Nama : Alifa Lathifatul Fatinah Bidang : Karawitan Kelompok : Pasopati Karawitan Indonesia memiliki beraneka ragam seni tradisional di setiap daerahnya masing-masing. Salah satu kesenian tradisinal itu adalah seni karawitan. Karawitan berasal dari kata “rawit” yang dalam bahasa Jawa berarti rumit atau berbelit-belit. Namun kata “rawit” juga dapat berarti halus atau rendah. Karawitan adalah kesenian musik tradisional yang mengacu pada permainan musik gamelan. Kesenian karawitan ini dikemas dengan alunan instrumen dan vokal yang indah sehingga enak untuk didengar dan dinikmati. Pada awalnya perkembangannya, fungsi karawitan hanya berkisar pada upacara-upacara keraton. Namun sejak zaman Mataram yang dikatakan sebagai tonggak seni karawitan, seni suara ini juga difungsikan sebagai sarana hiburan yang juga dapat dinikmati oleh masyarakat di luar tembok keraton. Selain itu juga sebagai sarana komunikasi. Suatu bentuk seni yang berbobot harus mampu menyampaikan pesan atau berkomunikasi dengan baik agar suatu pesan atau makna dapat tersampaikan. Seni karawitan dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Karawitan Sekar yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan unsur vokal atau suara manusia. 2. Karawitan Gending yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik. 3. Karawitan Sekar Gending yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya terdapat unsur gabungan antara karawitan sekar dan gending. Dalam kesenian karawitan terdapat dua jenis laras, yakni laras slendro dan laras pelog. Laras slendro merupakan sistem urutan nada yang terdiri dari lima nada dalam satu gambyang dengan pola jarak yang hampir sama. Sedangkan laras pelog merupakan sistem urutan nada yang terdiri dari lima atau tujuh nada dengan menggunakan satu pola jarak nada yang tidak sama rata, yaitu tiga jarak dekat dan dua jauh. Dalam kesenian karawitan terdapat berbagai jenis perangkat gamelan yang dibedakan menurut jenis, jumlah, dan fungsinya. Jenis perangkat gamelan diantaranya adalah gamelan kodhok ngorek, gamelan monggang, gamelan carabalen, gamelan sekaten, dan gamelan ageng. Perangkat gamelan yang biasanya dignakan seperti bonang, kendang, gong, kenong, kecer, gender, gambang, penontong, kempul, saron, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat alat musik modern yang digunakan sebagai pelengkap seperti keyboard, terompet, drum, dan lain-lain. Kesenian karawitan merupakan kesenian yang sangat terkenal di masyarakat Jawa dan Indonesia sebagai salah satu warisan seni dan budaya yang kaya akan nilai historis dan filosofis. Di dalam perkembangannya, kesenian karawitan ini masih tetap hidup hingga sekarang. Selain diperkenalkan kepada generasi muda, kesenian karawitan juga diperkenalkan kepada para wisatawan yang datang sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Tidak jarang pula para wisatawan mancanegara tertarik dan mencoba untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa besar yang memiliki keragaman budaya, hendaknya ikut melestarikan kesenian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sumber: Blogkulo.com. (2015). Seni Karawitan Jawa-Seni Suara Tertua dalam Budaya Masyarakat Jawa. Diakses pada 17 Februari 2020, https://www.google.com/amp/s/blogkulo.com/karawitan-jawa/ Negerikuindonesia.com. (2019, 25 April). Karawitan Kesenian Musik Tradisional Jawa. Diakses pada 17 Februari 2020, dari http://www. negerikuindonesia.com/2015/07/karawitan-kesenian-musik-tradisional. html?m=1 dari