MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN “PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMEBELAJARAN” Oleh Kelompok 1: Fadisya Ivana Dhea (19129113) Fastabiqul Khairat (19129117) Gebby Dwi Jeffany (19129226) Nila Oktavia (19129170) Trinindi Eriswan Fitri (19129174) Dosen Pembimbing : Dra. Tin Indrawati, M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 2021 KATA PENGANTAR Alhamdulillah dengan mengucapkan puji syukur yang sebesar-besarnya kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya yang berlimpah sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, menuntun kepada kebenaran dan mengeluarkan kita dari kegelapan menuju cahaya-Nya. Dalam menyelesaikan makalah ini, pemakalah sebagai penyaji menyadari banyak kekurangan dan banyak kesulitan, hal itu dikarenakan ilmu yang pemakalah miliki masih terbatas. Namun karena berkat beberapa sumber akhirnya pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kita ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan pemakalah dorongan dan silabus sehingga pemakalah dapat menambah ilmu dengan mengerjakan makalah ini . Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu pemakalah dengan senang hati menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Padang, Oktober 2020 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................. ................. i DAFTAR ISI ........................................................................................... ................ ii BAB I PENDAHULUAN........................................................................ ................ 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... ................ 3 B. Rumusan Masalah ................................................................................ ................ 4 C. Tujuan .................................................................................................. ................ 4 BAB II ISI ................................................................................................ ................ 5 A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan ........................................................ 5 B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan ............................................. 6 C. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan ........................................ 8 D. Prinsip-prinsip perkembangan manusia ................................................................ 9 E. Hukum perkembangan ........................................................................................ 14 BAB III PENUTUP................................................................................. .............. 17 A. Kesimpulan .......................................................................................... .............. 17 B. Saran..................................................................................................... .............. 18 DAFTAR RUJUKAN ............................................................................. .............. 20 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan adalah hal yang paling penting dan terkecuali untuk anak-anak. Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari berbagai aspek, seperti faktor keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses pembelajaran termasuk didalamnya pendidikan keluarga dan agama. Kebutuhan stimulasi (asah) ini sangat membantu dalam proses pembelajaran dan pencapaian dalam pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Stimulasi ini dapat berupa latihan atau bermain. Pembentukan kecerdasan ini harus ada interaksi dengan lingkungan sejak dini. Kecerdasan terbentuk dari interaksi antara faktor internal dengan lingkungan. Faktor lingkungan termasuk di dalamnya lingkungan dalam keluargan dan luar keluarga. Setiap kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan pada anak. Perkembangan dan pertumbuhan anak manusia merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak faktor yang berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik unsur - unsur bawaan maupun unsur - unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama - sama memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju perkembangan anak tersebut.Belajar merupakan salah satu aktivitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan. Jika seseorang maupun peserta didik tidak dapat mengikuti pertumbuhan dan perkembangan itu maka belajar seseorang akan kurang maksimal. B. Rumusan masalah. 1. Apa yang di maksud pengertian pertumbuhan dan perkembangan? 2. Apa faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan? 3 3. Apa faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan? 4. Apa prinsip-prinsip perkembangan manusia? 5. Apa yang dimaksud hukum perkembangan? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan. 2. Mengetahui faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan. 3. Mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan. 4. Mengetahui prinsip-prinsip perkembangan manusia. 5. Mengetahui hukum perkembangan. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangung secara normal pada anak yang sehat dalam peredaran waktu tertentu.pertumbuhan itu adalah matangnya fungsi-fungsi fisik seperti bertambah tingginya badan atau bertambah gemuknya badan juga membesarnya lingkaran anggota tubuh.Perkembangan merupakan perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam waktu tertentu menuju kedewasaan. Pertumbuhan merupakan pola perubahan yang dialami individu yang perubahannya terbatas pada perubahan fisik yang terjadi pada masa tertentu serta perubahannya akan berhenti saat manusia telah mencapai kematangannya. Pertumbuhan juga mengandung arti adanya perubahan jumlah, ukuran dan fungsi - fungsi mental yang telah ada. Pertumbuhan merupakan suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organism yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, di mana suatu organisme yang kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu. Pertumbuhan (Growth) sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. Perkembangan merupakan proses perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan individu yang perubahan - perubahan tersebut biasanya melahirkan tingkah laku yang bisa diamati, walaupun tidak bisa diukur seperti yang terjadi pada perubahan jasmani. Perkembangan berlangsung secara teratur dan terus - menerus sejak lahir sampai akhir hayat. Perkembangan juga mengandung arti adanya pemunculan hal-hal dan atau 5 sifat - sifat baru yang berbeda dari sebelumnya. Perkembangan tidak hanya bersifat evolusi, tetapi juga mencakup perubahan - perubahan yang bersifat involusi ( penurunan dan perusakan menuju kematian ). Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya. Hurlock (1980: 2) menyatakan perkembangan sebagai rangkaian perubahan progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Hurlock (1980: 3) pada dasarnya dua proses perkembangan yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi terjadi secara serentak dalam kehidupan manusia. Namun demikian kedua proses ini tidak pernah berhenti sepanjang kehidupan manusia. Pada saat anak-anak pertumbuhan fisik menjadi primadona pertumbuhan dibandingkan bagian lainnya, tetapi pada usia lanjut kemunduran fisik dan perubahan alam pikiranlebih banyak berubah daripada yang lain. Pertumbuhan merupakan suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organism yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, di mana suatu organisme yang kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu. Pertumbuhan lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya. Sedangkan perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan 6 Proses pembelajaran yang baik dan efektif sangatlah penting untuk perkembangan belajar siswa. Perkembangan proses pembelajaran siswa terdapat beberapa aliran yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa. Aliran-aliran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Aliran Nativisme Para ahli yang menganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Sebagai contoh, jika sepasang orang tua sebagai penyanyi, maka anak-anak yang mereka lahirkan akan menjadi penyanyi pula. Jadi pembawaan dan bakat orang tua selalu berpengaruh mutlak terhadap perkembangan anak-anaknya. Ahli yang diantaranya dipandang nativis adalah Noam A. Chomsky kelahiran 1928, seorang ahli linguistik yang terkenal pada saat ini. Chomsky menganggap bahwa perkembangan penguasaan bahasa pada manusia yang tidak dapat menjelaskan semata-mata oleh proses belajar, tetapi juga oleh adanya kecenderungan biologis yang dibawa sejak lahir. Jadi dalam aliran ini setiap manusia memiliki kebiasaan yang ada sejak lahir yang selalu ada di dalam dirinya hingga mereka dewasa nanti dan hal ini akan berpengaruh pada proses pembelajarannya. (Ahmad Syafi’i, 2018 ) 2. Aliran Empirisme Aliran empirisme memiliki doktrin yang amat mahsyur yaitu “tabula rasa”. Istilah ini dari bahasa latin yang berarti batu kosong atau lembaran kosong. Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan. Dalam arti perkembangan manusia semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Para penganut empirisme menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa dimana dalam keadaan kosong yang tak punya kemampuan 7 dan bakat apa-apa. Dalam hal ini lingkunganlah yang mempengaruhi anak dalam perkembangannya seperti pendidikan, masyarakat, dan keluarga. Sebagai contoh apabila seorang siswa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu kedokteran, tentu kelak ia akan menjadi seorang dokter. Hal ini dikarenakan ia memiliki pengalaman belajar dibidang kedokteran dan ia tak akan pernah menjadi penyanyi, walaupun orang tuanya seorang penyanyi yang handal. Tidak dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap proses perkembangan dan masa depan siswa. Terbutkti dengan lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar telah menentukan tinggi rendahnya mutu perilaku dan masa depan siswa. (Latifa, 2017) 3. Aliran Konvergensi Aliran konvergensi merupakan gabungan antara aliran empirisme dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting pembawaan dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Dalam hal ini faktor pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa adanya faktor pengalaman. Demikian pula sebaliknya, pada faktor pengalaman tanpa adanya faktor pembawaan tak akan mampu mengembangkan manusia sesuai dengan harapan setiap orang. Hubungan ini sangatlah berkaitan satu sama lain, sebagai contoh seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri tegak diatas kedua kakinya karena hidup dilingkungan manusia. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup dilingkungan masyarakat manusia, msialnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara tinggal bersama hewan maka bakat yang ia miliki secara turun-temurun dari orang tuanya itu akan sulit diwujudkan. Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia akan berjalan diatas kedua tangan dan kakinya dan merangkak seperti serigala pula. Jadi bakat dan pembawaan dalam hal ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila lingkungan atau pengalaman tidak mengembangkannya, maka pembawaan dan lingkungan tersebut akan 8 berjalan beriringan membentuk perkembangan seorang anak. (Heronimus Delu Pingge, 2016) C. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan adalah: 1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir / bawaan) Hereditas merupakan totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewaris dari pihak orang tua melalui gen-gen. Fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan adalah sebagai sumber bahan mentah kepribadian seperti fisik, intelegensi, dan temperamen, membatasi perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungan sangat kondusif perkembangan kepribadian itu tidak bisa melebihi kapasitas atau fungsi hereditas), dan mempengaruhi keunikan kepribadian. 2. Faktor lingkungan Lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan kelompok teman sebaya. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang ditemui oleh anak. Alasan pentingnya peranan keluarga yaitu keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, lingkungan pertama yang mengenalkan nilai-nilai kehidupan kepada anak, dan sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar anak. Lingkungan sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara berfikir, bersikap, maupun berperilaku. Lingkungan teman sebaya anak-anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar, berinteraksi sosial, belajar menyatakan pendapat dan perasaan, belajar merespon/menerima pendapat, norma dan pengakuan sosial. (Andri, 2017). 9 3. Kematangan fungsi-fungsi organ dan fungsi-fungsi psikis Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemampuan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri. D. Prinsip-Prinsip Perkembangan Manusia Pengertian perkembangan berbeda dengan pertumbuhan, meskipun keduanya tidak berdirisendiri. pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur.Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur rgandalam otak meningkat.Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk belajar,mengingat, dan berpikir. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dankuantitatif yang merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresifmenandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur. Teratur dankoheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya.Pada pembahasan ini akan diterangkan prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991). Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami olehseorang anak, prinsip tersebut adalah : a. Adanya perubahan. Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalami perubahanmulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa menanjak, kemudian beradadi titik puncak kemudian mengalami kemunduran.Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu: 1. Perubahan ukuran, Perubahan fisik yang meliputi : tinggi, berat, organ dalam tubuh,perubahan mental. Perubahan mental meliputi : memori, penalaran, persepsi, dan imajinasi. 10 2. Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seoranganak. 3. Hilangnya ciri lama, Misalnya ciri egosentrisme yang hilang dengan sendirinya bergantidengan sikap prososial. 4. Mendapatkan ciri baru, Hilangnya sikap egosentrisme anak akan mendapatkan ciri yang baruyaitu sikap prososial. b. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya. Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadapkemampuan bawaan mereka. Buktibukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar awal cenderungbertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti yangmembenarkan pendapat ini. 1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembanga anak 2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjang hidupdalam penyesuaian sosial dan pribadi anak 3. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah. 4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak untukmengadakan perubahan bagi dirinya. c. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan yaituterbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal dari warisangenetik individu. Seperti misalnya dalam fungsi filogentik yaitu mmerangkak, duduk kemudian berjalan. Sedangkan arti belajar adalah perkembangan yang 11 berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar ini anak anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan. Hubugan antara kematangan dan hasil belajar ini bisa dicontohkan pada saat terjadinya masa peka pada seorang anak, bila pembelajaran itu diberikan pada saat masa pekanya maka hasil dari pembelajaran tersebut akan cepat dikuasai oleh anak, demikian pula sebaliknya. d. Pola perkembangan dapat diramalkan Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu perkembanganyang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur danfungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukuk yang keduayaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari seorang anakakan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih dahulu. e. Pola perkembangan mempunyai karateristik yang dapat diramalkan Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untukperkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari saatutahap menuju tahap berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan. Menggambar lingkaran sebelumdapat menggambar segi empat. Pola perkembangan ini tidak akan berubah sekalipun terdapat variasi individu dalam kecepatan perkembangan. Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anakyang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepatdalam perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan ratarata, sedangkan anakyang bodoh akan berkembanga lebih lambat. Perkembangan bergerak dari tanggapan yang umum menuju tanggapan yang lebih khusus.Misalnya seorang bayi akan mengacakacak mainan sebelum dia mampu melakukan permainan itudengan jari-jarinya. Demikian juga dengan perkembangan emosi, anak akan 12 meresponketekutansecara umum pada suatu hal yang baru namun selanjutnya akan merepon ketakutan secara khusus padahal yang baru tersebut.Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak dari pembuahan hingga kematian,namun hal ini terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi kadang cepat. Perbedaankecepatan perkembangan ini terjadi pada setiap bidang perkembangan dan akan mencapai puncaknyapada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif akan menonjol di masa kanak-kanak dan mencapaipuncaknya pada masa remaja. Berkesinambungan memiliki arti bahwa setiap periode perkembanganakan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya. f.Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti pola yangdapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan lancar,bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan padaanak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur biologisdan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut memberikan kontribusiterhadap perkembangan seorang anak. Misalnya perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh sejumlahfaktor seperti kemampuan bawaan, suasana emosional, apakah seorang anak didorong untukmelakukan kegiatan intelektual atau tidak. Dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar atau tidak. Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola perkembangan tersebutmemiliki konsistensi perkembangan tertentu. Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akancenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan berikutnya.Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuhuntuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan 13 yang diharapkan dari tiapanak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan. g. Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahaya yang dapatmengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara lain darilingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya penyesuaianfisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya tidakada peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguanpenyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal yangpenting karena memungkinkan pengasuh (Orangtua, guru dll) untuk segera mencari penyebab danmemberikan stimulasi yang sesuai. E. HUKUM PERKEMBANGAN Carol Gestwicki dalam Sumantri (2012) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan. 1. Hukum Konvergensi Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar). Kematanganmerupakan prasyarat munculnya kesiapan untuk belajar. Lingkunganmenentukan arah perkembangan. 2. Hukum Tempo Perkembangan Perkembangan bagiperkembangan pada suatu berikutnya. Suatu tahap merupakan perkembangan landasan tidak akan mungkinterjadi berkesinambungan dengan baik bila anak didorong 14 untukmelampaui atau secara tergesa-gesa menjalani tahap-tahap awal. Anakharus diberi waktu sesuai dengan yang mereka butuhkan sebelumberlanjut pada tahap berikutnya. 3. Hukum Masa Peka Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal. Waktu- waktuyang menunjukkan kesiapan harus dikenal melalui pengamatan yangcermat. Proses belajar akan terjadi dengan sangat mudah pada saat yangoptimal. Setiap pembelajaran tidak akan menjadikan proses belajardengan mudah sebelum mencapai kesiapan. 4. Hukum Rekapitulasi Stanley Hall (1846-1924) berusaha untuk memberikan kontribusi teoretisterhadap psikologi. Dengan dipengaruhi oleh tulisan dan teori Darwin,Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anakmerupakan rekapitulasi dari evolusi spesies (manusia). Denganpandangan ini Hall menamai studi perkembangan anak psikologi genetis.Hall juga berpendapat bahwa pendidikan dan pembimbingan anakseyogianya memupuk merefleksikanbentuk-bentuk kecenderungan perilaku dan alami anak perkembangan yang spesies (manusia) yangterdahulu. Hall terutama menekankan masa adolesen, yang menurutpendapatnya menandai berakhirnya rekapitulasi dan merupakankesempatan pertama bagi anak untuk mengembangkan bakatbakat dankemampuan individualnya (Hall, 1904). Dengan perkembangan dan kemajuan penelitian biologis jelaslah bahwatidak ada proses rekapitulasi sederhana pada perkembangan manusia.Selanjutnya, banyak ahli-ahli psikologi Amerika yang lebih tertarikkepada pengaruh lingkungan terhadap perkembangan. Artinya, bahwaanak memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamandan perilakunya dapat dijelaskan dengan baik dengan proses belajar yang dialaminya. Masa berikutnya, psikologi genetis lebih dikenal dengan psikologi perkembangan yang berorientasi pada penelitian 15 lingkungandengan menggunakan metode eksperimen. Hal itu mengubah arah studitentang anak (Carins, 1983). Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua aspek-aspek (fisik, kognitif, emosional,sosial) yang saling mempengaruhi. Suatu program untuk memupukperkembangan akan mendukung domain-domain yang lain denganderajat kepentingan yang sama. Semua pengalaman belajar dikenalsebagai peluang-peluang yang terintegrasi untuk pertumbuhan, danbukan merupakan keterampilan yang terpisah-pisah. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masingmasing. Suatu hal yang tidak mungkin dan berbahaya bila kita membandingkan individu-individu ditinjau dari umurnya. Setiap anak mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang unik pada tahap tertentu. Hal inimemungkinkan terjadinya perbedaan dan pilihan-pilihan. (hukum irama perkembangan). Perkembangan berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks,dari yang umum kepada yang khusus. Dengan memperhatikan prinsip ini tidak mungkin anak melampaui tahap tertentu atau diburu-buru pada perilaku tertentu bila mereka belum siap. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan. Pemahaman tentang perilaku yang seharusnya terjadi berikutnya, akan membantupara praktisi untuk mengenal perkembangan yang khusus dan menantang fase berikutnya yang semestinya (continuity). 16 BAB III PENUTUP A. Simpulan Pertumbuhan merupakan pola perubahan yang dialami individu yang perubahannya terbatas pada perubahan fisik yang terjadi pada masa tertentu serta perubahannya akan berhenti saat manusia telah mencapai kematangannya. Pertumbuhan juga mengandung arti adanya perubahan jumlah, ukuran dan fungsi - fungsi mental yang telah ada. Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa. Aliran-aliran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Aliran Nativisme. 2. Aliran Empirisme. 3. Aliran Konvergensi Hukum Perkembangan Carol Gestwicki dalam Sumantri (2012) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan. 1. Hukum Konvergensi 2. Hukum Tempo Perkembangan 3. Hukum Masa Peka 4. Hukum Rekapitulasi 17 B. Saran Pada makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, saran dan kritikan yang membangun dari pembaca sangat kami hargai. 18 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Syafi’i, T. M. (2018 ). Studi Tentang Prestasi Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Komunikasi Pendidikan. 2(2) : 115-123. Ajhuri, Kayyis Fithri. 2019.Psikologi Perkembangan Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Yogyakarta : Penebar Media Pustaka Andri, Z. Z. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa. 3 (2): 414-426. Asiyah, SN. 2013. Prinsip-Prinsip Perkembangan Pada Manusia. Heronimus Delu Pingge, M. N. (2016). Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Sekoah DI. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar. 2(1): 147-167. Latifa, U. (2017). Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar. journal of multidisiplinarystudies, 186-196. Sit, Masganti. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan : Perdana Publishing Sumantri, Mulyani. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Universitas. Jakarta: Terbuka. 19