Analisa Stress pada Ekor Pesawat Akibat Aliran Udara Laminar menggunakan Analisa CFD Solidworks Safrial Dwiky Darmawan 1206239831 Absraksi : Karakteristik aerodinamika merupakan suatu hal yang sangat penting dalam bidang ilmu aplikasi aerodinamika yang ditujukan untuk mendapatkan bentuk benda yang aerodinamis. Penelitian karakteristik aerodinamika ini dilakukan pada ekor pesawat. Dalam penelitian ini, analisa karakteristik aerodinamika dilakukan dengan metoda pendistribusikan aliran pusaran ( vortex ) di sepanjang kontur ekor pesawat untuk mendapatkan distribusi tekanan pada kontur sayap tersebut. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui nilai tekanan dan kecepatan serta hasil grafik dari Bilangan Reynold yang diberikan pada model ekor pesawat untuk aliran Laminar yaitu 1500 sehingga mendapatkan distribusi tekana pada bagian ekor sayap. udara ) yang beragam menyebabkan gaya 1. Pendahuluan reaksi pada ekor pesawat beragam, hal A. Latar Belakang tersebut bias ditunjukkan dengan distribusi Ekor pada Pesawat digunakan sebagai penyeimbang, baik vertikal maupun horizontal. Pada aplikasinya dalam dunia tekanan pada tiap daerah ekor pesawat. Daerah yang mengalami tekanan yang plaing besar memiliki potensi fail yang besar pula. nyata, ekor pesawat juga akan mengalami C. Tujuan gaya yang diakibatkan oleh aliran fluida yang mengalir melewati ekor pesawat. Aliran Simulasi aliran udara pada ekor pesawat fluida yang melewati ekor pesawat akan mengunakan analisa CFD pada software menimbulkan gaya aksi yang harus dilawan Solidworks bertujuan untuk mengetahui dengan gaya reaksi oleh ekor pesawat letak daerah pada ekor pesawat dimana sehingga timbul distribusi tekanan pada ekor tekanan yang timbul maksimal. pesawat yang besarnya tergantung dari jenis 2. Dasar Teori aliran, kecepatan aliran dan lain-lain. Apabila tekanan yang timbul pada ekor pesawat - Konsep Aliran Viscous, Aliran terlalu besar maka akan terjadi crack pada Laminar, serta Aliran Eksternal daerah dimana tekanan maksimal. Aliran fluida berdasarkan viskositasnya B. Permasalahan dibagi menjadi dua bagian yaitu aliran inviscid dan viscous. Pada aliran inviscid efek dari Aliran Fluida yang melewati ekor pesawat akan menimbulkan distribusi tekanan yang berbeda pada kontur ekor pesawat akibat perbedaan kecepatan udara saat melewati ekor pesawat. Pada kecepatan yang tinggi, tekanan udara menjadi rendah, namun pada kecepatan yang rendah, tekanan udara menjadi besar. Perbedaan tersebut terjadi saat udara melewati ekor pesawat, sehinggan gaya viskositas ( kemampuan menahan tegangan geser ) fluida diabaikan ( 𝜇 = 0 ). Sebenarnya aliran fluida dengan viskositas sama dengan nol ini tidak ada. Namun untuk menyederhanakan analisa beberapa fenomena aliran mengabaikan dilakukan. Untuk viskositas aliran fluida boleh dimana viskositas sangat penting atau diperhatikan maka aliran itu disebut aliran viscous. yang diberikan aliran udara juga berbedabeda untuk tiap daerah di ekor pesawat, akibat ``Berdasarkan struktur alirannya, aliran fluida profil dari ekor pesawat. Gaya ( akibat aliran dibedakan menjadi aliran laminar dan aliran turbulen. Untuk aliran laminar kecepatan pada suatu titik akan tetap terhadap waktu. Sedangkan aliran turbulen kecepatannya akan mengindikasikan suatu fluktuasi yang acak. Dalam aliran turbulen, profil kecepatan pada suatu titik dihasilkan dari gerak acak partikel fluida berdasarkan waktu dalam jarak dan arah. Jika kita mengambil kecepatan rata-rata terhadap waktu, maka kecepatan sesaat dapat dihitung dengan menambahkan kecepatan rata-rata dengan kecepatan fluktuasi. - Karakteristik Aliran Melewati Sebuah Benda Aliran-Aliran yang melewati benda-benda meliputi berbagai variasi fenomena mekanika fluida yang. Jelas bahwa karakter dari medan aliran adalah sebuah fungsi dari bentuk geometri benda aliran-aliran yang melewati bentuk-bentuk geometri yang relative sederhana diperkirakan memiliki medanmedan aliran yang sederhana dibandingkan aliran yang melewat sebuah sebuah pesawat Aliran yang dibatasi oleh suatu terbang. Meskipun demikian, bahakan benda permukaan batas seperti pipa atau pembuluh yang bentuknya paling sederhana sekalipun disebut aliran internal. Aliran mengalir pada menghasilkan benda yang terbenam di dalam fluida yang tak kompleks. berbatas diistilahkan aliran eksternal. Aliran dimensional, karakter aliran akan tergantung internal dan eksternal keduanya dapat berupa pada berbagai parameter tak berdimensi yang aliran laminer atau turbulen, kompresibel atau terlibat. Untuk aliran luar yang biasa, yang inkompresibel paling penting dari parameter-parameter ini eksternal . Contoh-contoh mencakup aliran udara aliran pada pesawat terbang, mobil, gumpalan salju yang aliran-aliran Mneurut yang argument agak analisis adalah bilangan Reynolds, bilangan Mach, - Konsep Lapisan Batas turun, atau aliran air disekitar kapal selam dan ikan. Aliran eksternal yang melibatkan udara Sebuah pencapaian yang hebat dalam sering disebut sebagai aerodinamika untuk mekanika fluida terjadi pada tahun 1904 menunjukkan arti penting dari aliran eksternal sebagai hasil dari pemikiran Ludwig Prandtl yang dihasilkan ketika sebuah objek seperti ( 1875-1953 ), seorang fisikawan dan ahli sebuah pesawat terbang menjelajah atmosfer. aerodinamika Jerman. Dia memiliki gagasan mengenai lapisan batas, sebuah daerah tipis di permukaan suatu benda dimana efek viskos sangat penting dan diluarnya berperilaku seakan-akan inviscid. fluida - - Efek Gradien Tekanan pesawat. ( screenshot proses dilampirkan Secara umum, ketika sebuah fluida pada Bab Lampiran ) mengalir melewati sebuah benda selain palat datar, medan tekanan tidak seragam.jika - Menentukan bilangan Reynold ( yaitu 1500 ) untuk aliran laminar sehingga bilangan Reynolds besar, lapisan-lapisan batas yang relatif tipis akan berkembang di Membuat assembly prototype model ekor didapatkan kecepatan aliran. - sepanjang permukaan. Di dalam lapisa- Menginput data inlet dan oulet berupa kecepatan aliran, bilangan mach, tekanan, lapisan ini komponen-komponen gradient temperatur, mass flow, volume flow, serta tekanan dalam arah aliran ( yaitu sepanjang menentukan control volume yang akan permukaan benda ) tidak nol, meskipun disimulasikan. gradien tekanan tegak lurus terhadap dilampirkan pada Bab Lampiran ) permukaan kecil dan dapat diabaikan. - “Run” untuk ( screenshot memulai proses simulasi. ( Artinya, jika kita akan mengukur tekanan screenshot proses dilampirkan pada Bab sambil bergerak melintasi lapisan batas dari Lampiran ) benda menuju tepi lapisan batas, kita akan - Menunggu proses iterasi oleh komputer. mendapati bahwa tekanan pada dasarnya ( screenshot proses dilampirkan pada Bab konstan. Lampiran ) Namun demikian, tekanan bervariasi dalam arah sepanjan permukaan - Memilih “Surface Plot” untuk melihat benda jika benda melengkung. Variasi dari distribusi tekanan yang terjadi pada ekor kecepatan fluida pada tepi lapisan batas, pesawat. ( screenshot proses dilampirkan adalah penyebab dari gradient tekanan. pada Bab Lampiran ) - 3. Metodologi Membuat “Report” dari hasil simulasi. ( dilampirkan pada dokumen yang terpisah Penelitian dilakukan dengan menggunakan feature “Flow Simulation” ( Analisa CFD ) pada software SolidWorks 2013, dengan langkah-langkah sebagai Berikut. ) paling rendah ( 75.064 KPa ) terjadi pada daerah 4. Hasil dan Pembahasan rudder ( stabilizer horizontal ) serta pada daerah elevator ( stabilizer vertikal ). ( screenshot hasil - Tabel Full Report hasil Iterasi dilampirkan pada Bab Lampiran ) Name Minimum Maximum Pressure [Pa] 75064.67 167554.00 Temperature [K] 273.77 350.88 Density [kg/m^3] 0.80 1.84 Velocity [m/s] 0 397.033 Velocity (X) [m/s] -64.003 99.544 Velocity (Y) [m/s] -93.370 80.761 Velocity (Z) [m/s] -396.545 10.103 beragam Temperature (Fluid) [K] 273.77 350.88 benda. Mach Number [ ] 0 1.20 Vorticity [1/s] 1.572 13641.623 Shear Stress [Pa] 0 403.76 Relative Pressure [Pa] -26260.33 66229.00 Heat Transfer Coefficient [W/m^2/K] 0 0 Surface Heat Flux [W/m^2] 0 5. Kesimpulan - Bentuk benda yang tidak simetris menyebabkan kecepatan timbulnya gradient dari aliran yang tekanan terjadi karena melewatinya. - Gradien adanya gradient kecepatan yang - sepanjang permukaan Tekanan terbesar ( yang terdapat pada daerah permukaan ekor pesawat ) akibat adanya aliran udara laminar ( Re =1500 ) yang melewati ekor pesawat adalah 167.554 KPa dan terdapat pada ujung aerofoil yang menempel pada akhir ujung badan pesawat/awal ujung ekor pesawat dan juga pada daerah stagnasi aerofoil. 0 - Tekanan terendah ( yang terdapat pada daerah permukaan ekor pesawat Dari hasil iterasi yang dilakukan komputer terhadap simulasi aliran pada ekor ) akibat adanya aliran udara laminar ( Re =1500 ) yang melewati ekor pesawat terbang, dihasilkan bahwa tekanan yang pesawat adalah 75.064 KPa yang paling besar ( 167.554 KPa ) terjadi pada daerah terjadi pada daerah rudder ( stabilizer ujung aerofoil yang menempel pada akhir ujung horizontal ) serta pada daerah elevator ( badan pesawat/awal ujung ekor pesawat dan juga stabilizer vertikal ). pada daerah stagnasi aerofoil. Serta tekanan yang 6. Lampiran - Prototype Model Ekor Pesawat Gambar 1. Desain Assembly dari Prototype Ekor pesawat pada SolidWorks - Input Data untuk Inlet dan Outlet Gambar 2. Proses Input Data pada Inlet dan Oulet Aliran - Run Proses Gambar 3. Run Proses Simulasi dengan Iterasi Komputer terhadap Aliran