Nama NRT Program Studi Mata Kuliah Dosen Pengampu Perihal : Muhamad Rizal Mardiansyah : 2020.2099.1.01 : Hukum Keimigrasian C : Bahasa Indonesia : Muhammad Ridwan, S.Hum., M.Hum. : Tugas PENYEBARAN VIRUS COVID-19 DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PANDEMI COVID-19 DI KOTA SUKABUMI I. PENDAHULUAN Pada akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan adanya penemuan sebuah virus yang menular kepada manusia di Kota Wuhan, China. Virus tersebut oleh World Health Organization (WHO) diberi nama Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19) (WHO, 2020). Virus COVID-19 mewabah dan menyebar dengan cepat ke seantero dunia, tidak terkecuali Indonesia. Dilansir dari news.detik.com, virus ini pertama kali teridentifikasi di Indonesia pada tanggal 02 Maret 2020 yang menjangkiti dua orang warga Kota Depok yang tertular dari warga negara Jepang. Sejak pengumuman kasus pertama di Kota Depok, dilansir dari covid19.go.id sampai dengan tanggal 12 Januari 2021 sudah terdapat 1.201.859 kasus COVID-19 di Indonesia. Hal tersebut memaksa semua masyarakat untuk menjalankan kehidupan dengan berdampingan dengan virus COVID-19 serta menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh Pemerintah atau yang lebih dikenal dengan istilah "normal baru". Kehidupan normal baru tersebut memaksa semua aktivitas pada beragam lini kehidupan beradaptasi demi menekan lonjakan kasus virus COVID-19. Virus COVID-19 dapat menular dengan berbagai media seperti transmisi kontak, droplet (percikan), melalui udara (airborne), fomit, fekal-oral, melalui darah, ibu ke anak, sampai dengan binatang ke manusia (WHO, 2020). Infeksi virus COVID-19 umumnya menyebabkan penyakit pernapasan ringan hingga berat dan kematian, namun terdapat sebagian orang yang terinfeksi virus ini tidak pernah menunjukkan gejala. Untuk menekan lonjakan kasus virus COVID-19, Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan salah satunya dengan mengedukasi masyarakat akan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Penyebaran virus COVID-19 terus meningkat di Indonesia setiap harinya, tidak terkecuali di Kota Sukabumi. Kasus positif COVID-19 pertama kali di Kota Sukabumi teridentifikasi pada tanggal 01 April 2020. Sampai saat ini tanggal 13 Januari 2021 dilansir dari covid19.sukabumikota.go.id sudah terdapat 2.940 kasus positif COVID-19 di Kota Sukabumi. Meskipun sudah banyak kasus positif COVID-19 di Kota Sukabumi, masyarakat Kota Sukabumi belum sepenuhnya melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. II. A. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengertian Covid-19 Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19 (WHO, 2020). Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus COVID-19 dapat menular dengan berbagai media seperti transmisi kontak, droplet (percikan), melalui udara (airborne), fomit, fekal-oral, melalui darah, ibu ke anak, sampai dengan binatang ke manusia (WHO, 2020). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). B. Penyebaran Virus Covid-19 di Kota Sukabumi Kasus positif COVID-19 pertama kali di Kota Sukabumi teridentifikasi pada tanggal 01 April 2020, tepatnya di Kecamatan Citamiang. Sejak kemunculan kasus positif COVID-19 pertama tersebut, Kota Sukabumi telah mendapatkan predikat zona hijau, kuning, sampai dengan zona oranye, namun tidak pernah mendapatkan predikat zona merah. Berdasarkan Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi, kasus positif COVID-19 per tanggal 13 Februari 2020 berjumlah 2940 kasus. Pada hari Sabtu, 13 Februari 2021 terjadi penambahan kasus COVID19 sebanyak 8 kasus. Pada hari Sabtu, 13 Februari 2021, Kota Sukabumi berada dalam zona oranye atau zona resiko sedang. Dari jumlah 2940 kasus, 2609 diantaranya telah dinyatakan sembuh dengan persentase 88,7%. Kemudian 251 pasien masih diisolasi, baik isolasi mandiri maupun isolasi di fasilitas kesehatan Kota Sukabumi. Dari keseluruhan kasus tersebut, 80 pasien telah dinyatakan meninggal dunia dengan persentase 2,7%. Selain itu, per tanggal 13 Februari 2021, dilansir dari sukabumiupdate.com, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi masih mengawasi 293 warga dengan status suspek. Jumlah kasus COVID-19 di Kota Sukabumi per Tanggal 13 Februari 2021 dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1 Jumlah Kasus COVID-19 di Kota Sukabumi per Tanggal 13 Februari 2021 Sumber: covid19.sukabumikota.go.id Penyebaran kasus COVID-19 yang terjadi di Kota Sukabumi menyebar ke seluruh Kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Gunung Puyuh, Kecamatan Cikole, Kecamatan Warudoyong, Kecamatan Citamiang, Kecamatan Cibereum, Kecamatan Lembur Situ, dan Kecamatan Baros. Pasien yang masih diisolasi di Kota Sukabumi per tanggal 09 Februari 2021 berjumlah 269 pasien. Adapun uraian mengenai jumlah pasien positif COVID-19 yang masih di isolasi di berbagai Kecamatan serta kelurahan di Kota Sukabumi per tanggal 09 Februari 2021, yaitu Kecamatan Gunung Puyuh 51 pasien, Kecamatan Cikole 82 pasien, Kecamatan Warudoyong 13 pasien, Kecamatan Citamiang 79 pasien, Kecamatan Cibereum 45 pasien, Kecamatan Lembur Situ 13 pasien, dan Kecamatan Baros 6 pasien. Jumlah pasien isolasi COVID-19 di Kota Sukabumi per Tanggal 09 Februari 2021 dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Gambar 2 Jumlah Pasien Isolasi COVID-19 di Kota Sukabumi per Tanggal 09 Februari 2021 Sumber: covid19.sukabumikota.go.id C. Upaya Pemerintah Kota Sukabumi untuk Menanggulangi Pandemi COVID-19 di Kota Sukabumi Pandemi COVID-19 mendesak Pemerintah Kota Sukabumi untuk terus berupaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Kota Sukabumi. Pemerintah Kota Sukabumi melakukan beragam upaya untuk menekan angka kasus positif COVID-19 seperti penutupan ruang publik, pengawasan penerapan protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan, pengadaan wastafel, sampai dengan pengeluaran surat edaran Wali Kota. Penutupan ruang publik diterapkan diberagam lokasi di Kota Sukabumi seperti Lapang Merdeka, Alun-Alun Kota Sukabumi, Area Car Free Day, dan taman-taman yang terdapat di Kota Sukabumi. Pengawasan penerapan protokol Kesehatan dilaksanakan oleh aparat gabungan dari Satpol PP, Polisi, sampai dengan TNI yang tersebar di berbagai titik yang rawan kerumunan untuk memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, utamanya 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Penyemprotan disinfektan dilaksanakan oleh petugas dari PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Sukabumi, Pemadam Kebakaran, dan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi di Jalan A. Yani Pasar Pelita, masjid, gereja, dan beragam fasilitas publik lainnya. Pemerintah Kota Sukabumi juga mengadakan pengadaan wastafel di berbagai titik ruang publik di Kota Sukabumi seperti Lapang Merdeka, Polres Kota Sukabumi, Alun-Alun Kota Sukabumi, dan ruang publik lainnya. Upaya Pemerintah Kota Sukabumi untuk Menanggulangi Pandemi COVID-19 di Kota Sukabumi dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. (a) (b) (c) (d) Gambar 3 Upaya Pemerintah Kota Sukabumi untuk Menanggulangi Pandemi COVID-19 di Kota Sukabumi (a) Penutupan Lapang Merdeka (b) Penyemprotan Disinfektan (c) Pengawasan Penerapan Protokol Kesehatan (d) Pengadaan Wastafel Sumber: republika.co.id dan sukabumitoday.com Sejak munculnya kasus positif COVID-19 pertama di Indonesia, Walikota Kota Sukabumi segera mengeluarkan Surat Edaran untuk menanggulangi kasus positif COVID-19 di Kota Sukabumi. Surat tersebut adalah Surat Edaran Nomor 180/12/Huk tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Virus Corona yang terdiri dari 14 poin sebagai berikut. 1. Dinas Kesehatan dan Perangkat Daerah terkait agar melakukan promosi kesehatan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi secara masif kepada masyarakat, tentang upaya pencegahan Corona Virus Disease 19, melalui promosi membiasakan mencuci tangan memakai sabun atau antiseptik dan menerapkan pola PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan menggunakan berbagai media. 2. seluruh instansi, perkantoran, pabrik, tempat ibadah, stasiun kereta api, terminal, pool bus, pool travel, tempat wisata dan tempat hiburan, agar menerapkan standar kesehatan maksimum, serta upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 19, dengan menyiapkan sarana untuk mencuci tangan berikut sabun atau antiseptik lain di lingkungannya masingmasing. 3. bagi instansi yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dengan kondisi orang berkumpul banyak, agar bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, untuk melaksanakan deteksi dini menggunakan thermal scanner, dan apabila ditemukan pengunjung dengan suhu tubuh di atas 37°Celcius dan gejala sakit influenza dan atau batuk agar menggunakan masker. 4. memberlakukan pembatasan kunjungan besuk terhadap pasien di seluruh rumah sakit di wilayah Kota Sukabumi. 5. seluruh pasar, pertokoan, pusat perbelanjaan dan toko modern, agar tetap membuka layanannya dengan menerapkan standar kesehatan maksimum, serta upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 19, dengan menyiapkan sarana untuk mencuci tangan berikut sabun atau antiseptik lain di lingkungannya masing-masing. 6. seluruh perusahaan yang mempekerjakan TKA (Tenaga Kerja Asing) agar melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Kesehatan, untuk proses pemantauan kondisi kesehatan terlebih diprioritaskan yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. 7. memastikan semua TKA dan orang yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, secara intensif mendapatkan pemantauan kesehatan secara berkala, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada Satuan Pendidikan Formal dan Non Formal di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama Kota Sukabumi, dilaksanakan di rumah masingmasing, mulai tanggal 16 Maret 2020 sampai dengan 29 Maret 2020, dengan pengawasan dari guru dan orang tua siswa. 9. 10. 11. 12. 13. 14. masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian kebutuhan pokok secara berlebihan, demi menjaga stok dan persediaan untuk seluruh masyarakat yang membutuhkan. menghindari tempat-tempat yang berpotensi dapat menularkan infeksi Corona Virus Disease 19, dengan mengurangi aktifltas kegiatan di luar rumah, apabila warga masyarakat memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri 14 hari terakhir atau merasa pemah kontak dengan penderita COVID-19, wajib menghubungi hotline COVID-19 08001000119, untuk mendapat petunjuk lebih lanjut. memaksimalkan fungsi Ketua RT dan Ketua RW, untuk secara aktif menginformasikan kepada Lurah setempat atau menghubungi hotline COVID-19, apabila terdapat warga yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan mengalami gejala-gejala sakit influenza dan atau batuk. menghentikan sementara kegiatan pelayanan Posyandu dan Posbindu. menghentikan sementara semua kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah banyak pada suatu tempat, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh pihak lain, sampai adanya pembertahuan leblh lanjut. D. Perilaku Masyarakat Kota Sukabumi di Kota Sukabumi pada Pandemi COVID-19 Pada masa pandemi COVID-19, tingkat kesadaran sebagian warga Kota Sukabumi dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Masyarakat Kota Sukabumi masih banyak yang belum menerapkan protokol Kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Hal tersebut terbukti dari hasil Operasi Yustisi yang digelar petugas Polres Sukabumi Kota masih banyak menemukan pelanggar protokol kesehatan. Sejak hari Jumat, 4 Desember 2020, petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polisi, sampai dengan TNI mulai menerapkan sanksi pelanggaran protokol kesehatan sesuai Peraturan Wali Kota Nomor 36 Tahun 2020. Pada hari Jumat 4 Desember 2020 petugas gabungan yang tersebar di tujuh Kecamatan di Kota Sukabumi menjaring 352 pelanggar protokol kesehatan. Kemudian pada Minggu, 13 Desember 2020 petugas gabungan menjaring 643 pelanggar protokol kesehatan. Masyarakat umumnya melanggar Peraturan Wali Kota Nomor 36 Tahun 2020 melanggar Pasal 18 Jo Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 22. Masyarakat yang telah melakukan pelanggaran protokol Kesehatan diberi sanksi sesuai dengan Peraturan Wali Kota Nomor 36 Tahun 2020 mulai dari hukuman fisik berupa push-up untuk laki-laki dewasa, kerja sosial, sampai dengan denda maksimal Rp.100.000. Meskipun telah dikenai sanksi, masih terdapat masyarakat yang kembali terjaring melakukan pelanggaran protokol kesehatan. Selain masyarakat yang terjaring oleh petugas gabungan, masyarakat Kota Sukabumi juga banyak yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan, namun tidak terjaring petugas gabungan. Pelanggaran tersebut berupa kerumunan di ruang publik seperti pasar, cafe, taman, sampai dengan warung yang biasa dijadikan tempat berkumpul remaja. Masyarakat Kota Sukabumi juga banyak yang menggunakan masker hanya pada saat akan pergi ke pusat kota saja, sedangkan pada saat berada di sekitaran rumah, mereka tidak menggunakan masker. Masyarakat Kota Sukabumi juga banyak yang memasuki ruang publik yang telah ditutup seperti Lapang Merdeka, Alun-Alun Kota Sukabumi, dan Jalan Ahmad Yani. Meskipun begitu, seiring berjalannya waktu dan adanya beragam upaya dari Pemerintah Kota Sukabumi dan petugas gabungan, masyarakat Kota Sukabumi sudah mulai banyak yang mematuhi protokol kesehatan. III. A. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai "Penyebaran Virus Covid-19 Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pandemi Covid-19 Di Kota Sukabumi", dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARSCoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. 2. Kasus positif COVID-19 per tanggal 13 Februari 2020 berjumlah 2940 kasus yang menyebar di 7 Kecamatan di Kota Sukabumi. 3. Pemerintah Kota Sukabumi melakukan beragam upaya untuk menekan angka kasus positif COVID-19 seperti penutupan ruang publik, pengawasan penerapan protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan, pengadaan wastafel, sampai dengan pengeluaran surat edaran Wali Kota. 4. Tingkat kesadaran sebagian warga Kota Sukabumi dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Meskipun begitu, seiring berjalannya waktu dan adanya beragam upaya dari Pemerintah Kota Sukabumi dan petugas gabungan, masyarakat Kota Sukabumi sudah mulai banyak yang mematuhi protokol kesehatan. B. Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai "Penyebaran Virus Covid-19 Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pandemi Covid-19 Di Kota Sukabumi", penulis memberikan saran kepada masyarakat dan Pemerintah Kota Sukabumi sebagai berikut. 1. Patuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) untuk menekan angka kasus positif COVID-19 di Indonesia, khususnya di Kota Sukabumi. 2. 3. 4. 5. 6. Masyarakat diharapkan untuk tetap dirumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak. Tingkatkan imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, meminum vitamin, istirahat cukup, dan olahraga. Pemerintah Kota Sukabumi harus menggencarkan edukasi dan pengawasan penerapan protokol kesehatan untuk menekan angka kasus positif COVID-19. Pemerintah Kota Sukabumi harus mempercepat, mengawal, serta mengawasi vaksinasi untuk menekan angka kasus positif COVID-19 di Indonesia, khususnya di Kota Sukabumi. Perbanyak literasi untuk menghindari penyebaran hoax. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, S. (2020, November 27). Kasus COVID-19 Meningkat, Pemkot Sukabumi Tutup Sementara Ruang Publik. Diambil kembali dari news.detik.com: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d5272108/kasus-covid-19-meningkat-pemkot-sukabumi-tutup-sementararuang-publik Diskomonfo. (2020, Maret 24). PEMERINTAH KOTA SUKABUMI TERUS BERUPAYA MEMUTUS PENYEBARAN VIRUS CORONA. Diambil kembali dari portal.sukabumikota.go.id: https://portal.sukabumikota.go.id/12898/pemerintah-kota-sukabumi-terusberupaya-memutus-penyebaran-virus-corona/ Diskomonfo. (2020, Maret 17). SURAT EDARAN TENTANG PENINGKATAN KEWASPADAN TERHADAP VIRUS CORONA. Diambil kembali dari portal.sukabumikota.go.id: https://portal.sukabumikota.go.id/12798/suratedaran-tentang-peningkatan-kewaspadan-terhadap-virus-corona/ Fit. (2020, Oktober 13). Lihat Peta Sebaran Ini! Semua Kelurahan di Kota Sukabumi Sudah Terpapar Corona. Diambil kembali dari sukabumiupdate.com: https://sukabumiupdate.com/detail/sukabumi/pemerintahan/76894-LihatPeta-Sebaran-Ini-Semua-Kelurahan-di-Kota-Sukabumi-Sudah-TerpaparCorona Fit. (2021, Februari 13). Update 13/2: Kota Sukabumi Tambah 19 Kasus, Seorang Pasien Covid-19 Meninggal. Diambil kembali dari sukabumitoday.com: https://sukabumiupdate.com/posts/82303/update-132-kota-sukabumitambah-19-kasus-seorang-pasien-covid-19-meninggal Ikhtisar. (2020). Transmisi SARS-CoV-2: implikasi terhadap. Transmisi SARSCoV-2 – implikasi untuk kewaspadaan pencegahan infeksi: Pernyataan keilmuan, 1-10. Iman, N. (2020, November 15). Ratusan Warga Sukabumi Langgar Protokol Kesehatan. Diambil kembali dari republika.co.id/berita: https://republika.co.id/berita/qktafe380/ratusan-warga-sukabumi-langgarprotokol-kesehatan Maulana, R. (2021, Januari 02). Kesadaran Warga Sukabumi Patuhi Protokol Kesehatan Masih Rendah. Diambil kembali dari akurat.co: https://akurat.co/news/id-1256375-read-kesadaran-warga-sukabumipatuhi-protokol-kesehatan-masih-rendah Sukabumi, S. C.-1. (2021, Februari 09). Peta Sebaran Covid19 Kota Sukabumi. Diambil kembali dari https://covid19.sukabumikota.go.id/: https://covid19.sukabumikota.go.id/new/