Uploaded by shellawulan24

9.2 SHELLA WULANDARI (18-13)

advertisement
NAMA
: SHELLA WULANDARI
NIM
: 180210102013
KELAS
:A
MERANCANG STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
PEMBAHASAN
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Gambar 1. Salah satu contoh kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan
Strategi adalah serangkaian usaha untuk memperoleh kesuksesan serta keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana tindakan atau rangkaian kegiatan,
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 1, menyebutkan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Menurut Masnur Muslich (2007) menyatakan bahwa pembelajaran
adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga
mereka akan tahu terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan
sesuatu.
Menurut Kemp (1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang
dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu, dan meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
Strategi pembelajaran yang efektif berupa siswa dapat terbangun kesadaran
belajarnya karena guru bersangkutan dapat menunjukkan secara jelas manfaat ilmu yang
dipelajarinya, upaya belajar dan prestasinya serta memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan, bermakna, dan berkesan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis lingkungan adalah suatu proses pembelajaran
yang menuntut tiga target pencapaian yaitu sebagai berikut :
1) Sukses kognitif, yaitu :
Siswa mampu mengetahui dan memahami berbagai permasalahan lingkungan hidup
dan kependudukan serta dampak-dampaknya yang dapat mengancam keberlanjutan
kehidupan di bumi.
2) Sukses afektif, yaitu :
Siswa dapat menumbuhkan dalam dirinya kesadaran, sikap, dan perilaku serta dapat
membangkitkan keinginan berpartisipasi aktif di dalam pemecahan permasalahan
lingkungan hidup dan kependudukan. Partisipasi diharapkan muncul dari peserta didik
baik yang bersifat usaha pencegahan timbulnya masalah maupun yang bersifat usaha
penanggulangan masalah yang telah timbul.
3) Sukses psikomotorik, yaitu :
Siswa dapat memiliki keterampilan yang efektif dan aplikatif, di dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan terhadap berbagai permasalahan lingkungan hidup
dan kependudukan.
Untuk merealisasikan ketiga target pembelajaran di atas, maka sangat dibutuhkan
strategi pembelajaran yang sistematik, komprehensif, dan terpadu, dimulai dari tahap
perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi pembelajaran berbasis lingkungan.
a) Strategi pembelajaran berbasis lingkungan yang sistematik merupakan suatu
rangkaian pembelajaran yang runtun, baik tahapannya maupun materi ajarnya. Materi
ajar disusun berdasarkan jenjang pendidikan peserta didik, dan disajikan sesuai urutan
skenario alamiah yang terjadi di lapangan.
b) Strategi pembelajaran berbasis lingkungan yang komprehensif merupakan suatu
rumusan pembelajaran yang lengkap meliputi prosedur, metode, dan materi.
Komprehensifitas materi pembelajaran berbasis lingkungan yang disajikan kepada
peserta didik sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap, perilaku, dan
partisipasi yang benar pada diri peserta didik.
c) Strategi pembelajaran berbasis lingkungan yang terpadu merupakan penyajian materi
pembelajaran berbasis lingkungan yang terintegrasi dengan mata pelajaran terkait,
serta terdapat implementasi pembelajaran berbasis lingkungan di dalam kehidupan
sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Dalam penyampaian tentang lingkungan hidup, maka diperlukan suatu strategi
pembelajaran berbasis lingkungan. Sehingga siswa bisa lebih memahami tentang lingkungan.
Strategi yang dapat dilakukan untuk hal tersebut yaitu diantarnya sebagai berikut :
1. Melakukan pengamatan atau observasi terhadap lingkungan
Seperti yang telah dijelaskan bahwa lingkungan tidak hanya sebagai
komponen ekosistem tetapi juga sebagai sumber ilmu bagi seorang anak. Dengan
melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar, seperti melakukan pengamatan
terhadap tumbuhan. Pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap tumbuhan,
maka siswa akan mencari tahu apa yang berhubungan dengan tumbuhan tersebut,
misalnya tumbuhan memerlukan air untuk berfotosintesis maka guru akan
memberikan arahan untuk menghemat air agar tidak terjadi kekeringan dan tidak
mengganggu proses fotosintesis. Dari pengamatan sederhana tersebut, maka secara
tidak langsung siswa mengerti pentingnha menjaga lingkungan yang berada
disekitarnya.
2. Melibatkan siswa secara langsung
Keaktifan siswa sendiri juga penting dalam melakukan kebiasaan menjaga
lingkungan.
Keaktifan
tersebut
tentunya
dalam
bimbingan
guru.
Untuk
menumbuhkan kektifan atau partisipasi siswa, maka seorang guru bisa melakukan
strategi belajar dengan cara melibatkan siswa secara langsung dalam menjaga
lingkungan. Misalnya seperti pengolahan limbah plastik menjadi kerajinan tangan
yang memiliki nilai estetik dan nilai ekonomis. Dengan dilakukannya hal tersebut
seorang guru secara tidak langsung melakukan cara untuk menyampaikan kepada
siswanya bahwa dengan banyaknya limbah plastik maka juga bisa menghasilkan
sesuatu yang lebih mempunyai nilai tersendiri. Selain bisa menjaga kelestarian
lingkungan, maka siswa juga diajarkan bagaimana menjadi wirausahawan. Dengan
adanya keterlibatan siswa dan kesadaran guru sebagai pendidik, maka keseimbangan
ekosistem akan terjadi.
Agar siswa atau peserta didik bisa mengaplikasikan bagaimana cara menjaga
lingkungan, maka seorang guru bisa mealakukan strategi atau cara untuk
membiasakan siswanya agar siswa tersebut bisa mengaplikasikan cara menjaga
lingkungan tersebut. Misalnya dengan selalu mengingatkan kepada siswa untuk piket
sebelum jam pelajaran dimulai dan pembiasaan dalam berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Dengan cara sederhana tersebut seorang siswa akan mulai
terbiasa untuk melakukan hal tersebut tanpa ada perintah dari guru. Hal ini
menunjukkan bahwa jika pembiasaan tersebut sudah tertanam dalam diri siswa mulai
sejak dini, maka seharusnya bisa diterapkan dimana saja tidak hanya disekolah tetapi
diluar sekolah pun mereka bisa melakukannya. Peran guru dalam hal ini sangat
penting dalam membimbing dan mengarahkan siswanya untuk selalu menjaga
kelestarian lingkungan. Selain itu, seorang guru juga sebagai contoh keteladanan
yang nantinya akan ditiru oleh siswanya. Oleh karena itu, seorang guru juga harus
bisa membiasakan diri untuk menjaga lingkungan dalam hal apapun.
3. Penanaman kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas
Cara ini dapat dilakukan oleh guru dalam mengajarkan kepada siswanya untuk
melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya pencemaran karena adanya
sampah. Penanaman kreativitas kepada anak dalam memanfaatkan suatu barang bekas
bisa dilakukan dengan mudah, contohnya seperti membuat kotak pensil dari botol
bekas. Siswa akan diajarkan bagaimana mengolah sampah menjadi barang barang
yang bisa digunakan. Cara ini memiliki banyak manfaat bagi siswa, yaitu selain
mengasah kreativitas yang dimiliki oleh siswa, pembuatan kotak pensil tersebut juga
sebagai bukti partisipasi siswa dalam megurangi banyaknya sampah dan memberikan
pengarahan kepada siswa tentang kewirausahaan dalam mengolah sampah terutama
sampah plastik yang sulit diuraikan. Ketika siswa sudah mulai melakukan hal
tersebut, sebagai seorang guru bisa melakukan penjelasan mengenai masalah masalah
yang dapat ditimbulkan oleh sampah, sehingga siswa dapat mengetahui bahwa yang
mereka lakukan dalam pembuatan kotak pensil dari botol bekas tersebut merupakan
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah.
2. Manfaat Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh dari pembelajaran berbasis lingkungan
yaitu :
a. Lingkungan dapat dipelajari peserta didik.
b. Kegiatan dan proses pembelajaran lebih menarik.
c. Terjadi pembentukan pada pribadi peserta didik.
d. Aktivitas belajar peserta didik lebih meningkat.
Dengan menerapkan pembelajaran berbasis lingkungan terdapat beberapa kelebihan
yaitu dapat menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap lingkungan, peserta didik
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri, dan peserta
didik tidak bosan dengan apa yang dipelajari.
Sehingga melalui pembelajaran berbasis lingkungan, peserta didik dapat lebih
memahami lingkungannya dan memiliki kecintaan terhadap lingkungan sekitar mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Dila, Falen Twinka. 2015. Pembelajaran Berbasis Lingkungan untuk Menumbuhkan Jiwa
Kewirausahaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Banguntapan. Skripsi. Tidak
diterbitkan : Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Khoriyah, Lia Faridatul. 2015. Implementasi Model Environmental Learning dalam
Mewujudkan Kepedulian terhadap Lingkungan pada Siswa Kelas IV di SDN Dinoyo 2
Malang. Skripsi. Tidak diterbitkan : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Univeristas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Suaedi & Hammado Tantu. 2016. Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Bogor : IPB
Press
Wuryastuti, Sri & Ima Ni’mah. 2013. Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan.
EduHumaniora : Vol. 5 No.2, Juli 2013
Download