem pengelolaan dalam lebih bersifat individual sesuai dengan
kebutuhan siswa, yang dalam implementasinya memerlukan layanan
multidisipliner dan mengutamakan suasana real (field setting).
8. Melaksanakan uji coba program
Program yang telah dibuat, hendaknya dilakukan uji oba dengan tujuan
untuk mengevaluasi efektivitas strategi instruksional, tuntutan program,
ketepatan alat atau jenis penilaian yang digunakan, dan efektivitas system
penglolaan.
9. Menilai desain pembelajaran
Terdapat empat aspek penting dalam menilai desain pembelajaran antara
lain : (a) validasi tujuan; (b) tingkat kriteria dan bentuk asesmen; (c)
sistem instruksional; dan (d) pelaksanaan dan pengelolaan sesuai dengan
tujuan. Penilaian hendaknya dilakukan seawal mungkin, kontinuitas, sebab
merupakan bagian integral dalam pengembangan program.
10. Memperbaiki program
Perbaikan program hendaknya dilaksanakan berdasarkan umpan balik dari
pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh setiap siswa dan guru.
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan kompetensi dasar
atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. Dalam menyusun
dan mengembangkan RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
18
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran,
indikator
pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan
kurikulum
mikro
yang menggambarkan tujuan/kompetensi,
materi/isi
pembelajaran, kegiatan belajar, dan alat evaluasi yang digunakan. Efektivitas
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tersebut sangat dipengaruhi
beberapa prinsip perencanaan pembelajaran berikut:
1. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kondisi siswa.
2. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
3. Perencanaan pembelajaran harus memperhitungkan waktu yang tersedia
4. Perencanaan pembelajaran harus merupakan urutan kegiatan pembelajaran
yang sistematis.
5. Perencanaan pembelajaran bila perlu dilengkapi dengan lembaran
kerja/tugas dan atau lembar observasi.
19
6. Perencanaan pembelajaran harus bersifat fleksibel.
7. Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem
yang mengutamakan keterpaduan antara tujuan/kompetensi, materi,
kegiatan belajar dan evaluasi.
8. Prinsip-prinsip tersebut harus dijadikan landasan dalam penyusunan RPP.
Selain itu, secara praktis dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), seorang guru harus sudah menguasai bagaimana
menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator, bagaimana dalam memilih
materi pembelajaran yang sesuai dengan kom-petensi dasar, bagaimana
memilih alternatif metode mengajar yang dianggap paling sesuai untuk
mencapai kompetensi dasar, dan bagaimana mengembangkan evaluasi proses
dan hasil belajar.
F. Prosedur Pengembangan Rencana Pelaksananaan Pembelajaran (RPP)
Prosedur dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah pembelajaran dikelas melalui riview literature,
observasi kelas, dan telaah dokumen terkait dengan RPP yang ada dan
digunakan dilapangan oleh guru-guru.
2. Analisis kurikulum dengan menganalisis standar isi mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.
3. Menyusun draft RPP berdasarkan landasan teoretik dan standar proses.
4. Validasi ahli untuk mengetahui kesesuaian draft RPP dengan landasan
teoretik penyusunan RPP menggunakan instrumen validasi.
5. Revisi draft RPP berdasarkan validasi ahli sehingga menghasilkan draft
RPP yang lebih baik dan sesuai dengan teori.
6. Uji coba RPP dalam praktik pembelajaran. Uji coba dilakukan dalam
praktik pembelajaran dikelas. Kemudian guru melakukan validasi untuk
mengetahui keterterapan RPP. Bersamaan dengan ini dilakukan validasi
audience(oleh siswa) untuk mengetahui keefektifan RPP mencapai target
pembelajaran. Untuk mengetahui keefektifan RPP lakukan uji kompetensi
pada peserta didik. Dekripsikan efek pembelajarannya baik langsung
20
maupun penyertanya, juga keterbatasan (kekurangan/kelemahan) RPP
yang dikembangkan. Mintalah saran perbaikan RPP baik dari guru
maupun siswa.
7. Revisi berdasarkan uji coba terbatas. Berdasarkan uji coba, pertimbangan
efek pembelajaran dan keterbatasan RPP, lakukan revisi berdasarkan uji
coba skala terbatas sehingga menghasilkan RPP yang lebih baik dan
efektif untuk pembelajaran.
Tahapan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu:
1. Memilah dan memilih kompetensi dasar mata pelajaran pada silabus yang
dapat dipadukan dalam tema tertentu untuk satu hari.
2. Memilah dan memilih kegiatan-kegiatan didalam silabus yang sesuai
dengan kompetensi dasar
3. Kegiatan dalam silabus yang disiapkan untuk 3 atau 4 minggu (tergantung
dengan tema/subtema) perlu dipilah menjadi kegiatan untuk satu minggu,
kemudian dipilah dan dipilih lagi untuk kegiatan satu hari.
4. Dalam memilah dan memilih kegiatan dari silabus, guru perlu
memperhatikan keterkaitan anatara berbagai kegiatan dari bebrapa mata
pelajaran yang akan di integrasikan sehingga pembelajaran berlangsung
sesuai dengan alur.
5. Menentukan indikator pencapaian kompetensi berdasarkan kegiatan di
silabus yang sudah dipilih.
6. Di dalam penyusunan RPP, selain menggunakan silabus, guru bisa
menggunakan buku teks pelajaran dan buku guru serta hasil analisis
kompetensi dasar dengan tema yang telah dilakukan
7. Di dalam penyusunan RPP, guru harus memperhatikan alokasi waktu
untuk setiap kegiatan dan kedalaman kompetensi yang diharapkan.
8. Apabila kompetensi yang akan diberikan dalam suatu tema memerlukan
kemampuan prasyarat
yang belum
perna
diajarkan,
guru perlu
mengajarkan kompetensi prasyarat.
Berdasarkan
beberapa
pembahasan
di
atas,
maka
prosedur
pengembangan RPP yaitu mengidentifikasi masalah pembelajaran dikelas
21
kemudian melakukan proses analisis kompetensi dasar. Setelah menganalisis
kompetensi dasar maka proses selanjutnya adalah membuat draft RPP lalu
melakukan proses validasi oleh pakar ahli. Lakukan uji coba RPP dalam
proses pembelajaran ketika RPPnya sudah di validasi oleh pakar ahli.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran
berupa penjabaran dari silabus, memiliki beberapa indikator yang menjadi
tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
Landasan hukum Penyusunan Perencanaan Pembelajaran bagi guru
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah Undang-Undang No 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah No 32 tentang perubahan
PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri
Pendidikan dan kebudayaan No 65 tahun 2013 tentang standar proses
Kurikulum 2013 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81A
tentang implementasi Kurikulum 2013.
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi
Identitas mata pelajaran, Alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, strategi pembelajaran,
media pembelajaran, sumber belajar, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian hasil belajar.
Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat ditempuh
langkah-langkah berikut:
1. Mengisi kolom identitas
2. Menentukan alokasi waktu
3. Menentukan KI, KD, dan Indikator
4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan KI, KD, dan Indikator yang
telah ditentukan
5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran yang
terdapat dalam silabus
6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
23
awal, inti, dan akhir.
8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan.
9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik
penskoran.
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
yaitu perbedaan individual peserta didik, partisipasi aktif peserta didik,
berpusat pada peserta didik, pengembangan budaya membaca dan menulis,
pemberian umpan balik, mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu dan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi.
prosedur pengembangan RPP
yaitu mengidentifikasi
masalah
pembelajaran dikelas kemudian melakukan proses analisis kompetensi dasar.
Setelah menganalisis kompetensi dasar maka proses selanjutnya adalah
membuat draft RPP lalu melakukan proses validasi oleh pakar ahli. Lakukan
uji coba RPP dalam proses pembelajaran ketika RPPnya sudah di validasi oleh
pakar ahli.
B. Saran
Setelah membahas materi ini kiranya kita dapat memanfaatkan
semaksimal mungkin materi ini sehingga kita dapat mengerti dan memahami
lebih tentang pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
24
DAFTAR PUSTAKA
Alleman, J.&Brophy, J. 1993. Is Curriculum Integration A Boon Or Threat to
School Studies In Elementary Education? Social Education, 57 (6) 287291.
Azisah, Sitti. 2014. Guru Dan Pengembangan Kurikulum Berkarakter. Makassar:
Alauddin University Pres.
Fogarty, R. 1991. How to Integrated the Curicula. Palatine, Illinois: IRI
Publishing.
Herry, H.A.dkk. 2005. Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Universitas Terbuka.
Jacobs, H.H. 1991. Planning for Criculum Integration. Educational Leadeship,49,
(2), 27-28.
Krogh, S. 1990) The Integrated Early Childhood Curriculum, New York : Mc
Graw-Hill Publishing Co.
Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2008. Ktsp (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) DasarDasar Pemahaman Dan Pengembangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Niron, Maria Dominika. 2009. Pengembangan Silabus Dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Dalam KTSP. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Piaget, J. (1977) The Develeopment of Throught : Elaboration of cognitive
Structures. New York: Viking.
Republik Indonesia.Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.No.20 Tahun
2003.
Susanto. 2007. Pengembangan Ktsp Dengan Persfektif Manajemen Visi.
Makassar: Mata Pena.
Syamsudduha. 2009. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia.
Makassar: Cv. Berkah Utami.
Tim Dosen. 2015. Program pengajaran Pembelajaran Fisika. Medan: UNIMED
Udin, S.W. (1999) Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Dikbud. Dikt.
25
Download