Modul Pembelajaran Mata Kuliah Kimia Industri PERTEMUAN 5 TOPIK : PEMANFAATAN INFDUSTRI KIMIA DI INDONESIA Mata Kuliah: Kimia Industri Dosen Pengampu: Estiningsih TH. ST. MT. PENGANTAR Strategi dasar pengembangan industri kimia di Indonesia adalah rasionalisasi penggunaan potensi sumber daya alam nasional dan faktor-faktor penunjang produksi lainnya. Atas dasar hal tersebut, usaha pengembangan industri kimia di Indonesia dikonsentrasikan pada industri-industri yang mempunyai potensi besar untuk meningkatkan perekonomian nasional. TUJUAN PERKULIAHAN Pada topik Pemanfaatan Industri Kimia di Indonesia, perkebangan industri di Indonesia berpotensi meningkatkan perekonomian Indonesia, setelah membaca topik tersebut diharapkan mahasiswa dapat : • Menjelaskan industri kimia dasar yang disebut industri kunci • Menjelaskan tujuan pengembangan industri kimia dasar • Menjelaskan peranan industri kimia dasar di Indonesia DESKRIPSI MATERI Industri kimia dasar yang disebut juga sebagai industri kunci, karena industri tersebut diharapkan dapat perangsang perkembangan ekonomi dalam seluruh sektor industri lainnya, dengan memperkecil ketergantungan pada bahanbahan import. Industri kunci ini harus memiliki ciri khusus, yaitu : • Padat modal • Menggunakan teknologi tinggi dan teruji • Menggunakan tenaga terampil Fakultas Teknik Industri UNPAM Estiningsih TH, ST. MT. Modul Pembelajaran Mata Kuliah Kimia Industri • Memenuhi persyaratan skala ekonomis Contoh industri kunci yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia : 1. Industri pupuk dan petrokimia, untuk memperoleh sumber alam minyak bumi dan gas alam. 2. Industri pulp dan kertas untuk mengolah bahan kayu dan limbah pertanian 3. Industri serat sintetis termasuk rayon. 4. Industri kimia asal garam laut. 5. Industri silikat yang meliputi semen, gelas dan bata tahan api 6. Industri karet, untuk mengolah karet alam maupun sintetis. Industri kunci ini jelas berorientasi kuat pada sumber bahan baku, sehingga lokasinya tersebar di seluruh nusantara dan ternyata lokasi-lokasi tersebut dapat berkembang menjadi zona industri dan pusat pengembangan wilayah perindustrian yang penting. Berikut ini adalah ptioritas pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. • Minyak bumi dan gas alam • Pertambangan • Pertanian, perkebunan, kehutanan • Air laut • Batu bara Jenis industri : 1. Petro kimia (serat sintetis)\ 2. Pupuk (insektisida)\ 3. Silikat (semen)\ 4. Sellulosa (pupl/kertas/rayon)\ 5. Karet (ban kendaraan)\ 6. Alkali (garam/soda) Komoditas yang dihasilkan berupa : • Sandang Fakultas Teknik Industri UNPAM Estiningsih TH, ST. MT. Modul Pembelajaran • Pangan • • Papan Sosial budaya • Angkutan • Kimia dasar (bahan baku) • Lingkungan industri Mata Kuliah Kimia Industri Agar dicapai struktur industrinasional yang bulat dan kuat, perlu adanya keterkaitan industri dasar, industri hilir dan industri kecil. Untuk pengisian program keterkaitan, harus diambil tindakan-tindakan sebagai berikut : 1. Persamaan penyediaan energi, baik sebagai bahan bakar maupun sebagai bahan baku bagi industri-industri pada energi (pupuk, petrokimia, besi baja, semen, gelas, bata tahan api, peleburan logam) 2. Pengamanan penyediaan angkutan, yang berupa pengembangan sistem maupun peralatannya, baik untuk angkutan laut maupun angkutan darat ataupun untuk eksport komoditi biasa maupun komoditi khusus. 3. Pengamanan penyediaan prasarana, berupa penyediaan air proses, lahan tanah bagi zona-zona industri yang sedang dikembangkan. 4. Pengamanan penyediaan tenaga kerja siap pakai yang diperlukan termasuk tenaga ahli dan tenaga instruktur. 5. Pengamanan terhadap dampak negatif bagi pertumbuhan zona-zona industri dan pemanfaatan optimal dampak positif berdasarkan analisa dampak lingkungan. Diharapkan indsutri kimia dasar di Indonesia berperan sabagai : • Satuan kegiatan ekonomi • Unsur pembangunan masyarakat • Unsur pemekaran kegiatan industri baik ke hulu maupun ke hilir • Unsur penstabil perekonomian nasional • Unsur pengalihan teknologi Fakultas Teknik Industri UNPAM Estiningsih TH, ST. MT. Modul Pembelajaran Mata Kuliah Kimia Industri Adapun kebijakan pengelompokan industri di Indonesia, adalah : 1. Kelompok industri dasar, yang terdiri atas industri mesin dan logam dasar serta industri kimia dasar 2. Kelompok industri hilir, yang merupakan aneka industri. 3. Kelompok industri kecil Masing-masing dengan ciri dan misi yang berbeda, mulai dari ciri teknologi maju yang padat modal, sampai dengan teknologi madya dan sederhana yang padat karya, dari misi memperkuat struktur pertumbuhan ekonomi sampai dengan misi pemerataan. Pembangunan industri ini secara bertahap telah menyebabkan peningkatan kapasitas nasional terpasang dan tumbuhnya zona-zona industri. Dalam usaha pendayagunaan sumber alam dibedakan antara sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan bernilai tinggi penggunaannya diprioritaskan untuk : • Menunjang sektor vital ( produksi pangan, sebagai bahan baku pupuk ) • Pengembangan indutri yang memberikan dampak pengelolaan struktur industri dan nilai tambah yang tinggi, yaitu industri petrokimia Untuk batu bara yang bernilai relatif rendah, penggunaanya diarahkan untuk deversifikasi bahan energi serta sebagai cadangan bahan mentah untuk pengganti minyak bumi. RINGKASAN Pemanfaatan industri di Indonesia dikelompokkan menjadi industri dasar, industri hilir, industri kecil, industri kimia dasar disebut juga dengan industri kunci. DAFTAR PUSTAKA Fakultas Teknik Industri UNPAM Estiningsih TH, ST. MT. Modul Pembelajaran Mata Kuliah Kimia Industri 1. 1. Menteri Perindustrian R I ., Kebijaksanaan pengembangan industri nasional, Ceramah Menteri Perindustrian pada Konvensi ke VI BKK-PII di Surabaya (15-16 Juli 1991). 2. Wardijasa, Peningkatan penguasaan teknologi proses untuk mendukung pertumbuhan industri yang berdaya saing kuat, Makalah yang disampaikan pada Seminar Insinyur Indonesia, Jakarta (1 Agustus 1990). 3. Landau,R, Harnessing innovation for growth, Chern. Eng. Prog. 84(7) (1988) 31-42. 4. White,RM., Technological competitiveness and chemical engineering, Chem.Eng.Prog. 84(1) (1988) 24-26. 5. Chakrabarti, A.K., and Eakabuse, N., Technology in competitive strategy: Lesson from the chemical industry, Chem.Eng.Prog. 85(3) (1989) 20-27 Fakultas Teknik Industri UNPAM Estiningsih TH, ST. MT.