Uploaded by User88876

Frekuensi diet Dm

advertisement
Frekuensi Diet Diabetes Mellitus
-Frekuensi makan
Frekuensi makan adalah berapa kali makanan diberikan kepada pasien dalam sehari. Prinsip diet DM
adalah tepat jumlah, jadwal dan jenis. Diet tepat jumlah, jadwal dan jenis yang dimaksud adalah
jumlah kalori yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, jadwal diet harus sesuai dengan interval yang
dibagi menjadi 6 waktu makan, yaitu 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan
Susanti dan Sulistyarini (2013), mengatakan pelaksanaan diet Diabetes Mellitus hendaknya mengikuti
pedoman 3J (Jumlah, Jadwal dan Jenis). Menurut PERKENI (2011) komposisi bahan makanan yang
dianjurkan untuk dikonsumsi penderita diabetes mellitus terdiri dari :
a. Karbohidrat
1) Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi.
2) Pembatasan karbohidrat total < 130g/ hari tidak dianjurkan.
3) Makanan harus mengandung karbohidrat yang berserat tinggi.
4) Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.
5) Gula dan bumbu diperbolehkan sehingga penyandang diabetes dapat makan sama dengan
makanan keluarga yang lain.
6) Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal tidak melebihi batas aman
konsumsi harian (Accepted-Daily Intake).
7) Makan tiga kali sehari mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari. Kalau diperlukan dapat
diberikan makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori
sehari.
b. Lemak
1) Asupan lemak yang dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan melebihi
30% total asupan energi.
2) Lemak jenuh < 7% kebutuhan kalori.
3) Lemak tidak jenuh ganda < 10%, selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
4) Bahan makanan yang perlu dibatasi yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans
seperti daging berlemak dan susu penuh (whole milk).
5) Anjuran konsumsi kolesterol < 200 mg/hari.
c. Protein
1) Dibutuhkan sebesar 10-20% total asupan energi.
2) Sumber protein yang baik adalah seafood (ikan, udang, cumi, dll). Daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu dan tempe.
3) Pada pasien nefropati perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg BB/hari atau 10 dari
kebutuhan energi dan 65% hendaknya bernilai biologik tinggi.
d. Natrium
1) Anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan masyrakat umum yaitu tidak
lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7 gram (1 sdt) garam dapur.
2) Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda dan bahan pengawet seperti
natrium benzoat dan natrium nitrit.
e. Serat
1) Pasien diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi cukup serat dari kacang-kacangan, buah dan
sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat.
2) Anjuran konsumsi serat adalah ± 25 g/hari
f. Pemanis Alternatif
1) Pemanis dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan pemanis tak berkalori. Yang termasuk
pemanis berkalori adalah gula alkohol (isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol, dan xylitol) dan
fruktosa.
2) Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang diabetes karena efek samping pada lemak
darah.
3) Pemanis tak berkalori yang masih dapat digunakan antara lain aspartam, sakarin, acesulfame,
potassium, sukralose, neotame.
Dafus :
PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta:
PERKENI; 2011.
Sulistyarini, T. & Susanti, M.L. 2013. Dukungan Keluarga Meningkatkan Kepatuhan Diet Pasien DM di
Ruang Rawat Inap RS. Baptis Kediri. Jurnal STIKES.Vol.6, No.1.(1-10)
Download