ATIKAH DIAN FITRI 18033028 MANAJEMEN BENCANA 202011281293 A. BUKTI ADANYA BENCANA : 1. Terdapat dokumentasi kejadian bencana berupa gambar/foto. 2. terdapat surat kabar /elektronik mengenai kejadian bencana tsb 3. Terdapat imbas/bekas/sisa dari bencana tsb 4. Dapat dideteksi/dibuktikan secara ilmiah dalam penelitian Berikut terdapat fakta fakta penting bencana a) Tanah longsor Peristiwa: jalan utama Cianjur-Sindangbarang terputus karena tertimbun longsor, Seluruh badan jalan tertimbun dengan material longsoran setinggi 5 meter dan panjang longsoran 20 meter Waktu terjadi: Kamis (9 April 2020) Sekitar pukul 16.30 WIB Tempat terjadi: Kampung Pos Desa Sukanagara Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Dampak terjadi: arus lalulintas dari Cianjur menuju selatan atau sebaliknya tertutup dan dialihkan ke sejumlah jalur alternatif b) Banjir Peristiwa: Hujan deras di wilayah Tuban Selatan mengakibatkan Sungai Kalikeling meluap. Akibatnya, enam desa terendam banjir, air sungai mulai meluap menjelang subuh sampai pukul 06.00 WIB pagi. Banjir merendam enam desa, yakni Margorejo, Brangkal, Sembung, Cengkong, Parangbatu, Kumpulrejo Waktu terjadi: jumat (10 april 2020) pukul 06.00 WIB Tempat terjadi: enam desa di tepian sungai di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Dampak terjadi: areal pertananian tanaman padi seluas 15 hektar turut terendam, mengambat transportasi darat Jalan penghubung Cengkong menuju Desa Kumpulrejo ATIKAH DIAN FITRI 18033028 MANAJEMEN BENCANA 202011281293 c) Gunung meletus Peristiwa: gunung soputan meletus, tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak kawah atau 5.809 m di atas permukaan laut, Kolom abu dengan tekanan kuat teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar 6 menit. Waktu terjadi: Rabu (3 oktober 2018 ) pukul 08.47 Wita Tempat terjadi: Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara Dampak terjadi: masyarakat dihimbau agar tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah Barat-Baratdaya sejauh 6,5 km dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas. ATIKAH DIAN FITRI 18033028 MANAJEMEN BENCANA 202011281293 B. KONSEP BENCANA: Bencana dalam terminologi bahasa inggris disebut dengan disaster, berasal dari kata Latin yaitu disdan astro/aster.Disberarti buruk atau terasa tidak nyaman, dan asterberarti bintang.Dengan demikian secara harfiah disasterberarti menjauh dari lintasan bintang atau dapat diartikan “kejadian yang disebabkan oleh konfigurasi astrologi (perbintangan) yang tidak diinginkan”.Referensi lain mengartikannya sebagai “bencana terjadi akibat posisi bintang dan planet yang tidak diinginkan” (Coppola, 2015)& (Etkin, 2016). Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana didefinisikan sebagai peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, maupun faktor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian, harta benda, dan dampak psikologis. Kecelakaan lalu lintas, baik di darat, laut, maupun udara dapat digolongkan kedalam bencana. Terjemahan secara bebas, bencana adalah kehancuran ekologis yang luas baik secara fisik maupun hubungan fungsional antara manusia dengan lingkungannya, yang disebabkan oleh alam atau manusia, berbentuk kejadian yang serius atau tidak nampak (atau lambat, seperti pada kekeringan), dalam skala yang tidak dapat ditangani oleh sumberdaya yang ada, dan komunitas yang terdampak membutuhkan upaya yang luar biasa untuk menangani kerusakan yang terjadi, bahkan membutuhkan bantuan dari masyarakat internasional. C. JENIS – JENIS BENCANA Dilihat dari kemampuan pengelolaannya, bencana dapat terbagi menjadi tiga yaitu (Coppola, 2015):2 1. Bencana local (local disaster), yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah local setempat seperti provinsi, kota. Jika tidak dapat ditangani maka menjadi bancana nasional. 2. Bencana nasional (national disaster), yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah nasional/negara setempat. Sama seperti bencana local, jika pemerintahan nasional tidak dapat menangani maka naik menjadi bencana internasional. ATIKAH DIAN FITRI 18033028 MANAJEMEN BENCANA 202011281293 3. Bencana internasional (international disaster), yaitu bencana yang harus ditangani oleh lembaga internasional atau koalisi beberapa negara yang membantu penanganan bencana. Dilihat dari penyebabnya, bencana dapat terbagi mennjadi tiga yaitu: 1. Bencana alam (natural disaster)Kejadian bencana alam diperkirakan akan terus meningkat yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (a) variasi dari siklus alam seperti solar maxima, gempa bumi dan aktivitas vulkanik; (b) pemanasan global yang minimal dapat meningkatkan aktivitas badai yang mematikan dan kekeringan di beberapa wilayah; (c)Bertambahnya variasi jenis penyakit dan penyakit akibat vector akibat pemanasan global; dan (d) Perubahan musim, kondisi cuaca serta suhu dan kelembaban ambient yang menyebabkan dampak buruk pada cadangan makanan, produksi zat allergen dan isu kesehatan pada manusia(Hogan & Burstein, 2007) 2. Bencana akibat industri (industrial-induced) disastermerupakan bencana yang terjadi karena proses atau kegiatan industri termasuk dalam penciptaan, uji coba, penerapan, atau kegagalan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan teknologi menghasilkan hazard(bahaya) industri seperti limbah dan radiasi industri serta bencana kimia. Berton-ton material berbahaya dibawa ke pemukiman padat setiap hari, dimana setiap ton material memiliki potensi bahaya yang mematikan(Hogan & Burstein, 2007). Contohbencana teknologiadalahujicoba nuklir di Bikini Atollkepulauan Masrshall tahun 1946, dan di Three Mile Island Pennsylvania tahun 1976, dan di Chernobyl Ukraina tahun 1986(A. M. Gunn, 2008). 3. Bencana akibat manusia (natural-induced disaster). (Beach, 2010). Bencana ini merupakan hasil dari kesalahan yang dibuat manusia atau niat jahat dan kejadian apapun yang ketika itu terjadi ditinggalkan oleh pelakunya dengan anggapan bahwa ketika bencana terjadi lagi masyarakat dapat mencegahnya. ATIKAH DIAN FITRI 18033028 MANAJEMEN BENCANA 202011281293 D. KARAKTERISTIK BENCANA Berikut beberapa karakteristik dari bencana: 1. Terdapat peristiwa atau kejadian 2. Disebabkan oleh faktor alam atau non alam atau ulah manusia 3. Terjadi tiba-tiba atau perlahan 4. Menimbulkan hilangnya jiwa manusia, harta benda, kerugian sosial ekonomi, kerusakan lingkungan,dll. 5. Diluar kemampuan masyarakat untuk menanggulanginya E. KONSEP RAWAN BENCANA Kejadian alam yang mendatangkan bencana ada yang bisa diduga dan ada yang sukar/memang tidak bisa diduga kapan terjadinya. Walaupun dalam perhitungan geologi, kejadian itu dipastikan akan terjadi, seperti tsunami yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng-lempeng batuan bumi di bagian barat dan selatan Indonesia. Kondisi-kondisi ini menyebabkan diperlukannya sumber data yang baru dan akurat terkait kondisi kebencanaan di Pulau Sulawesi, guna penyelenggaraan penataan ruang wilayah nasional khususnya wilayah pulau sulawesi yang dilakukan secara komprehensif, holistik, terkoordinasi, terpadu, efektif, dan efisien dengan berbasiskan mitigasi bencana. Kawasan rawan bencana adalah suatu wilayah yang memiliki kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi yanguntuk jangka waktu tertentu tidak dapat atau tidak mampu mencegah, meredam, mencapai kesiapan, sehingga mengurangi kemampuan untuk menanggapidampak buruk bahaya tertentu. Oleh karena itu, penyelenggaraan penataan ruang secara keseluruhan haruslah merupakan upaya intervensi terhadap kerentanan wilayah dan meningkatkan kondisi ketahanan ruang wilayah terhadap kemungkinan adanya bahaya yang terjadi. Penataan ruang dapat menjalankan peran penting dalam penetapan rencana pemanfaatan ruang yang aman dari dampak bencana alam. Karena setidaknya dalam penataan ruang sudah dimunculkan kriteria lokasi rawan bencana alam dan sebaran lokasi kawasan kritis dan kawasan ATIKAH DIAN FITRI 18033028 MANAJEMEN BENCANA 202011281293 yang beresiko bencana. Penataan Ruang dapat meminimalisasi dampak bencana karena premis penataan ruang adalah keseimbangan lingkungan hidup. Atau dapat dikatakan, pemanfaatan suatu kawasan untuk berbagai kegiatan disesuaikan dengan kemampuan daya dukung lingkungannya. Patut digaris bawahi bahwa sesungguhnya penyelenggaraan penataan ruang adalah sama dengan usaha mitigasi bencana. Dalam konteks identifikasi kawasan rawan bencana, maka hal ini merupakan upaya mendukung penataan ruang dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan kerentanan wilayah terhadap bencana sehingga resiko bencana dapat dicermati dan diantisipasi dalam pola ruang. Dengan kata lain, identifikasi kawasan rawan bencana berguna untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang suatu wilayah. Identifikasi kawasan rawan bencana merupakan salah satu kegiatan dalam mitigasi bencana. Karena dalam kegiatan identifikasi kawasan rawan bencana dilakukan : Identifikasi sumber bencana dan memetakannya, terutama di wilayah dan/atau kawasanyang sudah menunjukan ciri-ciri perkotaan dan/atau terbangun. Mengklasifikasikan kawasan-kawasan yang berpeluang terkena bencana berdasarkan jenis dan tingkat besar/kecilnya ancaman bencana dan dampak bencana yang ditimbulkan (tipologi bahaya). Menginformasikan tingkat kerentanan wilayah terhadap masing-masing tipologi bahaya ATIKAH DIAN FITRI 18033028 MANAJEMEN BENCANA 202011281293 REFERENSI Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Undang-Undang no 24 tahun 2007. [online]: https://bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf. Diakses 1 september 2020 Beach, M. (2010). Disaster Preparedness and Management. Philadelphia: F. A. Davis Company. dikutip dari Heryana, A. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BENCANA Coppola, D. P. (2015). Introduction to International Disaster Management(3rd ed.). Oxford: Elsevier Ltd. Dikutip dari Heryana, A. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BENCANA Detik News>berita Jawa Barat.2020. [online] https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d4971681/longsor-jalan-utama-cianjur-sindangbarang-terputus Etkin, D. (2016). Disaster Theory: An Interdisciplinary Approach to Concepts and Causes. Oxford: Elsevier Ltd. Dikutip dari Heryana, A. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BENCANA Kusuma, I. R. W., & Lindawati, N. P. (2019). PROPAGANDA POLITIK TERHADAP KOMUNIKASI BENCANA MELALUI HASHTAG DALAM PERANG SOCMED. Jurnal Nomosleca, 5(2). Times Indonesia> Jatim. 2020. [news online] https://www.timesjatim.com/berita/118749/enamdesa-di-tuban-terendam-banjir-luapan-kalikening Tondobala, L. (2012). Pemahaman tentang kawasan rawan bencana dan tinjauan terhadap kebijakan dan peraturan terkait. SABUA, 3(1).