BAHAN AJAR INSTALASI PENERANGAN Satuan-satuan penting yang digunakan dalam teknik penerangan: 1. Intensitas cahaya adalah jumlah energy yang radisasi yang dipancarkan sebagai cahaya ke suatu jurusan tertentu satauannya candela (cd) Rumusnya : F I = ----- cd w Dimana: I = intensitas cahaya (cd) F = flux cahaya (lm) w = streradian suatu sudut ruang Suatu sumber cahaya yang berbentuk bola, luas permukaannya sama dengan 4pr2, maka disekitar titik tengah bola dapat diletakan 4p sudut ruang (4 bagian ruang) yang masing-masing sama dengan satu streradian. Jumlah streradian suatu sudut ruang dinyatakan dengan lambing w (omega). 2. Flux cahaya adalah jumlah cahaya yang diapncarkan oleh suatu sumber cahaya setiap detik, satuannya lumen (lm) Dari rumus : F I = ----- cd w Didapat : F = w . I lm, jika w = 4p ,maka F = 4p . I lm, jika I = 1, maka F = 4p lm 3. Intensitas penerangan adalah flux cahaya yang jatuh pada bidang setiap m2 satuannya adalah lux (lx) dan lambangnya E 1 lux = 1 lumen per m2 Jika suatu bidang yang luasnya A m2, diterangi dengan F lumen, maka besarnya intensitas penerangan rata-rata di bidang tersebut sama dengan : F E rata-rata = ------ lux A Apabila luas bidang 10 m2 diterangi dengan 1000 lumen, maka didapat : F 1000 E rata-rata = ------ = ------ = 100 lux A 10 Intensitas penerangan di suatu bidang karena suatu sumber cahaya dengan intensitas I, berkurang dengan kuadrat dari jarak antara sumber cahaya dan bidang itu (hukum kuadrat). Rumus: I Ep = ------ lux r2 dimana: Ep = intensitas penerangan di suatu titik P dari bidang yang diterangi, dinyatakan dalam satuan lux I = intensitas sumber cahaya dalam satuan candela r = jarak dari sumber cahaya ke titik P, dinyatakan dalam meter 4. Luminasi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda. Luminasi yang terlalu besar akan menyilaukan mata, seperti lampu pijar tanpa armatur (tempat merefleksikan cahaya). Luminasi L suatu sumber cahaya atau suatu permukaan yang memantulkan cahaya ialah intensitas cahayanya dibagi dengan luas semu permukaan. Rumus: I L = ------ cd/cm2 AS dimana: L = luminasi dalam satuan cd/cm2 I = intensitas sumber cahaya dalam satuan candela AS = luas permukaan semu cm2 Kalau luminasinya kecil dapat menggunakan satuan cd/m2 1 cd/cm2 = 10.000 cd/m2 5. Flux cahaya spesifik adalah flux cahaya setiap watt (lumen/watt) 6. 1 Watt cahaya adalah sama dengan energy 1 W dengan panjang gelombang 555 mµ. 1 Watt cahaya sama dengan 680 lumen Latihan soal: 1. Suatu ruangan ukuran 8 m x 16 m diterangi dengan flux cahaya 48.000 lumen. Berapakah intensitas penerangannya: Jawab : F E rata-rata = ------ lux A 2. Sebuah lampu pijar digantung 2 m di atas meja dengan intensitas cahayanya ke bawah sama dengan 480 cd. Tentukanlah intensitas penerangan di permukaan meja, tegak lurus di bawah lampu ? Jawab : I Ep = ------ lux r2 3. Sebuah reflector cermin ditempatkan 2,5 m di atas suatu meja panjang. Sumbu berkas cahayanya diarahkan tegak lurus ke bawah. Di permukaan meja panjang tepat di bawahnya reflector, intensitas penerangannya 540 lux. Kemudian titik cahayanya dinaikan menjadi 3 m di natas meja panjang. Berapakah sekarang intensitas penerangannya di permukaan meja tepat di bawah reflector? Jawab: I Ep = ------ I = Ep . r2 = 540 . 2,52 = 3375 cd r2 Jika titik cahayanya dinaikan menjadi 3 m, maka : I 3375 Ep = ------ = ------- = 375 lux r2 32 4. Sebuah lampu dari 200 watt memberi 3000 lumen. Berapakah flux cahaya spesifiknya dan berapa watt cahaya diberikan oleh lampu tersebut? Jawab : 3.000 Flux cahaya spesifik = -------- = 15 lumen/watt 200 1 Watt cahaya = 680 lumen, jadi 3.000 Watt cahaya lampu tersebut = ---------- = 4.41 watt cahaya 680 5. Di titik tengah sebuah bola dengan jari-jari 30 cm ditempatkan sebuah sumber cahaya 150 watt. Jumlah flux cahayanya 2000 lumen dan merata ke semua jurusan. Tentukanlah : a. Intensitas penerangan di permukaan bola b. Flux cahaya spesifiknya c. Intensitas cahayanya Jawab : F 2000 2000 I = ----- = -------- = ------ = 159,2 cd w 4p I 4. 3,14 159,2 159,2 Ep = ------ = ------------ = ------- = 1768,8 lux r2 0,32 0,09 2000 Flux cahaya spesifik = -------- = 13,33 lumen/watt 150 Menentukan Jumlah Titik Lampu Menentukan Jumlah Titik Lampu Dalam Sebuah Ruangan / Gedung Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi. Contoh : Pencahayaan pada gudang di rumah kita tentu akan berbeda dengan pencahayaan pada ruang tamu atau kamar tidur. Ini dikarenakan fungsi dari ruang tersebut dan berdasarkan tingkat kegiatan yang akan dilakukan pada ruang tersebut. Sekarang Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menghitung jumlah lampu? Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2. Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk toko 20-40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30 watt/m2 ). Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi. SNI adalah standar konservasi energi sistem pencahayaan pada bangunan yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan bangunan untuk mencapai energi efesien. Standar ini dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional ( BSN ) yang bekerja sama dengan instansi terkait. Menentukan posisi lampu Menghitung kebutuhan cahaya dalam ruangan memang tidak mudah. Untuk menentukan secara akurat, biasanya dilakukan oleh para profesional di bidangnya. Namun, tak ada salahnya jika anda mengerti sedikit mengenai prinsip penentuan titik lampu. Perhitungan ini gunanya agar lampu yang digunakan jumlahnya pas dengan kebutuhan. Jika kurang atau berlebihan, selain boros, juga menyebabkan ketidaknyamanan di mata. Contoh berikut menggunakan downlight yang memiliki sudut cahaya 30°. Hitung ketinggian plafon dan tinggi bidang kerja dari atas lantai. Misalnya, tinggi plafon 3 meter dan bidang kerja 80 cm. Yang dimaksud dengan bidang kerja adalah area yang paling banyak digunakan untuk berkegiatan di ruang tsb. Di ruang kerja, misalnya, kegiatan menulis dan membaca di atas meja, adalah yang paling sering dilakukan. Ketinggian meja tsb, nantinya menjadi patokan tinggi bidang kerja. Setelah itu dengan rumus Pythagoras anda bisa menghitung jarak antar titik lampu di ruang tsb. Luminous Efficacy Lamp ( Lumen ) Lumen adalah jumlah cahaya yang dihasilkan sebuah lampu. Lumen dipakai sebagai satuan kuat/ terang cahaya. Jarak antara permukaan meja dengan armatur lampu gantung tidak lebih dari 75 cm. Jarak yang lebih besar menyebabkan panas yang dikeluarkan lampu akan terasa saat orang akan berdiri. Jarak ideal antara titik penerangan lampu ( di plafon ) dengan lantai adalah 2,5 meter. Di ketinggian manapun lampu diletakkan, usahakan agar jarak ini terpenuhi, supaya terang lampu yang diterima ruang tidak berkurang. Jumlah lampu pada suatu ruang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : ExLxW N = ----------------------Ø x LLF x CU x n Dimana : N = Jumlah titik lampu E = Kuat Penerangan (Lux) L = Panjang Ruang (Meter) W = Lebar Ruang (Meter) Ø = Total Lumen Lampu / Lamp Luminous Flux LLF = Light Loss Factor (0,7-0,8) CU = Coeffesien of utilization / Faktor Pemanfaatan (50-65 %) n = Jumlah Lampu dalam 1 titik Lampu Dimana untuk mencari lumen rumusnya : Ø = W x L / w Dimana : W = daya lampu, L/w = Luminous Efficacy Lamp / Lumen per watt (dapat dilihat pada box lampu yang kita beli). Contoh ; Untuk lampu dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 61 Lm /w, jadi : Ø = W x L/w Ø = 18 x 61 = 1098 lumen Kuat Penerangan (E) Perkantoran = 200 - 500 Lux Apartemen/Rumah = 100 - 250 Lux Hotel = 200 - 400 Lux Rumah sakit/Sekolah = 200 - 800 Lux Basement/Toilet/Coridor/Hall/Gudang/Lobby = 100 - 200 Lux Restaurant/Store/Toko = 200 - 500 Lux Contoh Soal ; Sekarang coba kita hitung sebuah ruang tamu dengan panjang 7 meter dan lebar 4 meter, akan dipasang dengan lampu Essential 18 watt. Berapa jumlah lampu yang akan dipasang pada ruangan tersebut? Diketahui : E = 150 (antara 100 – 300 Lux), L = 7 meter W = 4 meter n = 1 bh, LLF = 0,8 (Antara 0,7-0,8) CU = 65% (antara 50-65 %) Ø = 1098 lumen Ditanya N : Penyelesaiannya : ExLxW N = ----------------------Ø x LLF x CU x n 150 x 7 x 4 = ----------------------1098 x 0,8 x 65% x 1 4200 = -------570,96 = 7,36 = 8 Titik lampu Menurut standart SNI, untuk penerangan rumah tidak boleh melebihi 10 W/M², maka : Jumlah Titik lampu x Watt lampu Jumlah W/M2 = -------------------------------------Luas Ruang 8 x 18 = -------7x4 144 = -----28 = 5,14 w/m2 Dari perhitungan diatas , kita mengetahui bahwa dengan ruangan 7 x 4 meter yang akan dipasang lampu dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V memerlukan paling tidak 8 titik lampu. Apabila hasil dari perhitungan diatas dirasa terlalu terang atau kurang terang, kita dapat menyiasati dengan mengganti lampu dengan watt yang lebih tinggi atau lebih rendah. 1 Watt Lampu dapat memberikan pencahayaan sebesar 75 Lumen. Berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan? Berapa watt lampu yang dibutuhkan agar dapat memberikan penerangan yang optimal dalam suatu ruangan? Bagi anda yang saat ini sedang berencana untuk memasang instalasi lampu penerangan dalam suatu ruangan yang mungkin baru anda bangun, atau mungkin saat ini anda baru saja selesai membangun rumah, namun masih bingung bagaimana menentukan berapa jumlah lampu yang akan anda pasang dalam ruangan di dalam rumah anda. Baca juga: cara menghitung kebutuhan bahan untuk instalasi listrik Atau anda telah memasang beberapa lampu penerangan di ruangan, namun belum dapat memberikan hasil penerangan yang diinginkan. Di satu sisi, pastinya kita menginginkan penerangan yang cukup untuk suatu ruangan, agar ruangan tersebut dapat kita gunakan untuk berbagai kegiatan, Namun disisi lain anda juga pasti memiliki perhitungan bagaimana agar lampu penerangan yang akan anda pasang tidak terlalu berlebihan , namun dengan hasil penerangan yang optimal, sehingga tidak akan menyebabkan pemborosan daya listrik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan berapa watt lampu atau berapa banyak jumlah lampu yang akan anda pasang dalam suatu ruangan agar penerangan dalam ruangan tersebut optimal, maka perlu dilakukan perhitungan yang baik untuk mendapatkan jumlah lampu atau berapa besar watt lampu yang dibutuhkan suatu ruangan. Sebenarnya, pertanyaan yang tepat untuk mewakili berbagai pertanyaan tersebut diatas, adalah seberapa besar pencahayaan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan. Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu ruangan? Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu: CANDELA Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin. LUMEN Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya. LUX Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya. Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara menentukan jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan. Baca juga: cara memilih lampu penerangan Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain: A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsi ruangan tersebut. Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar pencahayaan pada suatu ruangan tertentu. Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal TERAS Standar pencahayannya adalah 60 LUX RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 250 LUX GARASI Standar pencahayannya adalah 60 LUX Ruangan yang ada di dalam perkantoran RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150 LUX RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 LUX Ruangan yang ada di dalam Sekolahan RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 LUX PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 LUX LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 LUX Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100 LUX RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250 LUX KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 LUX B. Ukuran ruangan tersebut, seperti ukuran Panjang dan lebar ruangan. C. Berapa besar daya atau Watt untuk satu buah lampu yang akan digunakan. D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak lampu penerangan yang kita butuhkan untuk memberikan penerangan yang diinginkan di dalam ruangan tersebut. Dengan menggunakan Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam suatu ruangan. Rumus: N=ExLxW Ø x LLF x Cu x n Penjelasan Rumus diatas, adalah : N = Jumlah titik lampu E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter. Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8 Cu = (Coeffesien of Utillization) n = Jumlah Lampu dalam 1 titik Sebagai contoh perhitungan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu dalam suatu ruangan, kita dapat mengambil data berikut: Contoh: Suatu ruangan Kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ? Diketahui: Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan Kamar tidur di rumah tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux. Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux Maka diketahui, E = 200 Lux. Panjang ruangan atau L = 5 meter Lebar ruangan atau W = 4 meter Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen Ø = 3000 Lumen. Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU ( coeffesien of utilization ) adalah : 50-65 %. Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5 Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7 Jumlah lampu dalam satu titik ( n ) adalah 1 Maka, N=ExLxW Ø x LLF x Cu x n N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter 3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1 N = 4000 1050 N = 3,8 (dibulatkan menjadi 4 buah lampu ) Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah TL 40 Watt. Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt. Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yang kita butuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam suatu ruangan. Semoga memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua ! Tempat kita berbagi ilmu dikutip dari berbagai sumber Panduan Memasang Pompa Otomatis tanpa Pelampung 3 Jenis Rangkaian Panel Listrik untuk Pompa Air, secara Manual dan Otomatis Apa beda MCB, MCCB dan ACB. berikut penjelasannya! Kenapa Kabel Listrik umumnya terbuat dari TEMBAGA? Penyebab Listrik di rumah Naik Turun (tidak stabil), dan Solusinya Ditulis Rahmad Azly — Januari 14, 2017 — 10 Comments — LISTRIK Cara Menghitung kebutuhan Lampu dalam suatu ruangan saklar panasonic Cara Menghitung Penerangan Pada Suatu Ruangan Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya pasti membutuhkan penerangan. Intensitas penerangan merupakan aspek penting di tempat-tempat tersebut karena berbagai masalah akan timbul ketika kualitas intensitas penerangan di tempat tersebut tidak memenuhi standard yang perlu diterapkan. Perencanaan penerangan suatu tempat harus mempertimbangkan beberapa faktor antara lain intensitas penerangan saat digunakan untuk bekerja, intensitas penerangan ruang pada umumnya, biaya instalasi, biaya pemakaian energi dan biaya pemeliharaannya. Perlu diperhatikan, perbedaan intensitas penerangan yang terlalu besar antara bidang kerja dan sekitarnya harus dihindari karena mata kita akan memerlukan daya yang besar untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut yang menyebabkan mata mudah lelah. Untuk mendapatkan hasil penerangan / pencahayaan yang baik dan merata, kita harus dipertimbangkan iluminasi (kuat penerangan), sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sesuai dengan kegiatan yang ada dalam suatu ruangan atau fungsi ruang tersebut. Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi. Daya Pencahayaan Maksimum Menurut SNI Untuk Ruang Kantor/ Industri adalah 15 watt / m2 Untuk Rumah tak melebihi 10 watt / m2 Untuk Toko 20-40 watt / m2 Untuk Hotel 10-30 watt / m2 Untuk Sekolah 15-30 watt / m2 Untuk Rumah sakit 10-30 watt / m2 Coba terapkan perhitungan tersebut di atas pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi. Terdapat dua aspek penting dari perencanaan penerangan, pertama yaitu menentukan jumlah armature yang dibutuhkan berdasarkan nilai intensitas yang diberikan, sedangkan yang kedua adalah rekomendasi pemasangan berdasarkan bentuk ruangan. Untuk mendapatkan JUMLAH LAMPU pada suatu ruang dapat dihitung dengan metode factor utilisasi ruangan, rumusnya adalah sebagai berikut : N = ( 1.25 x E x L x W ) / ( kΦ x η LB x η R ) Dimana : N = Jumlah armature 1.25 = Faktor Perencanaan E = Intensitas Penerangan ( Lux ) L = Panjang Ruang ( meter ) W = Lebar Ruang ( meter ) Φ = Flux Cahaya ( Lumen ) η LB = Efisiensi armature ( % ) η R = Factor Utilisasi Ruangan ( % ) FLUX CAHAYA sendiri bisa diketahui melalui rumus berikut : Ø = W x L/w Dimana : Ø = Flux Cahaya ( Lumen ) W = daya lampu ( Watt ) L/w= Luminous Efficacy Lamp ( Lumen / watt ) Beberapa data tersebut di atas dapat dilihat pada catalog ( kardus ) lampu FAKTOR RUANGAN ( k ) dapat diketahui dari data dimensi ruangan, rumusnya sebagai berikut : K = ( A x B ) / ( h ( A + B )) Dimana : A = lebar ruangan ( meter ) B = panjang ruangan ( meter ) H = tinggi ruangan ( meter ) h = H – 0.85 ( meter ) TABEL KUAT PENERANGAN (E) Perkantoran = 200 - 500 Lux Apartemen / Rumah = 100 - 250 Lux Hotel =200 - 400 Lux Rumah sakit / Sekolah = 200 - 800 Lux Basement / Toilet / Coridor / Hall / Gudang / Lobby = 100 - 200 Lux Restaurant / Store / Toko = 200 - 500 Lux CONTOH PERHITUNGAN PENERANGAN Parameter perencanaan untuk perhitungan penerangan ruang dipengaruhi oleh dimensi ruangan, kualitas cahaya yang disesuaikan dengan fungsi ruangan, jumlah lampu tiap armature, jenis lampu dan warna ruangan. Dari data-data tersebut dapat diketahui jumlah armature dan pemasangannya. Suatu contoh perencanaan penerangan ruang meeting dengan data dimensi ruangan : A = 15 meter, B = 8 meter, H = 3.5 meter dan h = 2.5 meter Intensitas yang dikehendaki pada ruangan sebesar 300 Lux Lampu yang dipakai adalah Osram Dulux EL/D 2x24 Watt dari data di kardusnya memiliki 1800 lumen dan nilai efisiensi armature sebesar 0.58. Tingkat refleksi ruangan diketahui sebagai berikut : langit-langit = 0.8 ; dinding = 0.5 dan lantai 0.3. Factor utilitas ruangan diketahui dari table sebesar 0.91 perhitungan dimulai dengan mencari factor ruangan ( k ) K = ( A x B ) / ( h ( A + B )) K = ( 15 x 8 ) / ( 2.5 ( 15 + 8 )) K = ( 120 ) / ( 57.5 ) = 2 setelah itu baru dicari jumlah armature-nya ( n ) N = ( 1.25 x E x L x W ) / ( kΦ x η LB x η R ) N = ( 1.25 x 300 Lux x 15 m x 8 m ) / ( 2 x 1800 x 0.58 x 0.91 ) N = 23 Jadi jumlah armature-nya 23, dibulatkan menjadi 24 armature, disarankan dibagi menjadi 3 baris tiap barisnya terdiri dari 8 armature untuk dimensi ruangan seperti tersebut di atas. 12th November 2014 oleh Unknown 1 Lihat komentar ananda eviline1 Juni 2017 00.56 Terima kasih ini sangat membantu :) Balas Memuat