Uploaded by User91490

Proposal PE Fellix A 118012

advertisement
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
PEMBUATAN PULP DARI BATANG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca)
DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA
Proposal Penelitian
Disusun oleh:
Fellix Adebayo (118012)
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
I. Judul Penelitian : Pembuatan Pulp Dari Batang Pisang Kepok
(Musa paradisiaca) Dengan Menggunakan Proses Soda
II. Penelitian
Nama
: Fellix Adebayo
NIM
: 118012
III. Lokasi Penelitian : Laboratorium Kimia Organik Kampus 1, Politeknik
Katolik Mangunwijaya Semarang
IV. Biaya Penelitian : Rp. 45.760,-
Semarang, 25 November
2020
Mengetahui,
Pembimbing
Peneliti
(Herman Yoseph Sriyana S.Pd, MT)
Fellix Adebayo
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. v
ABSTRAK.......................................................................................................... 1
BAB 1 ................................................................................................................. 2
A. Latar Belakang .......................................................................................... 2
B. Perumusan Masalah................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
BAB 2 ................................................................................................................. 4
A. Batang Pisang Kepok ................................................................................ 4
B. Pulp........................................................................................................... 5
C. Proses Pembuatan Pulp.............................................................................. 5
BAB 3 ................................................................................................................. 7
A. Rancangan Penelitian ................................................................................ 7
B. Alat dan Bahan .......................................................................................... 8
C. Prosedur Kerja .......................................................................................... 9
BAB 4 ............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11
LAMPIRAN ..................................................................................................... 12
Lampiran 1. Prosedur Analisa Pulp................................................................. 12
Lampiran 2. Rincian Biaya ............................................................................. 14
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ABSTRAK
Pisang kepok merupakan salah satu jenis buah pisang yang banyak
dikonsumsi dan ditanam oleh masyarakat Indonesia, namun pohon pisang kepok
hanya dapat berbuah sekali sebelum akhirnya membusuk. Batang pohon pisang
kapok memiliki kandungan selulosa 63-64% sehingga dapat digunakan sebagai
bahan baku pembuatan pulp. Pada penelitian ini pengolahan batang pisang menjadi
pulp menggunakan proses soda pada suhu 100℃ , dengan variasi konsentrasi
NaOH 5% ; 10% dan 15% serta variasi waktu pemasakan 30 menit ; 60 menit dan
90 menit. Percobaan ini dilakukan untuk mengatahui pengaruh konsentrasi NaOH
dan waktu pemasakan terhadap rendemen, kadar air, kadar abu , dan kandungan
lignin pada pulp.
Kata Kunci: pulp, batang pohon pisang, NaOH, waktu pemasakan, rendemen.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara penghasil pulp dan kertas terbesar ke-9 di dunia
dengan kapasitas produksi 7,9 juta ton per tahun untuk pulp dan 12,9 juta per tahun
untuk kertas (Kemenperin,2013). Jumlah produksi yang tinggi tentu berbanding
lurus dengan jumlah pohon yang ditebang untuk digunakan sebagai bahan baku
pembuatan pulp.
Indonesia juga merupakan salah satu produsen pisang yang pada tahun 2008
memproduksi sebanyak 6 juta metric ton (Anonim,2019). Pohon pisang hanya bisa
berbuah sekali sebelum pohon tersebut busuk sehingga batang pohon pisang
dianggap sebagai limbah.
Mengingat kebutuhan bahan baku untuk pulp yang tinggi, maka dibutuhkan
bahan baku yang lain yang dapat digunakan sebagai bahan substitusi untuk batang
pohon. Sebagai bahan baku kertas, pulp diwajibkan untuk memiliki kandungan
selulosa yang tinggi dan kandungan lignin yang lebih sedikit. Kandungan selulosa
yang tinggi dibutuhkan agar kertas yang dihasilkan memiliki kadar serat yang tinggi
sehingga kertas memiliki sifat yang lebih kuat, sedangkan kandungan lignin
menyebabkan timbulnya warna coklat pada kertas (Bahri,2015). Adapun kualitas
pulp kertas dapat dilihat pada Tabel 1.1 & tabel 1.2.
Tabel 1.1 Kualitas pulp kertas
Parameter
Low yield
Medium yield
High yield
Bilangan Kappa
14-20
35-50
60-110
Kandungan Lignin (%)
1,25-1,75
3,12-4,45
5,34-9,8
Perolehan Pulp (%)
35-45
47-51
49-53
Sumber : Bahri, 2015
Tabel 1.2 Kualias Pulp Yang Dihasilkan Industri Pulp Kimia
Kualitas Pulp
Perolehan Pulp (%)
Kandungan Selulosa (%)
Industri Pulp Kimia
35-53
>80% digunakan untuk pulp kertas
>90% digunakan untuk pulp rayon
Sumber : Bahri, 2015
Penelitian ini menggunakan batang pisang kepok sebagai objek penelitian
karena pisang jenis tersebut adalah pisang yang paling mudah penulis temui.
Batang pisang kapok mengandung selulosa 63-64%, hemiselulosa 20% dan
kandungan lignin 5% (Wardani et al, 2019), jika di bandingkan dengan table diatas
maka batang pisang kapok dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan
pulp.
B. Perumusan Masalah
1) Bagaimana kombinasi konsentrasi dan waktu pemasakan yang menghasilkan
produk terbaik dalam pembuatan pulp dari batang pisang kepok?
2) Berapa kandungan lignin, kadar air dan kadar abu pada pulp yang dihasilkan?
C. Tujuan Penelitian
1) Mengetahui kombinasi konsentrasi dan waktu pemasakan yang menghasilkan
produk terbaik dalam pembuatan pulp dari batang pisang kepok.
2) Mengetahui kandungan lignin, kadar air dan kadar abu pada pulp yang
dihasilkan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Batang Pisang Kepok
Pisang kepok (Musa paradisiaca L.) merupakan jenis pisang olahan yang
paling sering diolah terutama dalam olahan pisang goreng dalam berbagai variasi,
sangat cocok diolah menjadi keripik, buah dalam sirup, aneka olahan tradisional,
dan tepung. Pisang dapat digunakan sebagai alternatif pangan pokok karena
mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagian
konsumsi beras dan terigu (Prabawati et al., 2008).
Tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca L.) merupakan tanaman dalam
golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang
semu. Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara
rapat dan teratur. Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung
memanjang dan membentuk bunga lalu buah. Bagian bawah batang pisang 23
menggembung berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul
dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Buah
pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi. (Satuhu, 1992).
Gambar 2.1 Pohon pisang kepok
Komposisi dari batang pohon pisang disajikan pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Komposisi Batang Pisang
Parameter
Kadar (%)
Selulosa
63-64
Hemiselulosa
20
Lignin
5
Sumber : Wardani, 2019
B. Pulp
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat. Pulp dapat
dibuat dari bahan kayu, non kayu, dan kertas bekas (Waste paper). Pulp merupakan
bubur kayu sebagai bahan dasar dalam pembuatan kertas. Bahan baku pulp
biasanya mengandung tiga komponen utama yaitu : selulosa, hemiselulosa, dan
lignin. (Ramadhani, 2019)
Proses pembuatan pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis,
kimia, dan semi kimia. Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan
sebutan proses kraft. Proses tersebut dipilih karena pulp yang dihasilkan dari proses
ini memiliki kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis dan semi kimia, akan
tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan kedua proses
lainnya, karena komponen yang terdegradasi lebih banyak. (Ramadhani, 2019)
C. Proses Pembuatan Pulp
Ditinjau dari bahan bakunya, secara umum proses pembuatan pulp dapat
digolongkan sebagai:
1) Proses mekanis, yaitu proses pembuatan pulp yang seluruhnya menggunakan
proses mekanis.
2) Proses semi kimia, yaitu proses pembuatan pulp yang melalui proses kombinasi
antara proses mekanis dan proses kimia.
3) Proses kimia, yaitu bahan baku berserat ditambah dengan bahan kimia.
(Ramadhani, 2019)
Untuk proses kimia bahan, ditambahkan bermacam-macam bahan
tergantung jalur proses kimia yang diambil, diantarannya sebagai berikut :
a) Proses sulfat
Bahan kimia yang digunakan adalah natrium sulfat (Na2SO4), soda api (NaOH),
dan soda abu (Na2CO3). Bahan dasar yang digunakan adalah kayu lunak maupun
kayu kertas.
b) Proses sulfit
Bahan kimia yang digunakan adalah asam sulfit (H2SO3), asam sulfat (H2SO4), dan
magnesium bisulfit (Mg(HSO3)2). Bahan dasar yang digunakan bisa kayu lunak,
maupun kayu kertas. Proses ini sangat baik untuk membuat kertas berkualitas
tinggi.
c) Proses nitrat
Bahan kimia yang digunakan adalah asam nitrat (HNO3) dan soda api (NaOH)
d) Proses soda
Bahan kimia yang digunakan soda api (NaOH). Bahan dasar yang biasa digunakan
untuk proses ini adalah jerami, ampas tebu, dan rerumputan. Untuk proses
pembuatan pulp dari bahan non kayu biasanya menggunakan proses soda.
(Ramadhani, 2019)
BAB 3
METODOLOGI
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua
variabel bebas, yaitu kadar NaOH dan waktu pemasakan. Hasil yang didapat akan
dijelaskan secara deskriptif. Rancangan penelitian pembuatan pulp dari batang
pisang kepok disajikan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Rancangan penelitian
No
Variabel Bebas
Variabel Tetap
Variabel
Terikat
Kadar NaOH (%)
Waktu Pemasakan
Suhu 100℃
Rendemen
1
5
Massa sample
Kadar lignin
2
10
10 gram
Kadar abu
3
15
Kadar air
4
30 menit
5
60 menit
6
90 menit
B. Alat dan Bahan
1) Bahan
Bahan baku dalam pembuatan pulp dan bahan bahan yang diperlukan
dalam pengujian disajikan pada tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Bahan baku dan bahan pembantu dalam pembuatan pulp
N
Bahan
o
1
Batang
pisang kepok
.
NaOH
2
.
Fungsi
Bahan utama pembuatan pulp
Bahan pereaksi pada proses
Soda
Aquadest
3
.4
KMnO
Pelarut
.5 SO
H
2
4
.Air
6 Es
Larutan pengasam
.7
KI
.8 S O
Na
2 2 3
.
Oksidator
Oksidator kuat
4
Penurun suhu
Larutan standar
2) Alat
a) Pada penelitian ini alat yang digunakan dapat dilihat pada gambat 3.1
Keterangan gambar :
1. Autoklaf
2. Beaker glass
3. Kompor
1
2
3
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Waterbath
b) Rangkaian alat analisa uji kappa disajikan pada gambar 3.3 adalah
sebagai berikut :
Keterangan gambar :
1.
2.
3.
4.
Statif
Klem
Buret
Erlen Meyer
Gambar 3.2 Rangkaian Alat Titrasi
C. Prosedur Kerja
1. Persiapan bahan baku
a) 200 gram batang pisang kepok dipotong kurang lebih 1 cm
b) Potongan dimasukan ke dalam oven dryer dengan suhu 105℃ selama 24 jam
2. Proses pulping
a) 10 gram batang pisang kepok ditambah larutan NaOH ( 5 ; 10; dan 15%)
dengan perbandingan 6:1
b) Sample dimasukan kedalam autoklaf pada temperatur 100℃ dan dimatikan
sesuai waktu yang divariasikan ( 30 menit ; 60 menit ; dan 90 menit)
c) Hasil yang sudah didinginkan dipisahkan residu dan filtratnya menggunakan
kertas saring
d) Residu yang didapat dicuci dengan air panas lalu dikeringkan di oven pada
suhu 105℃ selama 1 jam
e) Padatan yang sudah kering ditimbang sebagai pulp kering
f) Analisa rendemen, kadar abu, kadar air dan lignin
(Bahri,2015)
BAB 4
JADWAL PENELITIAN
No
Kegiatan
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Menyusun dan
mengumpulkan proposal
Persiapan bahan baku
Proses pembuatan pulp
Menghitung rendemen
Uji kadar air
Uji kadar abu
Uji bilangan kappa
Pengulangan jika data yang
didapat tidak akurat
Penyusun laporan
Seminar
2
3
4
5
6
Pertemuan ke
7
8
9 10
11
12
13
14
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. (2015). PEMBUATAN SERBUK PULP DARI DAUN JAGUNG.
Novianti, P., & Setyawati, W. A. (2016). PEMANFAATAN LIMBAH KULIT
PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS ALAMI
DENGAN METODE PEMISAHAN ALKALINASI.
Prabawati, S., & Setyabudi, D. A. (2008). Teknologi Pasca Panen dan Teknik
Pengolahan Buah Pisang.
Ramadhani, E. E. (2019). PEMBUATAN PULP DARI SABUT KELAPA
MUDA DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA.
Satuhu, S. (1922). Pisang: Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Indonesia:
Penebar Swadaya.
Wardani, P. K. (2019). PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK KEDELAI
DAN SORBITOL TERHADAP KARAKTERISTIK BIOPLASTIK DARI
PATI BIJI NANGKA SEBAGAI PENGEMAS.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Prosedur Analisa Pulp
a.
Rendemen
Perhitungan rendemen dilakukan dengan menimbang pulp yang diperoleh
kemudian dibagi dengan berat bahan baku yang telah dikeringkan. Perhitungan :
Rendemen =
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
𝑓𝑒𝑒𝑑
x100%
b. Analisis bilangan kappa
1). Serat hasil pulping diblender sampai halus.
2). Menimbang sebanyak 1 gram dan dimasukkan dalam beakerglass
yang telah berisi aquadest 200 ml.
3). Menambahkan larutan KMnO4 25 ml dan H2SO4 25 ml.
4). Memasukkan sampel kedalam penangas yang berisi air es dijaga suhunya
hingga 25oC dan distirrer selama 10 menit.
5). Menambahkan larutan KI sebanyak 6 ml dan dititrasi
menggunakan larutan Na2S2O3 hingga sampel berubah menjadi
warna bening
C. Analisa kadar air
1). Cawan dipanaskan pada suhu 105℃ selama 1 jam, kemudian didinginkan
didalam desikator.
2). Ditimbang 5 gram sampel.
3). Sampel dipanaskan di dalam oven pada suhu 105℃ selama 1 jam.
4).Kemudian sampel didinginkan di dalam desikator dan kemudian ditimbang.
5). Kadar air dihitung dengan persamaan :
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
Kadar air = 𝑓𝑒𝑒𝑑 x100%
Dimana :
a = berat sampel mula-mula
b = berat sampel setelah dikeringkan
D. Analisa kadar abu
1). Sampel ditimbang sebanyak 5 gram dalam cawan yang telah dipanaskan
sebelumnya pada suhu 25℃ dan telah diketahui berat keringnya.
2). Sampel dalam cawan dimasukkan dalam furnance dan dipanaskan sampai suhu
575℃ selama 4 jam.
3). Kemudian sampel didinginkan didalam desikator dan ditimbang sampai
bobotnya tetap.
4). Kadar abu dihitung dengan persamaan berikut :
Kadar Abu =
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
𝑓𝑒𝑒𝑑
x100%
Lampiran 2. Rincian Biaya
No
Bahan
1.
Batang pisang
kepok
2.
NaOH
3.
Aquadest
4.
Jumlah
Harga per kg atau
kebutuhan
200 gram
liter
750 gram
Jumlah
-
Rp. 16.000,-
Rp. 12.000,-
12 liter
Rp.1.000,-
Rp. 12.000,-
KMnO4
3 gram
Rp. 300.000,-
Rp. 900,-
5.
H2SO4
300 ml
Rp. 25.000,-
Rp. 7.500,-
6.
Air Es
10 buah
7.
KI
2 gram
Rp. 1.500.000,-
Rp. 3.000,-
8.
Na2S2O3
30 gram
Rp. 12.000,-
Rp. 360,-
Rp. 10.000,-
Jumlah Rp. 45.760,-
Download