Tugas kelompok Fathia Annisa Alya (181810401042) Yessi Sylvia Putri (1818104010453) Narasi pencegahan dan pengelolaan pencemaran di wilayah terrestrial Pengertian pencemaran menurut referensi Ainuddin (2017), adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme hidup. Untuk pencegahan pencemaran di wilayah terrestrial dapat dilakukan dengan mengurangi pembuangan limbah organic rumah tangga dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos maupun memanfaatkan sisa wadah plastik untuk digunakan kembali. Limbah dari sisa-sisa makanan dapat disimpan di dalam drum khusus atau ember yang tidak dipakai untuk diubah menjadi pupuk kompos yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan bercocok tanam di rumah. Metode ini sangat menguntungkan bagi orang yang menyukai kegiatan menanam tanaman hias di rumah atau yang menyukai menanam tambulampot untuk mendapatkan pupuk tanpa harus repot-repot membelinya. Tambulampot dan tanaman hias sendiri juga dapat ditanam pada tempat dengan lahan sempit. Tanaman dapat menghasilkan oksigen yang kualitas udara di rumah tetap terjaga bersih serta mengurangi kebisingan dari luar. Hasil dari penanaman tersebut juga dapat menghasilkan buah maupun mempercantik rumah. Saat ini sudah mulai banyak penggemar tanaman hias seperti aglonema dan tanaman hias lainnya yang memanfaatkan bahan seadanya di rumah seperti limbah rumah tangga untuk merawat tanaman mereka agar tetap cantik. Seperti menggunakan wadah plastik bekas untuk pot, maupun menggunakan limbah cair untuk diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan untuk mengelola pencemaran terrestrial dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pendegradasi pencemar maupun agen biologis lainnya. Seperti memanfaatkan bakteri di dalam tanah untuk mengilangkan sumber pencemar, maupun menanam tanaman yang dapat mengurangi konsentrasi pencemar. Tanah yang sudah tercemar tersebut sebisa mungkin tidak tersebar di wilayah lain sehingga tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi makhluk hidup lainnya.