PENTINGNYA PRAKTIKUM KIMIA DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN KIMIA O L E H NAMA : MARIA ATNASARI LANGGUR NIM : 18010600048 KELAS/SEMESTER : A/VI PRGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2021 A. Pengertian Praktikum Kata praktikum berasal dari kata pratique (Prancis), practicus (Latin), atau praktikos (Yunani) yang secara harfiah berarti “aktif” atau prattein / prassein (Yunani) yang berarti “ mengerjakan”. Pengertian praktikum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dari keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori. Menurut Soekarno et al. (1990 : 14), metode praktikum adalah suatu cara mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu fakta yang diperlukan atau ingin diketahuinya. Djamarah & Zain (2002:95) memberi pengertian bahwa metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya sehingga dapat menjawab pertanyaan yang didapatkan melalui pengamatan induktif. Secara umum kegiatan praktikum merupakan kegiatan aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari untuk memecahkan berbagai masalah melalui percobaan-percobaan di laboratrium. B. Pentingnya Praktikum dalam pembelajaran di sekolah Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ranah keterampilan (psikomotor) merupakan ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Aktivitas fisik dapat diwujudkan dengan melakukan kerja ilmiah yaitu dengan melaksanakan kegiatan praktikum. berikut pentingnya praktikum kimia menurut para ahli: a) Woolnough dan Allsop Woolnough dan Allsop mengemukakan empat alasan pentingnya kegiatan praktikum IPA, yaitu ; 1. praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar IPA. 2. praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. 3. praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. 4. praktikum menunjang materi pelajaran. Keterampilan proses IPA sendiri meliputi: mengamati, menafsirkan, mengklasifikasikan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep,merencanakan percobaan, berkomunikasi dan mengajukan pertanyaa. b) Arifin et al. (2003) Arifin et al. (2003) mengemukakan bahwa metode praktikum merupakan penunjang kegiatan proses belajar untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan. Kegiatan praktikum akan memberikan makna apabila kegiatan tersebut direncanakan dengan baik, memberi kesempatan untuk memilih prosedur alternatif, merancang eksperimen, mengumpulkan data dan menginterpretasikan data yang diperoleh. Untuk dapat melaksanakan praktikum dengan tuntutan tersebut diperlukan keterampilan berpikir atau intelektual skill. Untuk mengembangkan keterampilan tersebut dalam praktikum, siswa perlu menggunakan prosedur yang logis dan strategis. Menurut Arifin (2003), keuntungan menggunakan metode eksperimen atau praktikum adalah sebagai berikut: 1. Dapat menggambarkan keadaan yang konkret tentang suatu peristiwa 2. Siswa dapat mengamati proses. 3. Siswa dapat mengembangkan keterampilan inkuiri. 4. Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah. 5. Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif dan efisien. c) Zaenuddin (1996) Menurut Zaenuddin (1996) manfaat praktikum sebagai berikut: 1. untuk melatih keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa: 2. untuk memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menerapkan dan ingintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya secara nyata dalam praktek 3. untuk membuktikan sesuatu secara ilmiah atau melakukan scientific inquiry 4. untuk menghargai ilmu dan keterampilan dimiliki. C. Pentingnya Praktikum Kimia dalam pembelajaran kimia Kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat. Dalam ilmu kimia terdapat dua hal yang berkaitan yaitu ilmu kimia sebagai produk dan ilmu kimia sebagai proses. Kimia sebagai produk mencakup sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta, asas, konsep, teori, serta prinsip-prinsip kimia. Kimia sebagai proses mencakup keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuan untuk memeroleh dan mengembangkan pengetahuan kimia. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ranah keterampilan (psikomotor) merupakan ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Aktivitas fisik dapat diwujudkan dengan melakukan kerja ilmiah yaitu dengan melaksanakan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk dilaksanakan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan praktikum merupakan kegiatan aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari untuk memecahkan berbagai masalah melalui percobaan-percobaan di laboratrium. Praktikum dalam Pembelajaran IPA Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menjelaskan bahwa IPA termasuk kimia berkaitan dengan cara memahami alam secara sistematis, sehingga pembelajaran kimia bukan hanya sebatas penguasaan kumpulan pengetahuan (produk ilmu) yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi lebih sebagai proses penemuan yang dapat tercapai melaui kegiatan praktikum. Pendidikan/pembelajaran kimia diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungannya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran kimia hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi menjelajahi dan memahami alam secara ilmiah. Pembelajaran kimia diarahkan pada inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih bermakna tentang alam sekitar. Uraian di atas secara tegas menyatakan pentingnya penerapan proses sains dan sikap ilmiah dalam pembelajaran kimia serta keterampilan proses sains juga menjadi salah satu tujuan penting dalam pembelajaran yang mana dapat diwujudkan melalui praktikum kimia.. Khusus untuk kimia, menurut Woolnough & Allsop (Rustaman, 1995) sedikitnya terdapat empat alasan yang dikemukakan para pakar pendidikan sains mengenai pentingnya kegiatan praktikum. 1. praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. 2. praktikum mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. 3. praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. 4. praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran. Kegiatan praktikum memungkinkan peserta didik untuk mempraktekkan secara empiris dalam belajar mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap menggunakan sarana laboratorium. a. Pada ranah pengetahuan, peserta didik mendalami teori, menggabungkan teori yang ada, dan menerapkan teori. Ranah pengetahuan dapat dapat dinilai menggunakan rubrik penskoran. Ranah keterampilan b. Pada ranah keterampilan, peserta didik memilih alat dan bahan, mempersiapkan alat dan bahan, dan menggunakan alat dan bahan. Ranah keterampilan dapat dinilai dengan teknik observasi (ceklist atau rating scale) c. Pada ranah sikap, peserta didik menunjukkan beberapa sikap, contohnya: bekerjasama, disiplin; dan tanggungjawab. Ranah sikap dapat dinilai menggunakan teknik observasi (ceklist, bagan partisipasi (participation chart), skala lajuan (rating scale)) D. Faktor-faktor yang memengaruhi pelaksanaan praktikum kimia. Faktor-faktor yang memengaruhi pelaksanaan praktikum kimia terdiri dari faktor pendukung dan faktor penghambat. a. Faktor pendukung pelaksanaan praktikum kimia Faktor pendukung pelaksanaan praktikum kimia yaitu kesiapan guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan praktikum. b. Faktor penghambat pelaksanaan praktikum kimia Faktor penghambat pelaksanaan praktikum yaitu; (1) ruang laboratorium kimia digunakan sebagai ruang kelas (2) keterbatasan alat dan bahan (3) kekurangan waktu (4) tidak adanya laboratorium. DAFTAR PUSTAKA N. K.A. Damayanti , S. Maryam , I. W. Subagia. 2019. ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM KIMIA. Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha. 3(2): 53-54 http://rinaanggraina040.blogspot.com/2017/03/praktikum-dalam-pembelajarankimia.html#:~:text=Pertama%2C%20praktikum%20membangkitkan%20motivasi%20bela jar,praktikum%20menunjang%20pemahaman%20materi%20pelajaran. (diakses pada 19 januari 2021 pukul 08:05 WITA)