https://www.mongabay.co.id/2013/11/27/ekonomi-komoditas-rotan-indonesia-menujukebangkitan-atau-keterpurukan/ Rotan adalah salah satu komoditas hasil hutan bukan kayu yang sangat potensial. Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia. Industri rotan menjadi salah satu tumpuan Indonesia dimana sentra pengolahan rotan terbesar berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Banyak negara yang tidak memiliki bahan baku rotan memanfaatkan kondisi tersebut. Dalam hal ini, pemerintah membuat kebijakan diperbolehkannya eskpor bahan baku rotan. Hal tersebut tentu akan merugikan industri dalam negeri dan menguntungkan pihak yang di ekspor. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat untuh menambah daya saing produk di pasar internasional. Setiap produk usaha yang sejenis akan saling mengungguli, mengembangkan, dan berinovasi dengan menjaga atau menambah mutu serta kualitas produk agar mampu bersaing di pasar internasional. Beberapa UKM di Indonesia mengeluhkan regulasi pemerintah terkait diperbolehkannya ekspor bahan baku rotan ke berbagai negara, salah satunya China. Bukan hanya itu, dampak dari regulasi pemerintah tersebut adalah kemunduran industri rotan domestik. Menanggapi hal tersebut, akhirnya pemerintah menetapkan kebijakan larangan ekspor bahan baku rotan yang bertujuan untuk memberdayakan industri dalam negeri. Bahan baku rotan Indonesia yang sangat potensial menstimulasi pelaku industri untuk selalu mengembangkan strategi-strategi yang tepat agar pemanfaatan rotan dapat berdaya guna bagi konsumen. Analisis mengenai potensi pada rotan perlu pengkajian agar segalanya menjadi efisien. Analisis yang dapat digunakan adalah Analisis SWOT (Strengths, weaknesses, opportunities, threats). Tujuan dari analisis ini adalah untuk menemukan aspek-aspek penting. Dalam hal ini yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang akan dihadapi oleh suatu industri atau perusahaa. Walalupun analisis ini tidak memberikan penyelesaian yang tepat terhadap permasalahan yang sedang dikaji, Analisis SWOT setidaknya memberikan gambaran situasi yang mungkin terjadi beberapa waktu kedepan. Analisis lain yang dapat digunakan adalah Analisis Comepetitiveness Diamond. Salah satunya adalah analisis faktor kondisi. Industri-industri rotan Cirebon memiliki keuntungan dari segi lokasi. Sumber daya manusia yang tersedia sangat berkompeten, terampil, dan berwawasan serta didukung dengan infrastruktur yang memadai. Daftar pustaka: Sigit, ridzki. (2013, 27 November). Rotan Indonesia, menuju kebangkitan atau keterpurukan?. Mongabay.co.id. Diakses pada 23 September 2020 melalui https://www.mongabay.co.id/2013/11/27/ekonomi-komoditas-rotan-indonesia-menujukebangkitan-atau-keterpurukan/ Arvianto, A., & Rakhmawati, A. D. (2013). Usulan strategi untuk meningkatkan daya saing produk mebel rotan single chair dengan analisis rantai nilai (studi kasus: klaster mebel rotan Kab. Cirebon). J@ ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 8(2), 133-142. Rangkuti, R. (2018). Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Produk Rotan Studi pada UD. Mula Rotan Petisah Kota Medan.
