Uploaded by User90353

MSDM Chapter 4 Achmad Bagir Alvi

advertisement
Nama :Achmad Bagir Alvi
NIM
:201980209
Kelompok 1
JOB ANALYSIS AND THE TALENT MANAGEMENT
PROCESS
FLOW CHART CHAPTER 4
TALENT MANAGEMET
PROCESS
What is Job Analysis?
BASIC OF JOB ANALYSIS
Uses of Job Analysis
Information
Conducting a Job Analysis
WRITING JOB
SPECIFICATIONS
METHODS FOR COLLECTING
JOB ANALYSIS INFORMATION
WRITING JOB
DESCRIPTIONS
EMPLOYEE ENGAGEMENT
GUIDE FOR MANAGERS
THE TALENT MANAGEMENT PROCESS (PROSES MANAJEMEN BAKAT)
Talent management merupakan proses yang muncul di tahun 1990 dan terus
menerus dipergunakan, karena semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa
keberhasilan bisnis mereka ditentukan oleh bakat dan kemampuan karyawan mereka.
Perusahaan-perusahaan yang telah mempraktekan talent management telah
menggunakannya untuk menangani masalah retensi karyawan.Saat ini permasalahan
yang ada pada perusahaan-perusahaan adalah bahwa organisasi-organisasi mereka
berusaha dengan sekuat tenaga untuk menarik karyawan ke perusahaan mereka,
namun hanya meluangkan sedikit waktu dalam menggunakan dan mengembangkan
bakat mereka.
Sebuah sistem talent management harus digunakan dalam strategi bisnis dan
diterapkan dalam proses sehari-hari di seluruh perusahaan secara menyeluruh. Sistem
ini tidak dapat hanya digunakan oleh departemen personalia untuk menarik dan
mempertahankan karyawan, namun harus dipraktekkan oleh seluruh tingkat organisasi.
Strategi bisnis harus menyertakan tanggung jawab di lini manajer untuk
mengembangkan kemampuan bawahan langsung mereka.
Divisi-divisi dalam perusahaan harus membagi informasi secara terbuka dengan
departemen lainnya agar karyawan dapat meningkatkan pengetahuan tujuan organisasi
secara keseluruhan.
Perusahaan-perusahaan fokus pada pengembangan bakat mereka dengan
mengintegrasikan rencana dan proses untuk melacak dan mengelola bakat karyawan
mereka, termasuk beberapa hal berikut ini:
• Mencari, menarik, merekrut, menempatkan kandidat yang memenuhi kualifikasi
dengan latar belakang yang kompetitif
• Mengelola dan menentukan gaji yang kompetitif
• Pelatihan dan peluang pengembangan
• Proses manajemen prestasi
• Program retensi
• Promosi dan transisi
Talent management juga dikenal dengan nama HCM (Human Capital Management),
HRIS (HR Information Systems) atau HRMS (HR Management Systems), dan HR
Modues.
ANALISIS PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
PENGERTIAN ANALISIS PEKERJAAN
Analisis pekerjaan terdiri atas dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis
merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian,
komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya , dan Sedangkan
pekerjaan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan,
sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Analisis
pekerjaan adalah prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan
keterampilan yang di butuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus di pekerjakan
untuk pekerjaan tersebut. Analisis pekerjaan juga memberikan informasi yang digunakan
untuk membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan adalah daftar pekerjaan, tanggung jawab, hubungan
pelaporan, kondisi pekerjaan, dan tanggung jawab penyelia. Dan Spesifikasi pekerjaan
adalah daftar “persyaratan tenaga kerja” untuk pekerjaan, yaitu syarat pendidikan,
keterampilan, kepribadian dan seterusnya.
Penyelia atau spesialis SDM mengumpulkan beberapa informasi melalui analisis
pekerjaan :

Aktivitas pekerjaan

Perilaku manusia

Mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan.

Standar prestasi

Konteks pekerjaan

Persyaratan manusia
TUJUAN ANALISIS PEKERJAAN
Analisis pekerjaan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang
juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis
pekerjaan yaitu, (1) memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat, (2) memberikan
kepuasan pada diri tenaga kerja, (3) menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif
(Sastrohadiwiryo).
Manfaat Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan mempunyai manfaat dalam suatu pengorganisasian, antara lain :

Analisis susunan kepegawaian (Informasi pekerjaan)

Desain Organisasi (menganalisis elemen, menyusun posisi organisasi)

Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan metode pekerja, mengurangi
kesalahan, eliminasi yang tidak perlu, perbaikan kinerja)
FUNGSI INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN:
 Perekrutan dan SeleksiAnalisis pekerjaan yang memberikan informasi mengenai
kebutuhan pekerjaan dan karakteristik manusia yang di butuhkan untuk
melakukan aktivitas ini :
 Kompensasi Adalah informasi analisis pekerjaan sangat penting untuk
memperkirakan nilai dari setiap pekerjaan dan kompensasi yang tepat.
 Penilaian Prestasi,Penilaian prestasi dilakukan dengan membandingkan prestasi
dari setiap karyawan dengan standar prestasi perusahaan.



Pelatihan adalah deskripsi pekerjaan harus memberi gambaran tentang aktivitas,
keterampilan dan pelatihan yang di butuhkan oleh pekerjaan tersebut.
Menentukan Kewajiban yang Tidak Ditugaskan merupakan Analisis pekerjaan
juga dapat membantu mengungkapkan kewajiban yang belum di tugaskan.
Memenuhi EEO,adalah analisis pekerjaan yang mendapatkan peran besar dalam
memenuhi EEO. Dan langkah penting dalam memvalidasi semua aktivitas
personel.
MELAKUKAN ANALISIS PEKERJAAN
Memiliki 6 langkah dalam analisis pekerjaan :
1. Memutuskan bagaimana anda akan menggunakan informasi tersebut.
2. Meninjau informasi latar belakang yang relevan tentang pekerjaan itu.
3. Pilih posisi perwakilan.
4. Benar-benar menganalisis pekerjaan.
5. Memverifikasi informasi analisis pekerjaan dengan pekerja yang melakukan
pekerjaan dan dengan atasan langsungnya.
6. Mengembangkan dekripsi pekejaan dan spesifikasi pekerjaan.
Process chart adalah bagan alur kerja yang menunjukkan aliran input dan output dari
pekerjaan tertentu. Workflow analysis adalah sebuah studi terperinci tentang aliran
pekerjaan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam suatu proses kerja. Business
process reengineering adalah medesain ulang proses bisnis, biasanya dengan
menggabungkan langkah-langkah, sehingga tim proses multifungsi kecil yang
menggunakan teknologi informasi melakukan hal yang sebelumnya dilakukan oleh urutan
departemen.
Fungsi reengineering approach adalah:
1. Identifikasi proses bisnis yang akan dirancang ulang (seperti memproses asuransi).
2. Mengukur kinerja proses yang ada.
3. Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan proses ini.
4. Mendesain ulang dan mengimplementasikan cara baru dalam melakukan
pekerjaan atau tim.
5. Tetapkan kepemilikan set tugas yang sebelumnya terpisah untuk seseorang yang
menggunakan system komputerisasi baru untuk mendukung pengaturan baru.
Job rotation adalah memindahkan pekerja secara sistematis dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lainnya. Job enrichment adalah mendesain ulang pekerjaan dengan cara
meningkatkan peluang bagi pekerja untuk mengalami perasaan tanggung jawab,
prestasi, pertumbuhan, dan pengakuan.
METODE ANALISIS PEKERJAAN :
 Metode Kuesioner,Metode kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul data
secara tertulis dibagikan kepada tenaga kerja operasional atau para kepala
departemen, untuk mengisi keterangan dan fakta yang diharapkan.
 Metode Wawancara,Metode wawancara dilakukan dengan tenaga kerja
operasional atau dengan kepala departemen mereka, dan dapat juga dengan
kedua-duanya.


Metode pencatatan Rutin,Dalam metode ini, tenaga kerja diperintahkan
mencatat hal yang dikerjakan tiap hari secara rutin, alokasi yang dibutuhkan, saat
dimulai dan saat akhir tiap-tiap tugas itu dilakukan.
Metode Observasi,Metode observasi pada umumnya dilakukan oleh job analyst
yang sebelumnya memperoleh pelatihan dan upgrading secara khusus.
TEKNIK ANALISIS KUANTITATIF :
 Kuisioner Analisis Posisi ( PAQ),di gunakan untuk mengumpulkan data yang
dapat di ukur mengenai kewajiban dan tanggung jawab beragam pekerjaan.
 Prosedur Departemen Tenaga Kerja,Metode standar untuk membuat rating,
mengklasifikasikan, dan membandingkan hampir semua jenis pekerjan
berdasarkan atas data, manusia, dan benda.
 Analisis Pekerjaan Fungsional,Sebuah metode untuk menggolongkan
pekerjaan yang serupa dengan metode DOL.
MENULISKAN DESKRIPSI PEKERJAAN
Adalah pernyataan tertulis tentang apa yang sebenarnya di lakukan oleh pekerja.
Tidak Ada Format Standar Untuk Menuliskan Deskripsi Pekerjaan. Bagian besar
deskripsi pekerjaan :
1. Identifikasi pekerjaan
2. Ringkasan pekerjaan
3. Tanggung jawab dan kewajiban
4. Otoritas dari pemegang jabatan
5. Standar prestasi
6. Kondisi kerja
7. Spesifikasi pekerjaan
MENULISKAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
Spesifikasi pekerjaan berasal dari deskripsi pekerjaan dan menjawab pertanyaan, ”ciri
dan pengalaman apa yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan ini dengan baik
1. Specifications for Trained vs. Untrained Personnel. Menulis spesifikasi
pekerjaan untuk karyawan yang terlatih dan berpengalaman relative mudah. Disini
spesifikasi pekerjaan cenderung berfokus pada faktor-faktor seperti lamanya
layanan sebelumnya, kualitas pelatihan yang relevan, dan kinerja pekerjaan
sebelumnya.
2. Specifications Based on Judgment. Sebagian besar spesifikasi pekerjaan
hanya mencerminkan dugaan terpelajar dari orang-orang seperti pengawas dan
manajer sumber daya manusia. Prosedur dasar disini bertanya “Apa yang
dibutuhkan dalam hal pendidikan, kecerdasan, pelatihan, dan suka melakukan
pekerjaan ini dengan baik?”
3. Job Specifications Based on Statiscal Analysis. Mendasarkan spesifikasi
pekerjaan pada analisis statistic daripada hanya penilaian adalah pendekatan
yang lebih dapar dipertahankan, tetapi juga lebih sulit. Tujuannya disini adalah
untuk menentukan secara statistic hubungan antara:
a. Beberapa predictor (sifat manusia seperti ligence tinggi, atau ketanggasan
jari).
b. Beberapa indicator atau kinerja efektivitas kerja seperti kinerja yang dinilai
oleh pengawas.
4. The Job Requirements Matrix. Apa yang pekerja lakukan dan bagaimana serta
deskripsi yang lebih lengkap tentang mengapa dia melakukannya, itu menjelaskan
tujuan masing-masing tugas dan pengetahuan masing-masing tugas yang
diperlukan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lainnya.
EMPLOYEE ENGAGEMENT GUIDE FOR MANAGERS
Kompetensi Bebasis Analisis Pekerjaan adalah menjelaskan pekerjaan dalam hal
kompetensi terukur, dapat diamati, kompetensi perilaku (pengetahuan, keterampilan,
dan atau perilaku) yang harus ditunjukkan oleh karyawan yang melakukan pekerjaan itu
baik.
Cara menuliskan pernyataan kompetensi

Profiency tingkatan I: mengidentifikasi risiko dan ketergantungan proyek dan
berkomunikasi secara rutin dengan para pemangku kepentingan.

Profiency tingkatan II: mengembangkan system untuk memantau risiko dan
ketergantungan serta melaporkan perubahan.

Profiency tingkatan III: mengantisipasi perubahan kondisi dan dampak
terhadap risiko dan ketergantungan serta mengambil tindakan pencegahan
Download